Anda di halaman 1dari 13

MENGUKUR BEDA FASE

DENGAN METODE X-Y

LAPORAN ALAT UKUR-PENGUKURAN

Nama Praktikum: 1. Farra Anindya Putri (191331042)


2. Firman Aprianto (191331044)
3. Sintia Herlina (191331062)
Tanggal Percobaan : 7 November 2019
Tanggal Pengumpulan : 14 November 2019
Nama Instruktur: 1. Mina Naidah Gani, DU. Tech., ST., M. Eng.
2. Rifa Hanifatunnisa, S. ST., M.T

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2019
MENGUKUR BEDA FASE DENGAN METODE X-Y

Tujuan
a. Dapat mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk mengukur beda phasa dari dua
sinyal gelombang AC dengan metoda pengukuran langsung.
b. Dapat mengetahui bentuk gelombang dari hambatan dan kapasitor yang berbeda.
c. Dapat mengetahui bentuk gelombang dari sumber pertama dan sumber kedua.
d. Dapat menentukan beda fase dua gelombang
Landasan Teori
Pengertian beda fase gelombang fisika, puncak dan lembah, frekuensi, sudut, arah –
Penjelasan mengenai suatu tahap yang telah dicapai oleh suatu gerak berkala, biasanya
dengan membandingkan dengan gerak lain yang sejenis dengan frekuensi sama disebut fase.
Dua gelombang dikatakan sefase, bila keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik yang
bersesuaian berada pada tempat yang sama selama osilasi (misalnya, keduanya berada pada
puncak) pada saat yang sama. Jika yang terjadi sebaliknya, keduanya tidak sefase.
Beda fase

Gelombang dari
sumber pertama
Gelombang dari
sumber kedua

Dan dua gelombang berlawanan fase jika perpindahan keduanya tepat berlawanan
arah (misalnya, puncak dan lembah). Beda fase antara dua gelombang menyatakan ukuran
seberapa jauh, diukur dalam sudut, sebuah titik pada salah satu gelombang berada di depan
atau di belakang titik yang bersesuaian dari gelombang lainnya. Untuk gelombang-
gelombnag yang berlawanan fase, beda fasenya adalah 1800, untuk yang sefase, besarnya 00.
Hal yang memulai kompleksitas pada rangkaian AC adalah saat kita menemui dua
atau lebih nilai tegangan atau arus AC dimana antara nilai-nilai tersebut ada satu nilai yang
“mendahului” nilai lainnya. Istilah “mendahului”, berarti kedua bentuk gelombangnya
tidaklah sinkron: titik puncak dan nol dari kedua gelombang tidak terjadi dalam waktu yang
bersamaan. Dalam kedua gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama,
tetapi gelombang yang satu mendahului gelombang lainnya disebut beda fase (phase shift).
Beda fase adalah pengukuran yang relatif yang terukur anatara dua gelombang. Tidak
ada gelombang yang memiliki nilai fase yang absolut karena tidak ada referensi universal
dalam pengukuran fase. Jadi, pengukuran beda fase tidak mungkin ada apabila kita hanya
punya satu gelombang karena beda fase adalah hasil pengukuran antara dua gelombang.
Tetatpi umumnya dalam analisa rangkaian AC, gelombang tegangan dari sumber dayanya
digunakan sebagai referensi fasenya, biasanya nilai sumber tegangannya dinyatakan sebagai
“xxx volt pada 0 derajat”. Tegangan atau arus lainnya dalam rangkaian itu akan memilki beda
fase yang diukur relatif terhadap fase sumber tegangan tersebut.
PENJELASAN TENTANG LISSAJOUS

Gambar / Diagram Lissajous definisinya yaitu sebuah penampakan pada layar


osiloskop yang mencitrakan atau meneunjukan perbedaan atau perbandingan Beda Fase,
Frekuensi & Amplitudodari 2 gelombang inputan pada probe osiloskop. Sedangkan
penjelasan mengenai beda fase, frekuensi, amplitudo. Frekuensi adalah banyaknya
gelombang yang terjadi tiap detiknya dalam satuan Hz.

            Dengan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa periodenya adalah 0,2 s.
Sehingga dalam satu 1 sekon dapat menghasikan 5 gekombang, dan frekuensinya adalah 5
Hz.
            Ampiltudo yaitu nilai maksimun/puncak positif pada gelombang sinusida. Jika
gelombang nilai puncaknya 5 cm, maka keluaran dari gelombang tersebut dari 0 ke  5 ke 0 ke
-5 kembali ke 0 dan seterusnya.
            Beda fase yaitu perbedaan besar sudut antara dua gelombang sinusida yang
diamati. Beda fase akan terlihat apabila dua buah gelombang sinusida yang dimasukan ke
dalma osiloskop secara bersama-sama. Ada banyak gambar lissojous dikenyataanya. Tetapi
hanya ada beberapa saja grafik lissojous yang mudah diketahui beda fasenya, lissojous yang
frekuensinya sama. Contoh gambar lissojous
Bentuk pola lissajous yang munculpada osiloscop juga dapat dibentukdari dua
gelombang yang salingtegak lurus dan mempunyaiperbandingan frekuensi (missal
1:2,1:4 dan seterusnya).
Gambar 1. Pola Lissajous denganfrekuensi dan beda fase yang berbeda-beda.
Pengukuran beda fase ada dua cara,yaitu: Dual Trace dan Lissajous. Cara duatrace,
yaitu dengan melihat selisihgelombang keluaran chanel I dan chanelII dari osiloskop.
Cara lissajous (caralangsung ) yaitu dengan memutarTime/dik osiloskop pada
posisi palingkanan sehingga akan sehingga akandihasilkan bentuk lingkaran atau
elips[2].Gambar-gambar lissajous ini kemudiandibandingkan dengan gambar
standarbeda fase. Sinyal Vx dan sinyal Vy padanilai frekuensi tertentu
membentukgambar lissajousseperti terlihat pada gambar 1. [3].

