FAKULTAS PERTANIAN
2022
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan..............................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Percobaan......................................................................9
Bahan...............................................................................................................9
Alat...................................................................................................................9
Prosedur Praktikum.....................................................................................10
KESIMPULAN.........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................33
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Hasil pengukuran kelembaban dan suhu pada berbagai tempat dan waktu 13
yang berbeda menggunakan alat ukur kelembaban dan suhu (Thermometer
analog atau Thermometer digital)
2. Dokumentasi Hasil pengukuran kelembaban dan suhu pada berbagai tempat 14
dan waktu yang berbeda menggunakan alat ukut kelembaban dan suhu
(Termometer analog)
3. Hasil mengukur suhu yang dapat dicapai pada berbagai konsentrasi lartuan 16
garam menggunakan alat ukur suhu (Termometer digital)
4. Dokumentasi mengukur suhu yang dapat dicapai pada berbagai konsentrasi 16
larutan garam menggunakna alat ukur suhu (Termometer digital)
5. Hasil pengukuran suhu pemanasan yang dikendalikan dengan menggunakan 18
alat kendali suhu (Termometer digital)
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suhu adalah salah satu besaran fisika yang menggambarkan derajat atau
ukuran kalor pada suatu benda. Secara alamiah, konsep suhu dapat kita gambarkan
melalui indera peraba dengan menyentuh benda di sekitar kita. Namun, penggunaan
alat ukur tetap penting dilakukan untuk mendapatkan hasil ukur yang tepat dan
akurat.
Alat ukur suhu dikemukakan oleh Galileo Galilei yang merupakan seorang
ilmuan asal Italia. Prinsip penggunaan alat ukur ini dilakukan dengan mengamati
proses naik turunnya air pada sebuah bola kaca dilengkapi dengan tangkai kaca
panjang yang dicelupkan ke dalam air panas dan air dingin pada suatu wadah. Alat ini
lalu dikembangkan dan pada masa sekarang digunakan untuk mengukur suhu yang
suatu benda yang memanfaatkan sifat termometrik dari suatu zat. Termometer dapat
dibentuk dengan beberapa cara seperti pemuaian zat cair, atau berdasarkan beda
potensial oleh dua kawat berlainan. Termometer yang umumnya digunakan adalah
termometer batang dan badan yang dibuat dengan pemuaian zat cair yaitu alkohol
atau air raksa (Hg). Termometer ini umumnya digunakan uuntuk pengukuran badan,
suhu ruangan, dan suhu suatu benda, dan termokopel yang merupakan sensor suhu
dan banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
1
2
Kelembapan udara yang ideal adalah kisaran 45% - 64% (RH). Naik turunnya
ruangan lebih mudah berubah tergantung pada aktivitas. Seperti, aktivitas memasak
aktivitas yang tidak menggunakan air dan dilakukan di ruangan ber-AC akan
menyebabkan ruangan menjadi kering karena sifat udara dingin yang memiliki
Larutan adalah suatu sistem homogen yang terdiri dari zat pelarut dan zat
terlarut. Pelarut yang umumnya digunakan adalah air. Titik didih larutan adalah suhu
di mana tekanan uap jenuh larutan sama dengan tekanan udara luar. Konsentrasi suatu
pelarut. Titik didih larutan akan semakin tinggi jika jenis zat terlarut yang digunakan
tinggi.
Garam tersusun dari anion dan kation yang berasal dari asam dan basa.
Reaksi penggambungan antara asam dan basa yang akan menghasilkan garam disebut
reaksi penggaraman. Di dalam air, garam akan terurai sehingga ion positif dan ion
negatif garam akan bereaksi dengan air membentuk asam dan basa asalnya.
Tujuan
ruangan dalam waktu yang berbeda, mengetahui suhu dalam larutan garam (es batu,
garam, air), mengetahui laju suhu pemanasan, serta pemantapan dalam menggunakan
dkk., 2018). Termometer tercipta dari bahan yang memiliki sifat termometrik (sifat
Termokopel adalah kombinasi dari dua konduktor yang berbeda, baik logam,
paduan, maupun non-logam yang dihubungkan disalah satu ujung nya (Michalski,
dkk., 1991). Termokopel digital adalah alat yang berguna untuk pengukuran suhu
karena akurat bahkan pada suhu yang tinggi sekali. Termokopel terkonsentrasi di
sensor suhu. Sensor suhu digunakan untuk mengetahui atau menghitung suhu
melewati dua konduktor logam berbeda yang dihubungkan di ujung termokopel dan
memicu efek thermoelectric dengan mengkonversi perbedaan panas pada benda yang
dinilai oleh temperatur menjadi potensi perubahan suhu atau tegangan listrik
(Suyatna, dkk., 2018). Termokopel digital dapat dipasang dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu
yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1℃ (Barsasella,
2010).
