Anda di halaman 1dari 12

Nama : Takhva Aininaim Dosen :Dianthika Puteri Andini, S.ST., M.Sc.

Mata Kuliah :Pengukuran dan Alat Ukur


NIM : 201354033 PERCOBAAN 8
SIMULASI Tanggal Praktikum : 06 -01 - 2021
Kelas : 1C
OSILOSKOP Tanggal Pengumpulan : 11 -01 - 2021

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mampu :
 Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan AC,
 Menggunakan osiloskop untuk mengukur perioda,
 Menggunakan osiloskop untuk mengukur frekuensi,
 Menjelaskan perbedaan hasil pengukuran dengan voltmeter AC dengan osiloskop,
 Menganalisa data hasil pengukuran.

2. Landasan Teori
Osiloskop (oscilloscope) merupakan suatu alat ukur tegangan listrik dimana hasil pengukurannya
ditunjukan dalam bentuk gelombang pada layar tabung sinar katoda. Dari bentuk gelombang yang
ditunjukan pada layar dapat ditentukan nilai-nilai besaran fisis sbb:
- Tegangan puncak (Vp ) atau tegangan maksimum (Vm),
- Tegangan puncak ke puncak ( Vp-p ),
- Perioda ( T ),
- Frekuensi ( f ),
- Sudut fasa ,
- Perbedaan fasa, ( θ ),

Secara garis besar, osiloskop terdiri dari 7 bagian utama yaitu :


1. Tabung sinar katoda (CRT = cathoda ray tube),
2. Penguat vertikal (vertical amplifier),
3. Penguat horizontal ( horizontal amplifier ),
4. Saluran tunda ( delay line ),
5. Generator basis tunda ( time base generator ),
6. Rangkaian pemicu ( triggert circuit ),
7. Sumber daya ( power supply ).

Diagram blok osiloskop ditunjukan pada Gambar 7.1 sedangkan front panel- nya ditunjukan pada
Gambar 7.2

Gambar 7.1 Diagram Blok osiloskop


Gambar 7.2 Front panel oscilloscope

Cara Membaca Gambar


Dari gambar yang ditampilkan pada layar osiloskop, maka besarnya tegangan (V) dihitung dengan
menggunakan persamaan (7.1), perioda (T) menggunakan persamaan (7.2), frekuensi (f) dengan
persamaan (7.3).

V = Jumlah kotak arah vertikal x (V/div) [Vp-p ] (7.1 ),

T = Jumlah kotak arah harizontal untuk satu perioda x (T/div) [detik]. (7.2),

f = 1 / T [ Hz ] (7.3).

Catatan : V/div dan T/div diatur sebelumnya pada posisi dimana gambar lebih mudah
untuk dibaca.

Misalkan gambar hasil pengukuran tegangan seperti ditunjukan pada Gambar 7.3, dimana V/div yang
diset = 0,5 V, dan T/div = 0,1 ms
Gambar 7.3 Contoh penunjukan tegangan pada layar osiloskop.

Pada Gambar 7.3 terlihat : jumlah kotak arah vertikal = 4 , jumlah kotak arah horizontal untuk satu
periode = 4 kotak. Maka hasil pembacaannya :

V = 4 x 0,5 V = 2 Vp-p,

T = 4 x 0,1 ms = 0,4 ms,

f = 1 / 0,4 ms = 2.500 Hz.

3. Alat dan Komponen yang Digunakan

- Voltmeter analog : 1 buah,


- Osiloskop 2 kanal : 1 buah,
- Generator fungsi : 1 buah,
- Resistor ( 100 Ω, 1 kΩ, 10 kΩ )
- Resistor 100k : 3 buah
- Papan percobaan : 1 buah,
- Kabel penghubung : secukupnya

4. Langkah – Langkah Percobaan


Mengukur Tegangan pada Rangkaian Resistor Seri
1. Aturlah output generator fungsi pada posisi : sinusoida / 100 Hz / 6 VRMS
2. Ukurlah tegangan output tersebut dengan osiloskop. Gambarkan hasilnya pada Tabel 7.2.
3. Ubah frekuensi generator fungsi menjadi : 1 kHz. Ulangi langkah B.2.
4. Buatlah rangkaian percobaan seperti Gambar 7.4.
Gambar 7.4 Rangkaian Resistor Seri

5. Hitunglah tegangan jepit pada masing-masing R, catat hasilnya pada Tabel.7.3,


6. Ukurlah tegangan jepit pada masing-masing R mengunakan volt meter AC analog, catat hasilnya
pada Tabel 7.3.
7. Ulangi langkah B.4 – B6 untuk VS seperti tertulis pada Tabel 7.3.
8. Ulangi langkah B.4 – B6 untuk Vs dan R1 = R2 = R3 = 100 k seperti tertulis pada Tabel 7.4

5. Hasil Pengamatan

Gambar Rangkaian
Tabel 7.2 Data hasil pengukuran tegangan output generator fungsi,

Generatur Gambar Bentuk Gelombang


Fungsi
Sinusoida /
100 Hz /
6 VAC
Sinusoida /
1000 Hz /
6 VAC

Tabel 7.3 Data hasil pengukuran tegangan untuk Gambar 7.4.

