Anda di halaman 1dari 19

NURHIDAYAH 1612040005

ATIRAH 1612040019
NURINTANG 1612042001
MUH.IHSAN 1612042017
KESETARAAN ENERGI

Tujuan praktikum
1. Memahami prinsip kesetaraan (ekuivalensi)
energi
2. Menentukan nilai kesetaraan energi panas
dan mekanis
Teori singkat

Air dalam kalorimeter berada dalam dinding insulasi
agar temperature sistem tidak dapat dipengaruhi oleh
panas yang masuk atau keluar darinya.Dengan
pemberian beda potensial, arus listrik akan mengalir
melalui amperemeter sehingga beda potensial akan
timbul pada ujung-ujung kumparan yang akan
menghasilkan usaha listrik pada sistem untuk
memanaskan air. Usaha ini dikenal sebagai kalor joule,
yang dapat dinyatakan sebagai:
W=V×I×t
Energi panas yang dilepaskan oleh elemen listrik
tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter
sehingga temperatur sistem menjadi meningkat. Besar

energi panas Q yang dibutuhkan oleh air untuk
menaikkan temperaturnya sebanding dengan
perubahan temperature ∆T dan massa m, yaitu:
Q = m × c × ∆T
Hasil eksperimen joule dan eksperimen-eksperimen
sesudahnya adalah bahwa dibutuhkan 4,18 satuan
usaha mekanis atau listrik (joule) untuk meningkatkan
temperatur 1 g air dengan 1 0C, atau 4,18 J energi
mekanis atau listrik adalah ekuivalen dengan 1 kal
energi panas ( Herman, 2016: 8)
Identifikasi Variabel

 Massa calorimeter kosong (gram)
 Massa calorimeter + air (gram)
 Massa air (gram)
 Suhu awal To (0C)
 Suhu akhir Tf (0C)
 Tegangan V (volt)
 Kuat arus listrik I (A)
Alat dan Bahan
1. Kalorimeter Joule lengkap

2. Power supply DC variable


3. Termometer celcius


4. Stop watch
5. Neraca ohauss 311 gram

6. Kabel penghubung
7. Multimeter digital

8. Air
Prosedur kerja

 Memastikan semua alat dan bahan yang akan dipakai pada percobaan
telah tersedia.

 Merangkai percobaan Joule, melakukan pengukuran-pengukuran


variable yang dibutuhkan untuk memperoleh kesetaraan energy panas
dan energy mekanis
 Memulai melakukan pengukuran dengan memperhatikan data yang
diperlukan.

Hasil Pengamatan
Pengukuran Ke-
Besaran yang Diukur


I II III

Massa kalorimeter+pengaduk,
mkal (g)
|118,340±0,005| |118,340±0,005| |118,340±0,005|

Massa
kalorimeter+pengaduk+air,
|249,550±0,005| |244,570±0,005| |243,500±0,005|
mkal+air (g)

Massa air, ma (g) |131,21±0,01| |126,23±0,01| |125,16±0,01|

Tegangan, V (volt) |7,67±0,07| |7,62±0,13| |7,7±0,4|

Kuat arus listrik, I (A) |1,30±0,05| |1,31±0,02| |1,32±0,02|

Suhu awal, T0 (°) |33,0±0,5| |31,5±0,5| |31,5±0,5|

Suhu akhir, T (°) |45,0±0,5| |41,0±0,5| |45,0±0,5|

Waktu, t (s) |900,0±0,1| |600,0±0,1| |900,0±0,1|






Data Q air (kal) Q kalorimeter (kal) Q total(kal) W (J)


k1(J) %diff k2 (J) %diff k3 (J) %diff k (J) %diff
Pembahasan

semakin lama waktu yang
digunakan untuk memanaskan air yang berada dalam
kalorimeter maka akan semakin besar pula usaha yang
dilakukan dan semakin besar perubahan suhu yang
terjadi maka akan semakin besar jumlah kalor yang
dihasilkan.
Telah diketahui bahwa secara teori nilai
ekuivalensi antara energi panas dengan energi mekanis
adalah 4,186 J. hasi yang kami peroleh yaitu 4,4 J.
Kesimpulan

prinsip kesetaraan(ekuivalensi) energi panas dengan energi
mekanis yakni ketika energi panas yang diterima oleh air dan
kalorimeter tidak jauh berbeda dengan energy termal yang
dilepaskan elemen listrik. Energi listrik dapat diubah
menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada kawat
tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter.
Besar usaha untuk memanaskan airatau dikenal dengan kalor joule
yang dinyatakan dalam persamaan
W=V×I×t
, sedangkan untuk menghitung besarnya energi panas
yangdibutuhkan air yaitu melalui persamaan
Q = m × c × ∆T
Nilai ekuivalensi yang diperoleh yaitu 4,4 joule yang tidak terlalu
jauh berbeda dengan teori yaitu 4,186 joule.

Anda mungkin juga menyukai