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan berasal dari perbedaan suhu dan dapat
3
4
digunakan sebagai sumber listrik atau sebagai alat pengukur suhu. Pasangan
mempertahankan salah satu junction dengan suhu yang diketahui, tetap, dan dapat
direproduksi yang biasa disebut suhu referensi. Untuk pengukuran praktis, suhu
measuring junction. Ketika suhu referensi digunakan, terjadi perbedaan suhu antar
measuring junction. Hubungan suhu dengan tegangan ini dapat dinyatakan dalam
secara langsung maupun tidak langsung sebagai fungsi dari measuring junction.
dari jenis logam yang berbeda dengan ujung yang berbeda juga lalu digabungkan
hubungan karakteristik antara tegangan (volt) dan suhu yaitu efek termoelektrik
Higrometer berasal dari Bahasa Yunani "HUGROS" yang artinya basah dan
persentase dalam rasio tekanan uap jenuh pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam
5
dikalibrasi dengan tepat, elemen pengukurnya terdiri dari film isolasi setebal 10
mikron yang dilapisi dengan lapisan tipis emas, yang bertindak sebagai pelat
industri. Biasanya, jenis sensor ini adalah lapisan tipis polimer yang diapit di antara
dua elektroda. Ketika molekul uap air bersentuhan dan menembus film tipis, nilai
resistansi atau kapasitansi berubah. Perubahan energi listrik ini berarti perubahan
dan higrometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban
udara baik dalam maupun luar ruangan. Termometer memiliki prinsip kerja yang
Higrometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung presentasi uap air
persentasenya semakin besar, maka kelembabannya akan semakin tinggi (Pudji dan
Mak,ruf, 2017).
Suhu udara adalah ukuran rata-rata energi kinetik dari pergerakan molekul-
molekul. Suhu dengan kelembapan udara memiliki hubungan erat. Kelembaban udara
udara adalah jumlah uap air dalam volume udara tertentu yang dipengaruhi oleh suhu
6
dan tekanan. Perbandingan persentase dari jumlah uap air yang terkandung dalam
volume udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung dalam volume
udara (saat mengalami kejenuhan). Dengan kata lain, kelembaban udara merupakan
rasio persentase dari pengukuran tekanan uap saat ini dan tekanan uap air saat jenuh
Garam dan es adalah bahan yang keduanya dapat bereaksi secara kimia.
Garam yang ditambahkan ke dalam es akan menurunkan titik leleh dan titik beku air
dikarenakan garam menurunkan tekanan uap air. Di dalam segumpal es, terdapat
ikatan antar molekul air yang padat. Untuk memecah ikatan antar molekul tersebut,
memerlukan energi yang berasal dari lingkungan. Rusaknya ikatan antar molekul air
inilah yang menyebabkan es meleleh. Garam akan larut dengan es yang meleleh,
menjadi larutan garam dan membawa energi bersamanya. Larutan garam ini akan
memiliki titik beku yang lebih rendah. Untuk menjaga keseimbangan, es akan
menyerap energi dari larutan garam. Proses ini berlangsung berulang yang
ia akan menyerap panas dari ruangan hingga mencapai suhu nol keatas (Sonawane
udara. Uap air yang terdapat di udara berasal dari penguapan, baik penguapan pada
permukaan air yang terbuka, tanah dan tumbuhan. Untuk mengukur kelembaban
mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Defisit tekanan uap
7
air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual (Hamsyani, dkk.,
2021).
Pada suatu tempat, tinggi rendahnya kelembaban udara bergantung pada beberapa
faktor berikut:
Suhu
Suhu udara merupakan derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer
kelembaban udara, karena apabila suhu berubah maka kelembaban udara juga
berubah. Apabila musim hujan, suhu udara rendah maka kelembaban udara
tinggi.
Semakin kuat penyinaran pada suatu tempat, maka suhunya akan meningkat.
Penyinaran ini dapat berupa sinar matahari. Semakin lama sinar matahari
menyinari suatu tempat, maka suhu dari tempat tersebut akan semakin
meningkat.
