Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

ELCB

NAMA : ALDA DWIYANTI


NIM : 022000002
PRODI : Elektronika Instrumentasi
Dosen pengampu : Ir.Muhammad Khoiri, M.Eng

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) – BATAN


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Laporan Praktikum
“ELCB”
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan rated tripping current‟ ELCB 1 fasa dan ELCB 3 fasa melalui
pengujian arus bocor tanah.
2. Mengamati pengaruh beban tidak setimbang pada penggunaan ELCB 3 fasa.
3. Menghitung tahanan pentanahan gedung
B. Dasar Teori
Listrik dapat menimbulkan bahaya terhadap keselamatan/jiwa daam bentuk
terbakar, luka, shock. Agar keselamatan kerja terjamin, maka harus dihindarkan terjadinya
bahaya tersebut.
Cara untuk mengurangi dan mencegah bahaya yang ditimbulkan dari listrik adalah
dengan memasang perlengkapan pentanahan yang baik. Tahanan pentanahan harus
serendah mungkin, sehingga dalam keadaan hubung singkat/arus bocor ke tanah arusnya
cukup besar yang dapat memutuskan sekering.

Gambar 1. Prinsip pentanahan pengaman pada perlengkapan listrik.

Contoh :

Sebuah ketel listrik 2 kw dihubungkan ke sumber 240 v, dalam keadaan bekerja, telah terjadi
kerusakan isolasi pada bagian elemen pemanas sehingga menyebabkan hubung singkat pada
kerangka metal ketal. Kebocoran listrik terjadi pada suatu titik yang terletak pada ¼ panjang
total elemen pemanas dari terminal fase.
Gambar 2. Contoh hubung singkat pada ketel listrik.

Sekering yang digunakan untuk pengaman ketel tersebut sebesar 15 A, Memiliki watak
pemutusan sebagai berikut :

Besar Arus 47 A 33 A 28 A
Waktu Pemutusan 1 detik 10 detik 60 detik

Resistans pentanahan antara kerangka ketel dengan titik pentanahan R2 = 1 ohm, dan
antara R2 dan titik pentanahan sumber (R1) = 1 ohm.
Dengan mengabaikan resistansi kawat fase dan kawat netral, maka dapat dihitung :
1. Arus hubung singkat dari sumber.
2. Tegangan bocor antara pentanahan dan kerangka metal.
Penyelesaian :

Gambar 3. Untai ekivalen dagi gambar 5.2. pada hubung singkat ketanah di P

Gambar 5.3 (a) adalah gambar ekivalen dari gambar 5.2, Sedangkan gambar 5.3. (b)
adalah gambar ekivalen kedua secara jelas.

Resistans elemen pemanas ketel :

Seperempat bagiannya (dari L2 ke P) =


Sisanya (dari P ke N2) = = 21,6 ohm

Resistansi dilihat antara L1 dan N1 adalah

Sehingga diperoleh :

1. Arus hubung singkat dari sumber =

Arus yang melalui tanah, Ie

2. Tegangan yang terjadi antara kerangka metal ketel dan elektroda pentanahan sumber
(antara P dan N1) adalah :

4. Arus hubung singkat dari sumber = 26,6 ampere, sedangkan sekering pengaman
baru akan putus sesudah lebih dari 1 menit untuk arus 26,6 A tersebut. Dalam
keadaan ini, bagian ketel mungkin sudah terbakar. Sedangkan tegangan yang terjadi
antara metal ketel terhadap elektroda pentanahan sumber = 48,8 volt, masih
memenuhi syarat (maks. 50 Volt, PUIL 1977), dan dianggap belum berbahaya bagi
manusia.

Apabila cara-cara tersebut di atas masih belum menjamin keselamatan orang,


perlu dipasang pemutus arus bocor yaitu ELCB “Earth Leakage Circuit Breaker”.
Alat ini akan memutus rangkaian jika arus bocor ke tanah melampaui batas tertentu.
Menurut prinsip kerjanya, ada dua macam ELCB :

1. ELCB yang dioperasikan oleh tegangan


Gambar 4. Voltage operated ELCB.

Trip coil ELCB ini dioperasikan oleh adanya arus bocor ke tanah yang
menimbulkan beda tegangan metal (M) perlengkapan pertanahan terhadap tanah yang
melebihi batas tertentu (misalnya 40 volt). Harus dihindari adanya kemungkinan jalan
arus tanah yang memparalelkan ELCB, misalnya jaringan pipa air minum atau wilayah
pentanahan yang saling menutupi (overlap), yang dapat menyebabkan trip coil tidak
bekerja.

