Anda di halaman 1dari 18

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


SEKILAS INFO
Sri Fatmawati / NIP: 198301052008012017 CPNS 2008 (Dari Umum)
PNS 2009
2008 – 2019 : Stamet Ahmad Yani Semarang PMG Muda / III - C
2019 – Now : PUSAT INSTRUMENTASI
Sub bidang Instrumentasi & Rekayasa
Peralatan Meteorologi (IRM)
Pendidikan :
D III : Teknik Elektronika (2004)
S1 : Teknik Elektro (2012)
S2 : Teknik Informatika (2018)
Email : fatmawatissri@gmail.com
HP : 081226035753
SENSOR ANGIN
PENGERTIAN
Angin yang bertiup di atas permukaan bumi diukur pada
ketinggian 10 meter dari permukaan, dimana karakteristik dan
variabilitas sirkulasi angin permukaan tersebut sebagai akibat
proses interaksi antara laut dan atmosfer yang dipengaruhi
pergerakan posisi matahari
Angin secara garis besar terdiri dari dua vektor yang
direpresentasikan dengan arah dan kecepatan angin

Satuan kecepatan angin secara umum adalah knot dan meter per
second (m/s)

Satuan untuk arah angin adalah derajat (°) dengan rentangan


antara 0° - 360°

Alat Ukur arah dan kecepatan angin dinamakan anemometer

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


SENSOR ANGIN
Tipe Anemometer Ultrasonik
1 Anemometer Ultrasonik 1D
Anemometer Ultrasonic 1D (baca: satu dimensi), umumnya digunakan untuk mengukur kecepatan
dan arah aliran udara horisontal dalam sebuah terowongan, tabung, atau aplikasi lain yang
serupa. Nilai hasil pengukuran dapat diperoleh melalui antarmuka serial sebagai sinyal analog
dan/atau data.
Sinyal Analog
Kecepatan aliran tanpa deteksi arah

Sinyal Serial
Kecepatan aliran dan arah, serta suhu virtual.
Anemometer Ultrasonic 1D memiliki 2 transduser ultrasonik yang berada pada posisi
yang saling berlawanan. Masing-masing transducer berfungsi sebagai pengirim dan
dan penerima sinyal akustik. Saat melakukan pengukuran, maka dilakukan penghitungan
waktu tempuh dari pulsa yang bergerak bolak-balik dari pengirim dan penerima
ultrasonik yang biasanya terpisah pada jarak 10 – 20 cm. Pengukuran dilakukan pada
kecepatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 5 hingga 100 Hz, supaya menghasilkan
respon waktu dan akurasi yang baik.

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


SENSOR ANGIN
Tipe Anemometer Ultrasonik
2 Anemometer Ultrasonik 2D
Konstruksi Anemometer Ultrasonik 2D yang umum digunakan ada 2, yaitu tipe 3 transduser dan
tipe 4 transduser

Tipe 3 transduser Tipe 4 transduser


Anemometer Ultrasonik 2D Anemometer Ultrasonik 2D tipe ini memiliki 4
tipe ini memiliki 3 buah buah (2 pasang) transduser yang posisinya
transduser yang terpasang saling berlawanan pada jarak 10 – 20 cm.
membentuk konfigurasi Kedua pasang transduser tersebut saling
segitiga sama sisi. tegak lurus satu sama lain.

Masing-masing transduser berfungsi sebagai


Sinyal Analog Sinyal Serial pengirim dan penerima sinyal akustik. Jalur
Kecepatan aliran tanpa Kecepatan aliran dan dan arah pengukuran diatur dengan
deteksi arah arah, serta suhu virtual. menggunakan rangkaian kontrol elektronik.

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


SENSOR ANGIN

PERAWATAN DAN TROUBLESHOOTING


Troubleshooting

Perawatan dilakukan dengan kegiatan Gejala Solusi


sebagai berikut:
Tidak ada output Cek daya DC, kabel, dan koneksi.
Cek setting komunikasi, termasuk port Com.
1. Jika terdapat endapan kotoran yang Cek unit berada dalam mode Continuous
menempel pada sensor, pembersihan Cek peralatan komunikasi terhubung dengan benar.
dapat dilakukan dengan menggunakan Cat: umumnya pin TX + Anemometer terhubung dengan pin RX
kain yang dibasahi deterjen lembut. + pada converter
Output rusak Cek setting komunikasi sesuai dengan sistem host.
2. Pengecekan semua konektor dan kabel Coba turunkan baudrate.
yang diakibatkan kontak yang buruk, Cek panjang kabel dan tipe
korosi dan lain sebagainya
Komunikasi satu Cek rangkaian sesuai manual
arah
3. Lakukan beberapa pengujian konfigurasi
Output salah, Pastikan jalur transduser tidak terhalang
berdasarkan buku petunjuk yang
data invalid
disediakan oleh pabrikan.