Pergerakan angin
Apabila kecepatan pergerakan angin semakin tinggi, maka semakin cepat juga
pengangkatan uap air di udara. Pada tempat yang sirkulasi udaranya lebar,
Tekanan udara
8
Vegetasi
terjaga. Hal ini dikarenakan pada tempat yang bervegetasi, cahaya matahari
Ketersediaan Air
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2022 pada pagi
pukul 09.00 WIB, siang pukul 13.30 WIB, sore pukul 17.00 WIB, dan malam
pukul 20.00 WIB untuk percobaan pertama. Dan praktikum ini dilaksanakan
kembali pada hari Jumat, 30 September 2022 pada pagi pukul 08.30 WIB,
siang pukul 13.30 WIB, sore pukul 16.00 WIB, dan malam pukul 19.30 WIB
untuk percobaan kedua. Praktikum ini dilakukan pada ruang tamu, alam
Praktikum ini juga dilakukan pada kulkas dan freezer di minimarket terdekat.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 pada pukul 10.58
WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Jalan Bunga Terompet IV No. 17, Medan
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah es batu, air dan garam.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah termometer digital, wadah,
9
10
Prosedur Pengerjaan
seperti ruang tamu, kamar mandi, kulkas, freezer, dan ruang bebas.
4. Diulangi langkah yang sama untuk pagi, siang, sore, dan malam.
7. Dihitung total dan rerata hasil derajat suhu dan persen kelembapan yang
telah didapatkan.
digital
11
10. Dihitung total dan rerata derajat suhu larutan dari hasil yang didapatkan.
7. Diamati dan dicatat setiap waktu yang dibutuhkan untuk mendekati suhu
setting point.
HASIL
Tabel 1. Hasil pengukuran kelembaban dan suhu pada berbagai tempat dan waktu yang berbeda menggunakan alat ukur
kelembaban dan suhu (Thermometer analog atau Thermometer digital)
12
13
Tabel 2. Dokumentasi Hasil pengukuran kelembaban dan suhu pada berbagai tempat dan
waktu yang berbeda menggunakan alat ukut kelembaban dan suhu (Termometer analog)
U
-
2
Ruang
Tamu
U
-
1
U
-
2
Alam
Bebas
U
-
1
14
U
-
2
Kulkas
U
-
1
U
-
2
Freezer
U
-
1
U
-
2
15
Tabel 3. Hasil mengukur suhu yang dapat dicapai pada berbagai konsentrasi lartuan
garam menggunakan alat ukur suhu (Termometer digital)
KADAR SUHU CAMPURAN oC TOTAL RERATA
GARAM %
ULANGAN-1 ULANGAN-2
0 0.7 0.0 0.75 0.35
5 -4.9 -8.9 -13.8 -6.9
10 -5.7 -9.1 -14.8 -7.4
15 -10.0 -9.3 -19.3 -9.65
20 -10.8 -9.6 -20.4 -10.2
25 -11.8 -11.1 -22.9 -11.45
Tabel 4. Dokumentasi mengukur suhu yang dapat dicapai pada berbagai konsentrasi
larutan garam menggunakna alat ukur suhu (Termometer digital)
Kadar
Garam SUHU CAMPURAN OC
% ULANGAN-1 ULANGAN-2
0
5
16
10
15
20
25
17
Tabel 5. Hasil pengukuran suhu pemanasan yang dikendalikan dengan menggunakan alat kendali suhu (Termometer digital)
Perubahan Suhu Sampai
Pencapaian Suhu Permintaan yang Stabil (oC)
Setting 0 detik 36 detik 45 detik 1 menit 3 menit 4 menit 5 menit 6 menit 7 menit 8 menit 9 menit
Point
40°C 27°C 40°C 41°C 43°C 37°C 40°C 42°C - - - -
70°C 40°C 47°C 49°C 50°C 70°C 69°C 70°C 72°C 70°C 72°C 70°C
100°C 72°C 77°C 78°C 79°C 93°C 100°C 100°C 100°C 100°C 99°C 100°C
kelembaban udara dalam dan luar ruangan. Termometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suhu atau perubahan suhu. Termometer berasal dari bahasa latin. Itu
berarti panas dan meter berarti ukuran ro. Satuan pengukuran ini biasanya
higrometer. Mereka datang dalam berbagai ukuran, dari yang sedikit lebih besar dari
pemantik gas hingga yang seukuran ponsel. Termometer umumnya lebih dikenal
berguna untuk mengukur tingkat kelembapan baik di dalam maupun di luar ruangan.
