Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

JEMBATAN WEATSTONE
2.1 Tujuan
1.Bisa memahami prinsip kerja jembatan weatstone
2.Dapat mengukur tahanan dengan mengunakan jembatan weatstone
2.2 Alat dan bahan
1. Catu daya dc (1)
2. Ampare meter (1)
3. Volt meter (1)
4. Resistansi yang telah di ketahui (5)
2.3 Dasar teori
Jembatan wheatstone adalah susunan komponen komponen
elektronika yang berupa resistor dan catu daya seperti gambar berikut ini

Hasil kali antara hambatan hambatan berhadapan yang satu akan


sama dengan hasil kai hambatan hambatan berhadapan lainnya jika beda
potensial antara c dan d bernilai nol. Persamaan R1 . R3 = R2 . R4 dapat
diturunkan dengan menerapkan Hukum Kirchoff dalam rangkaian tersebut.
Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan Jembatan
Wheatstone:
1. Hukum Ohm

Hukum ohm menyatakan “Jika suatu arus listrik melalui suatu


penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan
tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari
Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang
berjudul The GalvanicCircuit Investigated Mathematically pada tahun
1827. Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan V = I.R atau I= V/R
Dimana I : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar

(Ampere)V : tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar


(Volt) R : hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)

2. Hukum Kirchoff I

Di pertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824- 1887)


menemukan carauntuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang
yang kemudian dikenaldengan hukum Kirchoff.Hukum Kirchoff berbunyi:“
Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari titik percabangan.” I masuk = I keluar

3. Hukum Kirchoff II

Hukum Kirchoff II berbunyi:“ Dalam rangkaian tertutup, jumlah


aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak
adanya energilistrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti
semua energi bisadigunakan atau diserap.Rangkaian Jembatan Wheatstone
adalah susunan dari 4 buah hambatan, yangmana dua dari hambatan tersebut
adalah hambatan variabel dan hambatan yang belumdiketahui besarnya
yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya
dipasang sebuah galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya
diberikansumber tegangan.
4. Konsep Jembatan Wheatstone

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk


mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan
menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang
mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai
hambatan listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan
Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah
diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya
dalam keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer
menunjukkan pada angka nol. Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut
memiliki susunan dari 4 buah hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut
adalah hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya
yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya
dipasang sebuah Galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan
sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya tergantung
pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam magnet.

R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui,


sedangkan R4 adalah hambatan yang akan dicari besarnya. Dengan
mengatur sedemikian rupa besar hambatan variable sehingga arus yang
mengalir pada Galvanometer sama dengan nol, dalam keadaan ini jembatan
tersebut disebut seimbang sehingga sesuai dengan hukum Ohm. Rangkaian
Jembatan Wheatstone juga dapat disederhanakan dengan menggunakan
kawat geser apabila besarnya hambatan bergantung pada panjang
penghantar.

5. Galvanometer

adalah sebuah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur ada
tidaknya sebuah arus listrik dalam rangkaian listrik, galvanometer
ditemukan oleh Andre-Marie Ampere. Cara kerja galvanometer ini sama
dengan cara kerja voltmeter, ampermeter, ohm meter dan juga motor listrik.

Pendeteksian keberadaan listrik oleh galvanometer ditandai dengan


bergeraknya jarum di galvano meter ke titik tertentu, bisa dikatakan hampir
sama dengan alat ukur listrik pada umumnya. Namun galvanometer
memiliki kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan amperemeter.

2.4 Gambar Raangkaian

2.4.1 Pengukur Tegangan

Gambar 2.1 Rangkaian pengukur tegangan

Gambar 2.2 Rangkaian pengukur tegangan


Gambar 2.3 Rangkaian pengukurtegangan

2.4.2 Pengukur Arus

Gambar 2.4 Rangkaian pengukur arus

2.5 Langkah percobaan


2.5.1 Pengukuran Tegangan
1. Membuat rangkaian seperti gambar 1.A dan 1.B
2. Mengukur tegangan VAB,VBC,VAD,VDC seta mencatat hasil nya
pada table 1.1
3. Mengukur tegangan pada titik pengukuran di atas
4. Menghubungkan kedua gambar diatas secara pararel
5. Mengukur tegangan VAB,VBC,VAD,VDC, dan VBD
6. Mengukur arus antara titik D dan B !
7. Menganti R = 1k ohm dengan R = 4,7k ohm dan mengulangi Langkah
ke 5 dan 6
8. Mencatat hasil pengamatan serta mencatat hasil nya pada table 2.1
2.5.2 Pengukuran Arus
1. Membuat rangkaian
2. Mengatur tahanan geser sehingga ampare meter menunjukan 0
3. Melepaskan tahanan geser Rs dan mengukur besar resistansi nya
4. dari hasil pengukuran di atas , mengukur Rx
5. memasukan hasil pengamatan dalam tabel 2.2
2.6 Data percobaan
Tabel 2.1 Pengukuran tegangan
R Gambar 2.2.a & 2.2.b Gambar 2.3

VAB VBC VAD VDC VAB VBC VAD VDC VDB IDB
1 3,168 6,89 3,131 6,92 3,122 6,94 3,173 6,89 49,7 0,02 mA

2 6,92 3,141 - - 1,78 0,28 0,27 1,79 6,49 0,12mA

Tabel 2.2 Pengukuran arus


No Nilai Rx Rs Terukur Rx Terhitung
1 4,72 k ohm 2,14 k ohm 1,75 k ohm
2 2,55 k ohm 1,159 k ohm 1,175 k ohm
3 3,21 k ohm 1,45 k ohm 1,27 k ohm
4 10,61 k ohm 4,22 k ohm 4,74 k ohm
5 0,2185 k ohm 0,099 k ohm 0,0955 k ohm

Anda mungkin juga menyukai