“ KALORIMETER JOULE “
Disusun Oleh :
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunianya yang telah
menyelesaikan tugas laporan praktikum fisika dasar ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Laporan akhir praktikum fisika dasar ini di susun agar pembaca dapat memperluas Ilmu
tentang Kalorimeter Joule yang kami sajikan dari berdasarkan pengamatan dan berbagai
sumber.
Laporan ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini
memuat tentang “Kalorimeter Joule”, walaupun laporan ini mungkin kurang sempurna,
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
laporan. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
V = Voltmeter
A = Ampermeter
Rd = Hambatan depan
E = Sumber tegangan
K = Kumparan
Kumparan K terendam air dialiri arus listrik sebesarI (diamati melalui
ampermeter). Tegangan di ujung kumparan adalah V (diamati melalui voltmeter).
Setelah t detik energi listrik yang digunakan adalah sebesar:
W = V I T....................................................................................(1)
Keterangan:
W = Uaha (Joule)
V = Tegangan (Volt)\
1
T = Waktu (Sekon)
Energi listrik ini digunakan untuk memanaskan air dalam kalorimeter,
dengan demikian terjadi perubahan bentuk energi dan energi listrik menjadi kalor,
terlihat dengan adanya perubahan suhu kalor yang diserap oleh kalorimeter dan air
didalamnya adalah:
Q = (Hk + M) (t2 – t1)...............................................................(2)
Keterangan:
Hk = Harga air kalorimeter
M = Masa air dalam kalorimeter
T1 = Suhu awal
T2 = Suhu akhir
Demikian faktor konversi dapat dihitung jika W dan Q diketahui yaitu:
𝑾
C= 𝑸
...............................................................(3)
Catatan : Dalam percobaan ini pengaruh luar harus diperhitungkan, dengan adanya
pengaruh ini suhu dari t1 hanya dapat naik sampai t2, padahal seharusnya naik
sampai t2.
2
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorimeter
dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan
kalorimeter. Kapasitas Kalor (C) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu suatu benda sebesar 1 K atau 1 oC.
Dirumuskan dengan:
𝑸
C = m.c atau C = ∆𝑻
Keterangan :
Q = jumlah kalor (kalori)
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (kal/g ℃)
Δt = perubahan suhu suhu (℃)
C = kapasitas kalor (kal/℃)
3
BAB II
4
BAB III
METODE PERCOBAAN
digunakan
5
BAB IV
No T2 V I t Ck W Q (kal) C
(℃) (volt) (A) (s) (g/cm3) (kal) (kal/kal)
1 37.5 3 0.8 600 0.217 345.6 346.9232 0.996
5
2 42.5 3.5 1 600 0.217 504 483.4957 1.042
5
𝑥̅ 40 3.25 0.9 600 0.217 424.8 415.2095 1.019
6
1. Perubahan suhu Percobaan Pertama
No Waktu T kenaikan (℃) T Penurunan (℃)
1 60 30 35
2 120 31 34.5
3 180 31.5 34.5
4 240 32 34.5
5 300 32.5 34
6 360 33 34
7 420 33.5 34
8 480 34 34
9 540 35 33.5
10 600 35.5 33.5
IV.2. Perhitungan
1. Percobaan Pertama
Berdasarkan penagamatan dan percobaan yang telah dilakukan. Maka,
dapat diketahui sebagai berikut :
- Massa Kalorimter (Mk) : 18.5 gram
- Massa Air (Ma) : 36.8 gram
- Massa kalorimeter berisi Air (Mk + Ma) : 55.3 gram
- Suhu awal (T1) : 29 ℃
7
- Kenaikan Akhir Suhu (T2 ′ ) : 35.5 ℃
- Penurunan Akhir Suhu (T3) : 33.5 ℃
- Waktu yang ditentukan (t) : 600 sekon
- Tegangan Listrik (v) : 3 volt
- Arus Listrik (I) : 0.8 Ampere
- Kalor jenis alumunium (Cal) : 0.217 g/cm2
1) Penurunan Suhu (∆𝑇 ′ )
∆𝑇 ′ = T2 ′ - T3 = 35. 5 – 33.5 = 2 ℃
2) Suhu akhir (T2)
T2 = T2 ′ + ∆𝑇 ′ = 35.5 + 2 = 37. 5 ℃
Sehingga
∆𝑇 = T2 - T1 = 37.5 – 29 = 8.5 ℃
3) Energi listrik (W)
W =V×I×t = 3 × 0.8 × 600 = 1440 joule
Sehingga Konversi joule ke kal
W = 1440 × 0.24 = 345.6 kal
4) Kalor (Q)
Q = (Mk × Cal + Ma) × ∆𝑇 = (18.5 × 0.217 + 36.8 ) × 8.5
= 40.8145 × 8.5
= 346.92325 kal
5) Faktor Konversi (C)
𝑊 345.6
C = = = 0.996 kal/kal
𝑄 346.92325
2. Percobaan Kedua
Berdasarkan penagamatan dan percobaan yang telah dilakukan. Maka,
dapat diketahui sebagai berikut :
- Massa Kalorimeter (Mk) : 18.5 gram
- Massa Air (Ma) : 31.8 gram
- Massa kalorimeter berisi Air (Mk + Ma) : 50.3 gram
- Suhu Awal (T1) : 29 ℃
- Kenaikan Akhir Suhu (T2 ′ ) : 39 ℃
- Penurunan Akhir Suhu (T3) : 35.5 ℃
- Waktu yang ditentukan (t) : 600 sekon
- Tegangan Listrik (v) : 3.5 volt
- Arus Listrik (I) : 1 Ampere
- Kalor jenis alumunium (Cal) : 0.217 g/cm3
8
1) Penurunan Suhu (∆𝑇 ′ )
∆𝑇 ′ = T2 ′ - T3 = 39 – 35.5 = 3.5 ℃
2) Suhu Akhir (T2)
T2 = T2 ′ + ∆𝑇 ′ = 39 + 3.5 = 42.5 ℃
