Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR 2

PERCOBAAN I

ENERGETIKA KIMIA

NAMA : MUHAMMAD FADHIL SYAHPUTRA


NIM : 2211014210002
KELOMPOK :
ASISTEN :

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
PERCOBAAN I

ENERGITIKA KIMIA

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan ini adalah :


1. Menentukan besarnya kapasitas kalorimeter
2. Menentukan kalor pelarutan molar garam
3. Menentukan panas peleburan es
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh
suatu zat. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah
maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang
sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu
benda(zat) bergantung pada 3 faktor:
1) massa zat
2) jenis zat (kalor jenis)
3) perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan:
Q = m.c. (t2 – t1)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2 - t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang
digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.( t2 - t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan
baru
H = m.c
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya
berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi
aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis
dapat dirumuskan :

Q lepas = Q Terima

m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)


(Muhsin, 2019).
Sistem adalah sejumlah zat, campuran zat, atau segala sesuatu yang
ada dalam pengamatan. Lingkungan adalah segala sesuatu di luar
sistem. Alam semesta adalah kumpulan dari beberapa sistem dan
lingkungan. Sistem berdasarkan terjadinya pertukaran energi dengan
lingkungan dapat dibedakan menjadi sistem tersekat, sistem tertutup
dan sistem terbuka. Sistem tersekat tidak terjadi pertukaran baik energi
maupun materi. Sistem tertutup hanya terjadi pertukaran energi.
Sedangkan sistem terbuka terjadi pertukaran baik energi maupun
materi. Beberapa proses yang dapat terjadi pada sistem sesuai dengan
keadaan adalah proses isotermal, proses isovolum atau isokhorik, dan
proses adiabatik. Proses isotermal yaitu proses yang berlangsung pada
suhu tetap, semua kalor yang diberikan kepada sistem diubah menjadi
kerja. Proses isovolum atau isokhorik yaitu proses yang tidak
mengalami perubahan volume, semua kalor yang masuk sistem
disimpan sebagai energi dalam. Proses adiabatik yaitu proses yang tidak
menyerap atau melepaskan kalor, dan semua energi digunakan untuk
menghasilkan kerja (Hiskia, 1991).
Energi dalam (U) adalah keseluruhan energi potensial dan energi
kinetik zat-zat yang terdapat dalam sistem. Energi dalam merupakan
fungsi keadaan, besarnya hanya tergantung pada keadaan sistem. Setiap
sistem mempunyai energi karena partikel-partikel materi (padat, cair
atau gas) selalu bergerak acak dan beragam disamping itu dapat terjadi
perpindahan tingkat energi elektron dalam atom atau molekul. Bila
sistem mengalami peristiwa mungkin akan mengubah energi dalam.
Jika suhu naik menandakan partikel lebih cepat dan energi dalam
bertambah (Syukri, 1999).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi:
1) Kalorimeter
2) Pengaduk
3) Termometer
4) Gelas Piala
5) Neraca Analitik
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi
1) Aquades
2) Es
3) Kristal NaOH
3.2 Prosedur Kerja

I. Penentuan Tetapan Kalorimeter


50 ml air

Dimasukkan ke dalam kalorimeter dan dicatat


suhu awalnya
Diaduk, dicatat suhunya setiap 30 detik selama 4
menit

50 ml air panas

Dimasukkan pada menit ke-4 sambil terus diaduk

Diamati dan dicatat suhu air dalam kalorimeter setiap


30 detik selama 10 menit
Hasil
II. Penentuan Kalor Peleburan Es

100 ml air

 Dipanaskan dalam gelas piala


hingga suhunya 60˚C

Es

 Ditimbang sekitar 50 gr dan ditempatkan


dalam kalorimeter dengan cepat agar es
tidak sempat mencair

30 ml air panas

 Dimasukkan ke dalam kalorimeter yang


telah berisi es

Campuran air dan es

 Dicatat suhu campuran air dan es tepat setelah air


panas dimasukkan
 Diaduk sambil tetap mengamati perubahan suhu
 Dipisahkan segera air dan es yang tersisa ketika
suhu campuran mecapai 9˚C
 Ditimbang segera berat es yang tersisa untuk
mengetahui berat es yang meleleh

Hasil
III. Penentuan Kalor Pelarutan

100 ml air

Dimasukkan ke dalam kalorimeter


Diukur suhunya awalnya

5 butir Kristal NaOH

Ditimbang dan dimasukkan ke dalam


kalorimeter yang telah berisi air, aduk
sampai larut
Dicatat suhu campuran setiap 30 detik, mulai
dari NaOH dimasukkan sampai dengan
menit ke-8

Hasil

Anda mungkin juga menyukai