Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman globalisasi ini, produk-produk yang ditawarkan


dipasaran semakin berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi
masa kini. Kemajuan teknologi akan mempengaruhi trend produk yang
ditawarkan. Untuk membuat produk-produk yang baik dibutuhkan
kemampuan tersendiri yang tercakup ke dalam ilmu perancangan dan
pengembangan produk.

Produk yang baik itu penting, tetapi tanpa service terhadap


pelanggan, tidak ada alasan bagi seseorang untuk membeli produk tersebut
ataupun orang lain (Alison Doyle, 2011). Pelanggan memiliki kontribusi
yang besar dalam memproduksi suatu produk. Dalam membuat produk-
produk yang akan diproduksi, suatu perusahaan harus mengetahui
kebutuhan dan keinginan dari masyarakat. Dengan mengetahui kebutuhan
dan keinginan masyarakat, produk yang nantinya diprouksi dapat laku dan
berguna bagi masayrakat pada kehidupan sekarang. Untuk mengetahui
kebutuhan dan keinginan tersebut, dibutuhkan metode yang dapat
merepresentasikan kebutuhan dan keinginan dari masyarakat tersebut.
beberapa metode dapat digunakan dalam mewakili kebutuhan dan
keinginan masyarakat, salah satunya dengan melakukan survei. Survei
akan mencari keterangan secara factual dalam mewakili masyarakat. Hasil
dari survei akan berkontribusi dalam pengambilan keputusan. metode-
metode yang digunakan dalam melakukan survei sangat banyak

Salah satu metode survei yang bisa digunakan untuk


mengidentifikasi kebtuhan dan keinginan dari masyarakat adalah conjoint
analysis. Conjoint analysis akan membantu perusahaan secara detail
mengenai kebutuhan dan keinginnan mayarakat pada masa sekarang.

1
1.2 Tujuan

1. Praktikan memahami cara menggunakan conjoint method untuk menggali


kebutuhan konsumen.

2. Praktikan memahami perbedaan antara metode survei tradisional dan


metode conjoint analysis.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Conjoint Analysis


Conjoint analysis adalah satu diantara berbagai macam metode
multivariat yang dikembangkan secara khusus untuk memahami bagaimana
responden memilih tipe obyek (produk, servis, atau ide). Conjoint analysis
dapat digunakan untuk membuat data kuantitatif dari persepsi pengguna dan
menghasilkan banyak data yang berguna untuk desainer, engineer, maupun
pemasar produk. Dengan adanya conjoint analysis, kita dapat memahami
reaksi dan evaluasi konsumen terhadap kombinasi atribut suatu produk atau
jasa tertentu, sekaligus meramalkan potensi produk atau jasa tersebut
dikemudian hari.
Dalam conjoint analysis, produk atau jasa yang disusun dari beberapa
level yang berkaitan dengan atribut-atribut pilihan. Level dan atribut ini
mencirikan produk/jasa tersebut. Ketika sejumlah faktor beserta level-levelnya
dipilih untuk mendeskripsikan produk/jasa untuk suatu tujuan tertentu,
kombinasi tersebut disebut sabagai treatment atau stimulus.

2.2 Langkah-langkah conjoint analysis


Terdapat beberapa langkah dan pertimbangan keputusan dalam pembuatan
conjoint analysis. Langkah dan pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.1 Tujuan conjoint analysis
1. Menentukan besar utilitas variabel prediktor (level pada suatu
atribut), untuk menentukan preferensi konsumen.

2. Menghasilkan model penilaian konsumen yang valid sehingga


berguna untuk memperkirakan preferensi pengguna terhadap suatu
kombinasi atribut, bahkan ketika konsumen tersebut tidak
menyadari bahwa ia sedang melakukan evaluasi atribut yang
dicantumkan dalam conjoint analysis.

3
3. Mendeskripsikan semua atribut yang akan memberikan utilitas atau
nilai pada produk/jasa yang diteliti.

4. Menentukan faktor determinan (maximum level of attribute dengan


nilai utilitas paling tinggi) untuk pemilihan produk/jasa yang diteliti.

2.2.2 Desain conjoint analysis


Ketika mendesain suatu conjoint analysis, kita akan melewati dua
langkah, yaitu pembuatan desain stimuli dan pengumpulan data.
1. Pembuatan desain stimuli
a. Penentuan atribut dan level-levelnya
– Atribut dan level yang dipilih harus bersifat praktis, jelas,
dan menggambarkan konsep tunggal yang diusung.
– Atribut dan level yang dipilih haruslah mudah
dikomunikasikan dan tersampaikan artinya kepada
konsumen.
– Jumlah atribut harus ditentukan.
– Jumlah level seimbang tiap atribut harus seimbang.
Contohnya, atribut A mempunyai dua level, yaitu level 1
dan level 0. Seharusnya, atribut B juga mempunyai jumlah
level yang sama, yaitu dua.
– Kisaran (range) level-level atribut
– Multikolineritas atribut
b. Penentuan bentuk dasar model conjoint
Terdapat dua model conjoint, yaitu:
- Additive model adalah model yang paling umum dipakai,
dimana responden hanya menjumlahkan nilai tiap-tiap
atribut untuk memperoleh nilai total dari kombinasi
atribut-atribut tersebut.
- Interactive model hampir sama dengan additive model,
tetapi memungkinkan adanya kombinasi tertentu dari
sejumlah level, sehingga nilainya tidak ditambahkan secara
langsung.

