Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGUKURAN

BAB 11
“PEMAKAIAN OSILOSKOP UNTUK MENGUKUR TEGANGAN AC”

DISUSUN OLEH :

NAMA : YUDHA FAUDRA ARYA

NIM : 32220026

KELAS : 1B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2020
TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan AC.

2. Melihat bentuk sinyal / gelombang AC / bolak-balik melalui layar osiloskop.

3. Membedakan gelombang AC, sinusoidal, gigi gergaji dan kotak.

DASAR TEORI
Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC bolak-balik
(Alternating Current) dari suatu rangkaian (sinusoidal, gigi gergaji dan tegangan
kotak).
Tegangan sinusoidal

Vpp = tegangan puncak ke puncak

Vp = tegangan puncak / Vm

Vrms = tegangan efektif = 0,707 Vm

Vav = tegangan rata-rata = 0,636 Vm


Misal : dalam gambar osiloskop

Maka tegangan sinusiodal tersebut adalah sebesar 7Vpp

Vm = 2 volt

2 Volt
Vrms = √2
Bila tegangan tersebut diukur menggunakan voltmeter biasa VAC, maka harga yang
terbaca adalah merupakan harga efektif / Vrms.

ALAT DAN BAHAN

1. Function generator / generator fungsi

2. Osiloskop

3. Voltmeter AC

4. Jumper

GAMBAR RANGKAIAN
LANGKAH PERCOBAAN AC (bolak-balik)
1. Mengatur frekuensi generator sinyal pada 1 KHz, kemusian setelah selesai
mengubahnya pada posisi 500 Hz dan juga untuk 2 KHz.
2. Dengan tegangan sesuai tabel.
3. Mengukur tegangan ini dengan osiloskop, mengatur-atur penguatannya.
4. Menggambarkan juga hasilnya dalam tabel 13.1

DATA PERCOBAAN
Tabel 13.1 (Gambar pada Osiloskop)
Gambar Pada Osiloskop V
Posisi
Gelombang Tegangan 500 Hz 1 KHz 2 KHz diukur
T/Div
Terlampir Terlampir Terlampir 2×1
Sinusoidal 2 Vpp 0,5 ms
dibawah dibawah dibawah V/div

Terlampir Terlampir Terlampir 4×1


Sinusoidal 4 Vpp 1 ms
dibawah dibawah dibawah V/div

Terlampir Terlampir Terlampir 6 ×1


Sinusoidal 6 Vpp 1 ms
dibawah dibawah dibawah V/div

Terlampir Terlampir Terlampir 8×1


Sinusoidal 8 Vpp 1 ms
dibawah dibawah dibawah V/div

Terlampir Terlampir Terlampir 5×2


Sinusoidal 10 Vpp 1 ms
dibawah dibawah dibawah V/div

GAMBAR PADA OSILOSKOP

1. Tegangan 2 Vpp
a) Pada frekuensi 500 Hz

b) Pada frekuensi 1KHz


c) Pada frekuensi 2 KHz

2. Tegangan 4 Vpp
a) Pada frekuensi 500 Hz
b) Pada frekuensi 1KHz

c) Pada frekuensi 2 KHz

3. Tegangan 6 Vpp
a) Pada frekuensi 500 Hz
b) Pada frekuensi 1 KHz

c) Pada frekuensi 2 KHz

4. Tegangan 8 Vpp
a) Pada frekuensi 500 Hz
b) Pada frekuensi 1 KHz

c) Pada frekuensi 2 KHz

5. Tegangan 10 Vpp
a) Pada frekuensi 500 Hz
b) Pada frekuensi 1 KHz

c) Pada frekuensi 2 KHz

Tabel 13.2 (Hasil Pengukuran pada Multimeter)


Posisi V diukur pada frekuensi V diukur
Gelombang Tegangan 500 Hz 1 KHz 2 KHz
T/Div
Sinusoidal 2 Vpp 0,5 ms 0,73 V 0,72 V 0,69 V 2 × 1 V/div

