Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“ KALORIMETER JOULE “

Disusun Oleh :

1. Runanto NPM 0651 17 132


2. Alif Ayatulloh Ar-rizqy NPM 0651 17 136
3. Muhammad Fauzan NPM 0651 17 137

Tanggal Percobaan : 11 Desember 2017

Rekan Kerja : 1. Dimas Kunto Aji NPM 0651 17 126


2. Wildan Diaspratama NPM 0651 17 133
3. Shandy Zolla Pratama NPM 0651 17 141

Asisten Praktikum : 1. M. Nasrudin., S. Si


2. Muhammad Faishal Darajat
3. Nurma A.K S, Si

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunianya yang telah
menyelesaikan tugas laporan praktikum fisika dasar ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Laporan akhir praktikum fisika dasar ini di susun agar pembaca dapat memperluas Ilmu
tentang Kalorimeter Joule yang kami sajikan dari berdasarkan pengamatan dan berbagai
sumber.

Laporan ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini
memuat tentang “Kalorimeter Joule”, walaupun laporan ini mungkin kurang sempurna,
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
laporan. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Bogor, 11 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

I.1. Tujuan Percobaan............................................................................................... 1

I.2. Dasar Teori.......................................................................................................... 1

BAB II ALAT DAN BAHAN ........................................................................................... 4

II.1 Alat Dan Bahan .................................................................................................. 4

BAB III METODE PERCOBAAN .................................................................................. 5

III.1. Metode Percobaan ............................................................................................... 5

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN ............................................ 6

IV.1. Data Pengamatan ................................................................................................ 6

IV.2. Perhitungan ......................................................................................................... 7

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................................. 14

BAB VI KESIMPULAN ................................................................................................. 16

VI.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dilakukannya pengamatan dan percobaan pada kali ini
adalah sebagai berikut :
1) Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor.
2) Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor.
I.2. Dasar Teori
Dalam suatu sistem tertutup semua proses yang ada didalam selalu
mengikuti hukum kekekalan energi. Dalam proses proses tersebut mungkin saja
menjadi pertukaran dari suatu bentuk energi ke bentuk lainnya hanya saja jumlah
energi itu secara keseluruhan adalah tetap. Dalam kalorimeter joule akan diamati
diamati pertukaran energi listrik menjadi kalor.

V = Voltmeter
A = Ampermeter
Rd = Hambatan depan
E = Sumber tegangan
K = Kumparan
Kumparan K terendam air dialiri arus listrik sebesarI (diamati melalui
ampermeter). Tegangan di ujung kumparan adalah V (diamati melalui voltmeter).
Setelah t detik energi listrik yang digunakan adalah sebesar:
W = V I T....................................................................................(1)
Keterangan:
W = Uaha (Joule)
V = Tegangan (Volt)\

1
T = Waktu (Sekon)
Energi listrik ini digunakan untuk memanaskan air dalam kalorimeter,
dengan demikian terjadi perubahan bentuk energi dan energi listrik menjadi kalor,
terlihat dengan adanya perubahan suhu kalor yang diserap oleh kalorimeter dan air
didalamnya adalah:
Q = (Hk + M) (t2 – t1)...............................................................(2)
Keterangan:
Hk = Harga air kalorimeter
M = Masa air dalam kalorimeter
T1 = Suhu awal
T2 = Suhu akhir
Demikian faktor konversi dapat dihitung jika W dan Q diketahui yaitu:
𝑾
C= 𝑸
...............................................................(3)

Catatan : Dalam percobaan ini pengaruh luar harus diperhitungkan, dengan adanya
pengaruh ini suhu dari t1 hanya dapat naik sampai t2, padahal seharusnya naik
sampai t2.

