Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum “Tara Kalor Listrik”

Modul K3 – Tara Kalor Listrik


Nasywa Sayyidina Putri/21522246
Asisten: Farradilla Brilianti
Tanggal praktikum: 6 oktober 2021
Teknik Indutri – Fakultas Teknik Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— tara kalor listrik merupakan perbandingan antara energi listrik yang akan diberikan terhadap hasil
tersebut nantinya. Tara kalor ini sangat erat hubunganya dengan kehidupan masyarakat modern jaman
sekarang yang membutuhkan listrik untuk kehidupan sehari – hari sehingga mendorong praktikum ini
terlaksana. Praktikum ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara energi listrik dan kalor dengan metode
penelitian menggunakan kalorimeter dengan 2 variasi massa air yaitu 100 gram dan 120 gram. Tara kalor
yang dihasilkan dari kedua variasi massa air itu adalah sebesar 0,89 kal/joule dan juga 0,223 kal/joule

Kata kumci—kalorimeter; tara kalor listrik; kalor; voltase.

I. PENDAHULUAN
Listrik merupakan salah satu energi paling dibutuhkan di jaman sekarang. Energi listrik ini dalam
pemanfaatanya dapat dirubah menjadi bentuk energi lain, salah satunya adalah kalor atau panas. [1]
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah Ketika saling berhubungan. Cara mengubah energi listrik menjadi energi panas itu sendiri
dapat menggunakan cara induksi dimana dilakukan pengaliran sejumlah arus listrik pada suatu kawat
tahanan yang tercelup dalam air yang berada pada kalorimeter cara yang sama dengan yang dilakukan
pada praktikum kali ini. [2]
Dalam praktikum ini akan memunculkan yang namanya tara kalor listrik. Tara kalor listrik sendiri
adalah perbandingan antara energi listrik yang akan diberikan panas terhadap hasilnya nanti. Teori ini
berlandaskan pada hukum joule dan azas black. Tara kalor ini cukup penting mengingat kebutuhan pokok
manusia gterhadap energi listrik yang tidak bisa di hindarkan, sehingga tujuan praktikum ini dilakukan
adalah untuk meneliti hubungan antara energi listrik dan kalor yang terjadi saat menggunakan metode
pengujian dengan kalorimeter. [3]
Berikut adalah formula yang digunakan dalam menentukan perubahan dari energi listrik ke energi
kalor :
𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 (1 )
Keterangan:
W= energi listrik (Joule)
V= tegangan/beda potensial (Volt)
I= kuat arus listrik (Ampere)
t= waktu (sekon)

Besarnya energi perubahan listrik menuju kalor yang terjadi pada air yang berada pada kalorimeter dapat
dicari dengan formula berikut:
𝐻 = (𝑁𝐴 + 𝑚. 𝑐)∆𝑇 (2 )
Keterangan:
H= panas (harga kalorimeter dan isinya)
𝑁𝐴= nilai air kalorimeter (𝑘𝑎𝑙 ⁄𝑔 ℃)
m= massa air (gram)
c= kalor jenis air (𝑘𝑎𝑙 ⁄𝑔 ℃)
∆𝑇= perubahan temperature kalorimeter (𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 )
Ta= suhu akhir sistem pada kalorimeter (℃)
Tb= suhu awal sistem pada calorimeter (℃)
Tara kalor listrik ini merupakan pembanding yang dihasilkan, maka didapatkan persamaan:
𝑊
𝐽= (3 )
𝐻
Keterangan:
J= Joule (Joule/kalori)
W= energi listrik (Joule)
H= panas

tara kalor listrik dapat ditentukan melalui persamaan:


𝑄 = 𝛼. 𝑊
(𝐻 + 𝑊). ΔT = α. (V. I. t)
(𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 ). Δ𝑇 = 𝛼. (𝑉. 𝐼. 𝑡) (4 )
sehingga,
(𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 ). Δ𝑇
𝛼= (5 )
(𝑉. 𝐼. 𝑡)
dengan 𝛼 didefinisikan sebagai nilai dari kesetaraan antara energi listrik yang diberikan terhadap
panas yang dihasilkan.

II. METODE PRAKTIKUM


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain adalah kalorimeter,neraca 4 lengan,
mesin tara kalor listrik,gelas beker, thermometer,stopwatch, dan pipet.

