Disusun oleh :
Dika Wahyu Muhammad R 191724004
Dini Nurwahyuni 191724005
Meilinda Estevani H 191724017
Rizky Agung Mardiansyah 191724030
Kelas 3C
Prodi D4 – Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
Dosen Pengampu :
Ir. Wahyu Budi Mursanto, M. Eng
Ir. Sri Paryanto Mursid, M.Sc
VI. Analisis
Pada Laporan Praktikum DCS Pembangkit kali ini kelompok kami membuat
prototype untuk perancangan solar tracker. Solar tracker merupakan sebuah alat yang
dimana dapat mendeteksi arah cahaya matahari dan menggerakkan panel surya hingga
posisinya tegak lurus dengan cahaya matahari. Dirancangnya solar tracker ini yaitu
agar panel surya mendapatkan intensitas cahaya yang maksimal sehingga memiliki
effisiensi yang tinggi.
Pada perancangan solar tracker yang kami buat menggunakan Arduino Uno
sebagai komponen pusat kontrol agar seluruh komponen solar tracker dapat beroperasi
dengan code-code yang terdapat didalamnya. Untuk menggerakan panel surya
dibutuhkan actuator yaitu motor servo yang dapat bergerak secara veritkal maupun
horizontal sesuai dengan intensitas cahaya matahari yang didapat dari input komponen
LDR yang berupa intensitas cahaya matahari.
Setelah merancang, maka solar tracker ini dilakukan pengujian untuk melihat
efektifitas penggunaan control ini pada PLTS. Untuk pengujian awal, dilakukan di
dalam ruangan dengan menyorot sensor dengan cahaya dari arah tertentu dan mengukur
nilai resistansi dan intensitasnya. Dari data yang diperoleh, dengan menyorot dari arah
tertentu maka resistansi LDR yang dekat dengan cahaya nilainya lebih kecil. Ketika
nilai resistansi rata rata LDR top, bottom lebih kecil dibanding dengan rata – rata resistansi LDR
maka motor servo vertical akan bergerak ke bawah. Begitu pula bila nilai resistansi tara-
left, right
rata yang lebih kecil sebaliknya maka motor servo vertical akan menggerakkan panel ke atas.
Lalu, jika rata-rata resistansi LDR top,left lebih kecil dibanding dengan rata-rata resistansi LDR
bottom,right maka motor servo horizontal akan menggerakkan panel surya ke kiri. Bila nilai
resistansi yang lebih kecil sebaliknya, maka motor servo bergerak ke kanan. Jika seluruh
resistansi LDR bernilai sama maka motor servo akan diam dengan menganggap bahwa cahaya
telah tegak lurus dengan seluruh permukaan LDR.
Dari tabel percobaan di ruangan tertutup diperoleh data yang sesuai dengan prinsip
kerja yang diharapkan, dimana dengan mendatangkan cahaya dari arah tertentu maka servo
menggerakkan panel surya menuju arah cahaya hingga posisinya tegak lurus. Maka dengan itu,
dilakukan pembuktian dengan menguji solar tracker di tempat terbuka dan solar panel 6V 1.2
W 200mA yang terpasang di dua kondisi. Kondisi pertama yaitu panel diam tanpa
penggerak, sedangkan panel lainnya menggunakan solar tracker. Diperoleh data untuk
tiap jam dihasilkan nilai output tegangan dan arus lebih tinggi pada panel yang
menggunakan solar tracker. Sehingga daya output solar panel lebih optimal (hingga
daya maksimumnya) dibandingkan solar panel yang ditempatkan secara statis. Maka
dari kedua percobaan ini dapat dianalisis bahwa solar tracker ini bergerak mengikuti
pergerakan cahaya makahari dan mampu membuat daya output lebih tinggi
dibandingkan solar panel yang diam. Ini terlihat pada grafik bahwa dengan
menggunakan solar tracker diperoleh output daya yang lebih tinggi sepanjang adanya
matahari.
