Disusun oleh :
I. TUJUAN
1. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah tegangan
sumber (Vt).
2. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus jangkar
(Ia).
3. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus
medan (If).
Dari persamaan, dapat dilihat bahwa, kecepatan(n) dapat diatur dengan mengubah-ubah
besaran tegangan, arus jangkar atau arus medan.
5.1.1 Data Percobaan Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan Mengatur Tegangan Sumber
(Vt)
5.1.2 Data Percobaan Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan Mengatur Arus Jangkar (Ia)
Vt = 100 volt
No. Tahanan Rheostat = Rsh Arus Medan = Ish (mA) Putaran = n (rpm)
(ohm)
Kompon Kompon Kompon
Seri Shunt Seri Shunt Seri Shunt
pendek panjang pendek panjang Pendek panjang
1. - 6 6 6 - 160 110 110 - 1050 982 1077
2. - 4 4 4 - 170 110 110 - 1095 982 1079
3. - 3 3 3 - 160 100 110 - 1095 982 1081
4. - 2 2 2 - 170 110 110 - 1095 984 1082
5. - 1 1 1 - 170 110 110 - 1173 984 1083
6. - 0 0 0 - 170 100 110 - 1170 985 1090
Tabel 3. Data Percobaan Pengaturan Kecepatan Motor DC Kecepatan Motor DC
dengan Mengatur Tahanan Medan ()
5.2 GRAFIK
Rangkaian Seri
3500
3000
Putaran (rpm)
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100
Tegangan (V)
Putaran (rpm)
1000
800
600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120
Tegangan (V)
Kompon Pendek
1000
Putaran (rpm)
800
600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120
Tegangan (V)
Kompon Panjang
1200
1000
Putaran (rpm)
800
600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120
Teganga (V)
Putaran (rpm)
2920
2900
2880
2860
2840
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
1168
1167
1166
1165
1164
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
983
982
981
980
979
978
977
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
1067
1066
1065
1064
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
Grafik 8. Pengaturan Arus Jangkar Kompon Pendek
Putaran (rpm)
1160
1140
1120
1100
1080
1060
1040
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
985
984
983
982
981
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
1088
1086
1084
1082
1080
1078
1076
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahanan Rheostat (Ω)
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul Pengaturan Kecepatan Motor DC
memiliki tujuan yaitu agar dapat memahami pengaturan kecepatan putaran motor
DC dengan merubah tegangan sumber (Vt), memahami pengaturan kecepatan
putaran motor DC dengan merubah arus jangkar (Ia), serta agar dapat memahami
pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus medan (If).
Pada praktikum ini, dilakukan dengan tiga cara mengatur kecepatan motor
DC. Yaitu dengan mengatur tegangan sumber, arus jangkar, dan arus medan. Pada
pengaturan tegangan sumber dan arus jangkar, menggunakan empat rangkaian.
Yaitu rangkaian seri, shunt, kompon pendek, dan kompon panjang. Sedangkan pada
pengaturan arus medan hanya menggunakan rangkaian shunt, kompon pendek, dan
kompon panjang.
Percobaan pertama adalah pengaturan kecepatan motor dengan mengatur
tegangan sumber. Rangkaian pertama yang digunakan adalah rangkaian seri. Untuk
langkah pertama praktikan mengukur tegangan maksimal untuk mencapai rpm
maksimal sesuai rating motor (3000 rpm). Diperoleh tegangan maksimal yang
boleh diberikan untuk rangkaian seri adalah 81V. Setelah mencapai pada rpm
maksimum, harus segera diambil datanya dan motor DC harus segera dimatikan.
Hal dikarenakan untuk setiap jenis rangkaian, dilakukan pengukuran untuk
mengetahui tegangan dan arus minimal motor berputar. Untuk rangkaian selain seri,
tegangan sumber dapat dibatasi sampai 100V karena telah diberi hambatan untuk
mengurangi arus yang masuk ke motor. Dari data yang diperoleh, diketahui
perubahan tegangan sedikit, akan sangat memengaruhi nilai rpm. Perubahannya
sangat signifikan.
Percobaan kedua adalah pengaturan kecepatan motor dengan mengatur arus
pada jangkar. Arus pada jangkar dapat diatur dengan mengatur tahanan yang
terpasang pada jalur jangkar. Untuk rangkaian seri diberi tegangan maksimum 77V.
Sedangkan rangkaian lain diberi tegangan maksimum 100V. Pengaturan rheostat
dimulai dari nilai yang paling besar, untuk selanjutnya dikecilkan secara berkala.
Saat nilai hambatan besar, maka arus yang masuk ke motor akan kecil, sehingga
tidak mendapat nilai rpm yang besar. Saat nilai hambatan di perkecilkan berkala,
maka nilai rpm meningkat secara berkala. Dari data yang diperoleh, kenaikan arus
jangkar tidak memperoleh kenaikan nilai rpm yang signifikan.
Pada percobaan ketiga yaitu pengaturan kecepatan dengan mengatur arus
medan. Percobaan ini hanya bisa dilakukan pada rangkain motor shunt dan kompon
pendek dan Panjang, karena pada rangkaian seri pengaturan tahanan jangkar sama
dengan mengatur tahanan medan serinya. Pengaturan ini sama dengan percobaan
arus jangkar yaitu menyisipkan tahanan variabel secara seri pada shunt, sehingga
dengan mengatur tahanan fluks medan tersebut akan terpengaruh oleh tahanan
variabel tersebut. Dari data yang ada dapat dilihat semakin besar tahanan kecepatan
putaran motor juga semakin meningkat dan begitupun sebaliknya.
Dari ketiga percobaan, diperoleh pengaturan kecepatan motor DC yang paling
mudah dan menguntungkan adalah pengaturan pada tegangan sumber. Karena
perubahan sedikit saja dari tegangan sumber, mempengaruhi rpm-nya dan rpm-nya
sangat signifikan. Karena nilai tegangan berpengaruh terhadap putaran motor. Hal
ini sudah sesuai teori, selain itu pengaturan tegangan sumber banyak diaplikasikan
pada kehidupan sehari-hari.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum yang berjudul “Pengaturan Kecepatan Motor DC” memiliki
beberapa kesimpulan antar lain :
1. Perubahan tegangan sumber motor DC akan memberikan perubahan nilai rpm
yang signifikan.
2. Pengaturan arus jangkar, dengan cara memberi tahanan pada jalur jangkar, tidak
memberi perubahan yang cukup signifikan pada nilai rpm.
3. Pengaturan arus medan, dengan cara memberi tahanan pada jalur medan, hampir
tidak ada perubahan pada rpm.
4. Pengaturan kecepatan motor DC paling baik adalah dengan metode pengaturan
tegangan sumber.