4
2. Pengumpulan data
Data konsumen dangat dibutuhkan dalam conjoint analysis, maka
dari itu, dibutuhkan proses pengumpulan data. Pengumpulan ini
mempunyai tiga metode, yaitu:
a. Metode trade-off, yaitu membandingkan dua atribut (faktor)
dalam satu waktu dengan memberi ranking pada semua
kombinasi level. Semua kombinasi atribut digunakan dalam
metode ini.
b. Metode full-profile, setiap stimulus dijelaskan secara terpisah,
kebanyakan dengan menggunakan kartu profil.
c. Metode pairwise comparison, yaitu metode yang merupakan
kombinasi dua metode sebelumnya.
2.2.3 Interpretasi Hasil Conjoint analysis
Setelah pengumpulan data selesai, data tersebut kemudian
dianalaisis. Terdapat dua pendekatan atau cara untuk menganalisis data
tersebut. Kedua data itu adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan disagregrat digunakan ketika masing-masing
konsumen mempunyai model stimulasi yang berbeda-beda,
tergantung jenis dan perilaku konsumen.
b. Pendekatan agregrat adalah model estimasi dibuat untuk setiap
individu kemudian dihitung secara agregrat. Dengan kata lain,
estimasi dilakukan pada sejumlah konsumen dengan model
stimulasi yang sama tiap konsumennya.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data Penelitian


Nama penelitian : Conjoint Analysis
Tempat : Laboratorium Desain Produk, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Waktu : 13 Maret 2014, pukul 09.45 – 12.00

3.2 Alat dan Bahan


1. Botol minum
2. Laptop dengan aplikasi Microsoft Excel dengan add-ons solver dan data
anlysis
3. Post-it Card

3.3 Prosedur Praktikum


Produk yang dianalisis: botol minum.
Tahapan:
1. Mengidentifikasi atribut – atribut produk
2. Menentukan tiga atribut utama produk
3. Membuat rancangan desain (2k)
4. Membuat flash card berdasarkan rancangan desain nomer 3
5. Menentukan sampling method dan sampling size
6. Melakukan pengambilan data dan analisis

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Kombinasi Atribut

Sebelum melakukan survei, terlebih ditentukan atribut pulpen yang akan


diuji. Berikut merupakan atribut yang telah kami pilih.
1. Bentuk botol
a. High level : Tabung polos biasa
b. Low level : Tabung bergelombang
2. Jenis bahan
a. High level : Stainless steel
b. Low level : Plastik
3. Tutup botol
a. High level : Berdiameter kecil diputar
b. Low level : Berdiameter kecil tanpa diputar

Setiap level atribut yang high level diberi nilai pembobotan 1 sedangkan
yang low level diberi nilai pembobotan 0. Dari ketiga atribut diatas dapat
disusun 8 kombinasi, berdasarkan level dari tiap atribut yang akan diujikan.
Berikut merupakan kombinasi yang kami uji.

Bentuk Bahan Tutup


Pertanyaan Keterangan
X1 X2 X3
Saya meyukai bentuk botol minum tabung
polos biasa dengan bahan plastik tanpa motif
A 1 1 1
dengan tutup botol berdiameter kecil yang
diputar.

7
Saya meyukai bentuk botol minum tabung
bergelombang dengan bahan plastik tanpa
B 0 1 1
motif dengan tutup botol berdiameter kecil
yang diputar.
Saya menyukai botol minum berbentuk
tabung polos biasa dengan bahan stainless
C 1 0 1
steel dengan tutup botol berdiameter kecil
yang diputar.
Saya menyukai bentuk botol minum tabung
bergelombang dengan bahan stainless steel
D 0 0 1
dengan tutup botol berdiameter kecil yang
diputar.
Saya menyukai bentuk botol minum tabung
E 1 1 0 biasa dengan bahan plastik dengan tutup
botol berdiameter kecil yang tanpa diputar
Saya menyukai botol minum berbentuk
tabung bergelombang dengan bahan plastik
F 0 1 0
dengan tutup botol berdiameter kecil yang
tanpa diputar.
Saya menyukai botol minum berbentuk
tabung polos biasa berbahan dasar stainless
G 1 0 0
steel dan mempunyai tutup botol berdiameter
kevil yang tanpa diputar
Saya menyukai botol berbentuk tabung
bergelombang berbahan dasar stainless steel
H 0 0 0
dan yang tutupnya berdiameter kecil tanpa
diputar
Tabel 4.1.1 Kombinasi Antar Atribut

8
4.2 Hasil Analisis Preferensi Responden

Setelah melakukan survei terhadap 10 responden untuk mengetahui


kombinasi atribut yang paling disukai oleh konsumen dengan menggunakan
conjoint analysis, didapatkan data jawaban responden sebagai berikut.