Sehingga
∆𝑇 = T2 - T1 = 42.5 – 29 = 13.5 ℃
3) Energi listrik (W)
W =V×I×t = 3.5 × 1 × 600 = 2100 joule
Sehingga Konversi joule ke kal
W = 2100 × 0.24 = 504 kal
4) Kalor (Q)
Q = (Mk × Cal + Ma) × ∆𝑇 = (18.5 × 0.217 + 31.8 ) × 13.5
= 35.8145 × 13.5
= 483.49575 kal
5) Faktor Konversi (C)
𝑊 504
C = 𝑄
= 483.49575 = 1.042 kal/kal
9
8) Rata – rata Suhu akhir (𝑥̅ T2)
∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 37.5+42.5
𝑥̅ T2 = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 40 ℃
Sehingga
∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 8.5+13.5
𝑥̅ ∆𝑇 = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 11 ℃
(18.5−18.5) 2 + (18.5−18.5) 2
=√ 2(2−1)
=√0 =0g
=√6.25 = 2.5 g
10
3) Nilai Ketidakpastian Massa Kalorimeter berisi air (∆Mk+Ma)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Mk+Ma =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)
=√6.25 = 2.5 g
(29−29) 2 + (29−29) 2
=√ 2(2−1)
=√0 =0℃
=√3.0625 = 1.75 ℃
(34.5−33.5) 2 + (34.5−35.5) 2
=√ 2(2−1)
=√1 =1 ℃
(2.75−2) 2 + (2.75−3.5) 2
=√ 2(2−1)
0.5625+ 0.5625
=√
2
=√0.5625
= 0.75 ℃
11
8) Nilai Ketidakpastian Suhu Akhir (∆T2)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆T2 =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)
=√6.25 = 2.5 ℃
(0.217−0.217) 2 + (0.217−0.217) 2
=√ 2(2−1)
=√0 = 0 g/cm3
(600−600) 2 + (600−600) 2
=√ 2(2−1)
=√0
= 0 sekon
12
13) Nilai Ketidakpastian Energi Listrik (∆W)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆W =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)
13
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kami akan membahas tentang kalorimeter joule. Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat di musnahkan dan di ciptakan
melainkan hanya dapat di ubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Di alam
ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor,
energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan
menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan
antara energi listrik dengan energi kalor. Kalorimeter adalah untuk mengukur kalor.
Percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik.
Pada kalorimeter terdapat thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu
campuran. Langkah pertama dalam percobaan ini melakukan penimbangan
kal/kal.
Dari percobaan yang telah kami lakukan bahwa penurunan lebih lambat
dibandingkan dengan kenaikan suhu.
Berikut Buktinya :
14
- Pada percobaan pertama kenaikan suhu pada waktu 60 sekon suhunya
30 °𝐶 hingga 600 sekon suhunya 35.5 °𝐶 sehingga kenaikan suhunya
yaitu 5.5 °𝑪. Sedangkan penurunan suhunya pada waktu 60 sekon
suhunya 35 °𝐶 hingga 600 sekon suhunya 33.5 °𝐶 sehingga
penurunan suhunya hanya 1.5 °𝑪.
- Pada percobaan kedua kenaikan suhu pada waktu 60 sekon suhunya
31 °𝐶 hingga waktu 600 sekon suhunya 39 °𝐶 sehingga kenaikan
suhunya 8 °𝑪. Dari penurunan suhu pada waktu 60 sekon suhunya 38
°𝐶 hingga 600 sekon suhunya 35.5 °𝐶 sehingga penurunan suhunya
hanya 2.5 °𝑪.
Dari bukti diatas bahwa memang benar penurunan suhu lebih lambat dibandingkan
dengan kenaikan suhu.
Kemudian besarnya massa air, nilai arus listrik dan tegangan yang digunakan
mempengaruhi cepatnya kenaikan suhu. Semakin kecil massa air, dan semakin besar nilai
arus listrik dan tegangan listrik semakin besar pula kenaikan suhu air dalam kalorimeter.
Berikut buktinya:
Sehingga memang benar bahwa besarnya massa air, arus listrik dan tegangan
sangat mempengaruhi cepatnya kenaikan suhu. Hal ini dikarenakan semakin banyak
peristiwa tumbukan antara pembawa muatan listrik sehingga kalor yang
diterima oleh air semakin banyak. , kemudian dikarenakan kalorimeter
merupakan suatu sistem yang tertutup, maka masih dimungkinkan adanya
pengaruh luar, yaitu pertukaran kalor dengan lingkungan sekitar sehingga
suhu pada saat 600 sekon bukan merupakan suhu yang sebenarya dapat dicapai
oleh air dari kalor yang dihasilkan oleh sumber energi listrik.
15
BAB VI
KESIMPULAN
VI.1 Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah kami lakukan.
Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
16
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika. Erlangga. Jakarta. (Hal : 489) (10 Desember 2017,
08.00.)
Dedes naudha (2015, 26 Desember). Hubungan antara kalor dengan energi listrik Diperoleh
10 Desember 2017 dari http://naudha.blogspot.co.id/2011/12/normal-0-false-false-
false.html
17