mengungkapkan syarat termal suatu benda. Suhu acapkalikali kali disalah artikan
menggunakan panas. Suhu merupakan syarat termal sebuah benda, ad interim panas
merupakan suatu bentuk tenaga yg sifatnya mengalir, & genre panas ini ditimbulkan
berdasarkan adanya disparitas suhu berdasarkan suatu benda (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Kelembaban nisbi atau relatif yaitu perbandingan jumlah uap air yang
18
19
kapasitas udara buat menampung uap air. Jika kelembaban actual dinyatakan
menggunakan tekanan uap actual(ea), maka kapasitas udara buat menampung uap air
tadi adalah tekanan uap jenuh (es), sebagai akibatnya kelembaban nisbi atau relatif
(RH) bisa dituliskan pada (%). Kelembaban nisbi berdasarkan suatu adonan udara- air
didefinisikan menjadi rasio berdasarkan tekanan persial uap air pada adonan terhadap
Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengukuran suhu dan kelembapan
pada lima tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Pengujian ini aknan dibagi
menjadi 2 kali pengulangan untuk melihat perbandingan suhu dan kelembapan tiap
harinya. Adapun tempat yangakan dilakukan pengujiannya yaitu kamar mandi, ruang
tamu, alam bebas, kulkas dan freezer yang akan dilakukan pengecekan pada pagi,
siang sore dan malam hari. Praktikum pengukuran suhu ini dilakukan di daerah
Termohigrometer akan disimpan selama 5-10 menit di setiap tempat yang akan diuji.
Pada pengujian pertama saat sore dan malam hari cuaca di kota Medan sedang
mendung hingga hujan deras. Pada saat pengujian kedua, cuaca di kota medan pada
Jika dilihat dari literatur Iman Risky Juliana dkk (2022) yang melaksanakan
pengujian suhu dan kelembapan pada suhu ruang yang telah diuji selama dua hari itu
memperoleh selisih yang diperoleh pada pengujian suhu adalah 1,4 °C dan
20
kelembaban 5%. Selama dua hari pengujian, hasil rata-rata adalah 29°C dan
kelembaban 60,6%. Terlihat jelas dari hasil pengujian yang didapatkan saat pengujian
prototype alat bekerja dengan baik. Ketika suhu ruangan turun di bawah 25°C, lampu
akan menyala untuk menormalkan suhu ruangan, dan ketika suhu naik di atas 30°C,
kipas akan beroperasi untuk menormalkan suhu ruangan. Ketika kelembaban turun di
dalam ruangan. Jika kisaran suhu 25-30 °C, output mikrokontroler tidak akan
pengujian suhu dan kelembapan di suhu ruangan untuk melihat seberapa akurat
melihat perubahan nilai selama 1 menit. Dan hasil dari percobaan tersebut
menghasilkan data bahwa termohigrometer analog memiliki rata-rata suhu Nilai rata-
rata selisih antara perangkat & thermohyrometer analog yaitu 1,7°C buat suhu &
10,2% buat kelembaban. Selain itu jua diperoleh nilai keliru nisbi antara perangkat &
thermohygrometer analog rata-rata yaitu 6% dalam suhu & 19% dalam kelembaban.
antara 29.6 oC hingga 31.1 oC dan rata-rata kelembapan mencapai 60.2% hingga 71%.
Pada hasil praktikum, suhu mulai meningkat ketika siang hari. Seperti kutipan
Supriyanti pada literature Ambarwati, 2018, sudut datang sinar matahari adalah sudut
yang terbentuk antara bidang horizontal atau horizontal saat sinar matahari datang.
