Anda di halaman 1dari 9

ACARA 2

ANALISIS DATA KLIMATOLOGI DARI ALAT KLIMATOLOGI


KONVENSIONAL DAN AWS

DISUSUN OLEH :

NAMA : FAHREZ ANSARI


NIM : 23971

KELAS : SPKS-G

NAMA CO.ASS : ARISTIAN DAMANIK

LABORATORIUM KLIMATOLOGI

PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA

2023
A. TUJUAN
1. Melatih praktikan untuk mengolah dan menganalisis
data Meteorologi dari alat klimatologi konvensional
serta menyajikannya dalam bentuk siap pakai.
2. Melatih praktikan untuk menganalisis data Meteorologi
dari alat AWS serta menyajikannya dalam bentuk siap
pakai
3. Mempelajari hubungan timbal balik antar anasir-anasir iklim

B. PENDAHULUAN
Dalam menganalisis data Meteorologi dapat dilakukan
baik secara konvensional maupun otomatis dengan
menggunakan alat AWS (Automatic Weather Satation).
Analisis data meteorologi secara konvensional diambil dari
peralatan analis cuaca lengkap seperti ombrometer,
thermometer suhu udara,lux meter, aktinograf dwi logam,
dan biram anemometer. Sedangkan analisis data
meteorologi secara otomatis diambil dari suatu alat
pengukur cuaca otomatis AWS (Automatic Weather
Satation). Dan pengembangan dari stasiun cuaca versi
tradisional yang berfungsi untuk menghemat tenaga kerja
manusia atau memungkinkan pengukuran di daerah-daerah
terpencil. Disuatu wilayah diperlukan adanya data cuaca
bulanan selama satu tahun dari suatu stasiun Meteorologi,
yang terdiri dari dari data Curah Hujan (CH), Evaporasi
(EV), Suhu thermometer Bola Basah (TBB), Suhu
Termometer Bola Kering (TBK), Panjang Penyinaran (PP),
Intensitas Penyinaran (IP) dan Kecepatan Angin (KA).
C. METODE

Alat :

1. Alat pengukur angin horizontal


(David Cup Anemometer)
2. Alat pengukur curah hujan
(Rain Gauge)
3. Alat pengukur suhu dan tekanan udara
(V-3 Hummidity, Temperature dan Barometric
Pressure)
4. Alat pengukur radiasi matahari
Pyranometer Solar Radiation
5. Alat pengukur jarak jauh dan pelapor informasi pada
perancangnya atau kepada operator system
(Telemetri)
6. Alat pengubah energi surya menjadi energi listrik
(Solar Cell)
7. Pusat data pada AWS
(Data Logger)
D. HASIL PENGAMATAN
Gambar Nama Alat Spesifikasi Alat
Alat
1. David Cup Anemometer  Ketelitian:+- 5%
 Resolusi: 1mph (0,45
m/s, 1.6 km/hr)
 Jangkauan: 0-129 mph
(58
m/s, 209 km/hr)
Fungsi:
Mengukur kecepatan angin secara
horizontal

2. Rain Gauge  Ketelitian: 1%


 Resolusi: 0,2 mm
 Jangkauan: -40-+80°C

Fungsi:
Mengukur curah hujan

3. V-3 Hummidity,
Temperature dan Relatif humidity
Barometric Pressure
 Ketelitian: +-2%
 Resolusi: 1%
 Jangkauan: 0-100%
Air temperature

Barometric pressure
 Ketelitian: 0,4kPa

 Resolusi: 0,01kPa
 Jangkauan: 49-109kPa
Fungsi:
Mengukur suhu dan tekanan udara
Pyranometer  Ketelitian: +- 5%
4.
Solar Radiation  Resolusi: N/A
 Jangkauan: 380-1120 mm
Fungsi:
Mengukur radiasi matahari

5. Telemetri  Ketelitian : ± 1%
 Resolusi : 0,2mm.
 Jangkauan : 300m -900m
Fungsi :
mengukur jarak jauh dan pelapor
informasi pada perancang nya atau
operator sistem
6. Solar Cell  Ketelitian : 100% Resolusi
: 0,1mV- 100V
 Modul solar cell :
50WP/100WP/200W
P
Fungsi :
mengubah energy
surya menjadi energy listrik.