2. ELCB yang dioperasikan oleh arus.

ELCB ini bekerja berdasarkan perbedaan arus yang mengalir antara kawat fase dan
kawat netral. Pada keadaan yang normal, arus yang mengalir antara kedua kawat tersebut
adalah sama, namun apabila ada kebocoran ke tanah akan menyebabkan tidak seimbang
besarnya arus yang melalui dua kawat tersebut, sehingga akan menyebabkan ELCB akan
bekerja.

Prinsip kerjanya mirip dengan transformator arus, dalam keadaan normal, arus fase
(L) sama dengan arus netral (N), sehingga flux magnet yang dihasilkan pada inti adalah
nol. Namun apabila terjadi arus bocor, kedua arus tersebut berbeda besarnya, sehingga
menimbulkan flux pada inti, dan kemudian menginduksikan tegangan pada lilitan R,
sehingga arus mengalir pada trip coil. Jika arus yang ditimbulkan flux inti tersebut cukup
besar, maka akan menyebabkan trip coil bekerja memutuskan hubungan ke sumber.

ELCB ini dapat dibuat sangan sensitif, misalnya untuk arus bocor hanya 3 mA.
Pada ELCB tiga fase, ketidak seimbangan arus fase maupun arus harmonik ke 3 dapat
menyebabkan ELCB tersebut bekerja salah.
Gambar 5. ELCB yang diopersikan oleh arus.

C. Alat dan Bahan


1. ELCB 1 fasa.
2. ELCB 3 fasa.
3. Ampere meter.
4. Volt meter.
5. Tahanan geser.
6. Saklar 1 fasa.
7. Saklar 3 fasa.
8. Beban listrik

D. Langkah Kerja
A. ELCB 1 fasa
1. Buatlah rangkaian seperti dibawah ini :

Gambar 6. Rangkain ELCB 1 Fasa

2. Ujilah dahulu apakah ELCB bekerja dengan baik, dengan cara ELCB dihubungkan
dengan sumber tegangan, kemudian saklar test (T) pada ELCB ditekan. Apabila terjadi
trip, maka ELCB bekerja dengan baik.

3. Keluaran ELCB dihubungkan dengan beban lampu 40 watt.


4. Bagian fase keluaran ELCB diparalel dengan pentanahan dalam gedung yang diseri
dengan tahanan geser.

5. Atur tahanan geser pada nilai tertinggi (24 K Ohm). 6. Kecilkan tahanan geser sedikit
demi sedikit, sehingga ELCB trip. 7. Catat arus dan tegangan pada saat trip. 8. Ulangi
percobaan sampai 5 kali

B. ELCB 3 fase.

1. Siapkan ELCB 3 fasa.


2. Buatlah rangkaian seperti gambar.

Gambar 7. Rangkaian ELCB 3 Fasa


3. Uji dahulu ELCB 3 fase seperti pada percobaan pertama.
4. ELCB dibebani dengan beban setimbang ( lampu 40 watt)
5. Amati trip atau tidak,
6. Salah satu fase dihubungkan dengan pentanahan, atur rheostat pada nilai tertinggi
kemudian kecilkan sedikit-sedikit hingga ELCB trip.
7. Catat arus dan tegangan saat trip.
8. Lakukan percobaan untuk fase yang lain.
9. Kemudian gantilah dengan beban yang tidak setimbang (lampu 5W, 40W, dan 100W).
10.Amati apakah trip atau tidak.
11. Lakukan pengujian tiap fase dengan pentanahan seperti percobaan sebelumnya.
12.Catat penunjukan arus dan tegangan saat trip
E. Analasis Data dan Perhitungan
A. ELCB 1 fasa.
V sumber I trip V rheostat Rtrip
No
volt mA Volt Kohm

1. 219,4 23,8 217,3 9.2

2. 214,9 24,6 214,3 8.2

3. 215 23,7 214,3 8.5

4. 215,4 25,3 214,4 7.8

5. 215,9 24,3 214,6 8.1

Rata rata :

Vsumber = 216,12 Volt

I trip = 24,34 mA

Vrheostat = 214,98

Rtrip = 8,38kohm

B. ELCB 3 fasa
a. Beban setimbang.
V sumber (volt) I trip (mA) V rheostat (volt) Rtrip
No
R S T fase R fase S fase T R S T R S T

1. 220,3 223,2 222,3 20,4 20,9 22,3 219,8 222,2 221,8 9,3K 9,8K 9K

2. 219,1 220,8 219,5 21,6 21,0 20,9 219,0 220,1 219,0 9,4 9,6 10

3. 218,5 220,4 218,6 19,6 19,4 21,1 217,5 219,9 218,2 9,2 9,6 9,7

b. Beban tidak setimbang.


