Anda di halaman 1dari 31

Peran Makro Fauna Tanah

I. Pendahuluan

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
PENDAHULUAN

PERAN PENTING BIOLOGI TANAH

 KESUBURAN TANAH
 PERTUMBUHAN TANAMAN
 KELESTARIAN LINGKUNGAN
RUANG LINGKUP

 Susunan Komponen Struktural dan


Fungsional Jasad Hidup Tanah
 Fungsi Metabolik dalam Daur Unsur Hara
dan karbon
 Aspek Terapan Lingkungan
EKOSISTEM TANAH

 POPULASI  ABIOTIK
 KOMUNITAS

EKOSISTEM
JASAD HIDUP TANAH DALAM
STRUKTUR EKOSISTEM
 PRODUSEN (TANAMAN)
 KONSUMEN (HEWAN, MANUSIA)
 PEROMBAK (JASAD HIDUP TANAH)
CIRI STRUKTUR
EKOSISTEM
 JUMLAH DAN JENIS KOMUNITAS
 HUBUNGAN ANTAR KOMUNITAS
 SUBSTANSI ANORGANIK DAN
DISTRIBUSINYA
TANAH SEBAGAI
EKOSISTEM
BIOTIK ABIOTIK
 FAUNA TANAH  PARTIKEL TANAH
 FLORA TANAH  UDARA TANAH
 AIR TANAH

HABITAT BAGI JASAD HIDUP TANAH DAN


TANAMAN
JASAD HIDUP TANAH

 PENYUSUN JASAD HIDUP TANAH


 INTERAKSI ANTAR BIOTA TANAH
 INTERAKSI JASAD HIDUP TANAH DAN
TANAMAN
 PERAN PENTING JASAD HIDUP TANAH
JASAD HIDUP TANAH

FAUNA

MIKRO MESO MAKRO

METAZOA PROTOZOA SEMUT


ARTROPODA RAYAP
AMOEBA
CACING
NEMATODA
TANAH
COLLEMBOLA
FLORA TANAH

STRUKTUR SUMBER
KARBON
KEBERADAAN
SEL
• OTOTROF
 autochtonous
 PROKARIOT • HETEROTROF
 zymogen
 EUKARIOT
SUMBER ENERGI
• FOTOTROF
• KEMOTROF
INTERAKSI ANTAR JASAD
HIDUP TANAH TANAH

 HUBUNGAN YANG MENGUNTUNGKAN


- ASOSIASI (Azotobacter sp, MPF)
- SIMBIOSIS (Mikorhiza, Rhizobium)
 HUBUNGAN YANG MERUGIKAN
- PATOGENESIS (Patogen)
- PARASITISME (Virus)
2. Biota Tanah

 Jenis – jenis organisme yang dapat


ditemukan pada tanah hutan tidak
berbeda jauh dengan jenis-jenis yang
ditemukan di tanah-tanah lain

 Hanya saja macam, jumlah dan


aktifitasnya organisme pada tanah
hutan lebih besar dibandingkan
dengan tanah pertanian

 Kondisi lingkungan lantai hutan yang


baik mendorong terbentuknya beribu-
ribu mikroorganisme yang
mengadakan berbagai aktifitas yang
berhubungan dengan pembentukan
tanah, penguraian dan pembusukan
serasah, ketersediaan dan
pengembalian hara, serta metabolisme
dan pertumbuhan pohon
Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
2. Biota Tanah
 Kebanyakan hewan-hewan
tanah membuat tempat tinggal
pada permukaan sampah atau
lapisan humus yang memiliki
kondisi tempat dan cahaya
sesuai dengan kebutuhannya

 Hewan tanah bersifat agak


mobil, tetapi karena distribusinya
tergantung pada sumber nutrisi
organik, mereka umumnya
hanya bergerak dalam horizon
bahan organik saja

 Kebanyakan organisme
memperoleh karbon dari material
organik kompleks dan
kelimpahannya sangat
tergantung pada ada tidaknya
substrat organik yang layak
Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
Nama fauna tanah figure 1
 Chilopoda: Centipedes (4,5,28, 40)
 Diploda: Mellepedes (19, 22, 41)
 Arachnida:
 a. Araneae: Spiders (31, 32)
 b. Acaria: Mites, Ganaski oribatidae (24,32, 37, 45), Tyroglyphidae (42)
 Insecta:
 a.Collembola: Springtails (3, 6, 10, 13,16,20
 b.Lepidoptera (larva):27, 29, 34, 41
 c.Coleoptera: Staphylinoidea (adult) 7,9,17,30,35, 6 Carabidae 25, larva
12,38,44,6,Ellateridae, wireworms
 d.Diptera: Bibionidae (larva) 1,43,48,49. Cyclorrapha (larva) 11, Anthomydae
(adult) 18
2. Biota Tanah
 Eksudasi bahan organik akan
menstimulasi perkembangan
mikroorganisme lainnya pada
permukaan akar

 Organisme ini jumlahnya


bahkan 10-100 kali lebih
banyak pada rhizosphere dan
lapisan agak tengah disekitar
akar dibandingkan dengan
daerah disekitar tanah mineral

 Pada umumnya jumlah


organisme terbesar terdapat
pada lantai hutan dan
rhizosphere, dan jumlahnya
akan menurun sesuai dengan
kedalaman tanah.

