PENGUKURAN TEMPERATUR
Kompetensi:
2.1. PENDAHULUAN
Gaya gerak listrik dipengaruhi oleh temperatur kedua ujungnya, umumnya salah
satu ujung digunakan sebagai temperatur rujukan, sedangkan ujung yang lain
digunakan sebagai temperatur yang diukur. Secara sederhana, skema rangkaian
termokopel dapat dilihat pada Gambar 1. Adanya perbedaan temperatur antara
kedua ujung akan menimbulkan tegangan di antara kedua ujung kedua kawat yang
berbeda. Perbedaan teganagn yang ditimbulkan dapat diukur dengan voltmeter
ataupun mili-voltmeter.2.
9
Alat Ukur Tegangan
Logam B
mV
Logam A
Junction 1 Junction 2
T1 T2
Gambar 1. Skema Rangkaian Termokopel
Pengukuran temperatur akan sangat menarik jika sinyal yang diberikan alat ukur
mudah dideteksi dan dapat diperkuat. Hal ini akan berguna untuk tujuan
pengendalian (control). Walaupun demikian, penggunaan alat ukur tersebut harus
cukup akurat, dan ini dapat dilakukan dengan cara kalibrasi. Secara sederhana,
untuk skala temperatur celcius (0C), pada titik beku air yang berada pada tekanan
standar, adalah nol. Sedangkan pada titik didihnya, air murni pada keadaan standar
adalah seratus. Perbedaan besaran antara dua titik tersebut jika dibagi menjadi
seratus bagian yag sama besarnya menjadi satu derajat (10C)
10
2.3. PERCOBAAN
2.3.1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa dapat :
1. Menggunakan beberapa alat ukur temperatur.
2. Menentukan karakteristik temperatur atau tegangan yang dihasilkan oleh
perbedaan temperatur.
2.3.2. Bahan
1. Air
2. Es
2.3.3. Alat
1. Termokopel dan Display Digital
2. Termometer Cairan
3. Voltmeter
Termokopel Voltmeter
Termometer
Cairan
DISPLAY
DISPLAY
Air atau Es
2.3.4. Prosedur
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah :
1. Wadah diisi dengan es (sebagai bahan yang akan diukur temperaturnya),
sementara itu rangkailah termometer digital dan voltmeter.
11
2. Probe termokopel (bagian dari termokopel digital) dan termometer cairan
dimasukkan dalam wadah yang telah berisi bahan yang akan diukur
temperaturnya.
3. Nyalakan catu daya termometer digital, dan amati kedua alat ukur, baik
termokopel maupun termometer cairan, catat angka yang diperlihatkan
display dan angka pada termometer cairan. (Pencatatan sebaiknya
dilakukan ketika bacaan pada termometer cairan sudah tetap), sementara
itu, catat juga angka pada display voltmeter.
4. Biarkan es mencair, karena pengaruh udara luar, dan aturlah pencatatan
angka pada kedua alat ukur temperatur dan voltmeter (seperti langkah 3),
sampai es mencair seluruhnya.
5. Ganti es yang telah mencair dengan air dan wadah yang berisi air tersebut
diletekkan diatas pemanas.
6. Lakukan kembali langkah 2 dan 3.
7. Nyalakan catu daya pemanas, dan aturlah pemanasan yang tidak terlalu
cepat.
8. Catat angka display pada termometer digital dan termometer cairan,
beserta angka pada voltmeter.
9. Lakukan kembali langkah 4, tetapi dengan pemanasan air sampai
mendidih.
10. Bila data yang diambil dianggap cukup, matikan pemanas dan catu daya
termometer digital.
11. Lepaskan kembali rangkaian alat praktikum dan bersihkan alat-alat yang
digunakan serta rapikan kembali tempat kerja yang digunakan.
2.3.5. Perhitungan/Analisis
Data hasil pengukuran termometer dan termokopel berupa beda tegangan maupun
keluaran display ditabulasikan. Bandingkan hasil pengukuran termometer dengan
termokopel.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bela G. Liptak, 2003, Process Measurement and Analysis, Vol. 1, CRC Press,
New York.
Walt Boyer, 2002, Instrumentation Reference Book, 3rd Edition, Butterworth-
Henemann, Singapore.
13