V sumber (volt) I trip (mA) V rheostat (volt) Rtrip
No
R S T fase R fase S fase T R S T R S T

1. 217, 2 221,2 219,0 19,5 21,5 20,8 217,0 220,2 218,8 9,5 9,4 9,7

2. 217,4 221,7 219,8 21,1 19,6 21,1 217,1 220,3 219,4 9,8 11 9.6

3. 217,4 221,2 219,8 21,2 20,9 21 217,1 220,3 219,6 9,5 10,6 10,6

F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai earth leakuage circuit breaker atau
biasa disebut ELCB. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan rated
tripping ELCB 1 fasa melalui pengujian arus bocor, mengamati pengaruh arus bocor tanah
serta menghitung tahanan pentanahan gedung.
ELCB adalah jenis pengamanan yang digunakan untuk memutus arus yang
dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor, dimana ELCB mampu mencegah bahaya
akibat sengatan listrik ke tubuh manusia secara langsung. Alat ini bekerja dengan
mendeteksi perbedaan arus yang mengalir pada kawat listrik antara input dan output,
memutuskan rangkaian terhadap sumber ketika terjadi kontak singkat antara positif dengan
negative dan melakukan grounding pada instalasi listrik.
Sebelum memulai percobaan, keadaan ELCB harus dicek terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan untuk memastikan ELCB dalam kondisi baik dan dapat bekerja dengan baik.
Cara mengecek ELCB adalah dengan mengecek spesifikasi ELCB yang kita gunakan
kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol on pada ELCB lalu menekan tombol trip.
Apabila setelah menekan tombol trip reaksi yang dihasilkan off atau mati, maka hal itu
menandakan bahwa ELCB bekerja dengan baik.

Pada percobaan pertama yaitu ELCB 1 fasa, dimana disini kita menggunakan sumber N
dan L yang berada pada output dari ELCB, dan akan kita pasangkan dengan lampu
kemudian L (fasa) ke input saklar, dan output saklar kita sambungkan ke ampermeter untuk
menghitung I trip yang terjadi dan output dari amperemeter akan dimasukan ke input
rheostat, dan output rheostat akan disambungkan ke pentahanan. Percobaan ini Dilakukan
dengan menghubungkan tingkat fasa terhadap pentanahan. Agar ELCB tidak langsung trip,
maka dibantu dengan tahanan geser atau rheostat yang akan digunakan untuk mengatur
hambatan maksimum pada benda yang dihubungkan singkat antar fasa dan pentanahan.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengatur tahanan rheostat berada pada posisi paling
besar yaitu 25Kohm. Hal ini dilakukan agar dapat mengamati ELCB akan bekerja pada
posisi berapa sebagai pemutus arus. Kemudian pada percobaan ini beban lampu yang kita
gunakan sebesar 40 watt sebagai indikator dan dipasang juga tahanan geser sebesar
25Kohm, dan juga dilakukan penurunan tahanan geser supaya mendapatkan nilai trip.
Selanjutnya saat ELCB bekerja, maka lampu akan mati, dan arus yang terukur akan
diamati. Dari data pratikum yang kita dapatkan teerlihat bahwa rangkain bekerja pada nilai
rata rata 24mA, yang mana hal ini telah sesuai dengan teori bahwa Itrip yang dihasilkan
tidak ada yang melebihi 30 mA atau dengan kata lain berada dibawah 30mA. Hal ini
menandakan ELCB yang digunakan masih dalam keadaan baik dan juga percobaan
dilakukan dengan benar. Kemudian Pada Vsumber dihasilkan nilai awalnya besar akan
tetapi pada pengambilan data selanjutnya nilainya turun menjadi semakin kecil begitupun
dengan Vrheostat.

Kemudian pada percobaan kedua yaitu ELCB 3 fasa dilakuakn pemvariasian beban,
yaitu yang pertama menggunakan beban setimbang, kenapa dikatan beban setimbang karna
pada percobaan ini kita menggunakan 3 lampu dengan kapasitas masing-masing 40 watt
dan tahanan rheostat. Dari data tersebut terlihat bahwa Itrip yang dihasilkan tidak melebihi
30 mA, sama seperti percobaan pertama. Hal ini menunjukan bahwa ELCB yang digunakan
masih dalam keadaan baik.