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG
Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
PENGERTIAN RADIASI MATAHARI
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari
proses thermonuklir yang terjadi di Matahari.
Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik.
Energi matahari adalah energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Proses
radiasi matahari di bagian atas atmosfer terestrial disebut radiasi matahari ekstraterestrial;
97% diantaranya terbatas pada kisaran spektral 290 hingga 3.000 nm, yang disebut sebagai
radiasi matahari

Pada meteorologi, terdapat beberapa jenis radiasi matahari yang di ukur, diantaranya:
Radiation balance /
Global radiation Albedo-radiation Sunshine
Netto-radiation

Kuantitas radiasi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok sesuai asal


usulnya, yaitu radiasi matahari dan terestrial. Dalam konteks materi ini,
"radiasi" dapat menyiratkan suatu proses atau berlaku untuk banyak kuantitas.
Misalnya, "radiasi matahari" dapat berarti energi matahari, paparan sinar
matahari, atau radiasi matahari

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
INSTRUMEN RADIASI METEOROLOGI
Klasifikasi Instrumen Parameter yang dihitung Fungsi utama Sudut penglihatan
Absolute Pyrheliometer Radiasi matahari langsung Standar utama 5 × 10−3
(kira-kira 2.5* setengah sudut)
Pyrheliometer Radiasi matahari langsung (a) Standar sekunder untuk kalibrasi 5 × 10−3 sampai
(b) Jaringan 2.5 × 10−2

Spectral Pyrheliometer Radiasi matahari langsung pada pita spektral Jaringan 5 × 10−3 sampai
yang luas (yaitu dengan filter OG 530, RG 2.5 × 10−2
630, dsb)
Sunphometer Radiasi matahari langsung pada pita spektral (a) Standar 1 × 10−3 sampai
yang sempit (yaitu pada 500 ±2.5 nm, 368 (b) Jaringan 1 × 10−2
±2.5nm) (kira-kira 2.3* sudut penuh)
Pyranometer (a) Radiasi (matahari) global (a) Standar kerja 2𝜋
(b) Radiasi (matahari_ (b) Jaringan
Spectral Pyranometer Radiasi (matahari) global dalam rentang Jaringan 2𝜋
spektral broadband (yaitu dengan filter OG
530, RG 630, dsb)

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
INSTRUMEN RADIASI METEOROLOGI
Klasifikasi Instrumen Parameter yang dihitung Fungsi utama Sudut penglihatan
Net Pyranometer Radiation (matahari) global net (a) Standar kerja 4𝜋
(b) Jaringan
Pyrgeometer (a) Radiasi gelombang panjang atas Jaringan 2𝜋
(downward-looking)
(b) Radiasi gelombang panjang bawah
(upward-looking)
Pyrradiometer Radiasi total Standar kerja 2𝜋
Net Pyrradiometer Radiasi total net Jaringan 4𝜋

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
FUNGSI PENGUKURAN RADIASI MATAHARI

Untuk mempelajari transformasi energi dalam sistem atmosfer-Bumi dan variasinya dalam ruang dan waktu;

Untuk menganalisis sifat-sifat dan distribusi atmosfer berkenaan dengan konstituennya, seperti aerosol,
uap air, ozon, dan sebagainya;

Untuk mempelajari distribusi dan variasi radiasi masuk, keluar dan bersih;

Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan biologis, medis, pertanian, arsitektur dan industri sehubungan dengan radiasi;

Untuk memverifikasi pengukuran dan algoritma radiasi satelit.

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
Sensor Radiasi Matahari pada AWS Digitalisasi
1 SP Lite 2
SP Lite 2 dapat digunakan di semua kondisi cuaca dan dirancang untuk masa operasi yang
panjang dengan perawatan sederhana. Sensor menerima energi matahari dari seluruh belahan
bumi dan menghasilkan output tegangan kecil yang dapat dikonversi menjadi radiasi dalam Watt
per meter persegi (W / m²).

