Anda di halaman 1dari 19

ENZIM TANAH

)
Pengertian
• Enzim tanah merupakan kelompok enzim yang terdapat
pada tanah dan secara berkesinambungan memainkan
peran penting dalam memelihara ekologi tanah, keadaan
fisik dan kimia tanah, kesuburan, dan kesehatan tanah.
Enzim-enzim ini memegang kunci fungsi biokimia dalam
keseluruhan proses dekomposisi bahan organik dalam
tanah.
• Enzim tersebut penting dalam menkatalisis beberapa reaksi
vital yang dibutuhkan untuk proses kehidupan dari
mikroorganisme tanah dan menjaga stabilisasi struktur
tanah, mendekomposisi limbah organik, pembentukan
bahan organik tanah, dan siklus nutrient. Itulah sebabnya
enzim tanah memegang peranan penting dalam agrikultur.
Macam-macam Enzim Tanah
Sumber-sumber Penghasil Enzim Tanah
Fungsi Dari Enzim Yang Terdapat Dalam Tanah

• Enzim tanah berperan penting dalam mengkatalis


reaksi penguraian berbagai substrat dalam tanah,
berperan dalam siklus hara, dan sebagai indikator
perubahan tanah. Beberapa enzim penting
terutama yang terkait dengan enzim yang bekerja
dalam metabolisme bahan organik, yaitu kitinase,
urease, selulase, fosfatase, dan protease.
• Kitinase berperanan penting dalam pengendalian
hayati fungi dan nematoda patogen tanaman dimana
patogen tersebut menyerang tanaman dengan cara
hidup parasit.
• Kitinase yang dihasilkan oleh rhizobakteri diyakini
mempunyai peran aktif dalam pengendalian fungi
patogen tanaman.
• Enzim urease mengubah nitrogen organik menjadi
nitrogen anorganik dengan menghidrolisis urea
menjadi amonium dan karbondioksida.
• Enzim fosfatase berperan dan mempercepat
produksi ortofosfat dari P organik.
• Fosfomonoesterse merupakan salah satu enzim
golongan fosfatase yang berperan dalam
menghidrolisis ikatan ester fosfat dalam tanah
sehingga tersedia berbagai bentuk fosfor yang
dibutuhkan tanaman.
• Selulase adalah suatu enzim yang
menghidrolisis senyawa selulosa menjadi
glukosa.
• Protease merupakan enzim penting dalam
siklus N di lahan basah yang berfungsi dalam
transformasi organik nitrogen (protein) di
dalam tanah dan limbah bahan organik lainnya
menjadi N inorganik (NH4+), yang kemudian
digunakan oleh tanaman
Berdasarkan lokasinya, secara umum enzim dapat
diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu
1. Berasosiasi dalam sel hidup (enzim endo/intraselular) Fungsi
enzim intraselular adalah mensintesis bahan selular dan
menguraikan sumber makanan untuk menyediakan energi
yang dibutuhkan sel
2. Enzim ekso/ekstraselular yang berasal dari sel hidup dan
sudah lepas ke dalam tanah
Sedangkan enzim ekstraselular yang lebih stabil berfungsi
melangsungkan perubahan-perubahan seperlunya pada
unsur hara di sekitarnya sehingga memungkinkan unsur hara
tersebut memasuki sel.
Enzim ini berada pada fase cair atau masih berasosiasi
dengan permukaan eksternal dari epidermis akar atau
dinding sel.
Beberapa sifat enzim antara lain:
• Enzim berupa protein murni atau gabungan antara
protein dengan gugusan kimia lainnya, akan
mengalami denaturasi oleh panas, terpresipitasi oleh
etanol atau garam-garam inorganik berkonsentrasi
tinggi, tidak dapat melewati membran
semipermeabel, serta tidak bersifat stabil

• Aktivitas enzim tanah berasal dari enzim bebas yaitu


eksoenzim yang lepas dari sel hidup, endoenzim yang
dibebaskan dari selsel yang pecah dan enzim yang
masih tertinggal dalam sel yang masih berkembang
biak
• Sedangkan peranan enzim tanah sebagai mediator
dan katalisator dari fungsi-fungsi tanah antara lain:
dekomposisi dan transformasi bahan organik,
pelepasan unsur hara inorganik, fiksasi N, detoksifikasi
senyawa xenobiotics, nitrifikasi dan denitrifikasi
• Selain itu juga terlibat dalam transfer energi,
menentukankualitas lingkungan dan produktivitas
pertanian
Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim Tanah