Nilai Preferensi
Pertanyaan
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
A 2 4 2 2 4 4 1 4 3 4
B 2 5 2 4 5 3 3 5 4 2
C 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2
D 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3
E 5 4 2 2 2 4 2 3 3 2
F 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2
G 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
H 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2
Tabel 4.2.1 Hasil Uji Preferensi

Setelah mendapatkan hasil uji preferensi, maka data-data tersebut diolah


berdasarkan data tiap responden. Berikut merupakan data-data yang diperoleh
dari setiap responden.

4.2.1 Hasil Analisis Preferensi Responden 1

Tabel 4.2.2 Hasil Uji Preferensi Responden 1

9
Dari tabel diatas, diketahui bahwa
a. Prefbar : 2,375 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang
disediakan tergolong memiliki tingkat preferensi diantara tidak suka
dan biasa saja bagi responden 1, namun angka tersebut lebih
cenderung menunjukan tingkat preferensi tidak suka)
b. SSE : 1,500 (diperoleh dari penjumlahan nilai kuadrat preferensi dan
rata-rata dikurangi nilai utilitas, nilai ini menunjukan penyimpangan
preferensi dan utilitas terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2.249998968
b1 0.25000117
b2 1.749999664
b3 -1.74999977

Tabel 4.2.3 Nilai Koefisien Utilitas Responden 1

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana nilai


error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas untuk
responden 1 adalah 2.249998968 + 0.25000117X1 + 1.749999664X2 -
1.74999977X3 untuk setiap kombinasi yang dibuat.

level 1 level 2
0.125 -0.125
0.875 -0.875
-0.875 0.875
Tabel 4.2.4 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 1

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

atribut 1 ±(b1/2)
atribut 2 ±(b2/2)
atribut 3 ±(b3/2)
Tabel 4.2.5 Perhitungan Koefisien Responden 1

10
Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk level
1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif digunakan
untuk level 2 (low level).

Faktor Level Hasil Utilitas Atribut


Tabung polos biasa 0.125
Bentuk Tabung 0.25000117
-0.125
bergelombang
Plastik 0.875
Bahan 1.749999664
Stainless steel -0.875
Putar -0.875
Tutup 1.749999774
Tanpa Diputar 0.875
Kisaran Utilitas Responden 1 3.750000608
Tabel 4.2.6 Utilitas Per Atribut Responden 1

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 1 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 7%
Utilitas bahan 47%
Utilitas tutup 47%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.7 Persentase Utilitas Responden 1

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram preferensi


dari setiap utilitas pada responden 1.

Utilitas Responden 1
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup
7%

47%
46%

Gambar 4.2.1 Diagram Utilitas Atribut Responden 1

11
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 1 lebih
mengutamakan jenis tutup dan bahan botol minum dibandingkan bentuk
botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

4.2.2 Hasil Analisis Preferensi Responden 2

Tabel 4.2.8 Hasil Uji Preferensi Responden 2

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 2,875 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang
disediakan tergolong memiliki tingkat preferensi diantara kurang suka
dan biasa saja bagi responden 2, namun angka tersebut lebih
cenderung menunjukan tingkat preferensi biasa saja)
b. SSE : 1,5 (diperoleh dari penjumlahan nilai kuadrat preferensi dan
rata-rata dikurangi nilai utilitas , nilai ini menunjukan penyimpangan
preferensi dan utilitas terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 1.75
b1 -0.25
b2 2.749999
b3 -0.25
Tabel 4.2.9 Nilai Koefisien Utilitas Responden 2

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana nilai error dibuat
sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas untuk responden 2 adalah
1.75 – 0.25X1 + 2.749999X2-0,25X3 untuk setiap kombinasi yang dibuat.

12
Level 1 Level 2
-0.125 0.125
1.375 -1.375
-0.125 0.125
Tabel 4.2.10 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 2

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

atribut 1 ±(b1/2)
atribut 2 ±(b2/2)
atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.11 Perhitungan Koefisien Responden 2

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan


untuk level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang
negatif digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa -0.125
Tabung 0.249999494
bergelombang 0.125
Bahan Plastik 1.375
2.749998823
Stainless steel -1.375
Tutup Putar -0.125
0.249999494
Tanpa Diputar 0.125
Kisaran Utilitas Responden 2 3.249997811
Tabel 4.2.12 Utilitas per Atribut Responden 2

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nlai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 2 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.

13
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 8%
Utilitas bahan 85%
Utilitas tutup 8%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.13 Persentase Utilitas Responden 2

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram


preferensi dari setiap utilitas pada responden 1.