7. Data Logger  Type sensor:


optical encoder
 Akurasi: 1cm
 Range pengukuran: 0
- 65535 cm
 Pelampung: fiber, dia.
107 mm, tinggi 218 mm
Stainless, dia. 31,7 mm,
tinggi 85,5 mm
Fungsi:
Sebagai pusat data hasil pengamatan
AWS
Automatic Weather Station (AWS) atau Stasiun Cuaca Otomatis adalah
alat yang digunakan untuk memantau kondisi atmosfer seperti suhu, kelembaban,
tekanan udara, arah dan kecepatan angin, serta curah hujan. AWS dapat
memberikan data cuaca secara real-time dan terus-menerus dengan akurasi yang
tinggi. AWS memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan stasiun cuaca
konvensional, seperti kemampuan untuk mengirimkan data secara otomatis
melalui jaringan komunikasi dan kemampuan untuk bekerja secara mandiri tanpa
adanya kehadiran manusia.
AWS terdiri dari beberapa komponen seperti sensor, transmitter, logger,
dan power supply. Sensor adalah komponen yang digunakan untuk mengukur
parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, arah dan kecepatan
angin, dan curah hujan. Transmitter digunakan untuk mengirimkan data yang
diperoleh dari sensor ke logger. Logger adalah komponen yang berfungsi sebagai
perekam data cuaca dan juga sebagai pengatur operasi sistem. Power supply
digunakan untuk memberikan daya pada AWS.
AWS sangat penting dalam bidang meteorologi, terutama untuk memantau
cuaca di wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia, seperti daerah pegunungan
atau lautan. AWS juga digunakan untuk keperluan pertanian, perikanan,
transportasi, dan keamanan penerbangan. Data cuaca yang diperoleh dari AWS
juga dapat digunakan untuk memprediksi cuaca di masa depan.
Namun, penggunaan AWS juga memiliki beberapa tantangan. Salah satunya
adalah kebutuhan akan perawatan dan pemeliharaan secara rutin untuk menjaga
kinerja dan akurasi data yang diperoleh. Selain itu, biaya instalasi dan operasional
yang tinggi juga menjadi kendala bagi penggunaan AWS di daerah yang kurang
berkembang.
E. KESIMPULAN

1. Automatic Weather Station (AWS) adalah stasiun pengamatan cuaca


otomatis yang digunakan untuk memonitor kondisi atmosferik di suatu
wilayah.
2. AWS terdiri dari beberapa sensor seperti termometer, barometer,
higrometer, anemometer, dan sensor curah hujan
3. Data yang dihasilkan oleh AWS dapat digunakan untuk mengamati
perubahan cuaca, melakukan prediksi cuaca, dan untuk kepentingan
pertanian, transportasi, dan industri lainnya.
4. AWS dapat memperbarui data secara real-time dan dapat diakses dari
jarak jauh.
5. Dalam pengoperasiannya, AWS juga perlu memperhatikan faktor-faktor
seperti keakuratan pengukuran, pemilihan lokasi yang tepat, dan
ketersediaan akses ke jaringan internet atau telekomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D. K. (2018). Analisis Kualitas Data Automatic Weather Station


(AWS) di Stasiun Geofisika, Yogyakarta. Jurnal Fisika Indonesia,
22(64), 17-21. Diakses pada 19 Maret 2023 pukul 19.24 WIB

Li, L., Song, G., Liu, H., Wang, J., Li, W., & Li, H. (2019). Study of the
calibration and correction method for the Automatic Weather Station
(AWS) based on the Vaisala HMP155 sensor. Agricultural and
Forest Meteorology, 279, 107744. Diakses pada 19 Maret 2023
Pukul 19.37 WIB

Nurkholis, N., Kurnia, R., & Winarno, W. (2020). Analisis Faktor-


Faktor Penentu Kinerja Automatic Weather Station (AWS) di
Stasiun Meteorologi Kelas I Tangerang. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis, 12(1), 109-116. Diakses pada 19 Maret 2023 Pukul
20.01 WIB

Rizki, M. F., & Sasongko, D. (2019). Penerapan Automatic Weather


Station (AWS) untuk Mendukung Pengembangan Pertanian
Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(2), 105-111.
Diakses pada 20 Maret 2023 Pukul 19.25 WIB

Rosser, J. F., & Williams, G. M. (2007). An evaluation of an automatic


weather station for use in agricultural research. Agricultural and
Forest Meteorology, 144(1-2), 114-122. Diakses pada 20 Maret
2023 Pukul 20.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai