Anda di halaman 1dari 9

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

A. Tujuan

Membuktikan keberlakuan hukum kekekalan energimekanik pada


medan gaya gravitasi yang konstan.

B. METODOLOGI EKSPERIMEN

1. Teori

Untuk sistem bergerak di bawah medan gaya gravitasi konstan,


misalnya pada kasus gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas dan gerak
peluru, energi mekaniknya terdiri dari energi potensial gravitasi konstan EP

= 𝑚𝑔ℎ dan energi kinetic EK= , sehingga hukum kekekalan energi


mekanik dapat kita tulis:

(Kanginan, 2002:269)

Sebagai contoh kasus, mari kita tinjau gerak jatuh bebas sebuah benda
yang mula-mula berada pada ketinggian H di atas tanah. Kita tetapkan tanah
sebagai bidang acuan h=0 (atau EP=0). Di posisi 1 (posisi awal) benda

belum bergerak, sehingga 𝑣1 = 0 atau . Semua energi


mekanik

berbentuk energi potensial: 𝐸𝑀1 = 𝐸𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑚𝑔ℎ.


Diposisi 2, energi mekanik sebagian berbentuk energy potensial dan
sebagian lagi energi kinetik, sehingga:

Sesaat sebelum benda menyentuh tanah, h=0 atau EP=0. Semua


energimekanik berbentuk energi kinetic:

Dengan mengaplikasikan hokum kekekalan energi mekanik pada kasus


gerak jatuh bebas seperti pada gambar, kita peroleh

𝑬𝑴 = 𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐 = 𝑬𝑴𝟑

(Sutejo,2007:89)
2. Alat dan Bahan

Statif 2 buah

Klem 2 buah

Silet 1 buah

Bola 1 buah

Mistar 1 buah

Benang

Kertas Karbon

Kertas

3. Identifikasi Variabel:

Variabel Kontrol : massa (m)(kg)

Variabel Manipulasi : ketinggian (h)(m) and ketinggian (y)(m)

Variabel Respon : jarak (x)

4. Definisi Operasional Variabel:

Ketinggian (h): ketinggian bola dari atas lantai ke titik A yang diukur
dengan mistar dengan satuan meter (m).

Ketinggian (y): ketinggian bola dari permukaan lantai ke titik B yang


diukur dengan mistar dengan satuan meter (m).
Jarak (x): jarak bola dari dari permukaan lantai yang sejajar dengan titik
B dengan permukaan lantai tempat bola berhenti
yang diukur dengan mistar dengan satuan meter (m).

Massa(m): Massa bola yang diukur dengan neraca dengan satuan


kilogram (kg).

5. Prosedur Kerja

Alat disusun seperti pada gambar di bawah ini.

Pada simpangan , dengan ketinggian h, bola dilepaskan. Maka akan


terjadi gerak dari A ke B kemudian tali putus, sehingga terjadi gerak dari B
ke C. Menyatakan besaran besaran yang diketahui mengenai energi kinetik
dan energi potensial pada bola ketika berada di A, B, dan C. Menyatakan
pula mengenai jumlah energi mekaniknya pada masing-masing titik
tersebut.

Informasi:

Perhatikan gerak B-C, untuk gerakan ini berlaku:

Melakukan lagi percobaan 2 dengan mengukur lebih dahulu tinggi h dan


y serta jarak x. Mengulangi untuk tinggi h yang berbeda-beda dan hasil-
hasil yang diperoleh dalam tabel berikut.

Diketahui g = 9,8 m/𝑠2, massa bola= …...kg

C. HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS DATA

Diketahui: Gerak dari A ke B adalah Gerak jatuh Bebas Gerak dari B ke C


adalah Gerak Peluru g =9,8 m/𝑠2
𝑚𝑏𝑜𝑙𝑎 = |29,59 ± 0,01| 𝑥 10ˉ³kg

ℎ = |33,00 ± 0,05| 𝑥 10ˉ³𝑚

𝑦 = |27,00 ± 0,05| 𝑥 10ˉ³𝑚

𝑥 = |26,00 ± 0,05| 𝑥 10ˉ³𝑚

Untuk titik A

EP = mgh = (51,8 x 10-3 )kg x 10 m/s2 x (33,00 x 10-3 ) m


EP = 0,01675212 J

1
EK = 2 𝑚𝑣²
1
EK = 2 (51,80 𝑥 10ˉ3 )kgx m/s²

EK = 0 J.
EP + EK = 1,68 𝑥 10ˉ² J

Untuk titik B
EP = mgh = (51,8 x 10-3 )kg x 10 m/s2 x (27,00 x 10-3 ) m
EP = 0,01370628 J

1
EK = 2 𝑚𝑣²
2
1 1 m (26 x 10ˉ3 ) 𝑚
EK = 2 (51,80 𝑥 10ˉ3 )kg x (10 s2 x (27 𝑥 10 ˉ3 )𝑚
)
2

EK = 0,00317745 J
EP + EK = 1,69 𝑥 10ˉ² J
No. h (m) y (m) x (m) Di titik A 1

𝑬𝒑 = 𝒎𝒈𝒉 𝑬𝒌 = ½ 𝒎 𝒗² (𝑬𝒑 + 𝑬𝒌) 𝑬𝒑 = 𝒎𝒈𝒉 𝑬𝒌 = ½ 𝒎 𝒗² (𝑬𝒑 + 𝑬𝒌)


1 2 3 𝑽𝑩𝟐 = ½ 𝒈𝒙𝟐 /𝒚
(J) (J) (J) (J) (J) (J)

1. 33 𝑥 10ˉ³ 27𝑥 10ˉ³ 26𝑥 10ˉ³ 1,68 𝑥 10ˉ² 0 1,68 𝑥 10ˉ² 1,23 𝑥 10ˉ⁴ 1,37 𝑥 10ˉ² 3,18𝑥 10ˉ³ 1,69 𝑥 10ˉ²

2. 38,5𝑥 10ˉ³ 32,5𝑥 10ˉ³ 30,5𝑥 10ˉ³ 1,95 𝑥 10ˉ² 0 1,95 𝑥 10ˉ² 1,40 𝑥 10ˉ⁴ 1,65 𝑥 10ˉ² 3,63 𝑥 10ˉ⁶ 1,65 𝑥 10ˉ²

3. 33,5𝑥 10ˉ³ 29,5 𝑥 10ˉ³ 24 𝑥 10ˉ³ 1,70 𝑥 10ˉ² 0 1,70 𝑥 10ˉ² 9,57𝑥 10ˉ⁵ 1,45 𝑥 10ˉ² 2,35 𝑥 10ˉ⁴ 1,50 𝑥 10ˉ²
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan
mengubah ketinggian bola pada titik A sebanyak tiga kali
yaitu 33 cm, 38,5 cm, dan 33,5 cm diperoleh bahwa pada saat
bola berada di titik A energi kinetik untuk tiga ketinggian
berbeda pada titik tersebut adalah 0. Sedangkan energi
potensial bola pada titik tersebut untuk ketinggian pertama,
kedua, dan ketiga berturut-turut adalah 1,68 𝑥 10ˉ² J,
1,95 𝑥 10ˉ² J, dan 1,70 𝑥 10ˉ² J.

Pada saat bola berda di titik B energi potensial bola


pada titik tersebut untuk ketinggian pertama, kedua, dan
ketiga berturut-turut adalah 1,37 𝑥 10ˉ² J, 1,65 𝑥 10ˉ² J,
dan 1,45 𝑥 10ˉ²

Sedangkan energi kinetik bola pada titik tersebut untuk


ketinggian pertama, kedua, dan ketiga adalah 3,18𝑥 10ˉ³ J,
3,63 𝑥 10ˉ⁶ J, dan 2,35 𝑥 10ˉ⁴ J.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan energi


potensial dan energi kinetik bola pada titik A dan B diperoleh
nilai energi mekanik yang hampir sama pada titik A dan titik
B. teori yang menyatakan bahwa pada medan gaya gravitasi
yang konstan. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal,
seperti ketidak telitian mengukur ketinggian ataupun jarak
jatuh benda, atau karena alat percobaan yang digunakan.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ketidakberlakuan hukum kekekalan
energi mekanik pada benda yang berada pada medan gaya
gravitasi yang konstan tersebut disebabkan karena beberapa
hal.

Anda mungkin juga menyukai