Sinusoidal 4 Vpp 1 ms 1,54 V 1,52 V 1,47 V 4 × 1 V/div

Sinusoidal 6 Vpp 1 ms 2,32 V 2,3 V 2,22 V 6 ×1 V/div

Sinusoidal 8 Vpp 1 ms 3,18 V 3,15 V 3,05 V 8 × 1 V/div

Sinusoidal 10 Vpp 1 ms 3,92 V 3,88 V 3,76 V 5 × 2 V/div


ANALISIS DATA
Seperti yang telah disebutkan tadi, bahwa apabila tegangan yang diukur
menggunakan voltmeter biasa VAC, maka harga yang terbaca merupakan harga efektif
/ Vrms. Dengan demikian, apabila kita akan membandingkan hasil yang tertera pada
multimeter dengan yang tertera pada osiloskop, maka kita harus mencari Vef atau
Vrms pada osiloskop. Rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
Vmax
Vef = atau Vrms = 0,707 × Vm
√2

1) Untuk tegangan = 2 Vpp


Vpp 2
 Vm = = = 1 Volt
2 2
Vmax
Vef = atau Vrms = 0,707 × Vm
√2
1
= = 0,707 × 1
√2
= 0,707 Volt = 0,707 Volt

2) Untuk tegangan = 4 Vpp


Vpp 4
 Vm = = = 2 Volt
2 2
Vmax
Vef = atau Vrms = 0,707 × Vm
√2
2
= = 0,707 × 2
√2
= 1,41 Volt = 1,414 Volt

3) Untuk tegangan = 6 Vpp


Vpp 6
 Vm = = = 3 Volt
2 2
Vmax
Vef = atau Vrms = 0,707 × Vm
√2
3
= = 0,707 × 3
√2
= 2,12 Volt = 2,121 Volt
4) Untuk tegangan = 8 Vpp
Vpp 8
 Vm = = = 4 Volt
2 2
Vmax
Vef = atau Vrms = 0,707 × Vm
√2
4
= = 0,707 × 4
√2
= 2,82 Volt = 2,828 Volt

5) Untuk tegangan = 10 Vpp


Vpp 10
 Vm = = = 5 Volt
2 2
Vmax
Vef = Vrms = 0,707 × Vm
√2
5
= atau = 0,707 × 5
√2
= 3,53 Volt = 3,535 Volt
6)
EVALUASI DAN PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran menggunakan osiloskop dengan menggunakan
multimeter (voltmeter) untuk gelombang sinusoidal. Jelaskan!
 Jika dibandingkan antara hasil pengukuran menggunakan osiloskop dengan
menggunakan multimeter untuk gelombang sinusoidal, maka jelas terdapat
perbedaan. Seperti pada tegangan 2 Vpp. Hasil yang didapatkan menggunakan
osiloskop yaitu 0,707 Volt, sedangkan hasil yang didapatkan menggunakan
multimeter adalah 0,73 V (pada frekuensi 500 Hz); 0,72 V (pada frekuensi 1
KHz); dan 0,69 (pada frekuensi 2 KHz). Hasil pengukuran yang ditunjukkan
oleh multimeter dengan osiloskop berbeda tetapi rentangnya tidak terlalu besar
(±0,02 V setiap frekuensi)
 Begitu pula pada tegangan 4 Vpp. Hasil pada osiloskop yaitu 1,41 Volt,
sedangkan hasil pada multimeter yaitu 1,54 V (pada frekuensi 500 Hz); 1,52
V (pada frekuensi 1 KHz); dan 1,47 V (pada frekuensi 2 KHz). Perbedaan
hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh multimeter dan osiloskop yaitu ± 0,06
– 0,13 V
 Selanjutnya, pada tegangan 6 Vpp, 8 Vpp, dan 10 Vpp juga terjadi perbedaan
hasil antara osiloskop dan multimeter. Perbedaan yang terjadi yaitu ± 0,18 –
0,39 V.

2. Apa kesimpulan yang saudara dapatkan?


 Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara hasil yang
ditunjukkan osiloskop dan hasil yang ditunjukkan multimeter tidak terlalu
jauh. Faktor pengali dari Vrms terhadap Vpp adalah √2. Hal ini disebabkan
karena untuk mengukur tegangan AC, grafik yang ditunjukkan pada osiloskop
adalah grafik sinusoidal yang nilainya √2.

Anda mungkin juga menyukai