Output radiasi matahari


Jangkauan spectral 400-1100nm
dapat dihitung dengan
Waktu respon @95% <500ns
persamaan :
Non-linieritas 0-1000W/m2 <1%
Dependensi suhu -40oC hingga +80oC -0.15%/oC
𝑈𝑒𝑚𝑓
𝐸𝑠𝑜𝑙𝑎𝑟 = Hingga 80oC
𝑆 Error Direksional
(pada berkas 1000W/m2)
<10 W/m2

Sensitivitas 60 – 100 µV/W/m2


Esolar[W/m2] = Radiasi
Ketidakstabilan
Uemf [µV] = Tegangan keluaran <2%
𝜇𝑉 (perubahan/tahun)
S [𝑊/𝑚𝑚2] = Sensitivitas

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
Prinsip Kerja SP Lite 2 • SP lite terdiri dari photodidode lengkap dengan housing dan
kabel. Termasuk sebuah circuit shunt resistor untuk fotodioda
SP-LITE mengukur solar radiasi yang datang agar menghasilkan keluaran tegangan.
(matahari ditambah sky radiation) dengan
sebuah detektor fotodioda. Keluaran dari • Spesifikasi elektrik dari sensor diteruskan oleh karakterisitk
fotodioda berupa arus, yang diubah menjadi fotodioda dan resistor
tegangan oleh sebuah internal shunt resistor. SP-
LITE dapat digunakan untuk aplikasi radiasi • Sensitivitas listrik dari fotodioda berubah sesuai suhu. Nilai
matahari, seperti pertumbuhan tanaman, perubahan berkisar antara 0.2% perubahan per oC. Kalibrasi
konveksi termal dan evapotranspirasi. dilakukan pada 20 oC

Nilai Pengukuran

Sepenuhnya Tertutup Cerah, Berawan Cerah


Awan 50-129 W/m2 120-500 W/m2 500-1000 W/m2

Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG


RADIASI MATAHARI
PERAWATAN DAN TROUBLESHOOTING Jika pyranometer tidak menghasilkan output
sama sekali, maka lakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Lepas kabel SP Lite2 dari data logger,
SP Lite2 membutuhkan perawatan berupa ukur tegangan antara kabel Merah (+)
pembersihan permukaan sensor menggunakan dan Biru(-). Tegangan output harus ada di
kain halus yang dibasahi air atau alkohol antara ~ 0-120 mV untuk radiasi 0-1100
Wm-2.
Pengecekan dan kalibrasi ulang SP Lite2 2. Jika tidak terdapat output, ukur impedansi
dianjurkan untuk dilakukan setiap 2 tahun dari sensor pada kabel Merah dan Biru.
sekali. Bacaan impendansi harus kurang dari
1MΩ. Jika kurang dari 1MΩ, maka
Kalibrasi dapat dilakukan dengan mengoperasikan SP Lite2 pararel dengan rangkaian terindikasi hubung singkat. Jika
sebuah sensor acuan sedikitnya dalam dua hari cerah dan membandingkan hasil ‘tak hingga’, maka sensor rusak atau
bacaan hariannya. kabel putus.
3. Pada saat cerah, umumnya nilai radiasi
Jika hasil perbandingan menunjukkan selisih hasil lebih dari 5 %, maka sensor yang dihasilkan adalah sekitar 1000
harus dikalibrasi ulang. W/m2
4. Cek parameter multiplier sesuai dengan
satuan yang dikehendaki (misal:W/m2)
5. Cek ada tidaknya kesalahan pada
program data logger
Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG
Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG
TUGAS
A. UNTUK STASIUN YANG MEMILIKI AWS DIGITALISASI
1. Sensor Angin : Foto sensor angin dan nilai output sensor angin yang terbaca pada logger.
2. Sensor Radiasi Matahari:
▪ Lakukan dokumentasi sesudah dan sebelum pemeliharaan sensor radiasi matahari
▪ Lakukan pemeliharaan pada sensor radiasi matahari meliputi : pembersihan sensor dan
pengecekan sensor secara visual.
▪ Foto sensor radiasi matahari dan nilai outputnya yang terbaca pada logger.
B. UNTUK STASIUN YANG TIDAK TERDAPAT AWS DIGITALISASI
• Membuat daftar troubleshooting yang pernah terjadi di Stasiun yang berkaitan dengan sensor angin
dan sensor radiasi matahari.
C. UNTUK STMKG
Menyebarkan informasi ini ke teman – teman Taruna STMKG
Diklat Teknis Peralatan Meteorologi Tahun 2020 – AWS Digitalisasi BMKG
TUGAS DIKUMPULKAN
Format bebas, file dalam bentuk PDF.

Paling lambat tanggal 26 Oktober 2020 pukul 23.59 Wib ☺


Dikirim ke email : fatmawatissri@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai