Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENGUKURAN RESISTANSI DENGAN METODA

VOLT / AMPERE

1.1. Tujuan

1. Menghitung nilai resistansi suatu resistor dari pengukuran


menggunakan metoda VA meter.

2. Menjelaskan pemasangan VA meter yang tepat untuk pengukuran suatu


tahanan beban yang tinggi atau rendah

3. Menghitung kesalahan pengukuran

1.2. Alat dan bahan

1. Catu daya DC
2. Ampare meter
3. Volt meter
4. Resistansi yang telah di ketahui harga (Rl)
5. Resistor 10k ohm,100k ohm,47 ohm,330 ohm,1mohm

1.3. Dasar teori

Mengukur nilai resistansi suatu resistor, selain bisa dilakukan


dengan menggunakan ohm meter, metode jembatan Wheatstone, juga
dapat dilakukan dengan menggunakan metode volt ampere meter.Volt
meter dan ampere meter mempunyai tahanan dalam (Rd) yang akan
mempengaruhi hasil pengukuran arus/tegangan rangkaian.

Salah satu cara pengukuran tahanan yaitu dengan menggunakan


metode voltmeteramperemeter. Apabila tegangan V antara ujung-ujung
tahanan dan arus I mengalir melalui tahanan tersebut diukur maka tahanan
Rx yang tidak diketahui nilainya dapat ditentukan berdasarkan hukum
Ohm
Rx = (............. persamaan 1)

Persamaan di atas mempunyai arti tahanan amperemeter adalah nol


dan tahanan voltmeter tak terhingga sehingga kondisi rangkaian tidak
terganggu. Pada gambar 1 di bawah arus sebenarnya yang disalurkan ke
beban diukur oleh amperemeter tetapi voltmeter lebih tepat mengukur
tegangan sumber daripada tegangan beban nyata. Untuk mendapatkan
tegangan yang sebnarnya pada beban, penurunan tegangan di dalam
amperemeter harus dikurangkan dari penunjukan voltmeter.

Gambar 1.1 Rangkaian tahanan volt ampare


Apabila voltmeter dihubungkan langsung di antara ujung-ujung
tahanan seperti di dalam gambar 2, maka voltmeter mengukur tegangan
beban yang sebenarnya tetapi amperemeter menghasilkan kesalahan
(error) sebesar arus yang melalui voltmeter. Pada kedua cara pengukuran
Rx ini kesalahan tetap dihasilkan. Cara yang benar untuk menghubungkan
voltmeter bergantung pada nilai Rx beserta tahanan voltmeter dan
amperemeter. Umumnya tahanan amperemeter rendah sedangkan tahanan
voltmeter tinggi.
Gambar 1.2 Rangkaian tahanan volt ampare

Pada gambar 1.2 amperemeter membaca arus beban (Ix) yang


sebenarnya dan voltmeter mengukur tegangan sumber (Vt). Apabila Rx
besar dibandingkan dengan tahanan dalam amperemeter, kesalahan yang
diakibatkan oleh penurunan tegangan di dalam amperemeter dapat
diabaikan dan Vt sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya (Vx).
Oleh karena itu, rangkaian pada gambar 1.1 adalah yang paling baik untuk
pengukuran nilai-nilai tahanan yang tinggi (high resistance values).

Pada gambar 1.2 voltmeter membaca tegangan beban yang


sebenarnya (Vx) dan amperemeter membaca arus sumber (It). Apabila Rx
kecil dibandingkan tahanan dalam voltmeter, arus yang dialirkan ke
voltmeter tidak begitu mempengaruhi arus sumber dan It sangat mendekati
arus beban sebenarnya (Ix). Oleh karena itu rangkaian pada gambar 2
merupakan rangkaian yang paling baik untuk pengukuran nilai-nilai
tahanan rendah (low resistance values) (William, 1985)

Kesalahan pengukuran / error (%) dari hasil pengukuran

| |
V
−R
I
Error ( % )= × 100 %
R
R : harga resistansi sesuai dengan nilai-nilainya (dari warna cincinnya)
1.4. Gambar rangkaian

Gambar 1.3 Rangkaian long shunt

Gambar 1.4 Rangkaian short shunt

1.5. LANGKAH PERCOBAAN

1. Mengukur tegangan arus pada gambar 1.1 untuk harga R L (seolah tau
harga nya)
R1 = 47 Ω, R2 = 330 Ω, R3 = 1K Ω, R4 = 100K Ω, R5 = 1M Ω.
2. Mengukur tegangan dan arus Pada gambar rangkaian 1.2 untuk harga
R LR1 = 47 Ω, R2 = 330 Ω, R3 = 1K Ω, R4 = 100K Ω, R5= 1M Ω .
1.6. DATA PERCOBAAN

Rangkaian R1 R2 R3 R4 R5
V 6 6 6 6 6
I 120mA 20m 6,16m 0,05m 0,006m
Perhitunga 50 ohm 300 ohm 974ohm 120k ohm 1m ohm
n
Tabel 1.1 Percobaan rangkaian 1 long shunt

Table 1.2 Percobaan rangkaian 2 short shunt

Rangkaian R1 R2 R3 R4 R5
V 5,9 6 5,9 6 6
I 130m 17,5m 5,2m 0,1m 0,0355m
Perhitunga 45,4 ohm 342 ohm 1.134 60 ohm 169 ohm
n ohm

Anda mungkin juga menyukai