TIKPF
I. Tujuan :
1. Memperkenalkan kepada Siswa tentang teknik analisis video pada kajian kinematika gerak
harmonik sederhana
2. Siswa dapat menentukan nilai eksperimenal besaran periode gerak pendulum dan melakukan
verifikasi dengan model teoritis
3. Siswa dapat menurunkan persamaan kinematika gerak pendulum berdasarkan data eksperi-
mental dengan teknik fitting data
4. Siswa dapat menampilkan garfik energy gerak harmonik (Ek, Ep dan Em) sederhana
x (t ) A cos(t ) (1)
dalam hal ini: A = amplitude ; = sudut phase, x(t) = simpangan partikel terhadap titik x=0 (titik
kesetimbangan). Dari persamaan simpangan ini, besaran kecepatan vx(t) dan percepatan ax(t)
dapat diturunkan (Stanford dan Tanner, 1985):
dx
v x (t ) A sin(t ) (2)
dt
dvx
a x (t ) A 2 cos(t ) 2 x (3)
dt
x vx ax
kx m 2 x (5)
dengan frekuensi sudut (), frekuensi (f), dan periode (T) adalah:
k 1 k m
, f , dan T 2 (6)
m 2 m k
4. Energitika Gerak Harmonik Sederhana
Jika tidak ada gaya disipatif, maka energi mekanik (jumlah energi kinetik dan energi
potensial) sistem akan konstan:
1 1
E Ek E p konstan atau mv x2 kx 2 konstan (7)
2 2
Pada simpangan maksimum (x=A), energi mekanik total sistem osilasi sama dengan:
1
E kA 2 (8)
2
1 1 1
mv x2 kx 2 kA 2
2 2 2
MOVIE MEKER
Gambar 6 menggabungkan foto dan Video
Mengkonteversi Video
3. Catatlah infomasi awal video. Massa beban yang diikat pada tali m = 25 gram. Jarak
lintasan gerak obyek pada skala 0,40 meter (ini penting untuk pembuatan skala
sebagaimana langkah 6). Berdasarkan data awal ini dan analisis data numerik yang
diperoleh dari video analysis kita akan tentukan konstanta pegas untuk membuktikan
energi kinetik pegas, energi potensial pegas dan energi mekanik pegas sebagaimana
persamaan (8)
4. Menjalankan video dan melakukan tracking lintasan objek dengan menggunakan Video
analysis Tools Buttons (Gambar 7) untuk mendapatkan data numerik dari posisi objek
sebagai fungsi waktu.
5. Membuat titik koordinat pada video dengan cara clik Set Origin kemudian dalam moni-
tor video gerakan krusor hingga membentuk titik koordinat X-Y yang mencangkup semua
daerah obyek video yang diteliti sebagaimana gambar 8
Set Origin
6. Menentukan skala jarak/lintasan gerak obyek video dengan cara klik Scale, kemudian
kita masukan besaran skalanya, misal 0,4 meter atau 1 meter, seperti gambar 9
7. Melakukan Tracking pada setiap gerakan beban yang terikat pada gegas. Disini perlu
ketelitian dan kehati-hatian, karena setiap gerakan masa benda harus ditracking dengan
cara meng-klik benda/obyek sampai video berhenti. (Tips : untuk memperoleh hasil
traking yang presisi, perbesar gambar video dengan cara tekan dan tarik pojok gambar
video, sehingga obyek video tampak besar dan jelas)
Saat dilakukan tracking , pada jendela Video analysis dan Grafik, akan muncul data dan
grafik secara otomatis. Data dan grafik tersebut mengintepretasikan tracking tracking
yang kita lakukan. Pada saat kita melakukan tracking , secara bersamaan data angka dan
titik/point grafik juga tercatat, sampai kita selesai melakukan traking. Hasilnya seperti
gambar 10
8. Pada gambar 10 nampak bahwa grafik untuk sumbu X ada empat variabel, yaitu X 9 m),
Y (m), Vx (m/s) dan Vy (m/s). Untuk kepentingan analisis kali ini, kita hanya memerlukan
data X (m). Caranya dengan klik sumbu Y\X seperti gambar 11
Titik-titik hasil
Tracking dari awal
gerak benda
sampai berhenti
Ganti data
pada sumbu X
dengan data X
Data grafik
dan Video
Analysis
Gambar 11 Menampilkan grafik hanya data simpangan X (m)
9. Setelah data pada sumbu X adalah representasi dari data simpangan tali (X), maka kita
akan mencari sumbu/titik setimbang gerak osilasi, yaitu dengan cara menggeser sumbu
origin seperti langkah ke-4 di atas. Secara fisis, ayunan sederhana akan melakukan gerak
bolak-balik yang melalui sumbu setimbangnya, sehingga data amplitudo (A) ada dua,
yaitu +A dan –A. Oleh karena itu dengan menggeser sumbu origin kita akan
mendapatkan sumbu yang ‘mendekati’ sumbu origin. Saat menggeser sumbu origin,
perhatikan grafik (baik besaran simpangan – sumbu X dan grafik), akan ada perubahan.
Setiap sumbu origin digeser, maka data pada video analysis dan grafik akan berubah.
Untuk mengetahui sumbu origin sudah mendekati sumbu origin yang diharapkan, kita
lihat data simpangan/amplitudo dan grafiknya. Jika nampak simetri., maka sumbu origin
yang kita cari sudah mendekati benar. Hal ini juga di cek pada data video analysis
perhatikan data simpangan maksimum –X dan +X, jika besarnya hampir sama, maka
sumbu origin yang kita buat sudah mendekati benar. seperti gambar 12
Ubah
sumb
u
origin
Add Point
denga
untuk memulai
n
Tracking
geser
ke
atas-
bawah
Perhatikan +A dan -A
Berdasarkan data eksperimen dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa hasil eksperimen
GHS dengan VBL dapat menggambarkan dan membuktikann grafik hubungan antara Ek,Ep
dan Em.
Dengan demikian maka siswa dapat mempunyai gambaran atau pengetahuan tentang video
anlisis.