Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Hukum Ohm dan Pembagi Tegangan

Disusun oleh:

Nama : Putri Zulaika Septiana

Nim : 2021204020030

Prodi : D3 Teknologi Telekomunikasi

Kelas : 1A

Dosen : Raisah Hayati, ST. MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI
LHOKSEUMAWE TAHUN AJARAN
2021/2022
A. Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini penulis diharapkan dapat :

a. Membuktikan hukum Ohm

b. Menghitung analisis rangkaian menggunakan analisis hukum Ohm.

c. Menerapkan pemakaian huku Ohm.

d. Menyelidiki pengaruh kedudukan variabel resistor terhadap tegangan jatuhnya.

e. Menyelidiki pembagi tegangan pada rangkaian tak berbeban dan berbeban.

B. Dasar Teori

Bila ada 2 buah titik yang mempunyai potensial yang berbeda,berarti kedua titik tersebut
mempunyai beda potensial.Bila kedua titik tersebut dihubungkan dengan penghantar maka pada
penghantar tersebut mengalir arus listrik.Besarnya arus listrik tersebut tergantung dari besarnya
beda potensial kedua titik tersebut dan nilai tahanan penghantarnya.

Pada hokum ohm dinyatakan bahwa besarnya arus listrik berbanding lurus dengan
beda potensial dan berbanding terbalik dengan resistansi penghantarnya.

Ket:

I = arus listrik dalam ampere

V = tegangan/beda potensial dalam volt

R = resistansi penghantar dalam ohm


Untuk membuktikan kebenaran hukum ohm, abaikan tahanan dalam peukur.
Rangkaian pembagi tegangan dapat terdiri atas dua buah resistor yang dihubungkan secara seri.

V2 = It . R2

It =
1+ 2

V2 = It . R2

= 1+ 2 . R2

= 1+ 2 . Vs

V2 tergantung dari harga R2 dan R3.

Untuk posisi potensiometer atau variabel resistor harga V2 tergantung posisi


terminal potensiometer yang dipakai.

C. Daftar Alat dan Bahan


• Catu daya =0-20 volt
• Resistor =680Ω,4k7Ω,10kΩ,470Ω,1KΩ
• Multimeter =1buah
• Voltmeter =2 buah
• Variable resistor =5KΩ, 10kΩ, 100kΩ
D. Gambar Rangkaian
1. Hukum Ohm

(gambar 5.1)

2. Pembagi tegangan tanpa beban

(gambar 5.3)
3. Pembagi Tegangan dengan Beban

(gambar 5.4)

(gambar 5.5)

E. Keselamatan Kerja
1. Perhatikan cara pemasangan Voltmeter, Amperemeter yang benar.
2. Pilih saklar posisi VDC / IDC.

3. Letakkan posisi saklar pada batas ukur yang besar terlebih dahulu kemudian
turunkan sampai terbaca hasil pengukuran yang tepat dan benar.
F. Langkah Kerja

1. Lakukan pengukuran arus dan tegangan seperti Gambar rangkalar 5.1 UntuK
harga Vs berubah-ubah 10 Volt, untuk RL = 330 ohm, 3,3k ohm dan 560 ohm. Catat hasilnya
dalam Tabel 5.1
2. Ulangi percobaan rangkaian 5.1 untuk arus konstan sebesar i = 1mA, 1 = 5mA
dan I = 7,5 mA untuk RL=330 ohm, 560 ohm dan 3,3k ohm. Catat nasilnya dalam Tabel 5.2.
3. Ulangi percobaan rangkaian 5.1 untuk tegangan konstan pada 3V, 5V dan 9V,
untuk RL = 330 ohm, 560 chm dan 3,3K ohm. Catat hasinya dalam Tabel 5.3.
4. Perhatikan power rating (bates maksimum daya yang boleh diserap beban)
untuk setiap resistor.
5. Hubungkan rangkaian seperti Gambar 5.2 untuk Vs = 8 Volt. Ukur V1 dan V2
Catet hasilnya dalam Tabel 5.3
6. Hubungkan rangkalan seperti Gambar 5.3 untuk Vs = 10 Volt. Ukur V1 dan V2
untuk 3 posisi potensiometer. Catat hasilnya dalam Tabel 5.4.
7. Hubungkan rangkaian sesuai Gambar 5.4 untuk Vs = 8 Volt Ukur Vo, catat
hasilnya dalam Tabel 5.5.
8. Hubungkan rangkaian sesuai Gambar 5.5 untuk Vs = 10 Volt. Ukur V1 dan V2,
catat hasilnya dalum Tabel 5.6.
EVALUASI DAN PERTANYAAN
1. Gambar grafik I = f(V) dari tabel 5.1.a.
2. Gambar grafik V = f(R) dari tabel 5.1.b.
3. Gambar grafik I = f(R) dari tabel 5.1.c.
4. Gambar grafik R1/R2=f(V1/V2) dari tabel 5.2.
5. Dari rangkaian pembagi tegangan tanpa beban, bagaimana pengaruh hasil
pengukuran dan perhitungannya.
6. Dari rangkaian pembagi tegangan berbeban, bagaimana pengaruh hasil pengukuran
dan perhitungannya.
7. Apa kesimpulan yang diperoleh dari percobaan di atas.

Anda mungkin juga menyukai