Penurunan suhu sebesar Δt dapat diukur melalui percobaan lanjutan. Misalnya


pada percobaan utama, arus dijalankan selama t detikdan dari persamaan
didapatkan suhu naik dari t1 sampai t2’. Selanjutnya arus dimatikan selama t detik
pula karena adanya pengaruh luar, suhu akan turun sebesar Δt menjadi t3 dengan
demikian t2 dapat dihitung, yaitu:
t2 = t2’ + Δt
Hukum kekalan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa “Pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah.” Atau dapat
dirumuskan:
Qlepas = Qterima

2
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorimeter
dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan
kalorimeter. Kapasitas Kalor (C) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu suatu benda sebesar 1 K atau 1 oC.
Dirumuskan dengan:
𝑸
C = m.c atau C = ∆𝑻

Keterangan :
Q = jumlah kalor (kalori)
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (kal/g ℃)
Δt = perubahan suhu suhu (℃)
C = kapasitas kalor (kal/℃)

3
BAB II

ALAT DAN BAHAN

II.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pengamatan dan percobaan
kali ini adalah sebagai berikut :
1) Kalorimeter Joule
2) Sumber Tegangan searah
3) Beberapa buah thermometer
4) Amperemeter
5) Voltmeter
6) Hambatan depan
7) Kabel – kabel penghubung
8) Stopwatch
9) Kalkulator
10) Neraca ohous
11) Air

4
BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1. Metode Percobaan


Metode percobaan yang dilakukan pada pengamatan dan percobaan kali
ini adalah sebagai berikut :
1) Langkah pertama dicatat suhu , tekanan udara dan kelembaban
ruangan sebelum dan sesudah percobaan
2) Kemudian di timbanglah kalorimeter kosong dan pengaduknya.
3) Lalu di timbanglah kembali kalorimeter yang berisi air untuk
mengetahui massa air dalam kalori meter.
4) Di buat seperti rangkaian pada gambar 1
5) Setelah dirangkai kemudian diatur Rd dan E sehingga di dapatkan
harga arus dan tegangan yang pantas.
6) Di amati suhu awal kalorimeter (t1)
7) Kemudian di jalankan arus selama kira – kira 8 menit
8) Lalu diamati suhu air kalorimeter (t2)
9) Setelah itu di matikan arus dan di amati kembali penurunan suhu
selama waktu yang digunakan pada langkah no.7
10) Di lakukan percobaan sebanyak dua kali dengan langkah yang sama,
diganti air yang ada dalam kalori meter, ditimbang kalorimeter
yang berisi air ini (diisilah kalorimeter dengan massa air yang
berbeda dengan percobaan yang terdahulu).
11) Di ulang langkah no. 6 s/d 9.
12) Di ulang percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang

digunakan

5
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

IV.1. Data Pengamatan


Berdasarkan pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan pada hari
Senin, 11 Desember 2017. Maka, hasilnya dapat dilaporkan sebagai berikut :

Keadaan ruangan P (cm) Hg T(℃ ) C(%)


Sebelum Percobaaan 75.6 26 73
Sesudah percobaan 75.6 26 70
Berdasarkan pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan. Maka,
dapat diketahui sebagai berikut :

No Mk Mk+ Ma Ma T1 T2 ′ (℃) T3 (℃) ∆𝑻′


(gram) (gram) (gram) (℃) (℃)
1 18. 55.3 36.8 29 35.5 33.5 2

2 18.5 50.3 31.8 29 39 35.5 3.5

𝑥̅ 18.5 52.8 34.3 29 37.25 34.5 2.75

No T2 V I t Ck W Q (kal) C
(℃) (volt) (A) (s) (g/cm3) (kal) (kal/kal)
1 37.5 3 0.8 600 0.217 345.6 346.9232 0.996
5
2 42.5 3.5 1 600 0.217 504 483.4957 1.042
5
𝑥̅ 40 3.25 0.9 600 0.217 424.8 415.2095 1.019

