Semester I 2013/2014
LAPORAN LENGKAP
oleh :
Kelompok : A.1314.1.44
Teguh Setiawan 13012042
Natasha Kurniawati 13012079
ABSTRAK
Setiap alat ukur memiliki kekurangan dan karakteristik masing-masing.
Misalnya termokopel, alat ini hanya bisa membaca temperatur benda dan tidak
bisa membaca tegangan, sehingga untuk
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI .............................................................................................
iii
iv
1.1
1.2
1.3
2.1
Termokopel .............................................................................
2.2
3.1
3.2
3.3
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
10
10
11
13
15
5.1
Kesimpulan .............................................................................
15
5.2
Saran ........................................................................................
15
16
LAMPIRAN A
17
LAMPIRAN B
18
LAMPIRAN C
20
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Anatomi termokopel ..............................................................
10
12
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Temperatur dan tegangan percobaan kalibrasi termokopel ......
10
12
13
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Termokopel
Termokopel terdiri dari dua kata, yaitu thermo yang berarti energi panas dan
couple yang berarti pertemuan dari dua buah benda. Dengan kata lain, termokopel
adalah sebuah sensor temperatur yang seringkali digunakan untuk mengubah
besaran temperatur suatu benda menjadi besaran tegangan atau voltase, di mana
termokopel ini sendiri terdiri dari dua logam berbeda jenis yang bertemu atau
terhubung pada suatu titik. Prinsip kerja termokopel didasari dengan prinsip
Seebeck, yaitu konduktor apapun akan menghasilkan tegangan listrik jika terdapat
perubahan/gradien temperatur, hal ini dikenal dengan nama termoelektrik. Dua
logam yang berbeda jenis tentunya memiliki tegangan yang berbeda pada
temperatur tertentu. Daya konduksi kedua logam tersebut dan responnya terhadap
perubahan temperatur tentunya juga berbeda. Logam dengan kepadatan electron
tinggi akan mengalirkan electron ke logam dengan kepadatan electron yang lebih
rendah. Sehingga saat simpul termokopel dipanaskan akan menimbulkan
perbedaan tegangan yang sangat kecil (milivolt) yang menimbulkan aliran listrik.
Bagian cold junction termokopel merupakan bagian yang dijaga sebagai
temperatur referensi. Sedangangkan bagian hot junction merupakan bagian yang
dihubungkan dengan objek pengukuran. Temperatur yang terukur oleh termokopel
merupakan temperatur relatif objek terhadap cold junction.
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
(1)
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
Q lepas = Q terima
V I t = mair Cp air T + Ckal T
(2)
: tegangan (volt)
Ckal
awal (C)
(kg)
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Termokopel
Stopwatch
Termometer raksa
Kabel-kabel penghubung
Gelas kimia
Power supply
Gelas ukur
Manometer
Voltmeter
Termometer lab
Ampermeter
Pemanas air
Kalorimeter Joule
Aqua dm
Es batu
Termokopel
Multimeter
Gambar 3. Ilustrasi percobaan 1 dan 2
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
termometer
V
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
No
1
2
3
4
5
6
V (volt)
V (Volt)
3.9135
2.562
2.303
2.219
1.746
1.497
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
y = -0.0431x + 4.0125
R = 0.9894
1
0.5
T (C)
0
0
10
20
30
40
50
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
10
60
70
11
menurut
data
literatur,
kenaikan
temperatur
akan
12
Tabel 2. Tegangan setiap 5 detik pada (a) penurunan temperatur dan (b) kenaikan
temperatur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
t (s)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
V (volt)
2.42
2.35
2.23
2.215
2.184
2.168
2.168
2.168
2.168
(a)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
t (s)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
V (volt)
3.01
3.59
3.69
3.71
3.73
3.76
3.78
3.8
3.82
3.8337
3.842
3.849
3.855
3.861
3.866
3.87
3.873
3.879
3.885
3.89
3.899
3.901
3.901
(b)
Tegangan pada kenaikan
temperatur
Tegangan pada
penurunan temperatur
10 15 20 25 30 35 40
(a)
Gambar 6.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
5
4
3
2
1
0
2.5
2.4
2.3
2.2
2.1
2
(b)
Grafik tegangan terhadap waktu pada (a) penurunan temperatur dan (b)
kenaikan temperatur
13
Dari data literatur, konstanta waktu termokopel dapat dilihat dari waktu
yang diperlukan saat terjadi lonjakan atau penurunan tegangan yang cukup
signifikan. Berdasarkan data hasil percobaan, tampak bahwa perubahan tegangan
yang signifikan berada pada kisaran 0 hingga 10 sekon. Data literatur
menunjukkan bahwa konstanta waktu (tc) akan terjadi saat nilai tegangan yang
ditunjukkan oleh termokopel mencapai 63,2% dari tegangan akhir. 63.2%
tegangan akhir tersebut dapat diperoleh melalui:
V = 63.2% (Vakhir Vawal) + Vawal
Setelah diperoleh tegangan tersebut, maka dapat dicari waktu yang
diperlukan untuk mencapai tegangan tersebut. Yaitu dengan cara interpolasi
waktu dan tegangan yang mengapit tegangan sebesar tegangan hasil perhitungan
tersebut. Kemudian akan diperoleh dua konstanta waktu, yaitu untuk air panas dan
untuk air es. Setelah memperoleh kedua konstanta waktu, keduanya dijumlahkan
dan dirata-rata untuk mendapatkan konstanta waktu termokopel yang kami
gunakan.