vy

V0
v
vt

Gambar 1. Gambar lissajous dengan VT terhubung ke X dan Vy terhubung ke Y.


Dengan osiloskop dua traceSinyal pertama dihubungkandengan kanal A, sedangkan
sinyal keduadihubungkan dengan kanal B dariosiloskop. Pada layar osiloskop
akanterlihat gambar bentuk tegangan keduasinyal tersebut. Beda fase dapat dihitung
Φ = ∆t/T*360⁰.
Sinyal pertama dihubungkandengan kanal B, dan sinyal
keduadihubungkan dengan kanal A. Kemudianubah mode osiloskop menjadi mode x-
y.Pada layar akan terlihat suatu lintasanberbentuk lingkaran, garis lurus atauelips
di mana dapat langsung ditentukanbeda fase antara kedua sinyal tersebutdengan

Gambar 3. Pengukuran beda fase dengan lissajous


Alat yang Digunakan
No Alat yang Gambar Alat
. Digunakan
1. Resistor

220K ohm

330K ohm

330 0hm
470 0hm

2. Kapasitor

0,47 UF

10 nF
3. Osiloskop
4. Generator fungsi

5. Protoboard

6. Jumper
7. Kabel penghubung/
Kabel Coaxial
Cara Melakukan Percobaan
R= 1KΩ

+
Ch1 2Vp-p Ch2
~
1KHz
C
-

GAMBAR RANGKAIAN PENGUKURAN BEDA FASE DENGAN METODE X-Y

Langkah Kerja:
1. Susun rangkaian di protoboard seperti gambar rangkaian diatas.
2. Kalibrasikan osiloskop.
3. Nyalakan generator fungsi, atur pada frekuensi 1 KHz.
4. Hubungkan kabel coaxial pada osiloskop, lalu atur sambungan kabel coaxial di
osiloskop pada rangkaian yang telah dibuat pada protoboard.
5. Lalu, akan muncul dua gelombang pada layar osiloskop.
6. Lakukan setting-up dan kalibrasi CRO
7. Siapkan function generator (AFG), pilih pada bentuk sinus
8. Kedua sinyal dihubungkan pada kedua terminal masukan CRO
9. Dengan saklar pemilih channel ke DUAL lihatlah beda fasa pada layar CRO
10. Untuk melihat pola lissajous atur saklar SWEEP time/divisi pada posisi XY
11. Lihat beda fase antara dua gelombang dan hitunglah beda fase.
12. Catat pada data hasil pengukuran dengan 5 rangkaian berbeda yang telah ditentukan.
Data Hasil Pengukuran
NO Perhitungan Gambar
.

1. R = 3,3K Ω
C = 10 nF

c
Ø = sin-1 d
0.5
= sin-1 2,4

= 12,5°

2. R = 15K Ω
C = 10 nF

c
Ø = sin-1 d
1,2
= sin-1 1,8

=41,32°
3. R = 220K Ω
C = 10 nF

c
Ø = sin-1 d
0,2
= sin-1 0,2

= 90°

4. R = 470 Ω
C = 0,47  μF

c
Ø = sin-1 d
0,8
= sin-1 1,2

= 41,81°

5. R = 330 Ω
C = 0,47  μF

c
Ø = sin-1 d
0,9
= sin-1 1,2

= 48,59°
Analisis
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Destiyawati. 2014. Osiloskop, Generator Fungsi dan Beda Fase di


http://bismillahinformasi.blogspot.com/2014/11/osiloskopgenerator-fungsi-dan-beda-
fase.html?m=1 (04 November 2019)

Kusumah, Heryadi. 2012. Pengukuran Frekuensi dan Beda Fase dengan Osiloskop. Di
https://id.scribd.com/doc/169119060/Pengukuran-Frekuensi-Dan-Beda-Fase-Dengan-
Osiloskop (04 November 2019)

Deby, Rita. 2015. Pengukuran Frekuensi Dan Beda Fasa. Di


http://ritadeby.blogspot.com/2015/11/pengukuran-frekuensi-dan-beda-fasa.html (07
November 2019)

Docplayer. 2019. Modul 3 Analisa Lissajous. Di https://docplayer.info/61781655-Modul-3-analisa-


lissajous.html (07 November 2019)

Anda mungkin juga menyukai