Manusia dapat melihat karena cahaya dari sumber cahaya dipancarkan kemudian
merambat melalui media, berinteraksi dengan objek dan kemudian yang dipantulkan oleh
objek mencapai mata manusia. Dengan mekanisme optis pada mata, bayangan yang
dihasilkan dari pantulan cahaya tadi di proyeksikan pada bidang fokal manusia diretina.
Dari uraian perjalanan cahaya tadi maka ada proses dimana cahaya berinteraksi dengan
objek. Interaksi yang terjadi dapat berupa pantulan, serapan, dan terusan (transmisi). Gejala
inilah yang dapat menimbulkan persepsi warna pada penglihatan manusia. Spektrum
cahaya yang dipantulkan oleh objek mendapat 3 perlakuan tadi sesuai dengan karakter
objek. Spektrum-spektrum (merah, hijau, Biru) sebagai warna dasar cahaya tampak inilah
yang membentuk persepsi warna dalam penglihatan manusia ketika dipantulkan dan masuk
dalam sistem optik mata. Ilustrasi terhadap pernyataan diatas dapat dicontohkan sebagai
berikut. Ketika objek berwarna merah maka artinya objek tersebut memantulkan spektrum
warna merah dan menyerap spektrum hijau dan biru. Ketika objek memantulkan warna
merah dan biru maka warna yang terlihat adalah kombinasi antara keduanya tergantung
dari intensitas pantulan dari kedua spektrum jika dalam intensitas yang sama kuat maka
akan manghasilkan warna merah keungu-unguan. Jika ketiga spektrum dipantulkan sama
kuat maka objek akan terlihat putih dan jika objek menyerap kuat semua spektrum warna
objek akan terlihat hitam. Artinya jika objek meiliki karakteristik memantulkan warna
merah maka jika disorot oleh cahaya non putih (telah diuraikan) dan tidak memiliki unsur
merah, misalnya disorot dengan warna biru, hijau atau kombinasi keduanya tanpa unsur
merah maka objek akan berwarna hitam. Objek terlihat merah hanya jika objek dikenai
cahaya yang memiliki unsur spektrum merah dan dapat memantulkannya. Hal ini
dibuktikan dalam praktikum acara satu di kegiatan menebak warna kertas warna dalam
ruang gelap yang disorot lampu tertentu. Objek kertas warna yang sejatinya berwarna
merah ketika disorot dengan lampu merah berwarna merah namun ketika disorot lampu
lain berwarna hitam. Sedangkan kertas berwarna kuning maka ketika disorot merah akan
menunjukkan warna merah dan ketika disorot hijau akan berwarna hijau karena warna
kuning adalah gabungan dari kedua warna itu.
Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan (orbit) tertentu, dengan momen
sudut kelipatan dari
h/2π.h = ketetapan Planck.
Selama elektron bergerak pada lintasannya, maka energinya akan tetap, sehingga tidak
memancarkan energi. Selama bergerak mengelilingi inti, elektron dapat berpindah naik
atau turun dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
Karena perpindahan elektron berlangsung antara kulit yang sudah tertentu tingkat
energinya, maka atom hanya akan memancarkan radiasi dengan tingkat energi yang
tertentu pula. Dengan demikian dapat dijelaskan penyebab spektrum unsur berupa
spektrum garis. Bohr menggunakan atom hidrogen sebagai model, dan dia berhasil
merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron.
5. Persamaan gelombang
Cari sendiri