Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN BIOLISTRIK

(OSILOSKOP)

I. Osiloskop

II. Tujuan
1. Menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop, serta mengetahui
prinsip kerjanya.
2. Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan DC dan AC
(frekuensi/periode, amplitude dan tegangan puncak-ke-puncak/Vpp)
3. Menggambar lissajous.

III. Landasan Teori


Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku
besaran yang berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar.
Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode
atau Cathode Ray Tube (CRT).

𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉𝑢𝑓𝑓 = √𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 2 =
√2
Pengukuran tegangan menggunakan multimeter, maka tampilan nilai tegangan
pada multimeter dapat dianggap menunjukkan nilai tegangan yang
sebenarnya. Tapi tidak halnya untuk sumber tegangan AC. Karena seperti
diketahui bahwa tegangan AC merupakan tegangan dengan fungsi dari waktu.
oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimum dan tegangan efektif yang
dirangkai dengan persamaan.

IV. Alat dan Bahan


1. Osiloskop GOS 622G.
2. Function Generator FG-350.
3. Kabel penghubung.
4. Multimeter.
5. Seperangkat battery sebagai sumber arus DC.
6. Kertas grafik

V. Prosedur Percobaan
A. Langkah Percobaan
1. Mempelajari bagian-bagian osiloskop dan fungsinya.

Secara rinci panel dan modus osiloskop terdiri dari:

a. Layar display
b. Tombol ON-OFF
c. Pengatur intensitas
d. Pengatur focus
e. Sumber tegangan 2Vp-p
f. Pemilih kecepatan horizontal
g. Penggeser gambar arah horizontal
h. Input Chanel-1
i. Pengatur nilai skala vertical Chanel-1
j. Penggeser arah gambar vertical Chanel-1
k. Input Chanel-2
l. Pengatur nilai skala vertical Chanel-2
m. Penggeser arah gambar vertical Chanel-2
n. Pemilih chanel dan modus kerja osiloskop
o. Tombol AUTO harus selalu dalam keadaan tertekan
p. Pengatur TRIGGER harus selalu terputar habis ke kiri.

TP.1 Mintalah pada asisten untuk menunjukkan tiap bagian dan fungsinya.

Sebelum melakukan pengukuran lakukanlah langkah-langkah kerja


sebagai berikut:

a. Hubungkan osiloskop dengan sumber arus PLN


b. Hidupkan osiloskop dengan saklar POWER yang ditandai dengan
menyalanya lampu indicator.
c. Pilih LINE pada mode SOURCE, atur POSOITION baik
VERTIKAL maupun HORIZINTAL, atur FOKUS dan
INTENSITAS untuk mendapatkan gambar yang jelas.
d. Lakukan kalibrasi untuk memastikan bahwa osiloskop tersebut
masih layak pakai.

2. Mengukur tegangan arus searah (DC)

TP.2 ukurlah terlebih dulu dengan multimeter, batterey tunggal, terhubung


seri dan terhubung parallel!
TP.3 lakukan langkah-langkah berikut untuk mengukur tegangan batterey
dengan menggunakan osiloskop.

a. Pilih mode SOURCE pada LINE


b. Pilih mode COUPLING pada DC
c. Pilih DC pada tombol AC-DC
d. Siapkan batterey yang akan diukur
e. Dengan kabel penghubung, hubungkan batterey dengan CH-2
f. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengukur adalah letakkan
nilai 0 dilayar sebaik mungkin
g. Variasikan VOLTS/DIV pada angka 1, 1.5, 2
h. Catat semua hasil pengukuran yang anda dapatkan.

3. Mengukur tegangan AC

TP.4 lakukan langkah-langkah sebagai berikut untuk mengukur tegangan


AC !

a. Pilih mode SOURCE pada LINE


b. Pilih mode COUPLING pada AC
c. Pilih AC pada tombol AC-DC
d. Hubungkan CH-2 dengan output pada Function Generator
e. Pilih bentuk grafik sinusoidal pada wafeform Function Generator
f. Mintalah persetujuan asisten sebelum anda menghidupkan function
generator
1) Untuk mendapatkan bentuk gelombang yang mudah dianalisa
aturlah frekuensi gelombang dengan mode frekuensi yang
adadi function generator.
2) Hitung V maksmum, Veff DAN Vp-p serta frekuensi dan
periodenya. Variasikan VOLTS/ DIV pada angka 1, 1.5, 2 dan
TIME/DIV pada angka 1, 1.5, 2.
g. Catat semua hasil yang and dapatkan.

4. Menggambar Lissajous dan menghitung beda fase

TP.5 Lakukan langkah seperti pada pengukuran tegangan AC hanya saja


tekan kembali tombol X-Y. atur frekuensi yang didapatkan, sehingga
didapatkan Lissajous ynag paling baik dan mudah dianalisa.
VI. Data hasil percobaan dan pengolahan data

a. Data tegangan DC
No Tegangan (Volt) Tegangan pada Tegangan efektif (Volt)
Osiloskop (Volt)
1 3 Tinggi=3 dv 3 dv=1 v/dv 3
2 6 Tinggi=2,8 2,8x2=5,6
3 9 Tinggi=1,8 1,8x5=9
4 12 Tinggi=2,4 2,4x5=12

b. Tegangan AC

No Tegangan (Volt) Tegangan pada Tegangan efektif (Volt)


Osiloskop (Volt)
1 3 Vpp=8,4 Vp=4,2 Vef=4,2√2=2,97
2 6 Vpp=17 Vp=8,5 Vef=8,5√2=6,01
3 9 Vpp=25 Vp=12,5 Vef=12,5√2=8,84
4 12 Vpp=34 Vp=17 Vef=17√2=12,02

VII. Pembahasan

Osiloskop adalah salah satu alat ukur yang dapat menampilkan bentuk
dari sinyal listrik.Pada percobaan osiloskop ini,kita dapat mengetahui prinsip
kerja osiloskop.Pada percobaan pertama dengan menggunakan sumber
tegangan AC diperoleh hasil bahwa sumber dan volt/div yang digunakan
berpengaruh terhadap skala dan bentuk gelombang yang dihasilkan.Karena
apabila sumber dan volt/div yang digunakan semakin tinggi maka skala yang
dihasilkan pada gelombang AC di layar osiloskop akan semakin
besar.Kemudian apabila kita menggunakan tegangan positif pada
gelombang,maka titik gelombang akan naik dan sebaliknya jika menggunakan
tegangan negatif maka titik gelombang akan turun.Sama seperti halnya pada
percobaan pertama dengan menggunakan tegangan AC,prinsip kerja pada
osiloskop dengan menggunakan tegangan DC juga mengalami perubahan skla
gelombang sesuei dengan sumber dan volt/div yang diinginkan

VIII. Kesimpulan
1.Osiloskop merupakan alat ukur yang dapat menganalisis dan menampilkan
suatu gelombang AC,DC,dan lissajous pada layar.
2.Cara menggunakan osiloskop dengan baik dan benar yaitu dengan cara
mengkalibrasi/mengembalikan posisi ke arah nol sebelum memulai percobaan
3.Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber
tegangan dan volt/div atau time/div yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai