Anda di halaman 1dari 27

BAB 1 : PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

1.1Pengertian Suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.

Suhu memperlihatkan suatu drajat panas pada benda. Atau mudahnya, semakin tinggi
suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energi
yang dipunya oleh suatu benda. Pada setiap atom dalam benda masing-masing bergerak, baik
itu dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi getaran. Makin tinggi energi atom-atom
penyusun benda, maka semakin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga dapat disebut sebagai
temperatur yang diukur dengan alat bernama termometer. Ada empat jenis termometer yang
paling dikenal, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reaumur serta Kelvin.

1.2 Faktor Mempengaruhi Suhu

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi  adalah : lama


penyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, relief permukaan bumi, banyak
sedikitnya awan, dan perbedaan letak lintang ( Murtianto, 2008).

Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh panas matahari, arus permukaan,


keadaan awan, upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada daerah muara dan
sepanjang garis pantai. Faktor-faktor meteorologi  juga berperan yaitu curah hujan,

1|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi
matahari. Variasi suhu musiman pada permukaan untuk daerah tropis sangat kecil,
dimana variasi rata-rata musiman kurang dari 2oC yang terjadi di daerah khatulistiwa
(Hela dan Laevastu, 1981).

Suhu yang paling tinggi berada di permukaan, sedangkan  makin dalam perairan
laut maka suhu akan semakin menurun. Penurunan suhu terjadi pada zona pynocline
yakni antara 200 meter sampai 1000 meter. Semakin dalam akan terjadi perubahan
suhu yang nyaris konstan. Zona dengan perubahan suhu yang besar disebut zona
thermocline. Perubahan densitas pada setiap kedalaman disebut sebagai pynocline
( Wibisono, 2011).

2|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


BAB 2 : PEMBAHASAN
1. Termometer

Termometer Laboratorium

Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah
panas maka air raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skalanya bertambah(semakin
tinggu suhu makan semakin naik pula skala air raksanya). Agar termometer sensitif
terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil dan agar peka terhadap perubahan
suhu maka dinding termometer dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dinding
dibuat dari bahan yang konduktor (bahan yang dapat menghantarkan energy listrik
maupun energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas dengan baik).

Termometer Klinis

3|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa suatu penyakit dan
bisanya diisi dengan air raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit
diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu yang ditunjukkan
setelah dilakukan pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan
pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.

Termometer Ruangan

Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan. Pada
dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lainnya, Namun skalanya saja
yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C.

Termometer Digital

4|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


Termometer digital mempunyai prinsip kerja sama dengan termometer yang
lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital ini menggunakan logam sebagai sensor
suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini akan diterjemahkan oleh
rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

Termokopel

5|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk
mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor yang berbeda dan digabung pada
ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.

Secara kualitatif, kita bisa melihat bahwa suhu merupakan sensasi dingin atau
hangatnya suatu benda yang dirasakan saat menyentuhnya, dengan ini kita bisa
mengetahuinya dengan memakai termometer. Suhu bisa diukur dengan memakai
termometer yang berisi air raksa atau alkohol. kata termometer tersebut diambil dari
dua kata yakni “thermo” yang artinya “panas” dan meter yang artinya “mengukur”.

Tipe termometer

Beberapa tipe termometer antara lain:

1. termometer alkohol
2. termometer basal
3. termometer merkuri
4. termometer oral
5. termometer Galileo
6. termometer infra merah
7. termometer cairan kristal
8. termistor

 Termometer yang sering dipakai

Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:

1. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)

6|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


 Memakai bulb (gelembung besar) pada ujung bawag tempat untuk penampung cairan,
serta tabung sempit (lubang kaliper) sebagai penekan perubahan volume atau tempat
pemuaian cairan.
 Pada prinsipnya suatu cairan volumenya berubah sesuai dengan temperatur. Cairan
yang disisikan terkadang alkohol yang berwarna namun juga dapat cairan metalik yang
disebut merkuri, kedua-duanya dapat memuai jika dipanaskan serta menyusut jika
didinginkan.
 Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
 Keutungannya yaitu tidak mudah terkontaminasi bahan kimia, tidak memerlukan alat
bantu, relatif murah, dan kelemahannya yaitu mudah pecah, mudah terkontaminasi
cairan (alkohol atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang
rumit (pencelupan).

2. Termometer spring

1. Memakai coil (plat pipih) yang terbuat dari bahan logam yang sensitif terhadap panas, di
ujung spering ada pointer.
2. Jika udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan
jika udara dingin logam mengekerut pointer bergerak turun.
3. Pemakaian termometer spring haruslah selalu lelindungi pipa kapiler serta ujung sensor
(probe) terhadap gesekan atau benturan.

3. Termometer nonkontak

Termometer inframerah dapat mendeteksi temperatur dengan optik selama


objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, serta diberikan sebagai suhu,

7|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


dengan mengerahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan objek serta emisinya,
temperatur objek bisa kita bedakan.

4. Termometer elektronik

Dua jenis yang dipakai dipengolahan, yaitu thermocouple dan resistance


thermometer. Biasanya, industri memakai nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga
disebut sebagai sensor Pt-100. Pt merupakan simbol untuk platinum, sensivitas standar
sensor 100 ohm merupakan nominal 0.385 ohm/0 °C, RTDs dengan sensivitas 0.375
serta 0.392 ohm/0 °C juga ada.

2. Dispenser

Definisi

Dispenser adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan air dari galon air
kedalam cangkir. Seiring dengan perkembangan jaman, maka dispenser telah
mengalami beberapa perubahan dan perlengkapan kecanggihan yang dapat
mempermudah kegunaannya pada manusia. Fungsi tambahan tersebut antara lain
ditambahkannya fitur pemanas air, pendingin air, dan fungsi otomatis yang dapat
mempermudah penggunaannya.

8|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


Proses kerja Dispenser

Cara kerja Dispenser sangatlah sederhana, yaitu dengan mengalirnya air dari
galon ke bagian mesin Dispenser sehingga diproses sedemikian rupa menyebabkan
perubahan suhu baik dingin ataupun panas dan dikeluarkan pada bagian Output keran
air

cara kerja pemanas air pada Dispenser

Proses tersebut dimulai saat air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga
akhirnya pada cangkir yang menjadi panas melalui beberapa komponen mulai dari galon
mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir pada tabung pemanas yang
dilengkapi dengan elemen pemanas (heater) sehingga suhu dipanaskan oleh elemen
yang dialiri listrik tersebut.

Perlu dijelaskan kembali bahwa tabung pemanas merupakan tabung yang


terbuat dari logam yang disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen pemanas,
sehingga ketika air mengalir dari galon menuju tabung pemanas, Thermostat (sensor
suhu) yang ada pada tabung pemanas akan memicu elemen pemanas untuk bekerja.

Suhu tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas (heater) diserap oleh air yang
suhunya lebih rendah, setelah suhu air dalam tabung menjadi tinggi dan sampai pada
batas maksimal Thermostat (sensor suhu) yang ada pada tabung, maka sensor tersebut
akan memutus arus listrik pada elemen pemanas.
Pada saat elemen pemanas menyala, lampu indikator pemanas menyala,
begitupun ketika elemen pemanas berhenti bekerja, maka lampu indikator suhu telah
panas akan menyala.

9|Instrumentasi dan Kontrol (suhu)


Perlu diingat bahwa ketika meyalakan pemanas pada dispenser adalah pastikan
air pada tabung pemanas penuh, jika pemanas tabung pemanas dalam keadaan kosong
dan elemen pemanas bekerja maka suhu tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas
tidak terserap oleh air maka akan merusak tabung pemanas itu sendiri dan komponen
lain didekatnya dikarenakan panas yang terlalu tinggi.

Cara kerja pendingin pada Dispenser

Ada dua cara untuk mendinginkan air oleh dispenser, yaitu cara pendinginan air
dengan Fan (thermoelektronik effect atau peltier), dan cara pendinginan air dengan
sistem Refrigran Pendingin air dengan Peltier (fan)
Proses ini dimulai pada saat air mengalir dari galon menuju ketabung pendingin
didalam dispenser. Cara kerja fan ini adalah dengan cara menghisap suhu tinggi pada air
ketika berada pada tabung. Selain menghisap suhu panas, fan (Kipas DC) disini akan
meniupkan angin sehingga pendinginana tabung yang berisi air akan dingin meskipun
tidak sedingin Frezzer atau kulkas.

10 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Namun, dan hanya alat bantu untuk mempercepat pembuangan panas air,
sehinggga tempelatur air hanya akan turun sedikit saja.

Pendingin air dengan sistem Refrigran

Pendingin air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama seperti sistem
pada kulkas. Maka dari itu dingin yang dihasilkanpun akan maksimal karena dilengkapi
dengan beberapa komponen sama seperti pada kukas antara lain Kompressor dan
evaporator.
Satu hal yang menarik dari sistem ini adalah bahwa evaporatornya  dimasukan
kedalam tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama, sehingga
air yang ada disekitar Evapurator akan menjadi air dingin. Evapurator adalah komponen
pendingin yang biasa terdapat pada frezzer atau kulkas.

11 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
dispenser terbagi menjadi beberapa jenis yang saling melengkapi satu sama lainnya. Antara
lain

 Dispenser sederhana
 Dispenser Normal dan panas
 Dispenser Normal, hangat, dan panas
 Dispenser Dingin, Normal dan panas

12 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Rangkaian Listrik pada pemanas air dispenser

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa arus listrik dari sumber tidak langsung
menuju kebagian pemanas, namun melalui Thermostat (pengatur suhu) hal ini
dimaksudkan agar suhu dari tabung pemanas tidak akan melebihi kapasitas (Terlalu
panas) karena Thermostat tersebut akan Otomatis memutus arus listrik bila suhu dari air
telah mencapai batas

Dengan catatan bahwa tabung harus ada airnya

Dan untuk sistem pendinginnya, sebelum menuju ke fan atau kipas pendingin,
arus masuk dulu pada sirkuit unit catu daya (adaptor) untuk mengubah arus AC menajdi
DC.

Dan untuk gambar dibawah ini ketika rangakian telah dilengkapi dengan
kompenen pembantu lain sepertis saklar dan lampu indikator

13 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
3. Rice Cooker

Rice Cooker adalah perabot rumah tangga yang digunakan sebagai pemanak
nasi, dari beras sampai menjadi nasi. Berbeda dengan pendahulunya Magic Jar yang
hanya sebagai penghangat nasi saja.

Sistem kerja Rice Cooker saat menanak nasi sampai menjadi beras ialah arus AC akan melewati

14 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Thermal fuse sebagai pengaman dan mengaktifkan Cast Heater sebagai elemen pemanas.
Ketika panci yang berisi beras dan air dimasukkan ke Rice Cooker, maka panci akan menekan
per Thermostat. Sehingga ketika sakelar digeser ke bawah dalam posisi cook (menanak),
sakelar akan bergeser dan diam dalam posisi cook berkat bahan magnet yang menempel ke
metal. Berbeda pada saat panci belum dimasukkan ke rice cooker, pada saat sakelar digeser
dalam posisi cook, dia akan kembali dalam posisi warming (penghangat) karena magnet
berjauhan dengan metal sehingga sulit untuk menempel.

Pada saat sakelar dalam posisi cook, itu artinya magnet yang ada di Thermostat menempel
pada metal. Itu akan berlangsung ketika metal mendapatkan panas dari panci di atas 134°C
bersamaan dengan matangnya beras menjadi nasi alias surutnya air. Karena bahan metal bila
terkena panas berlebih, maka daya magnet akan berkurang, sehingga menjauh dari
Thermostat. Ketika Thermostat menjauh dari panci (magnet mengalahkan per), dia akan
menggerakkan Leaf Switch dan sakelar akan berpindah ke atas dari posisi cook ke posisi
warming.

Dalam posisi warming, Leaft Switch akan mengaktifkan Thermistor dan disinilah peran
Thermistor yang akan terus menjaga agar panasnya stabil di 70°C - 80°C. Sehingga nasi akan
terus hangat. Di pinggir panci dan tutup rice cooker juga dipasang penghangat, agar hangatnya
merata.

Beberapa komponen Rice Cooker :

1. Thermal Fuse

 Sebuah pengaman (sekring ) bila terjadi panas berlebih.


 Bila di badannya tertera 157°C 220V 10 A itu artinya dia mampu bertahan di bawah suhu
157°C dan mampu mengalirkan arus di bawah 10 Ampere dengan tegangan AC 220V.
Bila suhu sudah mencapai diatas 157°C atau arus yang melewatinya di atas 10A maka

15 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Thermal Fuse akan bunuh diri, niatnya baik yaitu untuk menyelamatkan komponen
sesudahnya.

2. Cast Heater

 Sebuat elemen pemanas


 Mengkonsumsi daya sekitar 300 - 400 Watt
 Bila Cast heater rusak, maka harus diganti yang baru karena biasanya sulit diperbaiki

3. Thermostat

 Sebauah komponen yang terbuat dari magnet dan pegas ( per )


 Fungsinya untuk menekan Leaf Switch sehinga merubah dari cook ke warming
 Ketika pegas ditekan maka magnet akan mudah menempel ke metal karna berdekatan
 Saat metal mendapatkan panas dari panci maka daya magnet dari metal akan berkurang
dan menjauh dari magnet
 karena gaya pegas lebih besar dari gaya magnet maka pegas dapat menekan Leaf Switch

4. Leaf Switch

 Sebuah sakelar yang digerakkan oleh Thermostat


 Tujuannya untuk mengaktifkan warming dan mematikan cook

5. Thermistor

 Sebuah komponen pengatur suhu 


 Dari jenis resistor yaitu PTC yang sifatnya bila mendapatkan suhu panas, maka nilai
resistansinya akan bertambah sehinnga akan memutuskan arus dan ketika suhunya
rendah, maka nilai resistansinya akan menurun dan mengalirkan arus. Ini akan terus
berulang, dengan begitu panasnya akan stabil di 70C - 80C
 Posisi di pinggir panci dalam Rice Cooker

16 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Dengan kita mengetahui komponen dan memahami sistem kerja rice cooker, maka kita akan
lebih mudah memperbaiki sebuah rice cooker. Karena bila kita tidak mengetahui sistem kerja,
maka kita akan kesulitan dalam memperbaikinya.

Dan berikut beberapa kerusakn yang biasa terjadi :

1. Masalah  : Rice cooker mati

    Solusi      : Cek Thermal fuse

    Sistem     : Thermal fuse adalah sekring suhu, bila panasnya berlebih dia akan bunuh diri yang
menyebabkan aliran listrik terputus

2. Masalah : Nasi menjadi kuning dan bau

    Solusi     : Cek pemanas yang ada di tutup rice cooker


    Sistem    : Ketika nasi dihangatkan, uap akan naik dan diserap oleh pemanas yang ada di
tutup rice cooker sehingga tidak akan jatuh ke bawah yang menyebabkan nasi kuning dan bau.

4. AC

AC alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat


yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan
ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya.
Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator,
katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Kompresor :

17 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan,
kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah
menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju
kondensor.

Kondensor :

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan


gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu
dialirkan ke orifice tube.

Orifice Tube :

di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi


cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah
orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup ekspansi :

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang


untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud
cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki
evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin :

refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas
evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator
mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit
cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat
berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan
rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan

18 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk
menyerap kelembapan dari refrigent.

Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan
fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser
yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap
menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari
substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair
maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya
diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian
dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase
cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya
menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya
dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi

19 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam
substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi
[*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka
temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah
terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan
temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang
mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan),
dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya
refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi
dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada
sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan
kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant
yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat [***] mengontrol motor kompresor
untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari
suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

20 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih
dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari
Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya
digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab
lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut
belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan


lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2
metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar
memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik
yang menyebabkan motor AC aktif/jalan

5. Kulkas

Cara kerja kulkas mengikuti hukum Termodinamika di mana udara panas selalu
bergerak ke udara yang lebih dingin. Hanya saja, konsep hukum tersebut dijalankan
secara terbalik. Proses memindahkan panas dari dalam kulkas ke luar dijalankan oleh
komponen bernama Evaporator. Komponen ini bertugas untuk menyerap panas dari
benda yang disimpan di dalam kulkas. Panas yang sudah terhisap kemudian akan
mendinginkan bahan makanan tersebut.

Namun tentu saja, Evaporator tidak bekerja sendiri. Kunci utama dari proses
pendinginan kulkas ada di freon atau refrigeran. Freon memiliki titik didih rendah
sehingga dapat menyerap energi panas dari dalam kulkas lalu membuat isi kulkas jadi
dingin. Cara kerja kulkas bisa dijelaskan melalui contoh berikut ini: Misalkan selesai
mandi Anda keluar dari kamar mandi pasti tubuh terasa dingin. Kenapa? Ini disebabkan
sisa-sisa air di kulit menguap dan mengambil panas dari dalam tubuh.

21 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Jika diibaratkan, evaporator adalah kulit, jaringan di bawah kulit adalah isi kulkas,
dan freon adalah sisa-sisa air pada kulit. Freon atau refrigeran yang mengalir ke dalam
evaporator pertama kali akan berbentuk cair. Setelah menyedot panas dari dalam kulkas
freon tersebut akan dibawa keluar kulkas. Pada saat bersamaan kipas motor
menghembuskan udara dingin dari Evaporator ke seluruh bagian kulkas sehingga lama
kelamaan seluruh isi kulkas akan jadi dingin.

Fungsi Setiap Komponen atau Bagian Kulkas

Proses pendinginan yang cukup panjang tersebut melibatkan 9 komponen utama.


Semua komponen atau bagian tersebut saling bekerjasama untuk menyedot panas dari kulkas
lalu mendinginkan isi kulkas dalam waktu singkat. Setiap komponen kulkas memiliki fungsi
berbeda yaitu:

1. Kompresor, bertugas untuk memompa freon atau cairan pendingin ke seluruh bagian
kulkas
2. Kondensor, berfungsi menukar panas dalam proses perubahan gas freon yang
sebelumnya masuk ke dalam kulkas dalam wujud cair

22 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
3. Filter, menyaring kotoran yang mungkin terbawa masuk selama proses sirkulasi
pendinginan berlangsung
4. Evaporator, bertugas menyerap panas dari benda yang dimasukkan ke dalam kulkas.
Benda yang kehilangan panas kemudian akan menjadi dingin
5. Thermostat, berfungsi mengatur kerja kompresor berdasarkan batas suhu di setiap
bagian kulkas. Intinya komponen ini bertanggung jawab mengatur suhu di dalam kulkas
agar sesuai dengan yang Anda inginkan
6. Heater, berfungsi mencairkan bunga es yang terbentuk dalam evaporator. Beberapa
model kulkas terbaru kini sudah dilengkapi Heater untuk memudahkan mencairkan
bunga es yang menumpuk di freezer
7. Fan Motor, atau kipas yang berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator ke
seluruh bagian kulkas
8. Overload Motor Protector, berfungsi melindungi komponen dari kerusakan akibat
lonjakan listrik berlebih
9. Freon atau Refrigeran, adalah zat yang memiliki titik didih rendah dan berfungsi untuk
menarik panas dari dalam kulkas.

23 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
Perbedaan Cara Kerja Kulkas 1 Pintu dan 2 Pintu

Pada dasarnya cara kerja kulkas 1 pintu dan 2 pintu adalah sama. Keduanya mengandalkan
Evaporator, kompresor, kondensor, dan freon untuk mendinginkan kulkas. Hanya saja, kulkas 2
pintu punya keuntungan lebih banyak jika dibanding kulkas 1 pintu. Selain kapasitasnya menjadi
lebih besar, freezer di pintu atas bisa memiliki suhu yang jauh lebih dingin dibanding bagian
bawahnya. Dengan begini, Anda bisa memisahkan antara makanan biasa dan makanan beku
dan mengatur suhu berbeda di antara 2 bagian tersebut. Ditambah lagi pada kulkas 2 pintu
Anda tidak perlu repot lagi membersihkan bunga es. Kulkas 2 pintu sudah dilengkapi fitur
khusus untuk mencegah adanya penebalan bunga es pada freezer. Fitur tersebut bisa berjalan
otomatis sehingga Anda tidak perlu repot lagi membersihkan bunga es setiap minggu.

24 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
6. Setrika Listrik

Adapun komponen dasar setrika listrik terdiri dari:

 Elemen pemanas
 Sole palate
 Besi pemberat
 Tutup
 Gagang
 Terminal
 Kabel penghubung
 Termostat (yang terdapat hanya di setrika listrik otomatis)

Prinsip kerja :

Saat kabel penghubung dihubungkan ke sumber listrik maka arus listrik akan mengalir dan
memanaskan elemen pemanas. Kemudian panas dari elemen pemanas akan disalurkan ke
dasar setrika. Dengan panas yang ada serta besi pemberat maka setrika mampu untuk
melicinkan pakaian dengan menyalurkan energi panas dari elemen pemanas ke pakaian yang
akan disetrika sehingga pakaian menjadi rapi dan licin karena serat-serat pakaian diluruskan
dengan penggunakan panas dari setrikaan.

Itu adalah prinsi kerja setrika listrik secara umum dan untuk mengetahui lebih jauh tentang cara
kerja pengatur suhu otomatis pada setrika dengan menggunakan teknologi bimetal adalah
sebagai berikut:

 Perhatikan setrika otomatis Anda maka akan terdapat alat pengatur suhu otomatis yang
biasanya terletak tepat di bawah gagang setrikaan sehingga mudah untuk melakukan
pengaturan suhu dan fungsinya sama seperti sakelar listrik yaitu memutuskan arus
secara otomatis tanpa perlu mencabut unit setrika dari sumber listrik utama.

25 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
 Sakelar tersebut dapat diatur suhunya sesuai dengan kebutuhan Anda. Pengaturan itu
menggunakan teknologi bimetal dimana terdapat lempeng bimetal di dalam komponen
setrikaan yang akan melengkung menjauhi kontak jika terlalu panas dan kembali lurus
ketika suhu mendingin sehingga otomatis menyentuh kontak dan panas akan naik.
 Jika Anda memerlukan setrika memiliki suhu yang tinggi aturlah dengan menggunakan
saklar tersebut pada posisi ON yang biasanya ditandai dengan lampu setrika menyala,
kemudian suhu akan otomatis naik.
 Namun ketika suhu sudah terlalu tinggi maka secara otomatis bimetal akan melengkung
dan menjauhi kontak sehingga arus listrik terputus, yang biasanya ditandai dengan
lampu setrika mati maka berangsur-angsur suhu setrika kembali turun.
 Begitu juga sebaliknya jika suhu setrika sudah terlalu rendah dan posisi bimetal kembali
pada posisi lurus, secara otomatis lempeng bimetal akan kembali menyentuh kontak
dan suhu setrikapun kembali naik

Ket : Bimetal adalah lapisan dua metal tidak sejenis yang mempunyai koefisien muai termalnya berbeda,
dan kedua lapisan ini direkatkan menjadi satu

26 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )
DAFTAR PUSTAKA
http://setrika.co.id/cara-kerja-setrika-listrik-dengan-pengatur-suhu

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-suhu/

https://serviceacjogja.pro/mempelajari-bagaimana-cara-kerja-kulkas-komponen-pentingnya/

https://cvastro.com/cara-kerja-sistem-ac-ruangan.htm

http://mbahelektro.blogspot.com/2017/09/komponen-dan-sistem-kerja-rice-cooker.html

https://www.kelistrikanku.com/2016/05/dispenser-cara-kerja.html

27 | I n s t r u m e n t a s i d a n K o n t r o l ( s u h u )

Anda mungkin juga menyukai