Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN HUKUM OHM

1. Pendahuluan
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik berbanding lurus dengan besarnya tegangan catu daya dan berbanding
terbalik dengan resistansi tahanan di dalam rangkaian tersebut. Penulisan hokum ohm secara
matematis adalah :
V=IxR
Dimana V adalah tegangan dan R adalah resistansi tahanan serta I adalah arus yang mengalir.
2. Peralatan yang digunakan dalam percobaan.
N
O
1
2

NAMA
Power Supply DC
Multimeter analog

JUMLAH

KETERANGAN

1
2
47 , 220 , 330 ,

3
4
5

Resistor
Lampu
Kabel penghubung (konektor)

8
1
10

680 ,
3k , 100 / 5 W
12 V, 3 W

3. Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Buatlahrangkaiansepertipadagmbarkerjadiatas
ON-kan catu daya dan atur teganga nmenjadi 5V (konstan).
Catat pada lemar kerja table 1 ,besarnya arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Ulangi langkah 3 dan 4 untuk beban R = 47, 220 , 330 , 680 dan 3K
ON-kan catu daya dan atur tegangan dari 2 V sampai 10 V, dengan R = 100
Ukur arus yang mengalir pada tiap - tiap kenaikan tegangan, cata tpada table 2
Ulangi langkah 5 dan 6 untuk beban R = 220 dan lampu 12 V, 3 W.
OFF-kan catu daya jika telah selesai melakukan percobaan, rapi kan kembali alat dan bahan
yang telahdigunakan.

Tabel 1. Tegangan Beban Konstan = 5 Volt


NO

RL

Ampere Meter

1
2
3
4
5

(ohm)

SS

FS

47
220
330
680
3K

0,25 A
30 mA
25 mA
30 mA
3 mA

250
30
250
30
30

1
1
1
1
0,1

37,5
18,5
14,75
2,9
0,6

I
(mA)
37,5
18,5
14,75
2,9
6

Table 2.
TEGANGAN CATU DAYA

RL = 220 , 5 W

RL = 100 , 5 W

BEBAN

AMPERE METER

SS

FS

V
(VOLT)

10

10

10

10

3
4
5
6
7
8
9

10
10
10
10
10
10
10

10
10
10
10
10
10
10

1
1
1
1
1
1
1

4
5
6
7
8
9
10

4
5
6
7
8
9
10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

6
7
8
9

10
10
10
10

10
10
10
10

1
1
1
1

7
8
9
10

7
8
9
10

25
mA
25
mA
25
mA
25
mA
25
mA
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A

1
2
3
4
5
6
7
8

10
10
10
10
10
10
10
10

10
10
10
10
10
10
10
10

1
1
1
1
1
1
1
1

2
3
4
5
6
7
8
9

2
3
4
5
6
7
8
9

0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A

NO

SS
30
mA
30
mA
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A
0,25 A

FS

I (mA)

30

19,5

19,5

30

28,5

28,5

250
250
250
250
250
250
250

1
1
1
1
1
1
1

37,5
49
60
70
80
89,5
100

37,5
49
60
70
80
89,5
100

250

0,1

7,5

75

250

0,1

12,0

120

250

0,1

17,5

175

250

0,1

21,5

215

250

0,1

26,0

260

250
250
250
250

1
1
1
1

30
36
39,5
43,5

30
36
39,5
43,5

250
250
250
250
250
250
250
250

1
1
1
1
1
1
1
1

60
80
100
110
120
140
155
170

60
80
100
110
120
140
155
170

RL = Lampu 12 V , 3 W

10

10

10

10

0,25 A

250

180

180

Kesimpulan
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya.

PERCOBAAN RANGKAIAN SERI


1. Pendahuluan
Di dalam rangkaian listrik, biasanya tidak hanya terdapat sebuah tahanan saja pada
rangkaian tersebut, tetapi terhubung dengan sejumlah tahanan yang mana dirangkaikan dalam
beberapa cara.
2. Peralatan yang digunakan dalam percobaan.
N
O
1
2

NAMA
Power Supply DC
Multimeter analog

JUMLAH

KETERANGAN

1
2
56 , 82 , 100 ,

Resistor

220 ,
470 , 150 / 5 W

Kabel penghubung (konektor)

10

Tabel 1
Tegangan
Catu
Daya
2
4
6
8
10
12
Tabel 2

R1 = 56
I
V
7
0,4
13
0,9
20
1,3
24,5
1,7
30
2
37,5
2,3

Arus dan tegangan pada tahanan


R2 = 100
R3 = 82
I
V
I
V
7
0,8
7
0,6
13
1,6
13
1,2
20
2,3
20
1,8
24,5
3
24,5
2,4
30
3,6
30
2,8
37,5
4,4
37,5
3,5

R4 = 56
I
V
7
0,4
13
0,9
20
1,2
24,5
1,8
30
2,2
37,5
2,6

Tegangan
Catu
Daya
2
4
6
8
10
12

R1 = 82
I
V
2
0,5
8
1,1
15
1,6
20
2
27,5
2,5
32,5
3

Arus dan tegangan pada tahanan


R2 = 82
R3 = 82
I
V
I
V
2
0,4
2
0,5
8
1,1
8
1,1
15
1,6
15
1,6
20
2,1
20
2,1
27,5
2,5
27,5
2,6
32,5
3,1
32,5
3

R4 = 82
I
2
8
15
20
27,5
32,5

V
0,6
1,2
2,2
2,6
3,2
4

Tabel 3
Tegangan Catu
Daya
5
10
15

RI = 100
6,4
11,9
19

Arus melalui tahanan


R2 = 220
6,3
12
19

RI = 150
11
22

Arus melalui tahanan


R2 = 150
11,2
22,3

Arus Total (mA)


R3 = 470
6,5
11,9
19

6,3
12
19

Tabel 4
Tegangan Catu
Daya
5
10

Arus Total (mA)


R3 = 150
11,1
22,3

11,1
22,2

3. Jawaban pertanyaan :
A. Terangkan hubungan tegangan total dengan tegangan pada masing - masing tahanan pada
rangkaian seri ?!
Jawaban : pada rangkaian seri tegangan pada setiap tahanan berbeda - beda tergantung
pada besar kecilnya resistansi pada tahanannya, sedangkan jumlah dari tahanan masing masing adalah sama dengan tegangan total pada rangkaian tersebut.
B. Terangkan hubungan arus total dengan arus pada masing - masing tahanan pada
rangkaian seri ?!
Jawaban : pada rangkaian seri arus pada setiap tahanan adalah sama dengan arus total
yang melewati tahanan tersebut tanpa memeperdulikan besar kecilnya resistansi pada
tahanan tersebut.
4. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah pada rangkaian seri dapat dilihat bahwa tegangan pada setiap
tahanan terpasang pada rangkaian memiliki nilai yang berbeda - beda tergantung pada
besar kecilnya resistansi pada tahanan tersebut namun pada rangkaian seri arus yang
mengalir pada setiap tahanan adalah sama. Sehingga arus pada setiap tahanan adalah arus
total yang mengalir pada rangkaian tersebut.

TUGAS PERCOBAAN HUKUM OHM DAN RANGKAIAN LISTRIK


PERCOBAAN RANGKAIAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :
1. FRIZA
2. HANANTO
3. HERI
4. MARDITO
TANGGAL PERCOBAAN : 3 FEBRUARI 2014
TANGGAL PEMBUATAN LAPORAN : 5 FEBRUARI 2014

Anda mungkin juga menyukai