6
1. Perubahan suhu Percobaan Pertama
No Waktu T kenaikan (℃) T Penurunan (℃)
1 60 30 35
2 120 31 34.5
3 180 31.5 34.5
4 240 32 34.5
5 300 32.5 34
6 360 33 34
7 420 33.5 34
8 480 34 34
9 540 35 33.5
10 600 35.5 33.5

2. Perubahan suhu Percobaan Kedua

No Waktu (s) T Kenaikan (℃) T Penurunan (℃)


1 60 31 38
2 120 31.5 37.5
3 180 33.5 37
4 240 34.5 37
5 300 35 36.5
6 360 36 36.5
7 420 37 36
8 480 37.5 36
9 540 38 36
10 600 39 35.5

IV.2. Perhitungan
1. Percobaan Pertama
Berdasarkan penagamatan dan percobaan yang telah dilakukan. Maka,
dapat diketahui sebagai berikut :
- Massa Kalorimter (Mk) : 18.5 gram
- Massa Air (Ma) : 36.8 gram
- Massa kalorimeter berisi Air (Mk + Ma) : 55.3 gram
- Suhu awal (T1) : 29 ℃

7
- Kenaikan Akhir Suhu (T2 ′ ) : 35.5 ℃
- Penurunan Akhir Suhu (T3) : 33.5 ℃
- Waktu yang ditentukan (t) : 600 sekon
- Tegangan Listrik (v) : 3 volt
- Arus Listrik (I) : 0.8 Ampere
- Kalor jenis alumunium (Cal) : 0.217 g/cm2
1) Penurunan Suhu (∆𝑇 ′ )
∆𝑇 ′ = T2 ′ - T3 = 35. 5 – 33.5 = 2 ℃
2) Suhu akhir (T2)
T2 = T2 ′ + ∆𝑇 ′ = 35.5 + 2 = 37. 5 ℃
Sehingga
∆𝑇 = T2 - T1 = 37.5 – 29 = 8.5 ℃
3) Energi listrik (W)
W =V×I×t = 3 × 0.8 × 600 = 1440 joule
Sehingga Konversi joule ke kal
W = 1440 × 0.24 = 345.6 kal
4) Kalor (Q)
Q = (Mk × Cal + Ma) × ∆𝑇 = (18.5 × 0.217 + 36.8 ) × 8.5
= 40.8145 × 8.5
= 346.92325 kal
5) Faktor Konversi (C)
𝑊 345.6
C = = = 0.996 kal/kal
𝑄 346.92325

2. Percobaan Kedua
Berdasarkan penagamatan dan percobaan yang telah dilakukan. Maka,
dapat diketahui sebagai berikut :
- Massa Kalorimeter (Mk) : 18.5 gram
- Massa Air (Ma) : 31.8 gram
- Massa kalorimeter berisi Air (Mk + Ma) : 50.3 gram
- Suhu Awal (T1) : 29 ℃
- Kenaikan Akhir Suhu (T2 ′ ) : 39 ℃
- Penurunan Akhir Suhu (T3) : 35.5 ℃
- Waktu yang ditentukan (t) : 600 sekon
- Tegangan Listrik (v) : 3.5 volt
- Arus Listrik (I) : 1 Ampere
- Kalor jenis alumunium (Cal) : 0.217 g/cm3

8
1) Penurunan Suhu (∆𝑇 ′ )
∆𝑇 ′ = T2 ′ - T3 = 39 – 35.5 = 3.5 ℃
2) Suhu Akhir (T2)
T2 = T2 ′ + ∆𝑇 ′ = 39 + 3.5 = 42.5 ℃
Sehingga
∆𝑇 = T2 - T1 = 42.5 – 29 = 13.5 ℃
3) Energi listrik (W)
W =V×I×t = 3.5 × 1 × 600 = 2100 joule
Sehingga Konversi joule ke kal
W = 2100 × 0.24 = 504 kal
4) Kalor (Q)
Q = (Mk × Cal + Ma) × ∆𝑇 = (18.5 × 0.217 + 31.8 ) × 13.5
= 35.8145 × 13.5
= 483.49575 kal
5) Faktor Konversi (C)
𝑊 504
C = 𝑄
= 483.49575 = 1.042 kal/kal

3. Rata – rata nilai (𝑥̅ )


1) Rata – rata Massa Kalorimeter (𝑥̅ Mk)
∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 18.5+18.5
𝑥̅ Mk = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 18.5 g

2) Rata – rata Massa Air (𝑥̅ Ma)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 36.8+31.8
𝑥̅ Ma = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 34.3 g

3) Rata – rata Massa Kalorimeter berisi Air (𝑥̅ Mk + Ma)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 55.3+50.3
𝑥̅ Mk+Ma = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 52.8 g

4) Rata – rata Suhu Awal (𝑥̅ T1)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 29+29
𝑥̅ T1 = = = = 29 ℃
𝑛 𝑛 2

5) Rata – rata Kenaikan Akhir suhu (𝑥̅ T2 ′ )


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 35.5+39
𝑥̅ T2 ′ = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 37.25 ℃

6) Rata – rata Penurunan Akhir suhu (𝑥̅ T3)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 33.5+35.5
𝑥̅ T3 = = = = 34.5 ℃
𝑛 𝑛 2

7) Rata – rata Penurunan suhu (𝑥̅ ∆T ′ )


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 2+3.5
𝑥̅ ∆T ′ = = = = 2.75 ℃
𝑛 𝑛 2

9
8) Rata – rata Suhu akhir (𝑥̅ T2)
∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 37.5+42.5
𝑥̅ T2 = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 40 ℃

Sehingga
∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 8.5+13.5
𝑥̅ ∆𝑇 = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 11 ℃

9) Rata – rata Tegangan Listrik (𝑥̅ v)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 3+3.5
𝑥̅ v = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 3.25 Volt

10) Rata – rata Arus Listrik (𝑥̅ I)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 0.8+1
𝑥̅ I = = = = 0.9 Ampere
𝑛 𝑛 2

11) Rata – rata Waktu yang ditentukan (𝑥̅ t)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 600+600
𝑥̅ t = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 600 sekon

12) Rata – rata Massa Jenis Alumunium (𝑥̅ Cal)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 0.217+0.217
𝑥̅ Cal = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 0.217 g/cm3

13) Rata – rata Energi listrik(𝑥̅ W)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 345.6+504
𝑥̅ W = 𝑛
= 𝑛
= 2
= 424.8 kal

14) Rata – rata Kalor (𝑥̅ 𝑄)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 346.92325+483.49575
𝑥̅ W = = = = 415.2095 kal
𝑛 𝑛 2

15) Rata – rata Faktor Konversi (𝑥̅ C)


∑ 𝑥𝑖 𝑥1+𝑥2 0.996+1.042
𝑥̅ W = = = = 1.019 kal/kal
𝑛 𝑛 2

4. Nilai Ketidakpastian (∆)


1) Nilai Ketidakpastian Massa Kalorimeter (∆Mk)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Mk =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(18.5−18.5) 2 + (18.5−18.5) 2
=√ 2(2−1)
=√0 =0g

2) Nilai Ketidakpastian Massa air (∆Ma)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Ma =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(34.3−36.8) 2 + (34.3−31.8) 2 6.25+ 6.25


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√6.25 = 2.5 g

10
3) Nilai Ketidakpastian Massa Kalorimeter berisi air (∆Mk+Ma)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Mk+Ma =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(52.8−55.3) 2 + (52.8−50.3) 2 6.25+ 6.25


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√6.25 = 2.5 g

4) Nilai Ketidakpastian Suhu Awal (∆T1)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆T1 =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(29−29) 2 + (29−29) 2
=√ 2(2−1)
=√0 =0℃

5) Nilai Ketidakpastian Kenaikan Akhir Suhu (∆T2 ′ )