Gambar 1. kalorimeter
sumber : pribadi
gambar 2. mesin tara kalor listrik
sumber : pribadi

Gambar 3. gelas beker


sumber : pribadi
gambar 4. neraca 4 lengan
sumber : pribadi

gambar 5. thermometer
sumber : pribadi
gambar 6. pipet
sumber : pribadi

gambar 7. stopwatch
sumber : https://spng.pngfly.com/20180703/oq/kisspng-stopwatch-sketch-stopwatch-
5b3bfa365b0ca1.483360941530657334373.jpg
Adapun Langkah – Langkah kerja dari praktikum dapat dilihat pada flow chart berikut ini :
Praktikan menyiapkan alat yang akan digunakan

mengukur massa kalorimeter kosong dan pengaduk
secara terpisah,kemudian tulis hasil pengamatan pada
tabel percobaan

Jika sudah, praktikan lalu menimbang air yang sudah
diambil dengan gelas beker sebesar 100 gram

Praktikan kemudian membawa kalorimeter berisi air dan
mendinginkanya didalam kulkas selama 30 detik

Jika sudah praktikan kemudian mengukur suhu mula –
mulai dengan menggunakan termometer

Kemudian praktikan memasukkan kalorimeter kedalam
jaketnya dan mengambungkanya dengan mesin tara
kalor

Kemudian praktikan menyalakan mesin dan mulai
mengaduk kalorimeter dengan kecepatan konstan selama
2 menit

Praktikan kemudian mengamati kuat arus dan voltase
yang dihasilkan, lalu mencatatnya kedalam lembar
pengamatan. Kegiatan ini di lakukan sebanyak 3 kali

Jika sudah, praktikan kemudian mengulangi serangkaian
prosedur diatas dengan massa air 120 gram
flowchart tara kalor listrik

III. DATA PERCOBAAN


Setelah melakukan percobaan praktikum, berikut adalah catatan hasil pengamatan yang dirangkum
dalam tabel dibawah ini :

Suhu kamar : 25°


NO Massa Massa Massa suhu suhu Arus Tegangan dT (Ta
Kalori Penggaduk air awal 1 akhir tiap 2 tiap 2 - Tm)
Meter (gr) (gr) (Tm) (Ta) menit menit
(gr) (°C) (°C) (A) (Volt)

1 14 23 1,4 7 9
100
2 15 23 1,4 7 8

3 15 20 1,4 6 5
40 26,6
4 18 20 1,4 6 2
120
5 18 19 1,4 5,5 1

6 17 19 1,4 6 2
Tabel .1 Data Percobaan
IV. ANALISIS DATA
Berikut tahapan analisis perhitungan data dari percobaan yang dilakukan sebelumnya :
1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (Ck) Berbahan dasar Alumunium (Al) Interpolasi

0,2297
Ck

0,2220

100° 25° 0°

100° − 0° 0,2297 − 0,2220


= (6)
100° − 25° 0,2297 − 𝐶𝑘

48957
𝐶𝑘 = = 0,223925 ≈ 0,224 𝑘𝑎𝑙 ⁄𝑔 ℃
40000

2. Menghitung nilai kalor jenis pengaduk (Cp) berbahan besi (Fe) Interpolasi

0,1168
Cp

0,1055

100° 25° 0°

100° − 0° 0,1168 − 0,1055


= (7)
100° − 25° 0,1168 − 𝐶𝑝
4333
𝐶𝑝 = = 0,108325 ≈ 0,108 𝑘𝑎𝑙 ⁄𝑔 ℃
40000

3. Ralat perubahan suhu (dT) untuk variasi massa air.

ΣdT
̅̅̅̅ =
𝑑𝑇 (8)
𝑛

Σ|𝛿𝑑𝑇|2 (9)
̅̅̅̅ = √
𝛥𝑑𝑇
𝑛−1

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = (… ±…)°C


𝑑𝑇 ± 𝛥𝑑𝑇
(10)

a. Ralat perubahan suhu (dT) untuk variasi massa air 100 gram.

dT δdT |𝛿𝑑𝑇|2
9 13 169
8 14 196
5 17 289
Σ|𝛿𝑑𝑇|2 = 654
ΣdT = 22

ΣdT 22
̅̅̅̅ =
𝑑𝑇 = = 7,33°𝐶
𝑛 3

Σ|𝛿𝑑𝑇|2 654
̅̅̅̅ = √
𝛥𝑑𝑇 = √ = 18,08°𝐶
𝑛−1 2
̅̅̅̅ ± 𝛥𝑑𝑇
𝑑𝑇 ̅̅̅̅ = (7,33 ± 18,08)°C
b. Ralat perubahan suhu (dT) untuk variasi air 120 gram.
dT δdT |𝛿𝑑𝑇|2
2 3 9
1 4 16
2 3 9
ΣdT = 5 Σ|𝛿𝑑𝑇|2 = 34