21
Oleh karena itu, semakin besar sudut datang matahari, semakin tinggi suhunya. Di
sisi lain, semakin rendah sudut sinar matahari, semakin rendah suhunya. Maksudnya
semakin besar sudut datang matahari maka semakin vertikal sinar matahari yang
datang, sehingga suhu yang dapat diterima bumi semakin tinggi, tetapi semakin kecil
sudut datang matahari maka cahaya yang datang semakin condong, sehingga suhu
Pada pengujian yang tertulis diliteratur Fitri Puspasari dkk (2020) dari hasil
percobaan pengukuran suhu dan kelembaban udara pada tiga kondisi AC yaitu 28°C,
23°C, dan 18°C. Pengumpulan data dilakukan secara simultan dengan dua alat ukur
yaitu termometer dan prototipe sensor suhu berformat DHT22. Polling terjadi setiap 5
detik selama dua menit pertama dan berulang lima kali di menit berikutnya (4, 6, 8,
10 menit). Data yang ditampilkan pada grafik adalah data rata-rata setiap
pengulangan. Data yang diperoleh diproses untuk mendeteksi kesalahan dalam nilai
yang diukur ini. Perubahan suhu pertama alat pengukur suhu dan kelembaban standar
adalah pembacaan kelembaban dan suhu alat termometer standar dan pengujian
kontinu adalah (48,8 ± 0,4) n (51,0 ± 0,4)%, dan suhu (24,80 ± 0,05). C dan (23,90 ±
0,09) ° C. Nilai kesalahan kelembaban (selisih) adalah 2,2 ± n suhu -0,9 ° C. Pada
perubahan suhu kedua, nilai kelembaban dan suhu diperoleh oleh termometer standar,
dan terus menerus (52,0 ± 1,3) x (53,8 ± 0,7)%, dan suhunya adalah (27,7 ± 0,2) ° c.
Dan (26,9 ± 0,2). C. Kesalahan kelembaban adalah 1,3 ° n suhu -1,1 ° C. Untuk
perubahan suhu ketiga, nilai kelembaban dan suhu yang diuji terus menerus dengan
termometer standar dan diuji terus menerus adalah (48,6 ± 0,5) x (51,7 ± 0,7)%, dan
22
suhu (27,00 ± 0,07.) C dan (27.2 ± 0,08) . Nilai kesalahan kelembaban 3,1 ° N suhu
0,2 ° C C. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian, sensor suhu dan kelembaban
DHT22 di atas menunjukkan hasil kualitas yang baik. Hal ini karena lembar data
sensor, seperti yang ditunjukkan pada referensi penelitian sebelumnya, harus dalam
kelembaban yang diukur dalam 2% hingga 5%. Dengan kata lain, akurasi nilai
kelembaban adalah 2% dan akurasi suhu 0,5 ° C [2]. Menghitung nilai error rata-rata
dari sensor DHT22 dan thermo-humidity meter yang tersedia di pasaran, nilai error
rata-rata dihitung dengan 2,99% pada kelembaban dan -2,31% pada suhu.
Seperti kutipan Lakitan pada literature Dwi dkk tahun 2020, kelembaban
dapat diatur dalam ruang tertutup. Pengaturan kelembapan ini didasarkan pada prinsip
ekivalensi potensial air antara air dan larutan atau bahan padat tertentu. Ketika
larutan dipaksa masuk ke dalam ruang tertutup, air menguap dari larutan sampai
tercapai keseimbangan antara potensial air di udara dan potensial air dalam larutan.
Demikian pula, ketika hidrat kristal garam tertentu (hidrat kristal garam) ditempatkan
di ruang tertutup, air dalam hidrat kristal garam menguap sampai keseimbangan
Dari hasil yang dapat kita lihat di tabel 1, pada hasil rerata suhu dari kamar
mandi mencapai 27.4°C dan kelembapan 83%. Pada ruang tamu memiliki rerata suhu
mencapai 29.1°C dan kelembapan 77%. Alam bebas memiliki rerata suhu yang
mencapai 29.9 dan kelembapan 75%. Kulkas memiliki rerata suhu mencapai -27.2 °C
dan kelembapan 41%. Dapat disimpulkan bahwa freezer memiliki suhu dan
kelembapan yang rendah, kamar mandid memiliki kelembapan tertinggi yaitu 83%
23
dan alam bebas yang memiliki suhu tertinggi yaitu 29.9°C. Dari tabel juga dapat
dilihat bahwa pada pengulangan kedua memiliki rata-rata suhu dan kelembapan yang
lebih rendah dikarenakan suhu cuaca lebih rendah ddibandingkan pada pengulangan
hari pertama. Jadi dapat di lihat bahwa pengaruh dari cuaca dapat mempengaruhi
Alat yang digunakan pada pengukuran suhu ini adala thermometer digital.
