Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

Syifa Alifia Azzahra (K1C020045)


Asisten : Dinda khoirunisa
Tanggal Percobaan: 18/09/2021
K1C021115-Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum pengukuran dasar elektronika ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja osiloskop
dan generator isyarat , lalu dapat menggunakan setiap peralatan yang berkaitan dengan elektronika
dasar. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi tegangan, kemudian kalibrasi
frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator isyarat dengan osiloskop, dan
pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. Praktikum ini bertujuan untuk memahami,
mengenal, dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan yang di gunakan pada praktikum kali ini.
Tidak hanya memahami peralatannya, tetapi pada praktikum kali ini juga bertujuan untuk memahami
tentang kalibrasi dan juga bagaimana cara mengukur tegangan dan arus pada sebuah rangkaian listrik
DC. Peralatan praktikum elektronika dasar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu peralatan sebagai alat
ukur, peralatan sebagai sumber sinyal atau sumber arus, dan peralatan sebagai komponen dasar.
Peralatan yang termasuk ke dalam alat ukur yaitu multimeter (analog dan digital), CRO (Cathoda Ray
Osciloscope), dan KIT digital. Peralatan yang berfungsi sebagai sebagai sumber arus atau sumber sinyal,
yaitu catu daya ( power supply) dan generator isyarat. Sedangkan peralatan yang merupakan komponen
dasar, yaitu resistor, kapasitor, dioda. Bagian terpenting dalam suatu kegiatan praktikum adalah
pemahaman terhadap berbagai peralatan yang nantinya akan dihadapi dan digunakan. Piranti dan alat
ukur yang digunakan dalam praktikum-praktikum antara lain catu daya, generator isyarat, oscilloscope,
multimeter, projectboard, dan resistor.

A. Catu Daya (Power Supply)


Catu daya atau power supply merupakan peralatan yang berfungsi sebagai sumber arus
dimana jenis arus ada dua, yaitu arus bolak-balik (AC/Alternating Current) dan arus searah
(DC/Direct Current). Arus bolak-balik merupakan arus yang mengalami perubahan sebagai
fungsi waktu. Sedangkan arus searah merupakan jenis arus yang memiliki nilai tetap.[1]

Gambar A.1 Catu Daya

B. Generator Isyarat
Generator isyarat merupakan perangkat elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan
beberapa bentuk sinyal dengan besar amplitudo serta nilai frekuensi yang dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Adapun beberapa bentuk sinyal yang dihasilkan antara lain sinyal
sinusoidal, sinyal persegi, dan sinyal segitiga/gergaji.[1]

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


Gambar B.1 Generator Isyarat

C. Osiloskop (CRO)
Osiloskop merupakan instrumen elektronika yang juga digunakan sebagai alat ukur
tegangan. Berbeda dengan multimeter, yang menyajikan data berupa nilai tegangan, osiloskop
mampu menampilkan bentuk dari sinyal (tegangan) listrik pada suatu rangkaian elektronika
yang berubah terhadap waktu. Untuk membandingkan dua atau lebih sinyal masukan baik
secara bersamaan maupun tidak harus menggunakan skala yang sama, khususnya untuk skala
sumbu y atau volt/div. Selain itu diperlukan proses kalibrasi pada awal penggunaan osiloskop.[1]

Gambar C.1 Osiloskop

D. Multimeter Digital (MMD)


Multimeter merupakan instrument yang secara umum berfungsi mengukur besaran
elektronika meliputi tegangan (beda potensia), hambatan, kuat arus, dan lain-lain. Pada
umumnya terdapat dua jenis multimeter yang digunakan, yakni multimeter analog dan digital.
Perbedaan dari kedua jenis multimeter ini ialah penyajian data. Multimeter digital menyajikan
data dalam bentuk diskret, sedangkan multimeter analog menampilkan data menggunakan
jarum yang berada dalam suatu skala.[1]

Gambar D.1 Multimeter

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


E. Projectboard
Projectboard merupakan papan yang digunakan untuk merangkai rangkaian elektronika
secara semi permanen. Projectboard memiliki sejumlah lubang yang dapat digunakan untuk
meletakan komponen-komponen elektronika. Lubang-lubang ini saling terhubung satu dengan
yang lain melalui bagian bawah projectboard dengan pola tertentu.[1]

Gambar E.1 Projectboard

F. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam elektronika karena
mempunyai sifat dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
melewatkan atau meneruskan arus bolak-balik[3]. G. Resistor Hambatan resistor adalah
komponen yg selalu di pakai dalam kegiatan elektronika karna resistor berfungsi sebagai
pengatur arus listrik.[2]

Gambar G.1 Resistor

Pada resistor terdapat warna-warna yg berupa angka, cara menghitung besarnya


hambatan pada suatu resistor bisa di lakukan dengan cara melihat gambar berikut :

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


Gambar G.2 Pembacaan Nilai Resistor

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, Osiloskop, Generator
isyarat, AC-DC Power Supply, Multimeter Digital, Projectboard, Resistor 4K7 , 47K , dan 10K
, Baterai 9 Volt, dan Kabel penghubung. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada
praktikum kali ini. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi tegangan,
kemudian kalibrasi frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator isyarat
dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.

1. Kalibrasi Tegangan Osiloskop


Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel
osiloskop asli atau yang sesuai dengan tipe osiloskop. Kemudian, mengubungkan kabel
osiloskop pada chanel 1 dan mengatur posisi VoltDiv pada skala 1 V. Selanjutnya,
membuka tutup ujung probe (bagian ujung dari kabel osiloskop) dan memasukkan
ujung probe yang telah terbuka pada lobang kalibrasi. Muncul sinyal berupa gelombang
kotak pada layar. Kemudian, mengatur tombol kalibrasi (ujung tombol VoltDiv) agar
nilai tegangan puncak-puncak sesuai dengan nilai tegangan kalibrasi yang diinginkan.
Melakukan pengulangan pada skala VoltDiv 0.5 V, 1 V, dan 1 V.

2. Kalibrasi Frekuensi Osiloskop


Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel
osiloskop asli atau sesuai degan tipe osiloskop. Kemudian, menghubungkan kabel
osilokop pada chanel 1 atau 6 chanel 2 dan mengatur posisi TimeDiv pada skala 1 ms
(untuk kalibrasi 1 KHz). Selanjutnya membuka tutup ujung probe (bagian ujung dari
kabel osiloskop) dan memasukkan ujung probe yang telah terbuka pada lobang kalibrasi.
Kemudian, menentukan pilihan kalibrasi frekuensi yang diinginkan, yaitu 1 KHz atau
1000 Hz dengan memilih pada tombol kalibrasi. Muncul sinyal berupa gelombang kotak
pada layar. Kemudian, mengatur tombol kalibrasi (ujung tombol TimeDiv) agar
menghasilkan nilai periode sesuai dengan nilai periode yang diinginkan. Jika dipilih
frekuensi 1 KHz maka gelombang hanys memiliki periode 1 ms.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


3. Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan Osiloskop
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghubungkan keluaran dari
generator isyarat dengan memasukkan chanel 1 pada osiloskop dengan probe yang
tersedia. Selanjutnya, menghidupkan kedua alat tersebut dan mengatur frekuensi pada
generator isyarat sebesar 1 KHz atau 1000 Hz. Kemudian, mengatur amplitude pada
generator isyarat tanpa attenuasi agar menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp.
Selanjutnya, menentukan besaran tegangan dan frekuesni yang terlihat pada osiloskop.
Melakukan pengulangan untuk tegangan 6 Vpp dan 7 Vpp.

4. Pengukuran Tegangan dan Arus listrik DC dengan MMD


Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian pada projectboard
dengan nilai resistor 4K7 , 47K , dan 10K . Kemudian, menghubungkan dengan
sumber tegangan DC 9 V (menggunakan baterai 9 V). Selanjutnya, menyiapkan
Multimeter Digital dan mengatuur pada posisi Voltmeter DC. Kemudian, menentukan
tegangan pada titik AB (Vab), titik BC (Vbc), dan titik CD (Vcd) dengan MMD.
Kemudian menentukan besarnya arus listrik yang mengalir.

Setelah melakukan percobaan dengan melakukan langkah-langkah di atas, maka


diperoleh hasil sebagai berikut :

A. Data Kalibrasi Tegangan dengan Osiloskop


Tabel A.1 Hasil Kalibrasi Tegangan (VoltDiv)
No. Jumlah Kotak SkalaVoltDiv Nilai Tegangan
1. 1 1 1
2. 2 0.5 1
3. 2 1 2
4. 1 2 2

Kalibrasi tegangan
V1 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv = 1 X 1 = 1 V
V2 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv = 2 X 0,5 = 1 V
V3 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv = 2 X 1 = 2 V
V4 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv = 1 X 2 =2V

B. Data Frekuensi Tegangan dengan Osiloskop


Kalibrasi frekuensi ini hampir sama dengan kalibrasi tegangan hanya
yang membedakan pencarian nilai yaitu frekuensi dan tegangan. Cara
kerjanya hampir sama.

Tabel B.1 Hasil Kalibrasi Frekuensi (TimeDiv)


No. Jumlah Kotak SkalaTimeDiv Nilai Tegangan
1. 1 1 1
2. 1 0.5 2
3. 0.6 0.5 3.33
4. 0.5 0.5 4

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5


C. Data Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat
dengan Osiloskop
Pada pencarian data ini sama, hanya membandingkan nilai saja.

Tabel C.1 Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat


dengan Osiloskop.
Generator Isyarat CRO/Osiloskop
Amplitudo Frekuensi Teg-pp Frekuensi
1V 1 KHz 1V 1 KHz

D. Data Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik DC dengan MMD


Pada percobaan ini untuk mengukur kuat arus pada resistor dan baterai
yang digunakan. pada rangkaian seri, jika satu alat dilepaskan, maka arus ke
lainnya terhenti . Ketika resistor-resistor terhubung paralel, masing-masing
mengalami tegangan yang sama. Setelah itu juga memberikan jalur
tambahan bagi arus . Dengan demikian hambatan total lebih kecil.

Tabel D.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik DC dengan MMD
Tegangan Sumber VAB VBC VCD I
(VAD)
8V 2V 4V 2V
R total = R1 + R2 + R3
= 47.000 k Ω + 10.000 k Ω + 47.000 k Ω
= 104.000 k Ω
= 104 Ω

I =
=
= 0.077 A

Osiloskop merupakan alat yang digunakan untuk menghitung besarnya frekuensi atau
tegangan(amplitudo) dari suatu gelombang atau sinyal listrik. Osiloskop digunakan untuk mengamati
bentuk suatu gelombang sinusoidal dari rangkaian atau sumber listrik bolak balik atau AC sehingga
dapat menghitung besarnya gelombang dari puncak bawah sampai puncak atas, oleh sebab itu sering
dikenal dengan istilah tegangan peak to peak(vpp). Hasil yang akurat akan didapatkan apabila osiloskop
yang digunakan telah terkalibrasi. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Pada percobaan pengukuran kalibrasi
tegangan osiloskop, dapat dilihat bahwa nilai tegangan yang keluar pada generator isyarat sesuai dengan
tegangan hasil pembacaan osiloskop. Hal itu menunjukkan kalibrasi tegangan benar. Cara kalibrasinya
pertama tentukan frekuensi dan tegangan yang diinginkan kemudian atur pada generator, setelah itu
atur pula tombol VoltDiv pada osiloskop sampai sesuai dengan nilai tegangan pada generator. Voltdiv
digunakan untuk mengatur batas pengukuran tegangan atau amplitude dalam 1 kotak atau div pada
batas posisi sisi atas dan sisi bawah kotak. Lebih tepatnya untuk menentukan besarnya tegangan yang
dihitung dalam tiap kotak. Dari tabel hasil percobaan kedua ditunjukkan bahwa nilai frekuensi keluaran
pada generator sama dengan nilai pembacaan osiloskop. Hal itu menandakan kalibrasi frekuensi benar.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6


Cara kalibrasinya pertama tentukan nilai frekuensi yang diinginkan, kemudian atur pada generator,
setelah itu atur pula tombol TimeDiv pada osiloskop sampai sesuai dengan nilai frekuensi pada
generator. Timediv digunakan untuk menentukan besarnya batas pengukuran periode (dalam sekon)
atau batas sisi kiri dan sisi kanan dalam 1 kotak atau div. Selain mengetahui cara menggunakan
generator isyarat dan osiloskop, kita juga belajar menggunkaan multimeter digital dan menyusun
rangkaian resistor pada breadboard. Multimeter digital dapat digunakan untuk mengukur tegangan
sumber, tegangan tiap resistor dan nilai hambatannya sendiri. Pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan multimeter digital akan dihasilkan nilai yang lebih akurat dibandngkan dengan osiloskop
yang cukup rumit dalam pengaturan dan kalibrasinya. Cara yang dilakukan dengan menggunakan
MMD adalah dengan memutar petunjuk yang ada pada multimeter tersebut dan dilakukan perhitungan
untuk mencari nilai kuat arusnya dengan cara manual melalui perhitungan.

Dari tabel tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

 Hambatan Pengganti
R total = R1 + R2 + R3
= 47.000 k Ω + 10.000 k Ω + 47.000 k Ω
= 104.000 k Ω
= 104 Ω

 Tegangan Total
V total = V1 + V2 + V3
= 2 V+ 4 V+ 2 V
=8V

 Kuat Arus
I =
=
= 0.077 A

Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa nilai tegangan sumber yang dihitung dengan
menggunakan alat sama dengan manual melalui perhitungan.

Gambar 1.1 Rangkaian seri

Kuat arus yang melewati rangkaian dengan sumber tegangan pada 8 V menggunakan
perhitungan manual dari suatu rangkaian seri di atas didapatkan nilai sebesar 7,7 x 10-2 A, sedangkan
kuat arus yang melewati rangkaian dengan sumber tegangan 8 V menggunakan multimeter digital
adalah 7,7 x 10-2 A. Nilai kedua arus tersebut sama, karena cara membuat rangkaian di aplikasi
multimedia digital melalui falstad.com/circuit sudah benar dan menghasilkan data yang benar.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 7


Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami, mengenal dan mengetahui bagaimana cara
menggunakan alat seperti generator isyarat, osiloskop, multimeter digital, resistor, dll. Cara
menggunakan generator isyarat adalah dengan cara menyetel generator sesuai apa yang kita ingin
munculkan, pada osiloskop akan membaca hasil dari generator. Kedua erat dan tidak dapat dipisahkan.
Selain mengetahui cara menggunakan generator isyarat dan osiloskop, kita juga belajar menggunkaan
multimeter digital dan menyusun rangkaian resistor pada projectboard. Multimeter digital dapat
digunakan untuk mengukur tegangan sumber, tegangan tiap resistor dan nilai hambatannya sendiri.
Caranya dengan cara memutar saja pentunjuk yang ada pada multimeter tersebut dan dilakukan
perhitungan untuk mencari nilai kuat arusnya dengan cara manual melalui perhitungan. Akan tetapi,
untuk praktikum kali ini menggunakan link falstad.com/circuit untuk membuat rangkaian dan mencari
nilai tegangan dan kuat arus, kemudian membandingkan dengan cara manual melalui perhitungan dan
dipeoleh hasil yang sama.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 8


DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartono, M.Si, Modul Praktikum Elektronika Dasar I, Universitas Jenderal Soedirman,

Purwokerto, 2020.

[2] http://www.slideshare.net/abeltasfir/modul-dasar-elektronika, diakses 24 September 2021,

20.10 AM.

[3] Irawan Febri, Pengukuran Komponen Elektronika , Universitas Sriwijaya, Inderalaya, 2010.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 9


LAMPIRAN

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 10

Anda mungkin juga menyukai