Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYEARAH - PENYEARAH DENGAN PENYARING


KAPASITOR

OLEH:

MELISA

42220011

1A TRJT

Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021


PENYEARAH - PENYEARAH DENGAN PENYARING
KAPASITOR

TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :

1. Menjelaskan sistem rangkaian penyearah setengah gelombang dan


gelombang penuh.

2. Menggambarkan dan menghitung hasil penyearahan baik yang setengah


gelombang maupun gelombang penuh.

3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian masing-masing sistem.

4. Menggunakan kapasitor sebagai penyaring pada rangkaian penyearah

5. Menggambarkan tegangan DC yang dihasilkan rangkaian penyearah


dengan kapasitor.

DASAR TEORI

A. Penyearah

Pada umumnya peralatan-peralatan elektronika dapat bekerja jika dipasok


dengan tegangan DC. Perusahaan listrik negara menyediakan listrik AC
tegangan 220 V/110 V dengan frekuensi 50 Hz. Untuk itu, diperlukan
suatu peralatan (rangkaian) yang dapat mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC.

Penyearah setengan gelombang adalah suatu rangkaian yang dapat


mengubah tegangan AC menjadi DC berdenyut. Pada setengah gelombang
periode positif dioda akan mendapat bias maju, sedangkan pada periode
setengah gelombang negatif dioda mendapat bias mundur. Hal ini yang
menyebabkan tegangan pada RL merupakan sinyal setengah gelombang.
Gambar 3.1 a. Penyearah setengah gelombang

Tegangan DC dari hasil penyearah setengah gelombang ini adalah :

Vdc = VP / π
Antara sinyal masukan dan sinyal keluaran mempunyai periode yang
sama sehingga frekuensi keluaran pada penyearah gelombang sama
dengan frekuensi memasukannya.

Setiap peralatan elektronika memerlukan tegangan DC yang berbeda-beda


Untuk mengubah tegangan listrik jala-jala diperlukan peralatan yang dapat
menurunkan tegangan sesuai yang diperlukan, yaitu transformator step down.
Contoh :

Gambar 3.1 b
Dari gambar diatas berapakah tegangan maksimum dan tegangan DC
pada beban jika tegangan jatuh pada dioda diabaikan. Jawab : Vp = 12 V.
√2 = 17 V

Vdc = 17 V / π = ...... V

Dengan menggunakan dua buah dioda dan transformator yang


mempunyai cabang tengah (center tap) akan diperoleh penyearah penuh.
Gambar 3.2
Pada saat titik A positif D1 akan konduksi dan arus akan masuk ke beban
dari lilitan lewat D1, pada siklus berikutnya A negatif dan B positif,
maka D2 yang konduksi dan arus masuk ke beban dengan arah yang
sama. Harga rata-rata untuk tegangan DC gelombang penuh adalah :

Vdc = 2 Vp / π
Pada frekuensi yang dihasilkan adalah dua kali frekuensi
masukannya sebab untuk setiap satu gelombang masukan akan
menghasilkan dua setengah gelombang yang positif.

F0 = 2 fin
Dari gambar diatas, jika transformator yang digunakan 220/6-CT-
6. Berapakah tegangan puncak untuk masing-masing dioda adalah :
Vp = 6 V. √2 = 8,5 V.

Vdc = (2. 8,5) V / π = …… V


Jika transformator tidak mempunyai cabang tengah dan diperlukan
penyearahan gelombang penuh, maka dapat dipergunakan rangkaian
dioda dengan sistem jembatan.

Gambar 3.3
Pada saat periode setengah gelombang positif (titik A), maka D2 dan
D3 akan mendapat bias maju.

Pada periode berikutnya, D4 dan D1 yang akan menjadi bias maju.


Tegangan DC yang dihasilkan adalah sama dengan penyearah gelombang
penuh “center tap” yaitu :

Vdc = 2 Vp / π
Perbedaannya adalah jika pada penyearah gelombang penuh “center tap”
pada saat setengah periode positif dioda yang mendapat bias maju hanya
satu, sedangkan pada penyearah gelombang penuh sistem jembatan
setiap setengah periode positif dioda yang mendapat bias maju adalah
dua. Untuk rangkaian yang menghasilkan tegangan DC cukup besar hal
ini mungkin dapat diabaikan, tetapi untuk tegangan yang kecil hal ini
tentu merupakan suatu kerugian.