T
5.2
9.1
6.2
t (s)
180
240
120
Vi
Vf
2.913 2.689
2.905 2.513
2.901 2.633
Ckal (J/C)
68.91764862
83.00100026
53.81145755
68.57670214
14
perhitungan diperoleh tiga nilai kapasitas panas yang berbeda. Kemudian ketiga
nilai tersebut dirata-rata sehingga diperoleh Ckal sebesar 68.58 J/C
Seharusnya ketiga data Ckal hasil perhitungan tersebut memberikan nilai
yang sama karena kalorimeter yang kami gunakan selalu sama. Akan tetapi,
ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh
sistem yang terjadi saat percobaan tersebut adalah sistem terbuka sehingga
temperatur
lingkungan
berpengaruh
terhadap
temperatur
sistem
dan
mengakibatkan pergeseran pembacaan termokopel. Selain itu, hal ini juga dapat
disebabkan oleh termometer yang menyentuh kumparan saat pengukuran
temperatur. Sehingga temperatur yang terukur tidak sepenuhnya temperatur air di
dalam kalorimeter. Perubahan atau fluktuasi tegangan dan arus yang terukur juga
dapat menyebabkan ketidakakuratan pengukuran. Saat melakukan percobaan,
terjadi beberapa perubahan tegangan dan arus yang tidak dapat diabaikan.
Seringkali tegangan dan arus pada akhir pengukuran berubah cukup signifikan
daripada tegangan dan arus saat percobaan tersebut mulai dilakukan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan Pengukuran Temperatur yang telah dilakukan dapat
disimpulkan hasil sebagai berikut:
5.2 Saran
Dari hasil pembahasan yang kami lakukan kami mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
A.1314.1.44/Sem-I/2013-2014
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Holman, J.P. 2001. Experimental Methods For Engineers. New York: McGrawHill. Halaman 367-374
Young & Freedman. 1999. Sears dan Zemansky Fisika Universitas Edisi
kesepuluh jilid I. Jakarta: Erlangga. Halaman 466-474
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter
http://id.wikipedia.org/wiki/Termokopel
17
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
Cp air 250 C
= 4182 J/Kg0C
Cp air 300 C
= 4181 J/Kg0C
= 997,08 Kg/m3
= 995,68 Kg/m3
18
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
Percobaan 2
Run 1 (penurunan temperatur)
0 63,2 0
=
0
0
Diambil saat gradient V paling besar, yaitu data kedua dan ketiga.
0 = 5
= 10
0 = 2,35
= 2,23
63,2 = 63,2%( 0 ) + 0
Sehingga;
5 0,632(2,168 2,35)
=
10 5
2,23 2,35
5 0,115024
=
5
0,12
5 =
0,115024
5 = 4,7927
0,12
= 5 + 4,7927
= 9,7927
tc yang dihasilkan dari perhitungan bukan tc sesungguhnya, sebab mulai dari t0.
Sehingga tc yang sesungguhnya adalah tc hasil perhitungan dikurangi dengan t0.
= 9,7927 5
= 4,7927
Percobaan 3
Run 1
(V=11,33 V
I=1,77 A
Ti=25,50 C
T=180 detik)
=
Tf=30,70 C
19
= 61,92 /0
20
LAMPIRAN C
DATA MENTAH PERCOBAAN
Percobaan 1
No
1
2
3
4
5
6
T (0 C)
3
33.5
39.5
42
49
61
V (Volt)
3.9135
2.562
2.303
2.219
1.746
1.497
Percobaan 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
t (s)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
V (volt)
2.42
2.35
2.23
2.215
2.184
2.168
2.168
2.168
2.168
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
t (s)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
V (volt)
3.01
3.59
3.69
3.71
3.73
3.76
3.78
3.8
3.82
3.8337
3.842
3.849
3.855
3.861
3.866
3.87
3.873
3.879
3.885
3.89
3.899
3.901
3.901
21
Percobaan 3
N0
1
2
3
V (V)
11.33
13.1
14.93
I (A)
1.77
2.05
2.35
Ti (C)
25.5
25.7
25.8
Tf (C)
30.7
34.8
32
t (s)
180
240
120