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆T2 ′ =√ =√
𝑁(𝑁−1) 𝑁(𝑁−1)

(37.25−35.5) 2 + (37.25−39) 2 3.0625+ 3.0625


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√3.0625 = 1.75 ℃

6) Nilai Ketidakpastian Penurunan Akhir Suhu (∆T3)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Ma =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(34.5−33.5) 2 + (34.5−35.5) 2
=√ 2(2−1)
=√1 =1 ℃

7) Nilai Ketidakpastian Penurunan Suhu (∆∆𝑇 ′)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
(∆∆𝑇 ′ ) = √ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(2.75−2) 2 + (2.75−3.5) 2
=√ 2(2−1)

0.5625+ 0.5625
=√
2

=√0.5625

= 0.75 ℃

11
8) Nilai Ketidakpastian Suhu Akhir (∆T2)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆T2 =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(40−37.5) 2 + (40−42.5) 2 6.25+ 6.25


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√6.25 = 2.5 ℃

9) Nilai Ketidakpastian Tegangan Listrik (∆V)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆V =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(3.25−3) 2 + (3.25−3.5) 2 0.0625+ 0.0625


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√0.0625 = 0.25 volt

10) Nilai Ketidakpastian Arus Listrik (∆I)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆𝐼 =√ =√
𝑁(𝑁−1) 𝑁(𝑁−1)

(0.9−0.8) 2 + (0.9−1) 2 0.01+ 0.01


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√0.01 = 0.1 Ampere

11) Nilai Ketidakpastian Kalor Jenis Alumunium (∆Cal)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Cal =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(0.217−0.217) 2 + (0.217−0.217) 2
=√ 2(2−1)
=√0 = 0 g/cm3

12) Nilai Ketidakpastian waktu yang ditentukan (∆t)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆t =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(600−600) 2 + (600−600) 2
=√ 2(2−1)

=√0

= 0 sekon

12
13) Nilai Ketidakpastian Energi Listrik (∆W)
∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆W =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(424.8−345.6) 2 + (424.8−504) 2 6272.64+ 6272.64


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√6272.64 = 79.2 kal

14) Nilai Ketidakpastian Kalor (∆Q)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆Q =√ =√
𝑁(𝑁−1) 𝑁(𝑁−1)

(34.3−36.8) 2 + (34.3−31.8) 2 6.25+ 6.25


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√6.25 = 2.5 kal

15) Nilai Ketidakpastian Faktor Konversi (∆C)


∑(𝑥̅ −𝑥𝑖) 2 (𝑥̅ −𝑥1) 2 + (𝑥̅ −𝑥2) 2
∆C =√ 𝑁(𝑁−1)
=√ 𝑁(𝑁−1)

(1.019−0.996) 2 + (1.019−1.042) 2 0.000529+ 0.000529


=√ 2(2−1)
=√ 2

=√0.000529 = 0.023 kal/kal

13
BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami akan membahas tentang kalorimeter joule. Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat di musnahkan dan di ciptakan
melainkan hanya dapat di ubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Di alam
ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor,
energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan
menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan
antara energi listrik dengan energi kalor. Kalorimeter adalah untuk mengukur kalor.
Percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik.
Pada kalorimeter terdapat thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu
campuran. Langkah pertama dalam percobaan ini melakukan penimbangan

kalorimeter kosong dan kalorimeter yang berisi air untuk mendapatkan


massa air sehingga massa air di dapat berturut-turut 36.8 gram dan
31.8 gram.
Kemudian mengukur suhu air. Setelah itu memanaskan air dalam waktu 10 menit
dengan menghitung perubahan suhu setiap 1 menit. Setelah 10 menit matikan daya listrik
dan hitung kembali perubahan suhu setiap 1 menit dalam 10 menit.

Dan kemudian mencari energi listrik (W) berturut-turut 1440 Joule


dan 2100 joule dan dikonversikan ke kal sehingga energy listrik (W)
berturut-turut 345.6 kal dan 505 kal, dan kalori (Q) yang berturut-turut
346.92325 kal dan 483.49575 kal. Kemudian faktor konversi (C) di dapat
berturut-turut 0.996 kal/kal dan 1.042 kal/kal dengan rata-rata 1.019

kal/kal.

Dari percobaan yang telah kami lakukan bahwa penurunan lebih lambat
dibandingkan dengan kenaikan suhu.
Berikut Buktinya :

14
- Pada percobaan pertama kenaikan suhu pada waktu 60 sekon suhunya
30 °𝐶 hingga 600 sekon suhunya 35.5 °𝐶 sehingga kenaikan suhunya
yaitu 5.5 °𝑪. Sedangkan penurunan suhunya pada waktu 60 sekon
suhunya 35 °𝐶 hingga 600 sekon suhunya 33.5 °𝐶 sehingga
penurunan suhunya hanya 1.5 °𝑪.
- Pada percobaan kedua kenaikan suhu pada waktu 60 sekon suhunya
31 °𝐶 hingga waktu 600 sekon suhunya 39 °𝐶 sehingga kenaikan
suhunya 8 °𝑪. Dari penurunan suhu pada waktu 60 sekon suhunya 38
°𝐶 hingga 600 sekon suhunya 35.5 °𝐶 sehingga penurunan suhunya
hanya 2.5 °𝑪.
Dari bukti diatas bahwa memang benar penurunan suhu lebih lambat dibandingkan
dengan kenaikan suhu.

Kemudian besarnya massa air, nilai arus listrik dan tegangan yang digunakan
mempengaruhi cepatnya kenaikan suhu. Semakin kecil massa air, dan semakin besar nilai
arus listrik dan tegangan listrik semakin besar pula kenaikan suhu air dalam kalorimeter.

Berikut buktinya:

- Pada percobaan pertama diberikan tegangan sebesar 3 volt dan arus


listrik 0.8 ampere dengan massa air 36.8 g mengalami kenaikan suhu
sebesar 5.5 ℃. Sedangkan pada percobaan kedua diberikan tegangan
3.5 volt dan arus listrik 1 Ampere dengan massa air 31.8 g mengalami
kenaikan suhu 8 ℃.

Sehingga memang benar bahwa besarnya massa air, arus listrik dan tegangan
sangat mempengaruhi cepatnya kenaikan suhu. Hal ini dikarenakan semakin banyak
peristiwa tumbukan antara pembawa muatan listrik sehingga kalor yang
diterima oleh air semakin banyak. , kemudian dikarenakan kalorimeter
merupakan suatu sistem yang tertutup, maka masih dimungkinkan adanya
pengaruh luar, yaitu pertukaran kalor dengan lingkungan sekitar sehingga
suhu pada saat 600 sekon bukan merupakan suhu yang sebenarya dapat dicapai
oleh air dari kalor yang dihasilkan oleh sumber energi listrik.

15
BAB VI

KESIMPULAN

VI.1 Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah kami lakukan.
Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Banyaknya air mempengaruhi perubahan kenaikan suhu.


2) Penurunan suhu lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan suhu.
3) Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat.
4) Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Kalor
sebanding dengan massa benda, kalor jenis benda dan perubahan suhu.
5) Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap
kenaikan suhu benda dinamakan kapasitas kalor.

16
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika. Erlangga. Jakarta. (Hal : 489) (10 Desember 2017,
08.00.)
Dedes naudha (2015, 26 Desember). Hubungan antara kalor dengan energi listrik Diperoleh
10 Desember 2017 dari http://naudha.blogspot.co.id/2011/12/normal-0-false-false-
false.html

Lukmanajiz (2013 24 Januari )Kalorimeter Joule . Diperoleh 10 Desember 2017 dari


http://lukmanajiz.blogspot.co.id/2013/01/kalorimeter-joule.html

17

Anda mungkin juga menyukai