B. Penyearah dengan penyaring kapasitor


Dasar rangkaian penyearah, baik penyearah gelombang penuh
maupun penyearah setengah gelombang, tegangan DC yang dihasilkan
masih mempunyai perubahan-perubahan yang besar (ripple). Untuk
menghasilkan tegangan DC yang benar-benar rata maka diperlukan
rangkaian penyaring yang dapat menghilangkan/mengurangi tegangan
ripplenya.

Komponen-komponen yang dapat digunakan sebagai penyaring


adalah komponen-komponen reaktif (L dan C). Induktor mempunyai sifat
sebagai penahan sinyal AC, sedangkan kapasitor mempunyai sifat
sebagai pelulus (pass) untuk sinyal AC. Dengan demikian, untuk
menghasilkan sinyal DC yang baik dapat dibuat rangkaian penyaring
dengan menggunakan induktor, kapasitor atau gabungan induktor dan
kapasitor.

Penyaring kapasitor berdasarkan deteksi puncak artinya pada saat


gelombang masukan menuju positif dari nol maka dioda akan di bias
maju.
Dalam hal ini, kapasitor akan mengisi muatannya hingga tegangan puncak
tercapai.

Pada saat gelombang menuju negatif, maka dioda akan di bias


mundur. Karena kapasitor akan mempertahankan tegangan
maksimumnya, muatan kapasitor akan dilewatkan menuju resistansi beban
akan terisi lagi pada saat tegangan puncak berikutnya.

Gambar 4.1

Untuk mendapatkan penyearah yang baik, maka konstanta waktu


RL.C harus jauh lebih besar dari periode sinyal masukan, kapasitor hanya
sedikit kehilangan muatan sampai dioda kembali konduksi.

Pada penyearah gelombang penuh akan menghasilkan


penyearah yang lebih baik karena kapasitor akan dimuati dua kali lebih
sering dibanding penyearah setengah gelombang. Ini akan
menghasilkan tegangan ripple yang lebih kecil dan tegangan DC
keluaran yang mendekati tegangan puncak.

Untuk konstanta waktu yang panjang, maka berlaku rumus


pendekatan sebagai berikut (minimum RL.C 10 kali dari T).

Tegangan DC :

Vdc = (1- 0,00147/RL.C)Vp

Tegangan Ripple :

Vr = (0,0024/RL.C) Vp

Kapasitor Minimum :
Cmin = 0,24/r.R
ALAT DAN BAHAN

A. Penyearah
10. Osiloskop 1 buah
11. Multimeter 2 buah
12. Transformator dengan Ct(6-Ct-6) 1 buah
13. Dioda silikon In 4007 4 buah
14. Resistor 470 Ohm 1 buah
15. Resistor 1K Ohm 1 buah
16. Resistor 2K Ohm 1 buah
17. Papan Percobaan 1 buah
18. Kawat penghubung secukupnya

B. Penyearah dengan penyaring kapasitor


15. Osiloskop 1 buah
16. Multimeter 2 buah
17. Transformator 1 buah
18. Dioda silikon 4 buah
19. Resistor 470 Ohm 1 buah
20. Resistor 1K Ohm 1 buah
21. Resistor 2K2 Ohm 1 buah
22. Kapasitor 100 F 1 buah
23. Kapasitor 470 F 1 buah
24. Kapasitor 1000 F 1 buah
25. Papan Percobaan 1 buah
26. Kawat penghubung secukupnya
GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 3.4

Gambar 3.5

Gambar 3.6

Gambar 4.2
Gambar 4.3

LANGKAH PERCOBAAN
 
 Penyearah

A. Percobaan penyearah setengah gelombang

1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.4 dengan dioda silikon dan R =


470 Ohm.

2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC


(VODC), arus keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke
dalam tabel 3.1

3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya


tegangan masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan
keluarannya. Gambar dan catat ke dalam tabel 3.1.