Keunggulan dari solar tracker berbasis Arduino ini yaitu dengan biaya pembuatan yang
relative murah maka dengan alat ini kita bisa memaksimalkan konversi energi surya ke
energi listrik dengan intensitas cahaya yang ada. Selain itu, dengan komponen yang
berdaya listrik rendah maka untuk menyuplai control tidak perlu menggunakan daya
yang banyak sehingga daya pemakaian sendiri pada PLTS relative rendah. Di sisi lain
juga dengan komponen yang kecil ini membuat solar tracker mudah diaplikasikan pada
PLTS. Kekurangannya yaitu daya tahan komponen yang rentan rusak terhadap air
sehingga untuk solar tracker ini harus sebisa mungkin dilindungi dari air.
VII. Kesimpulan
1. Solar tracker dibuat agar panel surya dapat mendapatkan intensitas cahaya matahari
yang maksimal, sehingga panel surya mendapatkan effisiensi yang tinggi.
2. LDR berfungsi untuk melacak arah cahaya matahari.
3. Prototype solar tracker digunakan untuk mempermudah pembuatan asli dari
perancangan solar tracker.
4. Dari solar tracker yang diuji, diperoleh bahwa solar tracker ini mampu mengikuti
cahaya dengan baik. Pada percobaan di luar ruangan, diperoleh bahwa daya output
solar panel yang dihasilkan jauh lebih baik dibandingkan dengan solar panel yang
tidak menggunakan tracking system.
void UpDown();
void LeftRight();
Servo servo1;
Servo servo2;
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void setup() {
lcd.begin(16,2);
lcd.print("servo1 ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("servo2 ");
servo1.attach(9);
servo2.attach(10);
servo1.write(90);
servo2.write(90);
}
void loop(){
int avgT=(sensorTop+sensorBottom)/2;
int avgB=(sensorLeft+sensorRight)/2;
int avgL=(sensorTop+sensorLeft)/2;
int avgR=(sensorBottom+sensorRight)/2;
2) Arduino 2 (Luxmeter)
#include <Wire.h> // Memanggil library Wire
#include <Max44009.h> // Memanggil library MAX44009
#include <LiquidCrystal_I2C.h> // Memanggil library LCD dengan modul I2C
void setup() {
Serial.begin(9600); //Menginisiasikan setup kecepatan komunikasi
Wire.begin(); // Menginisiasi Wire
Wire.setClock(100000); // Menginisiasikan frequency clock komunikasi I2C dalam
satuan Hertz
lcd.init();
lcd.backlight(); // Menghidupkan backlight
lcd.setCursor(3, 0); // Menempatkan posisi cursor pada baris 0 dan kolom 0
lcd.print("INTENSITAS"); // Menulis konten
lcd.setCursor(5, 1); // Menempatkan posisi cursor pada baris 1 dan kolom 0
lcd.print("CAHAYA"); // Menulis konten
void loop()
{
uint32_t interval = 1000; // Membuat variabel unsigned integer 32 bit
if (millis() - lastDisplay >= interval)
{
lastDisplay += interval;
float ukurCahaya = cahaya.getLux(); // Mendapatkan hasil pengukuran dari sensor
int err = cahaya.getError(); // Mendapatkan status error dalam pengukuran
intensitas cahaya
if (err != 0)
{
Serial.print("Error:\t"); // Menampilkan konten melalui serial monitor
Serial.println(err); // Menampilkan pesan error apabila pengukuran gagal
dilakukan
hasilCahaya = "Error " + String(err);
}
else
{
Serial.print("Cahaya:\t"); // Menampilkan konten melalui serial monitor
Serial.print(ukurCahaya); // Menampilkan konten hasil pengukuran melalui serial
monitor
Serial.println(" lx"); // Menampilkan satuan unit hasil pengukuran
hasilCahaya = String(ukurCahaya) + " lx"; // Menempatkan hasil pengukuran
pada variabel
}
I. Lampiran