Vs Diukur Dihitung
Analog (VRMS) Osiloskop (VP-P) (VP-P)
(VRMS) VR1 VR2 VR3 VR1 VR2 VR3 VR1 VR2 VR3
( Hz )
6/100/ 54.06 540.6 5.406 V 150 mV 1.5 V 15 V 153 mV 1.53 V 15.31 V
sinus mV mV

Perhitungan
Pengukurran

VR1

VR2
VR2

VR3
Tabel 7.4 Data hasil pengukuran Gambar 7.4 untuk R1 = R2 = R3 = 100 k

Vs Diukur Dihitung
(VP-P) Analog (VRMS) Osiloskop (VP-P) (VP-P)
( Hz ) VR1 VR2 VR3 VR1 VR2 VR3 VR1 VR2 VR3

6/100/ 2V 2V 2V 5.6V 5.6V 5.6V 5.7V 5.7V 5.7V


sinus

Perhitungan
Pengukuran

VR1

VR2
VR3

6. Pertanyaan / Tugas
1. Bandingkanlah data hasil pengukuran tegangan menggunakan volt meter AC analog dengan
osiloskop pada Tabel 7.1. Jelaskan!
2. Bandingkanlah data hasil pengukuran tegangan menggunakan volt meter AC analog dengan
osiloskop pada Tabel 7.3. Jelaskan!
3. Bagaimanakah pengaruh pemasangan osiloskop terhadap tegangan jepit : VR1 , VR2 , VR3?
4. Tuliskan kesimpulan untuk percobaan ini .

Jawab
1. (Karena tabel 7.1 tidak disuruh untuk dikerjakan, maka pertanyaan ini dilewati)
2. Hasil pengukuran menggunakan voltmeter AC menunjukkan VRMS, sedangkan hasil yang terlihat
pada osiloskop adalah tegangan puncak ke puncak (Vpp). Ada beberapa parameter yang tidak dapat
diukur oleh voltmeter, diantaranya tegangan puncak ke puncak ( Vpp), karena voltmeter hanya
menunjukkan nilai suatu besaran dengan angka, sedangkan osiloskop dapat menampilkan
gelombang yang bisa diukur parameternya sehingga kita dapat mengitung tegangan dari gelombang
tersebut. Pada dasarmya saat dilakukan perhitungan Vrms yang diperoleh dari tegangan puncak ke
puncak (Vpp) menggunakan rumus, hasil Vrms osiloskop dengan voltmeter AC nilainya sangat
mendekati. Mungkin tidak sama persis karena saat menghitung dilakukan pembulatan pada angka-
angka di belakang koma, namun pada dasarnya hasil pengukuran adalah sama.
3. Dalam simulasi, pemasangan osiloskop tidak berpengaruh terhadap tegagan jepit VR1 , VR2 , dan VR3
karena osiloskop tidak memiliki tahanan dalam pada simulasi rangkaian.
4. Pada percobaan ini dilakukan pengukuran tegangan menggunakan voltmeter analog dan osiloskop.
Keduanya menampilkan hasil yang hampir sama saat dilakukan perbandingan hasil VRMS. Hanya
saja, jika ingin melakukan pengukuran tegangan dengan praktis dan cepat maka lebih baik gunakan
voltmeter saja karena hasil yang dapat dilihat berupa angka. Jika mengukur menggunakan
osiloskop, hasil yang ditampilkan berupa gelombang yang harus kita hitung dahulu Vpp nya, yang
mana hal tersebut memakan waktu lebih lama. Namun kabar baiknya, osiloskop menyuguhkan
beberapa parameter yang tidak dapat dilihat oleh alat ukur seperti voltmeter. Misalnya jika
mengukur tegangan AC maka kita dapat mengetahui frekuensi dan Vpp-nya dengan menghitung
dari gelombang. Selain itu, dengan melihat gelombang dari osiloskop yang terhubung dengan suatu
rangkaian atau alat, dapat diketahui kerusakan dengan mengidentifikasi gelombang yang
ditampilkan.

Anda mungkin juga menyukai