Thermometer digital adalah alat mengukur suhu yang praktis, dengan dinyatakan
suhu dengan angka pada layer termometer. Termometer ini dibuat bertujuan untuk
konsentrasi larutan garam. Diukur suhu es dengan kadar garam 0%, 5%, 10%, 15%,
20%, dan 25%. Dicampur es batu dengan garam dan diaduk secara merata. Garam
akan bekerja melelehkan es dan mengurangi suhu es, air garam menyerap panas dari
Pada praktikum yang dilakukan diketahui suhu pada es yang tidak ditambah
dengan larutan garam adalah 0.7oC pada pengulangan ke-1, dan pada pengulangan
ke-2 mencapai 0.0oC. Pada suhu yang menggunakan larutan garam sebanyak 5%
didapati suhu mencapai -4.9oC dan -9.3oC. berdasarkan hasil yang telah didapati,
maka dapat dikatakan bahwa penambahan garam pada es batu dapat mempengaruhi
suhu es. Dimana dengan penambahan garam, maka suhu es batu akan menurun. Hal
ini sesuai dengan literatur (Rahman. D. S., dkk. 2013) yang mengatakan bahwa es
24
yang mengandung garam, titik bekunya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku
Pada es batu yang ditambahkan larutan garam sebanyak 10%, total dari dua
perlakuan mencapai -14.2oC, dengan rata-rata -7.1OC. penambahan kadar yang lebih
tinggi dapat menurunkan suhu es batu, karena kemampuan media pendingin pada es
yang diberi penambahan garam akan menurunkan suhu es. Suhu pada perlakuan
ketiga yang diberi penambahan garam sebanyak 15%, menghasilkan jumlah total
suhu sebesar -15.3oC dan rerata -7.65oC. Berdasarkan praktikum, diketahui semakin
meningkat kadar garam pada penambahan es maka semakin menurun suhu es batu,
hal ini dikarenakan garam dapat menurunkan titik beku pada es batu. Jika tidak ada
penambahan garam, maka es batu akan mudah mencair karena menyerap panas
disekelilingnya. Sedangkan, pada es batu yang diberi garam, es batu tidak mudah
untuk mencair karena garam memiliki sifat hidrofilik yang dapat mengikat molekul
air. Walaupun es batu mencair, suhunya tetap sama seperti es dalam keadaan beku
Pada perlakuan kelima, jumlah suhu yang didapati mencapai -20.4 oC, dengan
rata rata -10.2oC. Sedangkan pada perlakuan keenam, suhu pada es batu yang diberi
larutan garam 25% mencapai -22.9oC, dengan rata-rata -11.45oC. Dari enam
jalan. Air dari larutan garam yang dihasilkan sebenarnya lebih dingin dibanding es
saja. Garam dapat menurunkan titik beku air. Jika disiapkan dua buah es batu yang
salah satunya ditambahkan garam, maka es batu yang diberi garam akan mudah
25
menyerap energi dari lingkungan, dan energi inilah yang akan berkontribusi dalam
pemecahan ikatan antar molekul air sehingga dapat menurunkan titik leleh dan titik
beku. Sedangkan pada es batu yang tidak diberi garam, memiliki titik leleh 0oC dan
sampai mencair pun akan tetap nol. Suhu beku larutan garam yang terbentuk lebih
rendah, sehingga kesetimbangan antara fase padat dan fase air akan berubah menjadi
Setiap kali suatu zat engalami perubahan fase, suhunya tidak meningkat dan
biasanya tetap relatif konstan, jika dilihat Sebagian besar zat pada perubahan fase
yang berbeda (padat, cair menjadi gas). Maka akan terlihat area yang datar karena
energi tidak lagi menyebabkan kenaikan suhu, tetapi perubahan keadaan. Karena
garam yang larut dalam es, menurunkan titik beku yang berarti bahwa air sekarang
ada pada suhu yang lebih rendah dan tidak berubah menjadi es.
tinggi konsentrasi garam yang ditambahkan pada es batu, maka semakin rendah suhu
es batu. Dimana, garam yang ditaburkan pada es batu dapat menstabilkan partikel-
partikel air dalam fase padat. Namun, dari penelitian yang dilakukan, pada es batu
yang diberi penambahan garam akan mengalami peleburan, tetapi tanpa mengalami
penambahan panas. Suhu tetap sama seperti masih dalam keadaan es sehingga garam
dapat menurunkan titik lebur air, karena es dapat mencair di bawah titik leleh
Suhu menunjukkan suhu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi suatu benda.
26
Setiap atom dalam suatu benda bergerak baik dalam bentuk gerak maupun getaran.
Semakin tinggi energi atom-atom penyusun benda, maka semakin tinggi pula suhu
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata molekul yang bergerak.
