Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PBL

NAMA : NYDIA RAMADHANI


NIM : 3232211004
INSTRUMENTASI MALAM A

Dosen pembimbing
Muhammad Jaka Wimbang Wicaksono, S.T., M
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Temperatur suatu benda atau lingkungan dapat diukur dengan
thermometer. Namun ketika thermometer mempunyai keterbatasan
pembacaan. Thermometer hanya mampu mengukur hingga suhu
100°C. Dalam perindustrian, pengukuran suhu untuk peleburan timah
atau apapun memerlukan alat untuk mengukur suhu dan thermometer
tidak dapat digunakan karena hanya mempunyai rentang 0°C –
100°C. Suhu merupakan salah satu parameter yang penting untuk
diukur dalam rangka menentukan kehilangan atau membuat
keseimbangan energi panas. Oleh karena itu mereka menggunakan
thermocouple untuk mengukur suhu karena memiliki ketepatan yang
tinggi.
Banyak cara untuk mengukur temperature dengan berbagai macam
elemen. Elemen yang biasa digunakan pada tranduser temperature
adalah : thermistor, RTD, elemen IC dan thermocouple. Masing-
masing mempunyai karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda-beda,
dan keempat elemen tersebut thermocouple merupakan elemen yang
paling banyak digunakan di dunia industry. Hsl ii terjadi karena range
temperature dari elemen thermocouple yang paling lebar dan
bervariasi. Saya menggunakan thermocouple type K dalam percobaan
ini.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hasil tegangan yang di dapatkan dari suhu yang di ukur.

1.3 Tujuan
Melakukan Analisa hasil tegangan yang di dapatkan saat mengukur
suhu air.

2. Landasan Teori
2.1 Sensor Thermocouple
Thermocouple adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk
mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor
berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek
“thermo-electric”. Efek thermoelectric pada termokopel ini ditemukan
oleh seorang fisikawan Estoniabernama Thomas Johann Seebeck
pada tahun 1982, dimana sebuah logam konduktor yang diberi
perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik.
Prinsip kerja thermocouple adalah menggabungkan dua kawat
logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu
jenis logam konduktor yang terdapat pada thermocoupleakan
berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan sedangkan yang
satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.

3. Perancangan
3.1 Rancangan Skematik

3.2 Program Arduino


int pSuhu = A0;
float suhu;
float suhu1;
float data;
float tegangan;
float tegangan1;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
pinMode (pSuhu, INPUT);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
data = analogRead(pSuhu);
suhu = data * (5.0 / 1023.0);
suhu1 = (16.929 * suhu + 57.143) / 2 ;
String outValue = (String) + suhu1 + "°C\n";
Serial.print("Tegangan= ");
Serial.println(suhu);
Serial.print ("Suhu = ");
Serial.println(outValue);
//Serial.println();
delay(1000);
}

4. Data Pengujian

5. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Thermocouple adalah suatu rangkaian yang tersusun dari dua buah
logam konduktor yang berbeda yang kedua ujungan di satukan.
2. Thermocouple banyak digunakan sebagai alat ukur suhu di dunia
industri, salah satu keuntungannya yaitu mampu mengukur suhu yang
sangat tinggi dan juga suhu rendah.
3. Tegangan yang dihasilkan oleh thermocouple cukup rendah, dilihat
dari data pengujian.

Anda mungkin juga menyukai