Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP

INSTRUMEN DAN PENGUKURAN


TEMPERATUR MEASURMENT 1

Oleh: kelompok 2/2KC


Astinesia Himmatuliza
Fallen Apriyeni
M. Nabil
Mardian
Muhammad Farhan
Pusta Aryani
Wahyu Sisilia Deviana

NIM: 061330400338
NIM: 061330400344
NIM: 061330400348
NIM: 061330400349
NIM: 061330400351
NIM: 061330400353
NIM: 061330400359

Instruktur : Ir. Sutini Pujiastuti Lestari M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014

PENGUKURAN TEMPERATUR
KARAKTERISTIK ANEKA TEMPERATUR ( TM 1 )
I.

TUJUAN
Mengetahui dan mempelajari karakteristik Termometer tekanan uap
Membandingkan respon Termometer Uap dan Termometer Merkuri

II.

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan
Satu set Temperature Measurement Bench
Termometer Tekanan Uap
Termometer RaksA
Ketel/gelas kimia ukuran 2 liter
Botol Aquadest
Stopwatch
Bahan yang Digunakan
Aquadest

III.

DASAR TEORI

Temperatur adalah derajat tingkat panas suatu benda terhadap benda lain atau
lingkungan. Temperatur diukur dengan alat ukur yang di sebut Termometer, terdapat
beberapa jenis termometer. Salah satunya adalah termometer dengan prinsip Mekanik,
yaitu Termometer Bimetal. Temometer Bimetal sesuai namanya terdiri dari dua lempeng
logam yang berbeda sifat muainya yang dililit berbentuk gulungan melingkar . apabila satu
ujungnya diberi panas maka gulungan itu akan cenderung membuka gulungannya,
sedangkan bila diberi dingin akan bersifat sebaliknya. Karakteristik gulungan tersebut
kemudian dihubungkan dengan Pointer skala yang dapat dibaca setelah di kalibrasi.
Termometer lainnya adalh Termometer Tekanan Uap yang terdiri dari sebuah
tabung logam yang dihubungkan dengan pengukur Tekanan Bourdon yang dikalibrasi.
Dengan Temperatur fluida yang berada didalam tabung logam adalah fluida yang mudah
menguap. Yang mengisi sebagian didalam tabung. Pada saat tabung logam kontak dengan
fluida luar yang dingin diukur temperaturnya akan terjadi perpindahan panas yang akan
menghasilkan tekanan yang mengisi pipa Bourdon pada bagian pengukur tekanan diatas.
Karena tekanan telah dikalibrasi dengan temperatur. Pembacaan yang terbaca adalah
temperatur fluida yang ingin diiukur.
TEORI TAMBAHAN
Instrument pengukur suhu diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Instrument pengukur suhu efek mekanik
2. Instrument pengukur suhu efek listrik
3. Instrument pengukur suhu efek radiasi

1. Pengukuran suhu efek mekanik


Pengukuran suhu efek mekanik adalah pengukura suhu dengan instrumentasi
yang bekerja atas dasar prubahan dimensi mekanik akibat perubahan suhu. Adapun
instrumentasi pengukuran suhu secara mekanik antara lain :
a. Thermometer raksa
Thermometer raksa dalam gelas adalah thermometer yang dibuat dari air
raksa yang di tempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat temperature dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam
gelas, bervariasi sesuai suhu.
Sebagai pengganti raksa, beberapa thermometer keluarga mengandung
alcohol dengan tamahan warna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah
dibaca.
Air raksa akan membeku pada suhu -38,830C dan hanya dapat digunakan
pada suhu diatasnya. Air raksa tidak mengembang saat membeku sehingga
tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku.
Thermometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu celcius dan
fahreinheit. Thermometer raksa biasanya dapat dipakai sampai 6000F
(301,30C), tetapi jangkauannya dapat diperluas hingga 10000F(523,60C)
dengan jalan mengisi ruang di atas raksa itu dengan gas seperti nitrogen. Hal
ini akan meningkatkan tekanan di atas raksa, menaikkan titik didihnya dengan
demikian memungkinkan penggunaan thermometer itu pada suhu tinggi.
b. Thermometer gas
Prinsip kerjanya didasarkan pada hokum dasar dari gas. Jika suatu gas yang
dijaga ada di dalam sebuah bejana, pada volume konstan dan kemudian
tekanan serta suhunya diubah-ubah, maka perbandinga antara tekanan gas dan
suhunya adalah konstan pula. Jangkauan suhu operasi temometer gas berkisar
-150 sampai +10000F.
c. Thermometer tekanan uap
Jika sebuah bejana tertutup diisi sebagian denga cairan, maka ruang di atas
cairan tersebut akan terdiri dari uap dan cairan yang tekanannya tergantung
pada suhu. Jika suhu dinaikkan, maka cairan yang menguap akan lebih
banyak dan tekanan meningkat. Penurunan suhu akan mengakibatkan
terjadinya kondensasi sebagian uap dan tekanan turun.
d. Termometer bimetal
Thermometer bimetal digunakan untuk jangkauan suhu 100 sampai 10000F,
banyak digunakan dalam instrument kendali suhu sederhana. Thermometer
bimetal terdiri dari dua keeping logam yang mempunyai koefisien ekspansi
(muai) termal yang berbeda yang disatukan. Bila keeping itu dikenakan pada
suhu yang lebih tinggi dari suhu pengikatnya dan akan membengkok ke satu
arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah, ia akan membelok kea rah
lain.
2. Pengukuran suhu efek listrik
Metode-metode listrik untuk pengukuran suhu sangat baik karena memberikan
sinyal yang mudah di deteksi yang banyak dipergunakan untuk pengendalian. Terdiri
dari 3 tipe, yaitu :

a. Thermometer tahanan listrik


Adalah sebuah transduser yang tergantung pada kenaikkan tahanan logam
tehadap suhu kenaikkan
ini hampir merupakan garis lurus (linier).
Thermometer ini menggunakan elemen sensitive dari kawat platina yang
memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperature di
dalam jangkauannya.
b. Thermistor
Adalah alat semi-konduktor dengan tahanan yang mempunyai koefisien suhu
negatif, berlawanan dengan koefisien positif pada kebanyakan logam.
Kelebihannya tingkat ketelitian yang sangat tinggi sesuai untuk pengukuran,
pengontrolan dan kompensasi secara persisi dengan keteliatian 0,010C.
c. Termokopel
Termokopel bekerja mengukur suhu berdasarkan efek termoelektrik, yaitu :
- Efek seebeck
- Efek peltier
- Efek Thomson
3. Pengukuran suhu efek radiasi
Suhu suatu benda dapat ditentukan melalui pengukuran radiasi termal yang
dipasarkan benda itu. Dua macam instrument yang umum dipakai ialah pirometer
optic dan pirometer radiasi. Radiasi termal itu sendiri adalah radiasi elektromagnetik
yang di pancarkan oleh suatu benda sebagai akibat dari suhunya. Radiasi termal
terletak dalam daerah panjang gelombang antara 0,1-100mm.
IV.

PROSEDUR KERJA
Temperatur Tekanan Uap
Menyiapkan peralatan Temperatur Measurement Bench
Mengisi gelas kimia dengan air bersih hingga 2/3 penuh, letakkan Temperatur
Merkuri dan Temperatur Tekanan Uap pada tempatnya di bagian tutup ketel
(gelas kimia)
Mencatat temperatur yang ditunjukkan kedua thermometer
Mengatur power regulator pada posisi 5 (ditengahtengah)
Memastikan ketel terhubung dengan baik dan ketel telah dihidupkan
Menghidupkan power regulator, catat temperatur terbaca pada termometer
Tekanan Uap dan thermometer air raksa setiap 2 menit
Mematikan power setelah mencapai 1000C pada thermometer merkuri
Menganalisis hasil percobaan
Termometer Metal

Memasang Termometer Merkuri dan Termometer Metal (platinum, thermistor


dan thermocouple) pada tempatnya

Memasukkan termometer pada ketel, mencatat temperature awalnya

Menghidupkan power dan mencatat temperatur setiap 2 menit

Mematikan setelah temperature air raksa mencapai 600

Menganalisis percobaan

V.

DATA PENGAMATAN
Table kenaikan suhu beberapa termometer

No

T
(menit)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32

Temperatur
Termometer Merkuri
(0C)
25
27
36
39
40
44
46
48
50
53
55
57
60
62
65
68
70

Temperatur
Termometer Tekanan
Uap (0C)
30
31
32
35
37
40
42
44
48
49
50
53
55
57
60
62
64

Platinum
(0C)

Termistor
(0C)

35,6
38,1
41,1
44,1
46,1
49,0
51,7
54,2
56,5
59,2
61,8
64,4
66,9
69,6
71,9
74,5
76,4

31,2
33,6
37,0
40,0
42,6
45,1
47,3
49,6
51,7
53,5
55,6
57,0
59,4
60,0
62,2
63,4
64,8

Platinum
(0C)

Termistor
(0C)

75,8
74,7
73,6
72,6
71,5
70,0
69,8
68,9
68,2
67,4
66,7
66,0
65,2
64,6
64,0
63,4
62,8
62,2
61,7

64,5
63,9
63,4
62,8
62,2
61,7
61,1
60,7
60,3
59,8
59,4
58,8
58,4
57,9
57,4
57,1
56,7
56,3
55,9

Tabel penurunan suhu beberapa termometer


No

T
(menit)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38

Temperatur
Termometer Merkuri
(0C)
68
66
66
66
64
63
62
61
60
60
59
58
58
57
56
56
56
55
54

Temperatur
Termometer Tekanan
Uap (0C)
65
64
63
63
62
62
61
60
60
59
58
58
57
56
55
55
54
54
54

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88

54
54
53
52
52
52
52
51
50
50
50
50
50
49
49
48
48
47
46
46
46
45
45
44
44

53
53
53
52
52
52
52
51
51
51
50
50
50
50
49
49
48
48
48
48
48
47
47
46
46

61,2
60,8
60,1
59,6
59,2
58,7
58,2
57,7
57,2
56,9
56,5
56,1
55,7
55,3
54,9
54,6
54,1
53,8
53,5
53,1
52,8
52,4
52,2
51,9
51,5

55,4
54,8
54,5
54,2
53,8
53,5
53,1
52,7
52,3
52,0
51,7
51,5
51,2
50,8
50,6
50,2
49,9
49,6
49,3
49,1
48,8
48,5
48,2
48,1
47,4

VI.

ANALISA PERCOBAAN

Dari percobaan yang dilakukan dapat dianalisa mengenai perbedaan suhu yang
ditunjukkan oleh beberapa thermometer. Hal ini dikarenakan kemampuan thermometer
yang digunakan saat praktikum berbeda-beda. Dari percobaan (pemanasan aquadest di
dalam ketel), terlihat angka pengukuran pada thermometer platinum lebih cepat meningkat
(naik) dibanding tiga thermometer lainnya. Hal ini dikarenakan thermometer platinum
memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap perubahn suhu. Thermometer platinum
memiliki rentang suhu pad -2600C sampai 17000C, lebih teliti sehingga dapat digunakan
untuk mengukur suhu yang sangat panas maupun suhu yang sangat dingin. Logam
platinum atau platinum memiliki koefisien muai yang hampir sama dengan kac silicanatrium karbonat, platina tidak teroksidasi pada suhu berapa pun, meskipun bekarat oleh
halogen, sianida, belerang, dan alkali kaustik. Platinum memiliki resistensi tinggi terhaap
serangan kimia, baik karakteristik temperature tinggi, stabil sifat listrik. Semua sifat ini
telah dimanfaatkan untuk aplikasi industri contohnya thermometer platina. Tetapi
thermometer platina dan termistor merupakan thermometer zat padat yang kurang cocok
untuk pengukuran suhu aquadest (cairan) yang dipanaskan.
Thermometer raksa yang digunakan cocok untuk pengukuran perubahan suhu
cairan walaupun skala ukurannya 20C yang membutuhkan ketelitian lebih saat
mengamatinya. Jangkauan suhu thermometer raksa yaitu -400C sampai 3500C. raksa dalam
pipa thermometer akan memuai jika dipanaskan, raksa mudah dilihat karena mengkilap,
volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu serata raksa tidak
membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
VII.

KESMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Respon dari beberapa thermometer berbeda-beda.
2. Proses kenaikkan suhu (pemansan) lebih cepat daripada pendinginan karea proses
pemansan dipengaruhi oleh energi panas dan tekanan.
3. Ketelitian thermometer dan termistor sangat tinggi terhadap perubahan suhu.
4. Termometer platinum sangat cocok digunakan dalam industri karena memiliki
sensitivitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Tim lab jobsheet Instrumen dan Pengukuran. 2014. Penuntun Praktikum Instrumen
dan Pengukuran. Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang.
id.m.wikipedia.org/wiki/termometr_air_raksa
hutomoabdurrohman.blogspot.com/2013/03/jenis-termometer.html?m=1
atteubear.blogspot.com/2013/01/platina.html?m=1

GAMBAR ALAT

Temperature Measurement Bench

Termometer merkuri

Anda mungkin juga menyukai