2. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang, motil, berukuran sekitar 0,6-2 mm,
Gram negative, merupakan bakteri aerob obligat, serta dapat tumbuh dalam suhu.
suhu 37-420C (Madigan et al, 2003 dalam Sulistiyaningsih, 2010). Pseudomonas
aeruginosa bersifat oksidase positif, tidak memfermentasi karbohidrat, namun
beberapa strain mampu mengoksidasi glukosa. Pseudomonas aeruginosa merupakan
bakteri yang mudah tumbuh dengan banyak jenis media pembiakan (nutrisi yang
dibutuhkan sangat sederhana). Penelitian tingkat laboratorium dapat menggunakan
medium paling sederhana untuk pertumbuhannya yang terdiri dari sumber karbon
(asam asetat) dan sumber nitrogen (ammonium sulfat). Koloni Pseudomonas
aeruginosa mengeluarkan bau manis atau menyerupai anggur yang dihasilkan
aminoasetafenon. Beberapa strain tertentu dapat menghemolisis darah (Todar, 2004
dalam Sulistiyaningsih, 2010).
Pseudomonas aeruginosa dapat menimbulkan infeksi pada saluran pernapasan.
Bakteri tersebut membentuk koloni yang mampu bersifat saporfit pada manusia yang
sehat namun, menyebabkan penyakit pada manusia dengan imunitas yang rendah
(oportunistik).
3. Clostridia sporogenes
Daftar Pustaka
Dale, A.P. and Woodford, N,. 2015. Extra-intestinal pathogenic Escherichia coli (ExPEC):
disease, carriage and clones. J Infect 71. Page 615-626.
Jang, J., Hur H. G., Sadowsky, M.J., Byappanahalli, M.N., Yan, T., Ishii, S., 2017.
Environmental Escherichia coli : Ecology and Public Health Implications – A Review.
Journal of Applied Microbiology. Page 570-581
Sulistiyaningsih, Rr. 2010. Uji Kepekaan Beberapa Sediaan Antiseptik Terhadap Bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resisten (PAMR).
Laporan Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.
Rochelle-Newall, E., Nguyen, T.M.H., Le, T.P.Q., Sengtaheuanghoung, O. and Ribolzi, O.
2015. A short review of fecal indicator bacteria in tropical aquatic ecosystems:
knowledge gaps and future directions. Front Microbiol 6. Page 308.