Suhu suatu benda adalah suatu keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut
untuk memancarkan (mengirim) kalor ke benda lain atau menerima panas dari benda
lain tersebut. Suhu udara adalah derajat panas yang dihasilkan dari aksi molekul
atmosfer.
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk deteksi dan seringkali untuk
perubahan mekanik, magnetik, termal, cahaya dan kimia menjadi tegangan dan arus
dengan mata, pendengaran dan bahasa sebagai otak mikroprosesor dari sistem
otomasi. Berdasarkan fungsinya, ada berbagai jenis sensor antara lain sensor jarak,
sensor cahaya, sensor ultrasonik, sensor tekanan, sensor suhu dan lain-lain (Hulukati,
2015).
Sensor suhu adalah alat yang mengubah panas menjadi besaran listrik yang
dapat dengan mudah dianalisis. Beberapa metode digunakan untuk membuat sensor
ini, salah satunya adalah penggunaan material yang dapat mengubah resistansinya
yang dihasilkan oleh pemanas agar seragam. Kontrol termal juga merupakan
rangkaian yang terdiri dari beberapa bagian. Salah satu bagian terpenting dari kontrol
suhu adalah termokopel. Termokopel adalah jenis sensor yang menerima terlalu
sebagai sensor untuk menerima panas dari pemanas. Ujung termokopel terhubung ke
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan adalah thermocontrol digital.
Akan dilakukan pengamatan suhu pada air murni yang dipanaskan. Dilakukan tiga
kali pengulangan dengan setting point pada suhu 40°C, 70°C, dan 100°C.
Pada percobaan pertama, setting point diatur pada suhu 40°C. Suhu terus
meningkat hingga di detik 36 suhu air yang awalnya 27°C mencapai suhu yang
diinginkan yaitu suhu 40°C. Lima detik suhu kembali naik menjadi 41°C karena
belum mencapai kestabilan. Pada menit pertama setelahnya, suhu menjadi 43°C. Pada
menit ketiga suhu kembali turun hingga 37°C. Empat menit setelahnya suhu kembali
Pada pengulangan kedua, setting point diatur pada suhu 70°C. Suhu awal pada
air adalah 40°C hasil dari pemanasan air pada percobaan pertama. Pada detik ke-179,
suhu pun mencapai 70°C. Menit pertama setelahnya suhu kembali turun hinga 69°C.
28
Suhu kembali mencapai 70°C. Menit setelahnya suhu naik menjadi 72°C. Menit
Pada pengulangan kedua, setting point diatur pada suhu 100°C. Suhu awal
dari air adalah 72°C hasil dari pemanasan air pada pengulangan kedua. Pada detik ke-
259, air pun mencapai titik didihnya, yaitu 100°C. Suhu tidak bisa naik lagi karena
100°C merupakan titik didih dari air murni. Beberapa menit setelahnya suhu air turun
hingga 89°C dan kembali mencapai titik didih. Suhu air tidak akan bisa naik melebihi
Termokontrol mengendalikan api pada kompor. Jika suhu yang dirasakan oleh
sensor mendekati suhu yang diinginkan maka termokontrol akan mengecilkan api
pada kompor. Ketika air mencapai suhu yang diinginkan, api pada kompor akan mati.
Pada saat itu, suhu air akan tetap naik selama beberapa saat hingga suhu air kembali
turun. Hal tersebut akan terjadi berulang-ulang hingga suhu dirasa mencapai
kestabilan.
Pada grafik evaluasi control setting point 40°C, dapat dilihat suhu air naik
cukup cepat. Api mulai mengecil ketika air mulai mencapai suhu 40°C. Ketika suhu
mencapai 40°C, api pun mati. Namun, suhu tetap naik sampai 41°C. Suhu naik turun
selama 4 menit hingga akhirnya kembali pada suhu 40°C. Semenit setelahnya suhu
kembali naik hingga menit selanjutnya kembali pada suhu yang diinginkan. Pada
setting point 70°C, ketika mencapai suhu yang diinginkan dan api dimatikan, suhu
naik hingga 71°C dan naik turun selama beberapa menit. Pada setting point 100°C,
termokontrol mengatur api hingga penaikan suhu hingga 100°C terjadi selama lebih
29
dari empat menit. Setelah api dimatikan, air tetap berada pada titik didih selama
empat menit hingga suhu turun pada titik 99°C, lalu turun kembali menjadi 96°C
Pada percobaan dapat dilihat jika pada pemanasan air tidak benar-benar
mencapai kestabilan. Dapat dilihat bahwa pada proses pemanasan, tekanan udara juga
1. Termometer digital adalah alat ukur yang menggunakan prinsip kerja berdasarkan
2. Termokopel merupakan alat ukur suhu yang terdiri dari kombinasi dua konduktor
yang berbeda baik logam paduan maupun non-logam yang dihubungkan pada
salah satu ujung logamnya. Termokopel mengkorversi energi panas menjadi energi
listrik, dengan energi listrik yang dihasilkan berasal dari perbedaan suhu.