Utilitas Responden 2
8% 8%
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

84%

Gambar 4.2.2 Diagram Utilitas Responden 2

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 2 lebih


mengutamakan jenis bahan botol minum dibandingkan dengan bentuk dan
jenis tutup botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang
diperoleh.

4.2.3 Hasil Analisis Preferensi Responden 3

Tabel 4.2.14 Hasil Uji Preferensi Responden 3

14
Dari tabel diatas, diketahui bahwa
a. Prefbar : 2 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang disediakan
tergolong memiliki tingkat preferensi tidak suka bagi responden 3)
b. SSE : 2.2771E-13 (diperoleh dari penjumlahan nilai kuadrat
preferensi dan rata-rata dikurangi nilai utilitas , nilai ini menunjukan
penyimpangan preferensi dan utilitas terhadap kondisi aktual).

Koefisien
b0 2
b1 -6.4E-08
b2 -6.4E-08
b3 -6.4E-08
Tabel 4.2.15 Nilai Koefisien Utilitas Responden 3

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 3 adalah 2 – 6.4E-08X1 –6.4E-08X2– 6.4E-08X3 untuk
setiap kombinasi yang dibuat.

Level 1 Level 2
-0.0000000319 0.0000000319
-0.0000000319 0.0000000319
-0.0000000319 0.0000000319
Tabel 4.2.16 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 3

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

atribut 1 ±(b1/2)
atribut 2 ±(b2/2)
atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.17 Perhitungan Koefisien Responden 3

15
Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk
level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Level Hasil
Faktor Atribut
Bentuk Tabung polos biasa -0.0000000318835249519
6.3767E-08
Tabung bergelombang 0.0000000318835249519
Bahan Plastik -0.0000000318835248548
6.3767E-08
Stainless steel 0.0000000318835248548
Tutup Putar -0.0000000318835248062
6.3767E-08
Tanpa Diputar 0.0000000318835248062
Kisaran Utilitas Responden 3 1.91301E-07
Tabel 4.2.18 Utilitas per Atribut Responden 3

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nlai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 3 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 33%


Utilitas bahan 33%
Utilitas tutup 33%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.19 Persentase Utilitas Responden 3

16
Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram
preferensi dari setiap utilitas pada responden 3.

Utilitas Responden 3

Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

33%
34%

33%
Gambar 4.2.3 Diagram Utilitas Responden 3

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 3


cencerung netral menanggapi mengenai bentuk, jenis bahan dan tutup
botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

4.2.4 Hasil Analisis Preferensi Responden 4

Tabel 4.2.20 Hasil Uji Preferensi Responden 4

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 2,25 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang
disediakan tergolong memiliki tingkat preferensi tidak suka bagi
responden 4)
b. SSE : 2 (diperoleh dari penjumlahan nilai kuadrat preferensi dan rata-
rata dikurangi nilai utilitas , nilai ini menunjukan penyimpangan
preferensi dan utilitas terhadap kondisi aktual)

17
Koefisien
b1 1.999999
b1 -0.5
b2 0.5
b3 0.5
Tabel 4.2.21 Nilai Koefisien Utilitas Responden 4

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 4 adalah 1.999999 - 0,5X1 + 0,5X2-0,5X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

Level 1 Level 2
-0.250 0.250
0.250 -0.250
0.250 -0.250
Tabel 4.2.22 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 4

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

atribut 1 ±(b1/2)
atribut 2 ±(b2/2)
atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.23 Perhitungan Koefisien Responden 4

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan


untuk level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang
negatif digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa -0.250
Tabung 0.499999201
bergelombang 0.250
Bahan Plastik 0.250 0.499999971

18
Stainless steel -0.250
Tutup Putar 0.250
0.499999971
Tanpa Diputar -0.250
Kisaran Utilitas Responden 4 1.499999142
Tabel 4.2.24 Utilitas per Atribut Responden 4

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nlai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 1 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 33%


Utilitas bahan 33%
Utilitas tutup 33%
Total Utilitas 100%

Tabel 4.2.25 Persentase Utilitas Responden 4

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram


preferensi dari setiap utilitas pada responden 4.

Utilitas Responden 4
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

33% 33%

34%

Gambar 4.2.4 Diagram Utilitas Responden 4

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 3


cencerung netral menanggapi mengenai bentuk, jenis bahan dan tutup
botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

19
4.2.5 Hasil Analisis Preferensi Responden 5

Tabel 4.2.26 Hasil Uji Preferensi Responden 5

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 2,5 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang disediakan
tergolong memiliki tingkat preferensi biasa saja dan tidak suka bagi
responden 5)
b. SSE : 4,00 (diperoleh dari penjumlahan nilai kuadrat preferensi dan
rata-rata dikurangi nilai utilitas , nilai ini menunjukan penyimpangan
preferensi dan utilitas terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 1
b1 1.25E-07
b2 2
b3 1
Tabel 4.2.27 Nilai Koefisien Utilitas Responden 5

