KIMIA DASAR II
OLEH:
NAMA : NISYA ZALFA ERNITA
NIM : K1A020045
KELOMPOK : 3A
HARI / TANGGAL : RABU, 10 MARET 2021
ASISTEN : NURSYA’BANIAH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
JUDUL...........................................................................................................1
I. TUJUAN..................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................1
III. METODOLOGI PERCOBAAN.............................................................3
III.1.....................................................................................................Alat 3
III.2..................................................................................................Bahan 3
III.3...................................................................................Prosedur Kerja 3
III.4.......................................................................................Skema Kerja 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................5
4.1 Data Pengamatan..............................................................................5
4.2 Data Perhitungan..............................................................................6
4.3 Pembahasan ...................................................................................10
V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................17
5.1 Kesimpulan.......................................................................................17
5.2 Saran ................................................................................................17
VI. DAFTAR PUSTAKA............................................................................18
ii
3
ii
4
ii
5
III.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aquades, etanol, HCl
2M, NaOH 2,05M, serbuk Zn, dan CuSO4 1M
ii
6
Air sebanyak 20 mL
-dimasukan kedalam kalorimeter dengan buret
-dicatat temperaturnya
-dipanaskan 20 mL air dalam beaker glass
-dicatat temperaturnya
-dicampurkan air panas kedalam kalorimeter
-diaduk
-diamati temperaturnya setiap satu menit selama 10 menit
-dibuat kurva temperature vs waktu
Hasil
III.4.2. Penentuan kalor reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)
40 mL CuSO4 1M
Hasil
Hasil
ii
7
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Rata-rata
(menit) 0
Suhu (℃) 32 3 32 3 31 31 30 30 3 3 31
2 2 0 0
ii
8
ii
9
ii
10
= 27251,2 J.mol-1
ii
11
4.3 Pembahasan
4.3.1 Termokimia
Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang
kalor reaksi. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang
ii
12
dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor
tersebut (David, 2001). Termokimia mengkaji kalori yang dihasilkan atau
dibutuhkan dari suatu reaksi kimia, contohnya pelarutan dan peleburan.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap
peristiwa kimia mengenai kalor yang menyertai reaksi kimia. Panas reaksi dapat
dinyatakan sebagai perubahan energi produk dan pereaksi pada volume tetap atau
pada tekanan tetap. Satuan tenaga panas dinyatakan dalam kalor, Joule, atau
kilokalori. Penentuan perubahan panas terjadi dalam reaksi kimia tersebut
menggunakan kalorimeter (Holman, 1997).
4.3.2 Kalorimeter
Kalori meter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran.
Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya
diketahui.Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih
besar.Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau
wol.Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar perukaran kalor
dengansekitar kalori meter dapat dikurangi (Keenan,1980).
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu
zatdicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk
agardiperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang
suhunya berbeda. Azas penggunaan kalori meter adalah azas black. Setiap dua be
ndaatau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu
lebihtinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih
rendahakan menyerap kalor hingga mencapai keseimbangan, yaitu suhunya
sama.Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor
yangdilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum
kekekalan energi. Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat
dituliskansebagai berikut.
Q lepas = Q terima
Dengan Q = m . c . ∆t
keterangan:
Q= banyaknya kalor yang diperlukan (J)
m= massa suatu zat yang diberi kalor (kg)
c= kalor jenis zat (J/kgoC)
∆t= kenaikan/perubahan suhu zat (oC)
ii
13
ii
14
pencampuran atau reaksi. Dari percobaan ini di hasilkan kalor yang diserap
kalorimeter (q4) sebesar 252 Joule, Kalor yang diberikan air panas (q2) sebesar
588 Joule, Kalor yang diterima kalorimeter (q3) sebesar 336 Joule dan Tetapan
kalorimeter (k) sebesar 112 JK-1..
ii
15
di hasilkan Kalor yang diserap lingkungan (q7) sebesar 1468,368 joule, Kalor
yang diserap kalorimeter (q8) sebesarm1008 joule, Kalor yang dihasilan oleh
reaksi (q9) sebesar 2476,368 joule dan Entalpi reaksi (∆Hn) sebesar 25,200
J.mol-1.
ii
16
32
31.5
31
30.5
30
29.5
29
1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit 6 menit 7 menit 8 menit 9 menit 10
menit
ii
17
Jika HCl dicampurkan dengan NaOH, maka ion H + dari HCl akan bereaksi
dengan ion OH– dari NaOH membentuk air (H2O). Reaksi ini disebut reaksi
penetralan. Sementara, Cl– dari HCl akan bereaksi dengan ion Na+ dari NaCl
membentuk garam NaCl.
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
ii
18
5.1 Kesimpulan
ii
19
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul A. (1991). Fisika untuk Sains dan Tekmik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Hani, A.R dan Handoko Riwidikko. (2007). Fisika Kesehatan. Nuha
Medika:Yogyakarta
Keenan, C. W. (1980). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Holman. (1997). Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga.
Atkins, P. W. (1999). Kimia Fisika Jilid II. Jakarta: Erlangga.
ii
20
ii