3. Higrometer adalah alat ukur yang mengukur kelembaban relatif suatu tempat.
jenuh pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen. Higrometer digital
terdiri dari lapisan tipis polimer yang diapit di antara dua elektroda.
mengukur suhu dan kelembaban udara, baik dalam maupun luar ruangan.
4. Suhu udara dengan kelembaban udara memiliki hubungan erat. Di mana suhu
Dan kelembaban udara merupakan jumlah uap air dalam volume udara tertentu
5. Garam dan es adalah bahan yang dapat bereaksi secara kimia. Jika garam
ditambahkan ke dalam es, maka titik leleh dan titik beku air akan turun karena
30
31
6. Pengukuran suhu dan kelembaban pada praktikum kali ini menggunakan alat ukur
dilakukan pengujian, yaitu kamar mandi, ruang tamu, alam bebas, kulkas, dan
freezer yang dilakukan pengecekan pada pagi hari, siang hari, sore hari, dan
malam hari. Hasil nilai rerata suhu yang didapat dari pengujian pertama dan kedua
di kamar mandi mencapai 27.4℃ dengan kelembaban 83%. Pada ruang tamu
memiliki nilai rerata suhu mencapai 29.1℃ dengan kelembaban 77%. Di alam
bebas memiliki nilai rerata suhu mencapai 29.9℃ dengan kelembaban 75%.
Kulkas memiliki nilai rerata suhu 5.2℃ dengan kelembaban 73%. Freezer
praktikum kali ini menggunakan alat ukur termometer digital dan dilakukan
sebanyak dua kali pengulangan. Adapun kadar garam yang diujikan untuk
mengukur suhu es, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Hasil nilai rerata
suhu yang didapatkan dari pengujian pertama dan kedua pada kadar garam 0%
mencapai 0.35℃. Pada kadar garam 5% nilai rerata suhu mencapai -6.9℃. Pada
kadar garam 10% nilai rerata suhu mencapai -7.4℃. Pada kadar garam 15% nilai
rerata suhu mencapai -9.65℃. Pada kadar garam 20% nilai rerata suhu mencapai -
10.2℃. Pada kadar garam 25% nilai rerata suhu mencapai -11.45℃.
pada praktikum kali ini menggunakan alat ukur termokopel digital. Suhu yang
diujikan, yaitu 40℃, 70℃, dan 100℃ dengan mengamati perubahan suhu hingga
mencapai suhu yang stabil. Adapun waktu pengamatannya dimulai dari 0 detik, 36
32
detik, 25 detik, 1 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit, 6 menit, 7 menit, 8 menit, dan 9
menit. Hasil dari pengamatan suhu 40℃ yang dimulai dari 0 detik hingga 5 menit,
yaitu 27℃, 40℃, 41℃, 43℃, 37℃, 40℃, 42℃. Hasil dari pengamatan suhu
70℃ yang dimulai dari 0 detik hingga 9 menit, yaitu 40℃, 47℃, 49℃, 50℃,
70℃, 69℃, 70℃, 72℃, 70℃, 72℃, 70℃. Hasil dari pengamatan suhu 100℃
yang dimulai dari 0 detik hingga 9 menit, yaitu 72℃, 77℃, 78℃, 79℃, 93℃,
Barsasella, D. (2010). FISIKA untuk mahasiswa kesehatan (Pertama). CV. Trans Info
Media.
Hamsyani, F., S. Bulkis, dan N. Asiyah. 2021. Kelembaban Udara dengan Alat
Pudji, A. dan M. R. Mak,ruf. 2017. Design of the Digital Pressure Meter with
7(9): 35-39.
Sonawane, G., Y. Patil. 2018. A Short Report on: Action of Nacl on Freezing
Researches. 73-77
GRAHA ILMU.
16(3), 199–204.
33
LAMPIRAN