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 5 adalah 1 + 1.25E-07X1+ 2X2+ 1X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

20
Level 1 Level 2
0.000 0.000
1.000 -1.000
0.500 -0.500
Tabel 4.2.28 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 5

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

Atribut 1 ±(b1/2)
Atribut 2 ±(b2/2)
Atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.29 Perhitungan Koefisien Responden 5

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk


level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa 0.000
Tabung 1.24874E-07
bergelombang 0.000
Bahan Plastik 1.000
2.00000005
Stainless steel -1.000
Tutup Putar 0.500
1.000000081
Tanpa Diputar -0.500
Kisaran Utilitas Responden 5 3.000000256
Tabel 4.2.30 Utilitas per Atribut Responden 5

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nlai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 1 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.

21
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 0%
Utilitas bahan 67%
Utilitas tutup 33%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.31 Persentase Utilitas Responden 5
Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram preferensi
dari setiap utilitas pada responden 5.

Utilitas Responden 5
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup
0%

33%

67%

Gambar 4.2.5 Diagram Utilitas Responden 5

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 5 lebih


mengutamakan jenis bahan botol minum dibandingkan dengan bentuk dan
jenis tutup berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

4.2.6 Hasil Analisis Preferensi Responden 6

Tabel 4.2.32 Hasil Uji Preferensi Responden 6

22
Dari tabel diatas, diketahui bahwa
a. Prefbar : 2,875 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang
disediakan tergolong memiliki tingkat preferensi diantara biasa saja
dan tidak suka bagi responden 6, namun angka tersebut lebih
cenderung menunjukan tingkat preferensi biasa saja)
b. SSE : 0,5 (nilai ini menunjukan penyimpangan preferensi dan utilitas
terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2
b1 0.25
b2 1.75
b3 -0.25
Tabel 4.2.33 Nilai Koefisien Utilitas Responden 6

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 6 adalah 2 + 0,25X1+1,75X2-0,25X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

Level 1 Level 2
0.125 -0.125
0.875 -0.875
-0.125 0.125

Tabel 4.2.34 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 6
Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

atribut 1 ±(b1/2)
atribut 2 ±(b2/2)
atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.35 Perhitungan Koefisien Responden 6

23
Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan
untuk level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang
negatif digunakan untuk level 2 (low level).

Faktor Level Hasil Utilitas Atribut


Bentuk Tabung polos biasa 0.125
Tabung 0.250000503
bergelombang -0.125
Bahan Plastik 0.875
1.749999138
Stainless steel -0.875
Tutup Putar -0.125
0.249999462
Tanpa Diputar 0.125
Kisaran Utilitas Responden 6 2.249999103
Tabel 4.2.36 Utilitas per Atribut Responden 6
Utilitas atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai level
1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 6 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 11%


Utilitas bahan 78%
Utilitas tutup 11%
Total Utilitas 100%

Tabel 4.2.37 Persentase Utilitas Responden 6

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram


preferensi dari setiap utilitas pada responden 6.

Utilitas Responden 6
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

11% 11%

78%

Gambar 4.2.6 Diagram Utilitas Responden 6

24
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 6 lebih
mengutamakan jenis bahan dari botol minum dibandingkan dengan bentuk
dan jenis tutup botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang
diperoleh.

4.2.7 Hasil Analisis Preferensi Responden 7

Tabel 4.2.38 Hasil Uji Preferensi Responden 7

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 2 ( menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang disediakan
tergolong memiliki tingkat preferensi tidak suka)
b. SSE : 1 (nilai ini menunjukan penyimpangan preferensi dan utilitas
terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2.5
b1 -1
b2 0.5
b3 -0.5
Tabel 4.2.39 Nilai Koefisien Utilitas Responden 7

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 7 adalah 2,5-1X1 + 0,5X2 - 0,5X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

25
Level 1 Level 2
-0.500 0.500
0.250 -0.250
-0.250 0.250

Tabel 4.2.40 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 7

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

Atribut 1 ±(b1/2)
Atribut 2 ±(b2/2)
Atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.41 Perhitungan Koefisien Responden 7

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk


level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa -0.500
Tabung 1.00
bergelombang 0.500
Bahan Plastik 0.250
0.50
Stainless steel -0.250
Tutup Putar -0.250
0.50
Tanpa Diputar 0.250
Kisaran Utilitas Responden 7 2.00

Tabel 4.2.42 Utilitas per Atribut Responden 7

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai level


1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 7 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.

26
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 50%


Utilitas bahan 25%
Utilitas tutup 25%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.43 Persentase Utilitas Responden 7

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram


preferensi dari setiap utilitas pada responden 7.

Utilitas Responden 7
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

25%

50%

25%

Gambar 4.2.7 Diagram Utilitas Responden 7

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 7 lebih


mengutamakan bentuk botol minum dibandingan dengan bahan dan jenis
tutup botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

27
4.2.8 Hasil Analisis Preferensi Responden 8

Tabel 4.2.44 Hasil Uji Preferensi Responden 8

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 3 (menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang disediakan
tergolong memiliki tingkat preferensi biasa saja pada responden 8)
b. SSE : 1 (nilai ini menunjukan penyimpangan preferensi dan utilitas
terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2
b1 -0.5
b2 2
b3 0.5
Tabel 4.2.45 Nilai Koefisien Utilitas Responden 8

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 8 adalah 2 - 0,5X1 + 2X2 + 0,5X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

28
Level 1 Level 2
-0.250 0.250
1.000 -1.000
0.250 -0.250
Tabel 4.2.46 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 8

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

Atribut 1 ±(b1/2)
Atribut 2 ±(b2/2)
Atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.47 Perhitungan Koefisien Responden 8

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk


level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa -0.250
Tabung 0.50
bergelombang 0.250
Bahan Plastik 1.000
2.00
Stainless steel -1.000
Tutup Putar 0.250
0.50
Tanpa Diputar -0.250
Kisaran Utilitas Responden 8 3.00
Tabel 4.2.48 Utilitas per Atribut Responden 8

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai


level 1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 8 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.

29
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 17%


Utilitas bahan 67%
Utilitas tutup 17%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.49 Persentase Utilitas Responden 8

Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram


preferensi dari setiap utilitas pada responden 8.

Utilitas Responden 8
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

17% 17%

66%

Gambar 4.2.8 Diagram Utilitas Responden 8

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 8 lebih


mengutamakan jenis bahan botol minum dibandingan dengan bentuk dan
jenis tutup botol minum berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang
diperoleh.

30
4.2.9 Hasil Analisis Preferensi Responden 9

Tabel 4.2.50 Hasil Uji Preferensi Responden 9

Dari tabel diatas, diketahui bahwa


a. Prefbar : 3, (menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang disediakan
tergolong memiliki tingkat preferensi biasa saja bagi responden 9)
b. SSE : 1, 5 (nilai ini menunjukan penyimpangan preferensi dan utilitas
terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2.75
b1 8.6E-07
b2 0.5
b3 8.6E-07

Tabel 4.2.51 Nilai Koefisien Utilitas Responden 9

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana


nilai error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 9 adalah 2,75 + 8.6E-07X1+0,5X2+ 8.6E07X3 untuk
setiap kombinasi yang dibuat.

Level 1 Level 2
0.00000043190 -0.00000043190
0.25000003880 -0.25000003880
0.00000043190 -0.00000043190

Tabel 4.2.52 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 9

31
Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

Atribut 1 ±(b1/2)
Atribut 2 ±(b2/2)
Atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.53 Perhitungan Koefisien Responden 9

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk


level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa 0.0000004319
Tabung - 0.0000008638
bergelombang 0.0000004319
Bahan Plastik 0.2500000388
- 0.5000000776
Stainless steel 0.2500000388
Tutup Putar 0.0000004319
- 0.0000008638
Tanpa Diputar 0.0000004319
Kisaran Utilitas Responden 9 0.5000018052
T
Tabel 4.2.54 Utilitas per Atribut Responden 9

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai


level 1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 9 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 0%
Utilitas bahan 100%
Utilitas tutup 0%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.55 Persentase Utilitas Responden 9

32
Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram
preferensi dari setiap utilitas pada responden 9.

Utilitas Responden 9
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup
0%

100%

Gambar 4.2.9 Diagram Utilitas Responden 9

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 9 lebih


mengutamakan jenis bahan botol minumtanpa memedulikan bentuk dan
tutup dari botol minum itu sendiri berdasarkan hasil perhitungan utilitas
yang diperoleh.

4.2.10 Hasil Analisis Preferensi Responden 10

Tabel 4.2.56 Hasil Uji Preferensi Responden 10

33
Dari tabel diatas, diketahui bahwa
a. Prefbar : 2,5 (menunjukan bahwa rata-rata kombinasi yang
disediakan tergolong memiliki tingkat preferensi diantara tidak suka
dan biasa saja bagi responden 10)
b. SSE : 3 (nilai ini menunjukan penyimpangan preferensi dan utilitas
terhadap kondisi aktual)

Koefisien
b0 2
b1 0.5
b2 9.1E-07
b3 0.5
Tabel 4.2.57 Nilai Koefisien Utilitas Responden 10

Nilai koefisien diatas merupakan nilai koefisien optimal dimana nilai


error dibuat sekecil mungkin. Sehingga diperoleh persamaan utilitas
untuk responden 10 adalah 2+ 0,5X1+ 9.1E-07X2 + 0,5X3 untuk setiap
kombinasi yang dibuat.