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
 1. Earthworm : Lumbricus sp. (Oligohaeta)
 2. Beetle larva, carabidae
 3. Chater, Grub, Phylloperta sp. (Coleoptera)
 4. Slug, Agrimax sp. (Mollusca)
 5. Leatherjacket, Tipolidae (diptera)
 6. Millepede (Diplopoda)
 7. Cutworm, Agrotidae (Lepidoptera)
 8. Centipede (chilopoda)
3. Macam-Macam Biota Tanah….

1. Mikroflora Tanah
 Bakteri
 Kemampuan untuk berkembang tanpa
ketersediaan O2 menjadi dasar pengelompokan
bakteri menjadi 3 (tiga) kelompok yang berbeda
yaitu; aerob; bakteri yang hanya mampu bertahan
hidup jika tersedia O2 anaerob; bakteri yang hanya
mampu bertahan hidup jika tidak adanya O2,
anaerob fakultatif; yaitu bakteri yang mampu
bertahan hidup dengan atau tanpa adanya O2.
3. Macam-Macam Biota Tanah….
2. Hewan Tanah

 Hewan tanah yang terdapat pada lingkungan hutan berpengaruh


terhadap tanah & pertumbuhan pohon.

 Ukuran hewan tanah ini bervariasi dari binatang besar (biasanya


hewan piaraan) sampai ukuran sederhana seperti protozoa

 Peranan hewan ini beragam antara lain; Dekomposer,


mengurangi lapisan penutup tanah pada daerah yang vegetasi
penutup tanahnya terlalu lebat, meningkatkan atau mengurangi
infiltrasi air, dll.

 Vertebrata
 Arthropoda
 Cacing.
 Protozoa

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
3. 2. Hewan Tanah
 Vertebrata

 Umumnya terdiri dari hewan-hewan berkaki empat


berperan dalam proses pelapukan, pengolahan tanah,
skarifikasi dan penanaman

 Hewan ini membantu proses pencampuran material


organik dengan material inorganik yang berada pada
permukaan tanah

 Dekomposisi bahan organik akan dipercepat dengan


penggunaan tanaman sebagai sumber pakan bagi hewan

 Hewan-hewan besar mampu memadatkan permukaan


tanah, sedangkan hewan-hewan kecil berperan sebagai
fasilitator untuk penetrasi air. Tikus, tupai tanah dan
hewan kecil lainnya berpengaruh terhadap mikrorelief
tanah

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
3. 2. Hewan Tanah

2. Arthropoda

 Arthropoda merupakan kelompok hewan dengan tubuh


beruas-ruas & berotot yang berada dilantai hutan

 Kumbang, semut, lipan, keluing, kutu busuk, laba-laba,


dll berperan pada proses dekomposisi serasah

 Hewan pemamah biak akan mebuang makananya ke


lantai hutan

 Kutu busuk mencari makan pada dedaunan dan kayu


yang telah mati, kemudian daun-daun ini akan dibuang
ke lantai hutan

 Keluing mencari makan pada material organik yang


telah mati

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
3. 3. Hewan Tanah
3. Cacing Tanah

 Cacing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu


cacing tanah bersegmen dan tidak bersegmen atau
nematoda

 Kelompok bersegmen memiliki peranan yang lebih


penting dalam pembentukan tanah

 Kelompok bersegmen ini terdiri dari lumbricidae, yang


berukuran agak besar dan enchytraeidae yang
berukuran palig kecil

 Cacing tanah bersegmen mampu menghasilkan material


tanah 30 ton per hektar melalui digesti enzimatik dalam
tubuhnya, dan peruraian hewan

 Bekas cacing ini memiliki nitrogen, pospor, potassium,


kalsium, magnesium, pH, pertukaran kation yang lebih
tinggi dibandingkan didalam tanah.

 Jumlah cacing tanah dalam lantai hutan diperkirakan


mencapai
Laboratorium 1,5 juta-2,5 juta perhektar
Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
4. Dekomposisi Bahan Organik

 Pada dasarnya semua bagian vegetatif


tanaman dapat terdekomposisi

 Secara konvensional proses Dekomposisi


berlangsung 2-3 bulan

 Hasil penelitian menunjukkan proses


dekomposisi dapat dipercepat menjadi 2-3
minggu atau 1-1,5 bulan tergantung bahan
dasarnya (Penambahan aktivator tertentu)
4.1 . Faktor yang Mempengaruhi Proses
Dekomposisi

 Nilai C/N Bahan


 Ukuran Bahan
 Komposisi Bahan
 Jumlah Mikroorganisme
 Kelembaban dan Aerasi
 Temperatur
 Keasaman
07/09/21 26
5. Hewan di atas Tanah
Terima Kasih

Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB

Anda mungkin juga menyukai