Anda di halaman 1dari 3

Enterobacteria

Bakteri anggota famili Enterobacteriaceae merupakan bakteri yang biasa ditemukan


pada makanan dan minuman yang terkontaminasi, baik beku, dimasak, maupun tidak.
Beberapa bakteri anggota famili Enterobacteriaceae bersifat patogen, di antaranya anggota
genus Enterobacter, Serratia, Escherichia, Proteus, Salmonella, Shigella, Escherichia, dan
Klebsiella.
1. Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang, dan
termasuk dalam salah satu dari genus Enterobacteriaceae. Escherichia coli merupakan
salah satu bakteri yang telah banyak dipelajari diantara bakteri lainnya. Escherichia
coli dapat tumbuh dengan cepat dan optimal serta mampu bereplikasi dalam kurun
waktu 20 menit (Jang et.al. 2017). Escherichia coli sering digunakan sebagai
indikator bakteri fekal untuk menilai kualitas air maupun lingkungan.
Strain komensal maupun patogen dari Escherichia coli juga dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada manusia. Terdapat 6 strain bakteri Escherichia coli yang
dipelajari dengan baik (STEC, EPEC, ETEC, EAEC, E.coli yang melekat secara
difusi dan enteroinvasif). Enterohaemorrhagic E. coli (EHEC) merupakan salah satu
jenis STEC yang dapat menyebabkan penyakit usus parah seperti hemolitik, sindrom
uremik, dan kolitis hemoragik dan dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan berujung
kepada kematian (Jang et.al. 2017). Beberapa strain E. coli juga dapat menyebabkan
penyakit ekstraintestinal, dan disebut E. coli patogen ekstraintestinal (ExPEC).
Penyakit yang disebabkan oleh ExPEC termasuk uropatogenik E. coli, meningitis dan
penyebab sepsis (Dale and Wood, 2015).
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri E. coli dipengaruhi oleh faktor biotik
maupun abiotik (Rochelle et.al, 2015).
- Faktor abiotik
o Temperatur
o Air
o Ketersediaan nutrisi
o pH
o Radiasi sinar matahari
- Faktor biotik
o Ada tidaknya mikroorganisme lain
o Kemampuan E. coli untuk mendapatkan nutrisi dan berkompetisi
o Mampu membentuk biofilm di lingkungannya

2. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang, motil, berukuran sekitar 0,6-2 mm,
Gram negative, merupakan bakteri aerob obligat, serta dapat tumbuh dalam suhu.
suhu 37-420C (Madigan et al, 2003 dalam Sulistiyaningsih, 2010). Pseudomonas
aeruginosa bersifat oksidase positif, tidak memfermentasi karbohidrat, namun
beberapa strain mampu mengoksidasi glukosa. Pseudomonas aeruginosa merupakan
bakteri yang mudah tumbuh dengan banyak jenis media pembiakan (nutrisi yang
dibutuhkan sangat sederhana). Penelitian tingkat laboratorium dapat menggunakan
medium paling sederhana untuk pertumbuhannya yang terdiri dari sumber karbon
(asam asetat) dan sumber nitrogen (ammonium sulfat). Koloni Pseudomonas
aeruginosa mengeluarkan bau manis atau menyerupai anggur yang dihasilkan
aminoasetafenon. Beberapa strain tertentu dapat menghemolisis darah (Todar, 2004
dalam Sulistiyaningsih, 2010).
Pseudomonas aeruginosa dapat menimbulkan infeksi pada saluran pernapasan.
Bakteri tersebut membentuk koloni yang mampu bersifat saporfit pada manusia yang
sehat namun, menyebabkan penyakit pada manusia dengan imunitas yang rendah
(oportunistik).

3. Clostridia sporogenes

Daftar Pustaka
Dale, A.P. and Woodford, N,. 2015. Extra-intestinal pathogenic Escherichia coli (ExPEC):
disease, carriage and clones. J Infect 71. Page 615-626.
Jang, J., Hur H. G., Sadowsky, M.J., Byappanahalli, M.N., Yan, T., Ishii, S., 2017.
Environmental Escherichia coli : Ecology and Public Health Implications – A Review.
Journal of Applied Microbiology. Page 570-581
Sulistiyaningsih, Rr. 2010. Uji Kepekaan Beberapa Sediaan Antiseptik Terhadap Bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resisten (PAMR).
Laporan Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.
Rochelle-Newall, E., Nguyen, T.M.H., Le, T.P.Q., Sengtaheuanghoung, O. and Ribolzi, O.
2015. A short review of fecal indicator bacteria in tropical aquatic ecosystems:
knowledge gaps and future directions. Front Microbiol 6. Page 308.

Anda mungkin juga menyukai