Level 1 Level 2
0.250 -0.250
0.000000455 -0.000000455
0.250 -0.250
Tabel 4.2.58 Nilai Koefien pada Setiap Level Tiap Atribut Responden 10

Koefisen pada setiap level tersebut didapatkan dari :

Atribut 1 ±(b1/2)
Atribut 2 ±(b2/2)
Atribut 3 ±(b3/2)

Tabel 4.2.59 Perhitungan Koefisien Responden 10

Dimana persamaan koefisien utilitas yang positif digunakan untuk


level 1 (high level) sedangkan persamaan koefisien utilitas yang negatif
digunakan untuk level 2 (low level).

34
Utilitas
Faktor Level Hasil
Atribut
Bentuk Tabung polos biasa 0.250
0.50
Tabung bergelombang -0.250
Bahan Plastik 0.00000046
0.00000091
Stainless steel -0.00000046
Tutup Putar 0.250
0.50
Tanpa Diputar -0.250
Kisaran Utilitas Responden 10 1.00

Tabel 4.2.60 Utilitas per Atribut Responden 10

Utilitas Atribut diperoleh dari nilai absolut pengurangan nilai


level 1 dan level 2 tiap atribut. Kisaran utilitas responden 6 merupakan
penjumlahan dari utilitas setiap atribut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persentase tiap utilitas.

Utilitas bentuk 50%


Utilitas bahan 0%
Utilitas tutup 50%
Total Utilitas 100%
Tabel 4.2.61 Persentase Utilitas Responden 10

35
Dari nilai persentase utilitas diatas dapat dibuat diagram
preferensi dari setiap utilitas pada responden 10.

Utilitas Responden 10
Utilitas bentuk Utilitas bahan Utilitas tutup

50% 50%

0%

Gambar 4.2.10 Diagram Utilitas Responden 10

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa responden 10 lebih


mengutamakan bentuk dan jenis tutup pada botol minum jika
dibandingkan dengam jenis bahan dari botol minum itu sendiri
berdasarkan hasil perhitungan utilitas yang diperoleh.

Setelah mengolah data ke-10 responden, dapat kita buat data


akumulasi utilitas untuk mengetahui preferensi atribut dari ke-10
responden. Berikut merupakan tabel akumulasi preferensi atribut dari 10
responden.

36
Tabel 4.2.62 Rata-Rata Utilitas Total

Tabel diatas dapat diolah lagi, menjadi diagram rata-rata utilitas total untuk memperjelas preferensi mana yang dipilih oleh
ke-10 responden.

Rata - Rata Utilitas


Bentuk Bahan Tutup
9% 0% 9%
0%
0%

82%

Gambar 4.2.11 Preferensi Rata-Rata Utilitas Total

37
4.3 Agreegate Atribute
Semua atribut yang digunakan diberikan symbol (+) untuk atribut yang
memiliki tingkat lebih tinggi (high level) dan symbol (-) untuk atribut yang
memiliki tingkat lebih rendah (low level). Kemudian, atribut-atribut tersebut
diinteraksikan satu sama lain untuk mengetahui aggregate dari setiap atribut
tersebut. Berikut adalah aggregate atribut berdaasarkan pilihan responden :

Tabel 4.3.1 Aggregate Conjoint

Kemudian, hasil dari preferensi responden diklasifikasikan dan


ditentukan kelompok dari atribut yang dipilih oleh responden berdasarkan
kombinasi antar atribut tersebut. pengelompokan tersebut dilakukan untuk
mengetahui kombinasi atribut mana yang lebih disukai oleh responden. Berikut
adalah pengelompokan atribut berdasarkan hasil preferensi responden :

Tabel 4.3.2 Hasil Preferensi Responden terhadap A

38
Tabel 4.3.3 Hasil Preferensi Responden terhadap B

Tabel 4.3.4 Hasil Preferensi Responden terhadap C

Tabel 4.3.5 Hasil Preferensi Responden terhadap AB

39
Tabel 4.3.6 Hasil Preferensi Responden terhadap AC

Tabel 4.3.7 Hasil Preferensi Responden terhadap BC

Tabel 4.3.8 Hasil Preferensi Responden terhadap ABC

40
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata terbesar dari setiap
atribut dan kombinasi atribut adalah 3,125. Hal itu berarti bahwa atribut jenis
bahan (B+) merupakan atribut yang paling menjadi preferensi responden. Dari 10
responden, jenis bahan pada botol minum tersebut lebih disukai dan menjadi
pertimbangan utama dalam memilih botol minum.

Dari atribut-atribut yang telah dikombinasikan tersebut kemudian


dapatdiperhitungkan efek dari masing-masing atribut baik high level maupun low
level. Efek atribut tersebut menunjukkan pengaruh masing-masing atribut
terhadap preferensi responden dalam memilih botol minum. Berikut adalah efek
setiap atribut yang mempengaruhi preferensi responden

Tabel 4.3.9 Efek Atribut

Efek atribut tersebut selanjutnya akan diperhitungkan untuk


menentukan stimuli terbaik berdasarkan conjoint analysis.

