Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Fisika Dasar

Jurusan Teknik Sipil 2011


Kelompok J BAB 3

46

BAB III
KALORIMETER


3.1 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Memahami prinsip kerja kalorimeter
2. Mengukur nilai kapasitas kalor dari kalorimeter
3. Mengukur kalor jenis alumunium (logam)
4. Menentukan kesetaraan 1 joule = 0.24 kalori

3.2 DASAR TEORI

Untuk melakukan proses pengukuran kalor digunakan kalorimeter. Dalam
proses tersebut berlaku hukum kekekalan energi. Apabila dua buah benda
yang bersuhu berbeda dicampur, maka benda yang bersuhu tinggi akan
memberikan kalornya kepada benda yang bersuhu rendah sehingga
akhirnya akan terbentuk suatu kesetimbangan termal (suhu kedua benda
itu sama).

Kalor yang diberikan oleh benda yang suhunya tinggi sama dengan kalor
yang diterima oleh benda yang bersuhu rendah.
Prinsip itu disebut Asas Black, dirumuskan dengan:

Kalor yang diserap = Kalor yang dilepas
Q serap = Q lepas

Dengan Q = m . c . t (1)
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dilepas ( Joule atau kalori )
m = massa zat ( kg atau gr )
c = kalor jenis zat ( Joule /kg K atau kal / g C )
Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

47


t = perubahan suhu ( Kelvin atau C )
3.2.1 Kalor jenis zat
Dari rumus diatas, maka kalor jenis zat dapat dituliskan dengan:
t m
Q
c
A
=
.
persamaan (2)
Satuan kalor jenis zat :
kelvin kg
joule
c
.
= atau
C g
kal
0


3.2.2 Kapasitas Kalor
Yaitu kemampuan suatu benda dalam menerima / melepas kalor untuk
menaikkan atau menurunkan suhu benda itu sebesar C
0
1 atau 1 kelvin.
Kapasitas kalor dapat dituliskan dalam persamaan:
c m C . = persamaan (3)
Keterangan:
C = Kapasitas kalor ) (
K
joule

m = massa benda (kg)
c = kalor jenis
|
.
|

\
|
kgK
j

Kapasitas kalor dari sebuah kalorimeter sering disebut sebagai harga air
Kalorimeter. Kapasitas kalor disimbolkan dengan C dan memiliki satuan
K
joule

Jika kalorimeter (dengan pengaduknya) massa = Mk dan kalor jenis Ck
maka harga air Kalorimeter ( H ) didefinisikan sebagai:
K K
C M H =






Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

48



3.3 ALAT DAN BAHAN

3.3.1 Alat-alat
a. Kalorimeter e. Amperemeter
b. Neraca f. Voltmeter
c. Termometer g. Kabel penghubung
d. Catut daya listrik DC h. Stopwatch
3.3.2. Bahan
a. Air