4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.

5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.

6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan


catat ke dalam tabel 3.1.
B. Percobaan penyearah gelombang penuh dengan dioda

1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.5 dengan dioda silikon dan R =


470 Ohm.

2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC


(VODC), arus keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke
dalam tabel 3.2.
3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya
tegangan masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan
keluarannya. Gambar dan catat ke dalam tabel 3.2.

4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.

5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.

6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan


catat ke dalam tabel 3.2.
C. Percobaan penyearah gelombang penuh dengan dioda

1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.6 dengan dioda silikon dan R =


470 Ohm.

2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC


(VODC), arus keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke
dalam tabel 3.3

3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya


tegangan masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan
keluarannya. Gambar dan catat ke dalam tabel 3.3.

4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.

5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.

6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan


catat ke dalam tabel 3.3.

 
 Penyearah-penyearah dengan penyaring kapasitor

D. Percobaan penyearah setengah gelombang dengan penyaring C

1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.2 dengan C = 100µF dan R =


470 Ohm.

2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC


(VODC). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 4.1
3. Ukurlah tegangan masukan AC (Vi AC) dan tegangan keluaran AC
(VoAC) dengan osiloskop, gambar dan catat amplitudonya pada
tabel 4.1.

4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.


5. Gantilah RL menjadi 1K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.

6. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 470 µF, ulangi langkah 2


sampai 5.

7. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 1000 µF, ulangi langkah 2


sampai 5.

8. Matikan semua peralatan.

E. Percobaan penyearah gelombang penuh

1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 4.3 dengan C = 100Fdan R = 470


Ohm.

2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC


(VODC). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 4.1

3. Ukurlah tegangan masukan AC (Vi AC) dan tegangan keluaran AC


(VoAC) dengan osiloskop, gambar dan catat amplitudonya pada
tabel 4.2.

4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.

5. Gantilah RL menjadi 1K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.

6. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 470 µF, ulangi langkah 2


sampai 5.

7. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 1000 µF, ulangi langkah 2


sampai 5

8. Matikan semua peralatan.


DATA PERCOBAAN

A. Penyearah
Tabel 3.1
Vin Beban Hasil Pengukuran Vo.AC Hasil Perhitungan

(AC) Ω VoDC IoDC Loeff VoDC IoDC Loeff

470
1
K
3K3
Tabel 3.2

Vin Beban Hasil Pengukuran Vo.AC Hasil Perhitungan

(AC) Ω VoDC IoDC Loeff VoDC IoDC Loeff

470
1
K
3K3

Tabel 4.1

Penyaring Beban RL Multimeter Osiloskop

100 μF 470
1K
3K3

470 μF 470
1K
3K3

1000 μF 470
1K
3K3
Tabel 4.2

Penyaring Beban RL Multimeter Osiloskop

100 μF 470
1K
3K3

470 μF 470
1K
3K3

`1000 μF 470
1K
3K3
TUGAS DAN PERTANYAAAN

A. Penyearah

1. Apakah terjadi perbedaan tegangan DC yang dihasilkan antara penyearah


setengah gelombang dengan penyearah gelombang penuh ?

2. Bagaimana kondisi arus DC antara penyearah setengah gelombang dengan


penyearah gelombang penuh !

3. Bagaimana pengaruh perubahan beban pada penyearah setengah


gelombang penuh !

4. Apa perbedaan antara penyearah gelombang 2 dioda dengan penyearah


gelombang penuh dengan diode 4 dioda ?

B. Penyearah dengan penyaring Kapasitor

1. Dengan adanya penyaring kapasitor, bagaimana besar tegangan DC yang


dihasilkan dibanding tanpa penyaring.

2. Apakah perubahan tahanan beban cukup berpengaruh pada tegangan


keluaran, bandingkan dengan tanpa penyaring ?

3. Pengaruh apa yang terjadi dengan perubahan kapasitor penyaring terhadap


tegangan DC ?

4. Berapakah frekuensi tegangan ripple untuk penyearah setengah


gelombang dan penyearah gelombang p

Anda mungkin juga menyukai