41
4.4 Formulasi Utilitas

Tabel 4.4.1 Tabel Perhitungan Utilitas tiap Kombinasi

Nilai-nilai utilitas dari setiap stimuli diatas didapatkan berdasarkan rumus:

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai utilitas tertinggi dari stimuli ke 2


yaitu kombinasi botol minum berbentuk tabung bergelombang, berbahan plastic
dan tutup botol berdiameter kecil diputar.

4.5 Interaksi antar Atribut

Setelah menghitung agregat conjoint dapat dibuat analisis interaksi antar


atribut berdasarkan data yang telah diperoleh. Berikut merupakan hasil analisis
kami.

42
1. Atribut 1 dan Atribut 2

Faktor A
Level
+ -
+ 2.95 3.3
Faktor B
- 2 1.9
Tabel 4.5.1 Interaksi Atribut 1 dan 2

Nilai-nilai diatas diadapatkan dengan merata-rata nilai agregat dari


dua level yang ingin dilihat interaksinya. Nilai yang paling tinggi
didapatkan dari kombinasi botol minum dengan tabung bergelombang dan
berbahan plastik.

Faktor A dan B
3.5

2.5

2
Series1
Level + B terhadap A
1.5
Level – B terhadap A
Series2
1

0.5

0
1 2

Gambar 4.5.1 Grafik Analisis Interaksi Faktor A dan B

Berdasarkan grafik diatas disimpulkan bahwa faktorA dan B tidak ada


interaksi dan tidak ada main effect di faktor A dan B.

43
2. Atribut 1 dan Atribut 3

Faktor A
Level
+ -
+ 2.4 2.65
Faktor C
- 2.55 2.55
Tabel 4.5.2 Interaksi Atribut 1 dan 3

Nilai-nilai diatas didapatkan dengan merata-rata nilai agregat dari dua


level yang ingin dilihat interaksinya. Nilai yang paling tinggi didapatkan dari
kombinasi botol minum yang berbentung tabung bergelombang dan memiliki
tutup berdiameter kecil yang diputar. Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat
grafik interaksi dari setiap level antar atribut.

Faktor A dan C
2.7
2.65
2.6
2.55
2.5
Series1
Level + C terhadap A
2.45 Level – C terhadap A
Series2
2.4
2.35
2.3
2.25
1 2

Gambar 4.5.2 Grafik Analisis Interaksi Faktor A dan C

Berdasarkan grafik diatas disimpulkan bahwa faktorA dan Cmemiliki


interaksidan main effect di faktor A dan C.

44
3. Atribut 2 dan Atribut 3

Faktor B
Level
+ -
+ 3.25 1.8
Faktor C
- 3 2.1
Tabel 4.5.3 Interaksi Atribut 2 dan 3

Nilai-nilai diatas didapatkan dengan merata-rata nilai agregat dari dua


level yang ingin dilihat interaksinya. Nilai yang paling tinggi didapatkan dari
kombinasi botol minum yang berbahan dasar plastik dan memiliki tutup
berdiameter kecil yang diputar. Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat grafik
interaksi dari setiap level antar atribut.

Faktor B dan C
3.5

2.5

2
Series1
Level + C terhadap B
1.5 Level – C terhadap B
Series2
1

0.5

0
1 2

Gambar 4.5.3 Grafik Analisis Interaksi Faktor B dan C

Berdasarkan grafik diatas disimpulkan bahwa faktor B dan Cmemiliki


interaksidan main effect di faktor B dan C.

45
Sehinngga dapat disimpulkan bahwa responden memiliki preferensi
terhadap krteria sebagai berikut.

Atribut A B C
Level - + +
Keterangan Tabung bergelombang Plastik Diputar

Tabel 4.5.4 Hasil Preferensi Responden terhadap Botol Minum

46
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Traditional survei dan conjoint analysis memiliki kelebihan dan


kekurangan masing-masing. Tapi keduanya selalu memiliki keterkaitan. Metode
yang digunakan dalam melakukan traditional survei lebih mudah, cepat dan
mutah dibandingan dengan metode yang digunakan dalam emlakukan penelitian
menggunakan conjoint analysis. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan
antara traditional survei dan conjoint analysis:

Traditional Survei Conjoint Analysis


Cepat, Praktis, Murah Lama, Kompleks, Mahal
Mengetahui secara umum atribut Mengetahui atribut yang memiliki
yang dibutuhkan dan diinginkan perhatian lebih oleh responden
responden
Tidak dapat mengetahui preferensi Bisa mengetahui preferensi dan
dan hubungan natar atribut hubungan antar atribut

5.2 Saran

Untuk mengidenfikikasi kebutuhan dan keinginan prlanggan secara detail,


conjoint analysis menjadi metode yang dapat digunakan. Tetapi bila akan
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan masyakat pada produk memiliki
atribut yang banyak, traditional survei lebih cocok digunakan karena jauh lebih
mudah dalam mengolah datanya dari pada conjoint analysis.

47

Anda mungkin juga menyukai