1. Faktor Alam
a.Faktor Musim
Perubahan musim akan mempengaruhi aktivitas dan populasi mikroba
tanah yang selanjutnya mempengaruhi reaksi enzimatik.
b. Faktor Fisiokimia
• C-organik dan N-total
Aktivitas enzim tanah sering berkorelasi langsung dengan kandungan
Corganik dan N-total yang mencerminkan kandungan bahan organik tanah.
• pH
Derajat kemasaman dan kebasaan tanah merupakan faktor penting
terhadap pergerakan aktivitas enzim dalan tanah. Perubahan konsentrasi H+
mempengaruhi enzim, substrat dan kofaktor melalui derajat ionisasi dan
larutan.
• Temperatur
Reaksi enzimatik sama halnya dengan reaksi kimia yang lain
yaitu apabila temperatur meningkat maka kecepatan reaksi
meningkat.
• Kelembaban dan kadar garam
Air tidak hanya merupakan komponen utama penyusun sel
mikroba tanah tetapi juga sebagai medium berbagai proses
katalitik, terutama yang berkaitan dengan reaksi hidrolitik
yang penting bagi sintesis, produksi dan aktivitas enzim
ekstra dan intraselular
• Humus
Koloid humik memiliki peran penting dalam imobilisasi,
stabilisasi dan ekspresi aktivitas enzim tanah.
• Mineral liat
Mineral liat dapat mempengaruhi pertumbuhan
mikroba, gaya adhesi, proses metabolik serta ekologi
mikroba dan virus. Enzim yang diadsorbsi oleh mineral
liat akan mengalami perubahan seperti pH optimum,
parameter kinetik, aktivitas dan stabilitasnya.
• Populasi mikroba, respirasi dan kandungan C-
biomassa tanah
Aktivitas urease meningkat seiring dengan
meningkatnya populasi mikroba dan respirasi tanah.
Aktivitas enzim ini tertinggi berada dalam zona
rhizosfer di mana aktivitas dan populasi mikrobanya
tinggi, dan terakumulasi dari akar tanaman
2. Faktor Anthropogenik
a.Polutan Lingkungan
•Hujan asam dan logam berat merupakan contoh polutan
lingkungan. Peningkatan hujan asam akibat peningkatan kadar
CO2, sulfur, gas N2 dan N2O di atmosfer akan meningkatkan [H+]
di atmosfer yang secara langsung melalui hujan asam juga
meningkatkan deposit H+ dalam tanah yang dicerminkan dengan
pH tanah.
b.Pengaruh Pertanian
•Substrat enzim
Nilai reaksi-reaksi enzim dibatasi oleh banyak sedikitnya enzim dan
substrat jika faktor lingkungan lainnya dianggap konstan.
•Pemupukan dan pestisida
Pengaruh pupuk (organik maupun inorganik) pada aktivitas enzim
tanah dipengaruhi oleh jenis tanah, jenis enzim dan waktu aplikasi
pupuk. Dampak tersebut dapat disebabkan oleh perubahan
karakteristik tanah seperti kelembaban tanah dan konsentrasi,
serta ketersediaan nutrisi berupa bahan organik atau inorganik.
• Penutupan dan pengelolaan lahan
Aktivitas enzim tanah ada kalanya dipengaruhi oleh jenis
tanaman penutup lahan yang alami atau yang
dibudidayakan, serta usaha pengelolaan lahannya. Hal ini
erat hubungannya dengan biomassa, populasi mikroba,
kandungan C-organik, N-total, serta kadar air tanah yang
sangat sensitif terhadap tindakan pengolahan tanah.
• Inhibitor urease
Efektivitas hidrolisis urea menjadi NH3 dan CO2 oleh
urease tanah dapat dibatasi oleh adanya inhibitor urease.
Beberapa permasalahan yang timbul dalam
menetapkan aktivitas enzim tanah (skala analisis)
dipengaruhi oleh:
(1) kondisi awal tanah yang meliputi penanganan awal
dan penyimpanan sampel tanah,
(2) perlakuan sterilisasi baik secara fisika maupun kimia,
serta
(3) faktor-faktor yang terlibat dalam analisis (substrat,
buffer, pH, temperatur, pengocokan)

Anda mungkin juga menyukai