Tujuan percobaan
Dasar Teori
Mengukur nilai resistansi suatu resistor, selain bisa dilakukan dengan menggunakan
ohm meter, metode jembatan wheatstone, juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode
volt amperemeter.
Volt meter dan amperemeter mempunyai tahanan dalam (Rd) yang akan
mempengaruhi hasil pengukuran arus/tegangan rangkaian.
Perhatikan
Ra
A aa
v IL
RL Ra = Rd amperemeter
Vs RV Rv = Rd voltmeter
RL = beban
𝑉𝑠
𝐼𝑡 =
𝑅𝑡
𝑅𝑣. 𝑅𝐿
𝑅𝑡 = 𝑟𝑎 +
𝑅𝑣 + 𝑅𝐿
Jadi IL yang terukur adalah :
𝑅𝑣
𝐼𝐿 =
𝑅𝑣 + 𝑅𝐿
𝑉
−𝑅
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟(%) = | 𝐼 | × 100%
𝑅
Gambar Rangkaian
Vs V RL VA = VS - VRL
6V
Gambar 3.1
IA A
IL
Vs A RL IV=IA-IRL
6V
Gambar 3.2
Langkah Percobaan
1. Ukur tegangan dan arus dari gambar rangkaian 3.1 untuk harga RL (seolah – olah
belum tahu harganya).
R1 = 47 Ohm, R2 = 33 Ohm, R3 = 1K Ohm, R4 = 100K Ohm, R5 = 1 M Ohm.
Catat dalam Tabel 3.1
2. Ukur tegangan dan arus dari gambar rangkaian 3.2 untuk harga R1 = 47 Ohm, R2=
330 Ohm, R3 = 1K Ohm, R4 = 100 K ohm, R5 = 1M Ohm. Catat dalam Tabel 3.2
Keselamatan kerja
Perhatikan pemasangan voltmeter an amperemeter yang benar untuk skala, batas ukur
dan saklar pilih tegangan/arus VDC/IDC. Mulai dari batas ukur yang besar, kemudian
turunkan sampai terbaca hasil pengukuran dengan jelas, teliti, dan benar.
Data Percobaan
Tabel 3.1
Rangkaian 3.1 R1 R2 R3 R4 R5
V
Perhitungan R
Tabel 3.2
Rangkaian 3.2 R1 R2 R3 R4 R5
V
Perhitungan R
1. Hitung kesalahan atau error (%) hasil pengukuran resistansi dari kedua rangkaian!
2. Gambar grafik error (%) = fungsi (R)!
3. Bandingkan hasil pengukuran dengan harga sebenarnya!
4. Jelaskan pada pembahasan atau analisa kapan terjadinya kesalahan yang paling kecil,
metode mana yang paling tepat untuk Rb yang tinggi dan rendah!