Dan untuk percobaan ELCB menggunakan beban tidak setimbang dilakukan dengan
menggunakan 3 buah lampu dengan kapastitas yang berbeda-beda, yaitu 30 watt, 10 watt,
dan 100 watt. Dari data tersebut terlihat bahwa Itrip yang dihasilkan tidak melebihi 30 mA,
sama halnya dengan percobaan sebelumnya. Yang menandakan bahwa ELCB yang
digunakan masih dalam keadaan baik. Sehingga dari kedua variasi beban ELCB 3 fasa ini
kita dapat melihat bahwa pengaruh beban tidak terlalu banyak terhadap kinerja dari ELCB
3 fasa ini.

G. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1. Prinsip kerja dari ELCB adalah mendeteksi adanya arus bocor baik pada gangguan
tanah maupun gangguan terhadap ground, dengan cara membandingkan nilai antara
fasa dan netral dari suatu sistem. Dimana arus yang keluar melalui titik fasa dan netral
pada suatu sistem instalasi selalu berbanding lurus. Atau dengan kata lain berdasarkan
perbedaan arus yang mengalir pada kontak R,S,T.
2. ELCB akan trip ketika arus bocor melebihi 30 mA. Apabila salah satu R,S,T
mengalami bocor atau trip maka ELCB akan membuka kontak kontak untuk memutus
rangkaian
3. ELCB 1 fasa telah memenuhi syarat serta ELCB 3 fasa dengan adanya pemvariasian
beban tidak terlalu banyak memberikam pengaruh terhadap nilai, dari kedua ELCB
yang digunakan ini masih dalam keadaan baik.
4. Itrip yang didapat pada percobaan 1 sebesar 24,34 mA dengan resistansi sebesar
8,36Kohm
5. Itrip yang di dapat dari percobaan ELCB 3 fasa beban setimbang sebesar 20,53 mA
pada fasa R, 20,43 mA pada fasa S, dan 21,43 pada fasa T, dengan hambatan secara
berurutan senilai 9,3 kOhm, 9,67 kOhm, dan 9,57 kOhm. Dan Itrip pada percobaan
ELCB 3 fasa beban tidak setimbang sebesar 20,6 mA pada fasa R, 20,67 mA pada fasa
S, dan 20,97 pada fasa T, dengan hambatan secara berurutan senilai 9,6 kOhm, 10,33
kOhm, dan 9,97 kOhm.

H. DAFTAR PUSTAKA
Purbhadi, Ign. 2020. Petunjuk Praktikum Teknik Listrik. Yogyakarta: STTN-
BATAN.
LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM TEKNIK
LISTRIK

Judul Percobaan : “Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)”


Praktikan : Alda Dwiyanti
Kelompok :G
Rekan Kerja : 1. Alda Dwiyanti (022000002)
A. ELCB 1 fasa.
V sumber I trip V rheostat Rtrip
No
volt mA Volt Kohm

1. 219,4 23,8 217,3 9.2

2. 214,9 24,6 214,3 8.2

3. 215 23,7 214,3 8.5

4. 215,4 25,3 214,4 7.8

5. 215,9 24,3 214,6 8.1

B. ELCB 3 fasa
a. Beban setimbang.
V sumber (volt) I trip (mA) V rheostat (volt) Rtrip
No
R S T fase R fase S fase T R S T R S T

1. 220,3 223,2 222,3 20,4 20,9 22,3 219,8 222,2 221,8 9,3K 9,8K 9K

2. 219,1 220,8 219,5 21,6 21,0 20,9 219,0 220,1 219,0 9,4 9,6 10

3. 218,5 220,4 218,6 19,6 19,4 21,1 217,5 219,9 218,2 9,2 9,6 9,7

b. Beban tidak setimbang.


V sumber (volt) I trip (mA) V rheostat (volt) Rtrip
No
R S T fase R fase S fase T R S T R S T

1. 217, 2 221,2 219,0 19,5 21,5 20,8 217,0 220,2 218,8 9,5 9,4 9,7

2. 217,4 221,7 219,8 21,1 19,6 21,1 217,1 220,3 219,4 9,8 11 9.6

3. 217,4 221,2 219,8 21,2 20,9 21 217,1 220,3 219,6 9,5 10,6 10,6

Asisten,

(……….………..……………….)

Anda mungkin juga menyukai