Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengaturan Kecepatan Motor DC

NAMA : ALDA DWIYANTI


NIM : 022000002
PRODI : Elektronika Instrumentasi
Dosen pengampu : Ign Agus Purbhadi

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) – BATAN


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Laporan Praktikum
“Pengaturan Kecepatan Motor DC”

A. Tujuan Praktikum
1. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah tegangan sumber
(Vt).
2. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus jangkar
(Ia).
3. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus medan (If)
B. Dasar Teori
Pengaturan kecepatan memegang peranan penting dalam motor arus searah, karena
motor arus searah mempunyai karakteristik kopel kecepatan yang menguntungkan
disbanding motor lainnya.
Telah diketahui bahwa untuk motor arus searah dapat diturunkan rumus sebagai
berikut :

Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa kecepatan (n) dapat diatur dengan
mengubah-ubah beasaran  , Ra, atau Vt.

1. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tegangan (Vt).

Pengaturan ini dikenal sebagai system Ward Leonard. Motor yang


dapat diatur kecepatannya adalah motor DC dengan berpenguatan bebas.
Sumber tegangan yang dapat diatur dihasilkan dari generator G1 dengan
penggerak mula biasanya motor induksi. Dengan merubah tahanan medan Rg
pada generator G1 akan mengubah tegangan Vt yang diberikan pada motor DC.
Bisa juga digunakan regulator DC yang dapat di atur besar-kecilnya keluaran
tegangan Vt.
Dengan perubahan tegangan Vt ini, dapat menghasilkan suatu
pengaturan kecepatan motor yang halus dan biasanya banyak dipakai untuk
menjalankan lift, mesin bubut, dll.

2. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tahanan Ra.


Pengaturan ini pada prinsipnya mengatur arus yang melewati jangkar.
Dapat berupa penyisipan tahanan variabel yang dipasang seri terhadap tahanan
jangkar, sehingga arus yang melewati jangkar dapat diatur. Sehingga kecepatan
motor dapat diatur dengan mengatur tahanan variabel tersebut.

3. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Medan Shunt ().


Pengaturan medan untuk pengaturan kecepatan adalam mengatur medan
Shunt dari motor.Karena pada motor seri pengaturan tahanan jangkar sama saja
mengatur tahanan medan serinya. Oleh karena itu pengaturan medan dapat
dilaksanakan pada motor shunt maupun motor kompon. Pengaturan medan
tersebut hampir sama dengan pengaturan tahanan jangkar, yaitu dengan
menyisipkan tahanan variabel secara seri pada medan shunt. Sehingga dengan
mengatur tahanan variabel tersebut, akan memperikan pengaruh terhadap fluks
medan tersebut. Sehingga kecepatan motor akan dapat diatur dengan mengubah
tahanan variabel yang disisipkan pada medan tersebut.
C. Alat dan Bahan
1. Motor DC dengan dua belitan medan.
2. Panel percobaan LAK.
3. 2 buah multimeter.
4. Rheostat.
5. Tachometer.
6. Unit Beban
D. Langkah Kerja
A. Mengatur tegangan sumber (Vt).
1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor SERI sebagai berikut:
Gambar 1. Rangkaian untuk Motor Seri
2. Tegangan sumber (Vt) pada keadan nol, hidupkan rangkaian.
3. Aturlah Vt dari 0 naik sampai motor beputar, catat harga Vt, Ia, dan n.
4. Naikkan harga Vt bertahap sampai Vt = 100 volt. Variasi minimal 5 data.
5. Buatlah kurva Vt vs n.
6. Lakukan percobaan untuk motor SHUNT, KOMPON PENDEK dan KOMPON
PANJANG.

B. Mengatur tahanan dan arus jangkar (Ia).


1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor SHUNT sebagai berikut :

Gambar 2. Rangkaian pada Motor Shunt


2. Tegangan Vt pada posisi nol, hidupkan rangkaian.
3. Aturlah Vt hingga 100 volt.
4. Aturlah Rheostat dari posisi max hingga 0, min 5 data.
5. Catat harga Ia, Vt, dan n 7. Buatlah kurva Ia vs n.
8. Lakukan percobaan untuk motor SERI, KOMPON PANJANG dan KOMPON
PENDEK.

C. Mengatur tahanan medan ().


1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor KOMPON PENDEK sebagai
berikut :
Gambar 3. Rangkaian pada Motor Kompon Pendek
2. Tegangan Vt pada posisi nol, hidupkan rangkaian.
3. Aturlah Vt hingga 100 volt.
4. Aturlah Rheostat dari posisi max hingga 0, min 5 data.
5. Catat harga Ish, Vt, dan n
6. Buatlah kurva Ish vs n.
7.Lakukan percobaan untuk motor SHUNT dan KOMPON PANJANG.

E. Analasis Data dan Perhitungan


a. Mengatur tegangan (Vt)

Tegangan Sumber = Vt (volt) Arus Jangkar = Ia (mA) Putaran = n (rpm)


No.
Seri Shunt
Kompon Seri Shunt
Kompon Seri Shunt
Kompon
pendek panjang pendek panjang Pendek panjang
1. 19 v 11 v 10 v 7v 100 180 150 80 450 550 150 76
2. 30 v 23 v 20 v 20 v 110 110 130 80 900 850 400 469
3. 38,5 v 45 v 40 v 40 v 110 80 140 80 1200 950 600 756
4. 67 v 62 v 60 v 60 v 120 50 150 90 2350 1063 700 871
5. 81 v 76 v 80 v 80 v 130 50 170 100 3000 1088 800 890
6. - 100 v 100 v 100 v - 50 180 110 - 1157 900 1058
b. Mengatur arus jangkar (Ia)

Tahanan Rheostat = Ra Arus Jangkar = Ia (mA) Putaran = n (rpm)


No. (ohm)
Kompon Kompon Kompon
Seri Shunt Seri Shunt Seri Shunt
pendek panjang pendek panjang Pendek panjang

1. 6 6 6 6 110 70 150 110 2055 1167 981 1067

2. 4 4 4 4 110 70 150 120 2922 1166 984 1065

3. 3 3 3 3 110 70 150 110 2917 1165 984 1066

4. 2 2 2 2 110 70 150 110 2898 1167 983 1065

5. 1 1 1 1 110 80 150 110 2898 1168 978 1065

6. 0 0 0 0 110 70 150 110 2889 1166 979 1065


Vt = 77 volt(untuk motor seri)
c. Mengatur medan ()
Vt = 100 volt
Tahanan Rheostat = Rsh (ohm) Arus Medan = Ish (mA) Putaran = n (rpm)
No.
Kompon Kompon Kompon
Seri Shunt Seri Shunt Seri Shunt
pendek panjang pendek panjang Pendek panjang
1. 6 6 6 160 110 110 1050 982 1077

2. 4 4 4 170 110 110 1095 982 1079

3. 3 3 3 160 100 110 1095 982 1081

4. 2 2 2 170 110 110 1095 984 1082

5. 1 1 1 170 110 110 1173 984 1083

6. 0 0 0 170 100 110 1170 985 1090

- Analisis data

a. Grafik pada percobaan pengaturan dengan tegangan


• Rangkaian seri

Mengatur Tegangan Jangkar pada Motor


Seri
Putaran (rpm)

4000

2000

0
19 30 38,5 67 81
Tegangan (V)

Putaran (Rpm)

Grafik 1. Pengaturan Tegangan Jangkar pada Motor seri


• Rangkaian Shunt

Mengatur Tegangan pada Motor Shunt


1500
Putaran (rpm)

1000

500

0
11 23 45 62 76 100
Tegangan (V)

Putaran (rpm)
Grafik 2. Pengaturan Tegangan Jangkar pada Motor Shunt

• Kompon Pendek

Mengatur Tegangan pada Kompon Pendek


1000

Putaran (rpm)
800
600
400
200
0
10 20 40 60 80 100
Tegangan (V)

Putaran (rpm)

Grafik 3. Pengaturan Tegangan Jangkar pada Kompon Pendek

• Kompon Panjang

Kompon Panjang
1500
Putaran (rpm)

1000

500

0
7 20 40 60 80 100
Tegangan (V)

Putaran (rpm)

Grafik 4. Pengaturan Tegangan Jangkar pada Kompon Pendek


b. Grafik pada percobaan pengaturan dengan arus jangkar
- Secara keseluruhan

Putaran dengan Mengatur Arus Jangkar


4000

Putaran(rpm)
3000

2000

1000

0
6 4 3 2 1 0
Tahanan Rheostat

seri shunt konpon pendek kompon panjang

Grafik 5. Pengaturan Arus Jangkar pada seri,Shunt,Kompon Pendek, Kompon


Panjang

- Rangkaian seri

Motor Seri
4000
Putaran (rpm)

3000
2000
1000
0
6 4 3 2 1 0
Tahanan Rheostat

Tahanan Rheostat (ohm)

Grafik 6. Pengaturan Arus Jangkar pada seri


- Shunt

Motor Shunt
1170
Putaran (rpm)

1165
1160
6 4 3 2 1 0
tahanan reostat(ohm)

Tahanan Rheostat (Ohm)


Grafik 7. Pengaturan Arus Jangkar pada Motor Shunt
- Kompon Pendek

Kompon Pendek
985

Putaran (rpm)
980

975
6 4 3 2 1 0
tahanan rheostat

Tahanan Rheostat (Ohm)

Grafik 8. Pengaturan Arus Jangkar pada Kompon Pendek


- Kompon Panjang

Kompon Panjang
Putaran (rpm)

1068

1066

1064
6 4 3 2 1 0
tahanan rheostat

Tahanan Rheostat (Ohm)

Grafik 9. Pengaturan Arus Jangkar pada Kompon Pendek


c. Grafik pada Percobaan Pengaturan Medan
- Secara keseluruhan

Medan
1200
Putaran (rpm)

1000

800
6 4 3 2 1 0
tahanan Rheostat(ohm)

putaran shunt putaran kompon pendek


putaran kompon panjang

Grafik 10. Pengaturan Medan pada Motor Shunt,Kompon Pendek, Kompon Panjang
- Shunt

Motor Shunt
1200

putaran (rpm)
1100
1000
900
6 4 3 2 1 0
tahanan rheostat(ohm)

Tahanan Rheostat(Ohm)

Grafik 11. Pengaturan Medam pada Motor Shunt,


- Kompon Pendek

Kompon Pendek
986
putaran (rpm)

984
982
980
6 4 3 2 1 0
tahanan rheostat

Tahanan Rheostat (Ohm)

Grafik 12. Pengaturan Medan pada Kompon Pendek


- Kompon Panjang

Motor Kompon Panjang


1100
1090
1080
1070
6 4 3 2 1 0

Tahanan Rheostat (ohm)

Grafik 13. Pengaturan Medan pad Motor Kompon Panjang


d. Pembahasan
Pada pratikum pengaturan kecepatan motor dc yang telah dilakukan, terdapat 3 cara
untuk mengatur kecepatan motor tersebut diantaranya yaitu, pengaturan dengan
mengubah tegangan sumber atau Vt, pengaturan tahanan Ra, dan dengan pengaturan
medan shunt.
Untuk percobaan pertama yaitu pengaturan dengan mengubah tegangan sumber
(Vt), dimana pengaturan ini dikenal dengan system word leonard. Sumber tegangan
yang dapat diatur dihasilkan dari generator G1 dengan penggerak mula yaitu biasanya
motor induksi. Dari praktikum ini didapatkan hasil bahwasanya apabila semakin besar
tegangan Vt semakin besar maka akan semakin banyak pula putaran motornya (rpm).
Dan dapat kita lihat pada motor seri dimana jika tegangan dinaikan maka arus pun juga
akan naik, sehingga dari kenaikan arus ini akan mempengaruhi kecepatan putaran
motor tersebut. Dan juga hal ini telah disajikan seperti pada grafik diatas, bahwasanya
antara tegangan dengan banyak putaran motor itu berbanding lurus.
Kemudian untuk percobaan kedua yaitu pengaturan kecepatan dengan mengatur
arus jangkar. Dimana percobaan ini dilakukan dengan prinsip arus yang melewati
jangkar harus diatur, hal ini berupa penyisipan tahanan variabel yang dipasang seri
terhadap tahanan jangkar. Selanjutnya dari pratikum ini didapatkan hasil bahwasanya
semakin besar nilai tahanan yang disisipkan akan mengakibatkan kecepatan putaran
motor menjadi kecil, seperti yang telah di tunjukan pada grafik diatas, dan ini berlaku
sebaliknya kemudian seharusnya untuk arus yang masuk pun juga akan saama
pengaruhnya seperti pada putaran , namun pada pratikum kali ini kita mendapatkan
nilai arus yang hamper konstan di setiap pemvariasian nilai tahanannya.
Dan terakhir untuk percobaan yang ketiga yaitu pengaturan kecepatan dengan
mengatur arus medan, Percobaan ini hanya bisa dilakukan pada rangkaian motor shunt,
kompon Panjang dan kompon pendek, dan tidak bisa dilakukan pada motor seri. Hal
ini dikarenakan pada motor seri pengaturan tahanan jangkar sama saja dengan
mengatur tahanan medan serinya. Untuk pengaturan medan ini sama dnegan
pengaturan pada tahanan jangkar dimana tahanan variable akan disisipkan secara seri
pada shunt. Sehingga dengan mengatur tahanan variabel tersebut akan mempengaruhi
fluks medan tersebut. Dari pratikum ini didapatkan bahwasanya dapat dilihat semakin
besar tahanan maka akan semakin besar juga putaran pada motor begitupun sebaliknya.
Sehingga melihat dari ketiga percobaan ini , pengaturan kecepatan putaran motor dc
yang paling menguntungkan dan juga paling mudah yaitu pada pengaturan tegangan
sumber karena nilai tegnagan berpengaruh terhadap putaran motornya.

e. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang didapatkan dari pratikum kali ini adalah:
1. Pengaturan kecepatan motor dc dalam pengaturan tegangan (Vt) akan menghasilkan
pengaturan kecepatan motor yang halus, dimana kecepatan putarannya bergantung
pada Vt, jika tegangan semakin besar maka putaran motor juga akan mengalami
kenaikan, karna antara tegangan dan putaran motor pada pengaturan tegangan itu
verbanding lurus. Kemudian kecepatan ini tidak membutuhkan tahanan variable.
2. Pengaturan kecepatan motor dc dengan mengukur arus jangkar itu menggunakan
tahana variable untuk mengatur arus yang melewati jangkar. Oleh karrena itu
pengaturan kecepatan dilakukan dengan pemvariasisan nilai tahanan. Hubungan
anatara nilai tahanan dengan putaran itu berbanding terbalik, dimana jika tahanan yang
disisipkan itu besar, maka putaran motor semakin kecil dan juga nilai putaran yang
dihaislkan itu cenderung memiliki kenaikan sedikit demi sedikit.
3. Pengaturan kecepatan dengan mengatur medan shunt itu menggunakan tahanan
variable yang berguna untuk mempengaruhi fluks medan pada motor. Sehingga
pengaturan kecepatannya dilakukan dengan memvariasikan nilai tahanan. Kemudian
untuk Nilai putaran yang dihasilkan cenderung stabil dan perlahan turun seiring
berkurangnya tahanan yang diberikan.

f. DAFTAR PUSTAKA
Purbhadi, Ign. 2020. Petunjuk Praktikum Teknik Listrik. Yogyakarta: STTN-
BATAN.
LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA
LISTRIK I
Judul Percobaan:
Hari / tanggal: PENGATURANKECEPATAN MOTOR DC
NamaPraktikan NIM Tanda Tang9an
1. Ruth Anastasia 022000031T

Kelompok
B
Chandrayu
2. AnaeAina Dw
3 Narong 622ooo Pa 2 2
4. frmosyeh02200043. n
1. Mengatur tegangan (Vt)_
Tegangan Sumber =Vt (volt) Arus Jangkar Ta (mA)
No.
Seri Kompon Putarann Cpm)
Shunt
pendek panjang
Seri Shunt Kompon Seri Shunt Kompon
1. 19 V V1oV pendekpanjang_ Pendek panjang
V oD 8D150 450 550 050
2. 30 V 23 V2oV 20 V D D (30 3s AOD 4k9
3. 98,5 M4tV |40v |40V Mo 4 D | 8 6 200 ro|6oU
46L2V oV | bov 20 50 50 230 1063 oo
5. 81 |46V8oU| 8D 13D| D 3000 10B8|8b089o
6. ScDv |lod|lov I50- 18d Jo
2. Mengatur arus jangkar (Ta)
Tahanan Rheostat : Ra (ohm)
No.
Arus Jangkar Ia (mA) Putarann rpm)
Seri Shunt Kompon Seri Shunt Kompon Seri Shunt Kompon
pendekpanjang pendek panjang Pendek | panjang
1 I50
2. 202922 1b |984 JdLs
Do29! MLs 984lo6
i 282 | L |983 lobs
S0
6.0 D 0 s io 2389 | Nb 949|lo6s|
Vt 100-velt V o l h unMk motor seri )
Cumuk hu, tomton)
3. Mengatur medan (D)
Tahanan Rheostat Rsh (ohm) Arus Medan =Ish (mA) Putaran=n (rpm)
No.
Seri Shunt Kompon Seri Shunt Kompon Seri Shunt Kompon
pendek panjang pendek panjang Pendek panjarg
Tbo O 1OSO82 |0
L09982 l09
Lbo l00 0r302||68
00s984 |loEL_|
A3 984 o83
Vt 100 volt
Asisten,

ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI- TFN STTN


22

Anda mungkin juga menyukai