3.4 GAMBAR ALAT DAN BAHAN


Gambar 3.1 Kalorimeter






Gambar 3.2 Neraca


Gambar 3.3 Termometer

Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

49




Gambar 3.4 Stopwatch






Gambar 3.5 Amperemeter





Gambar 3.6 Voltmeter




Gambar 3.7 Kabel penghubung





Gambar 3.8 Catu Daya

Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

50



4.4 PROSEDUR PERCOBAAN









1. Pasang rangkaian listriknya seperti gambar diatas dan beritahukan
kepada Asisten lebih dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian
tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan.
2. Setelah diperiksa, kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan,
maka aturlah arusnya kirakira 0.5-1 Ampere, kemudian Anda matikan
lagi saklarnya.
3. Timbang kalorimeter kosong (bejana dalam) dan pengaduk.
4. Catatlah massa kalorimeter kosong.
5. Isi calorimeter dengan air secukupnya (kumparan tercelup) dan
timbanglah kembali sehingga massa airnya diketahui. Catat massa air
dalam calorimeter.
6. Pasang calorimeter yang sudah berisi air. Ukur suhu air dan
calorimeter dan catatlah hasil pengukuran Anda.
7. Nyalakan catu daya dan nyalakan stopwatch.
8. Catatlah penunjuk tegangan dan arus setiap 3 menit
9. Aduklah terus air dalam calorimeter dengan pengaduk.
10. Setelah temperature naik sekitar 60C hentikan aliran listrik. Catatlah
suhu air, lama pengaliran air.
11. Hitunglah nilai kalor jenis calorimeter rata-ratanya dan hitung nilai
kapasitas kalor dari calorimeter

A
V
Pengaduk
Termometer
Kalorimeter


Catu daya
Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

51


Q
diterima
= Q
lepas

Q
air
+ Q
kal
= Q
listrik

ma . C
a
. t
a
+ m
k
. C
k
. t
k
= V . I . t

3.5 ALUR KERJA


























Gambar 4.9 Alur Kerja
Memasang rangkaian listrik seperti gambar diatas
Menimbang kalorimeter dengan pengaduknya
Menuangkan air pada kalorimeter
Menimbang air dan kalorimeter
Mengukur suhu air dan kalorimeter
Mulai Percobaan
Selesai
Menyalakan catu daya dan stopwatch
Mencatat suhu, tegangan, dan arus tiap 3 menit hingga
suhu mencapai 50
0


Mengaduk air dalam calorimeter dengan pengaduk
Kesimpulan
Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

52


3.6 DATA HASIL PERCOBAAN

PERCOBAAN 1
Tabel 3.1 Data percobaan
No
V
(volt)
I
(ampere)
t
(sekon)
m
k

(gram)
m
a

(gram)
T
awal
(
0
C)
T
akhir
(
0
C)
1 8 1,7 120 140 76 32 37
2 8 1,7 240 140 76 37 41
3 8 1,7 360 140 76 41 44
4 8 1,7 480 140 76 44 48
5 8 1,7 600 140 76 48 51
6 8 1,7 720 140 76 51 54
7 8 1,7 840 140 76 54 57
8 8 1,7 960 140 76 57 59



3.7 ANALISIS DATA
Menentukan kalor jenis kalorimeter
C
air
= 4,2 joule/gr
0
C
Menurut Asas Black Q
terima
= Q
lepas
Q
air
+ Q
kal


= Q
listrik
M
air
.c
air
.At +Mkal c
kal
.At = V . I . T
Keterangan:
M
air
: massa air c
air
: kalor jenis air
M
kal
: massa calorimeter c
kal
: kalor jenis calorimeter
Q
kal
: kalor calorimeter Mkal : massa kalorimeter
AT : (T
akhir
T
awal
) V : tegangan
I : arus listrik t : waktu
Q
listrik
: W (daya)
Percobaan 1 :
Mencari kalor jenis :
Q
terima
= Q
lepas
Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

53


Q
air
+ Q
kal


= Q
listrik
M
air
.c
air
.AT +Mkal c
kal
.AT = V . I . t
70.4,2.5 +140. c
kal.
5 = 8.1,7.120
1470 + 700 c
kal
= 1632
700 c
kal
= 162
c
kal
= c
g
joule

.
23 , 0
Tabel 3.2 Data percobaan
No
V
(volt)
I
(ampere)
W
(joule)
| W -W|
(joule)
(W - W)
2

(gram)
1 8 1,7 1632 5712 3,26 x 10
7
2 8 1,7 3264 4080 1,64 x 10
7


3 8 1,7 4896 2448 0,59 x 10
7
4 8 1,7 6528 816 0,07 x 10
7
5 8 1,7 8160 816 0,07 x 10
7
6 8 1,7 9792 2448 0,59 x 10
7
7 8 1,7 11424 4080 1,64 x 10
7
8 8 1,7 13056 5712 3,26 x 10
7