ΣdT 5
̅̅̅̅
𝑑𝑇 = = 3 = 1,66°𝐶
𝑛

Σ|𝛿𝑑𝑇|2 34
̅̅̅̅ = √
𝛥𝑑𝑇 = √
= 4,12°𝐶
𝑛−1 2
̅̅̅̅ ± 𝛥𝑑𝑇
𝑑𝑇 ̅̅̅̅ = (1,66 ± 4,12)°C

4. Menghitung Energi Kalor (Q)


̅̅̅̅)
𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (𝑑𝑇
2
̅̅̅̅|2
∆𝑄̅ = √|𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 | |∆𝑑𝑇 (11)
a. Energi kalor pada massa air 100 gram
 𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (𝑑𝑇
̅̅̅̅) =
(100.1 + 40.0,224 + 26,6.0,108). (7,33)
𝑄 = (135,668)(7,33) = 994,45 𝑘𝑎𝑙

2
̅̅̅̅|2 =
∆𝑄̅ = √|𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 | |∆𝑑𝑇
∆𝑄̅ = √|100.1 + 40.0,224 + 26,6.0,108| 2 |18,08|2
∆𝑄̅ = 2021,94 𝑘𝑎𝑙
b. Energi kalor pada massa air 120 gram
 𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (𝑑𝑇
̅̅̅̅) =

(120.1 + 40.0,224 + 26,6.0,108). (1,66)


𝑄 = 218,84 𝑘𝑎𝑙


2
̅̅̅̅|2 =
∆𝑄̅ = √|𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 | |∆𝑑𝑇

∆𝑄̅ = √|120.1 + 40.0,224 + 26,6.0,108| 2 |4,12|2


∆𝑄̅ = 543,15 𝑘𝑎𝑙

5. Ralat Kuat arus (I) pada Masing – Masing Massa Air


Σ𝐼
𝐼̅ =
𝑛
Σ|𝛿𝐼|2
Δ𝐼 ̅ = √
𝑛−1
̅𝐼 ± ∆𝐼 ̅ ()

a. Ralat Kuat Arus (I) pada massa air 100 gram dan 120 gram ( dikarenakan kuat arus yang sama)

I δI |δI|2
1,4 2,8 7,84
1,4 2,8 7,84
1,4 2,8 7,84
ΣI = 4,2 Σ|δI|2 =23,52
Σ𝐼 4,2
𝐼̅ = = = 1,4 𝐴
𝑛 3

Σ|𝛿𝐼|2 23,52
Δ𝐼 ̅ = √ 𝑛−1 = √ 2
= 3,43 A
Jadi, ralat kuat arusnya 𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1,4 ± 3,43)𝐴
6. Ralat Voltase (V) pada masing – masing variasi massa air
Σ𝑉
𝑉̅ =
𝑛
Σ|𝛿𝑉|2
Δ𝑉̅ = √
𝑛−1
𝑉̅ ± ∆𝑉̅ (12)

a. Pada massa air 100 gram


V 𝛿𝑉 |𝛿𝑉|2
7 13 169
7 13 169
6 14 196
2
Σ𝑉 =20 Σ|𝛿𝑉| =534

Σ𝑉 20
 𝑉̅ = 𝑛 = 3 = 6,67 𝑉
Σ|𝛿𝑉| 2
534
 Δ𝑉̅ = √ 𝑛−1 = √3−1
Δ𝑉̅ = 16,3V
 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (6,67 ± 16,3) V

b. Pada massa air 120 gram.

V 𝛿𝑉 𝛿𝑉
6 11,5 132,25
5,5 12 144
6 11,5 132,25
Σ𝑉 =17,5 Σ|𝛿𝑉|2 =408,5

Σ𝑉 17,5
 𝑉̅ = 𝑛 = 3 = 5,83 𝑉
Σ|𝛿𝑉| 2
408,5
 Δ𝑉̅ = √ 𝑛−1 = √ 3−1
Δ𝑉̅ = 14,29V
 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (5,83 ± 14,29) V
7. Menghitung energi (W) pada variasi massa air
𝑊 = 𝑉̅. 𝐼.̅ 𝑡
(13)
∆𝑊 = √|𝐼. 𝑡 |2 |∆𝑉̅|2 + |𝑉.
̅ ̅̅̅̅𝑡 |2 |∆𝐼|̅ 2
a. Pada massa air 100 gram

𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = (6,67)(1,4)(120)
𝑊 = 1120,56 Joule
 ∆𝑊 = √|𝐼 .̅ 𝑡 |2 |∆𝑉̅|2 + |𝑉.
̅̅̅̅𝑡 |2 |∆𝐼|̅ 2 = √|̅̅̅̅
1,4. 120|2 |16,3|2 + |̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
6,67.120|2 |3,43|2
∆𝑊 = 3877,61 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
b. Pada massa air 120 gram.
 𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = (5,83)(1,4)(120)
𝑊 = 979,44 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
 ∆𝑊 = √|𝐼 .̅ 𝑡 |2 |∆𝑉̅|2 + |𝑉.
̅̅̅̅𝑡 |2 |∆𝐼|̅ 2 = √|̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|2 |3,43|2
1,4. 120|2 |14,29|2 + |5,83.120

∆𝑊 =3394,36 Joule

8. Menghitung tara kalor pada masing – masing variasi massa air


𝑄
𝑎=
𝑊
1 2 𝑄 2
∆𝑎 = √| | |∆𝑉̅|2 + |− | |∆𝐼|̅ 2 (14)
𝑊 𝑊

a. Pada massa air 100 gram


𝑄 994,45
 𝑎 = 𝑊 = 1120,56 = 0,89 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
1 2 𝑄 2 1 2 994,45 2
 ∆𝑎 = √| | |∆𝑉̅|2 + |− | |∆𝐼|̅ 2 = √| | |16,3|2 + |− | |3,43|2
𝑊 𝑊 1120,56 1120,56
∆𝑎 = 3,044𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

b. Pada massa air 120 gram


𝑄 218,84
 𝑎 = 𝑊 = 979,44 = 0,223 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
1 2 𝑄 2 1 2 218,84 2
 ∆𝑎 = √| | |∆𝑉̅|2 + |− | |∆𝐼|̅ 2 = √| | |14,29|2 + |− | |3,43|2
𝑊 𝑊 979,44 979,44
∆𝑎 = 0,766 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

V. PEMBAHASAN
Dengan menggunakan metode interpolasi padaa percobaan ini, didapatkan C k = 0,224 kal/g°C dan
Cp = 0,1089 kal/g°C dengan suhu kamar 25°C.
1. Pada analisis perubahan suhu:
- Pada percobaan pertama dengan massa air 100 gram, diperoleh rata – rata perubahan
suhu sebesar 7,33°C dengan ralat pengukuran sebesar 18,08°C
- Pada percobaan kedua dengan massa air 120 gram, diperoleh rata – rata perubahan
suhu sebesar 1,66°C dengan ralat pengukuran sebesar 4,12°C
Perubahan suhu pada suatu system menandakan bahwasanya system tersebut memiliki energi kalor.
2. Nilai energi kalor yang terdapat pada masing – masing massa air
- Nilai kalor pada percobaan pertama dengan massa air 100 gram, diperoleh energi
kalor sebesar 994,45 kal.
- Nilai kalor pada percobaan kedua dengan massa air 120 gram, diperoleh energi kalor
sebesar 218,84 kal.
3. Nilai arus dan tegangan listrik pada kedua variasi air
- Arus pada percobaan pada massa air 100 gram dan massa air 120 gram bernilai sama
sebesar (1,4 ± 3,43)𝐴
- Lalu tegangan yang muncul pada massa air 100 gram sebesar (6,67 ± 16,3) V
sedangkan untuk massa air 120 gram sebesar (5,83 ± 14,29) V
4. Energi atau usaha yang diperoleh dari kedua variasi massa.
- Pada percobaan dengan massa air 100 gram diperoleh W atau energi sebesar 1120,56
Joule
- Pada percobaan dengan massa air 120 gram diperoleh W atau energi sebesar
979,44 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
5. Perbandingan tara kalor dengan teorinya dengan memperoleh nilai energi listrik dapat
diketahui dengan metode matematis. Diperoleh dalam percobaan pertama dengan massa air
100 gram tara kalor yang didapat sebesar 0,89 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 dan 0,223𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 untuk massa
air 120 gram.
6. Penerapan
Tara kalor listrik dapat dilihat penerapanya pada alat pemanas listrik seperti setrika, solder,
hairdryer dan kompor elektrik.

VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Massa air mempengaruhi perubahan suhu dan juga voltase yang dihasilkan
2. Tidak didapatkan kesetaraan kalor listrik dalam praktikum ini dimana tara kalor dari massa air
100 gram sebesar 0,89 kal/joule sedangkan pada massa air 120 gram mendapat tara kalor sebesar
0,223 kal/joule.
3. Energi yang dihasilkan oleh massa air 100 gram lebih besar daripada massa 120 gram yaitu
sebesar 1120,56 Joule
4. Ditemukan bahwa arus yang ada di antara kedua variasi massa sama, yaitu sebesar 1,4 A dengan
ralat 3,43 A

DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Arfan, A. J. Nefa, B. S. Putra and A. Chandra, "Tara Kalor Listrik," Universitas Andalas, padang,
2020.
[2] E. Prima, U. Sa'datul and G. Setyawan, "Pengukuran Kesetaraan Kalor Listrik," -, Yogyakarta, 2020.

[3] D. C. Giancoli, FISIKA, Jakarta: Erlangga, 2001.

Anda mungkin juga menyukai