W= 58752
W =


= 7344

(W -W)
2
= 11,12 x 10
7

W =



= 3985,69

Perhitungan Energi listrik (W)
Perhitungan data (contoh data1)
W = V.I.T
= 8. 1,7. 120
= 1632 Joule

Hasil pengukuran ditulis : (W W ) = ( )
Kesalahan relative (KR) :

W
=


=
Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

54


Ketelitian : 100 KR = 100 = 99,46


Tabel 3.3 Data percobaan
No
m
k

(gram)
m
a

(gram)
T
awal
(
0
C)
T
akhir
(
0
C)
Q
(joule)
| Q - Q|
(joule)
( Q Q)
2

1 140 76 32 37 1632 5712 32,6 x 10
4
2 140 76 37 41 3264 4080 4,8 x 10
4
3 140 76 41 44 4896 2448 1,74 x 10
4
4 140 76 44 48 6528 816 4,8 x 10
4
5 140 76 48 51 8160 816 1,74 x 10
4

6 140 76 51 54 9792 2448 1,74 x 10
4

7 140 76 54 57 11424 4080 1,74 x 10
4

8 140 76 57 59 13056 5712 23,3 x 10
4


Q= 58752
Q =


= 7344

( Q -Q)
2
= 11,12 x 10
7

Q =



= 3985,69

Perhitungan Energi Kalor (Q)
Perhitungan data (contoh data1)
Q = (M
air
.c
air
+ Mkal c
kal
) (t
a
-t)
= (76. 4,2 + 140.0,23 ) (37 32)
= (326,4) (5)
= 1632 Joule
Hasil pengukuran ditulis : ( Q Q ) = ( )
Kesalahan relative (KR) :

Q
=


=
Ketelitian : 100 KR = 100 = 99,46



Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

55


4.8 PEMBAHASAN
4.8.1 Dasar Hukum Fisika yang Bersangkutan
Bunyi Azas Black
Dalam suatu sistem jumlah kalor yang diberikan oleh suatu zat yang
mempunyai suhu lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima
oleh zat lain dalam sistem yang mempunyai suhu lebih rendah.
4.8.2 Hasil Analisis Data
Dari percobaan dapat diketahui :
Kalor jenis kalorimeter :
c = 195,37 J/kgK 2,36 J/kgK

Hasil perhitungan yang didapat belum tentu benar, hal ini disebabkan
karena :
1. Kekurangtelitian dalam membaca thermometer
2. Ketelitian alat yang belum tentu tepat dan akurat
3. Temperatur ruang yang berubah-ubah atau kurang stabil
4. Keterlambatan dalam mengukur suhu logam

Untuk meminimalisir kesalahan dalam melakukan percobaan, maka kita
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Menstabilkan temperatur ruangan sebelum melakukan perobaan
2. Teliti dalam membaca skala thermometer
3. Menggunakan alat sekali, dalam setiap percobaan









Laporan Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Teknik Sipil 2010
Kelompok 1 BAB 3

56


4.9 KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam suatu sistem, jumlah kalor yang diberikan oleh suatu zat yang
mempunyai suhu lebih tinggi, sama dengan jumlah kalor yang diterima
zat lain yang bersuhu rendah.
2. Setiap benda memiliki kalor jenis yang berbeda
3. Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau
dilepas iap satu kilogram massa untuk menaikkan atau menurunkan
suhu sebesar satu Kelvin.
4. Besarnya kalor jenis suatu zat sebanding dengan massa zat dan
kenaikan suhunya.
5. Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap
kenakan suhu benda dinamakan kapasitas kalor.
6. Aplikasi dalam bidang teknik sipil
Dengan melakukan percobaan kalorimeter, kita dapat mengetahui cara
mengukur kalor jenis suatu logam. Sehingga kita dapat mencari logam
yang tepat untuk konstruksi bangunan yaitu yang memiliki kalor jenis
yang baik.
Percobaan
A

Anda mungkin juga menyukai