Artikel ini merupakan penelitian dan identifikasi peralatan Laboratorium di salah satu Lab
Jurusan Teknik Mesin. Alat ukur merupakan alat Mengukur pada hakekatnya membandingkan
sesuatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan besaran lain yang diketahui besarnya.
Untuk keperluan tersebut diperlukan alat ukur. Pemilihan alat ukur yang baik diperlukan dalam
kegiatan pengukuran. Dalam proses pengukuran dapat terjadi kekeliruan-kekeliruan. Ada 2
kelompok kekeliruan, yaitu kekeliruan sistematik (berkaitan dengan alat ukur, metode
pengukuran, dan faktor manusia) dan kekeliruan acak (berkaitan dengan faktor non
teknis/sistematik). Istilah pengukuran biasanya disebut metrologi geometrik atau metrologi
industri idefinisikan sebagai : ilmu dan teknologi untuk melakukan pengukuran karakteristik
geometrik dari suatu produk (komponen mesin/peralatan) dengan alat dan cara yang cocok
sedemikian rupa sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai yang paling dekat dengan
geometri sesungguhnya dari komponen mesin yang bersangkutan . (Tim FakuLtas Teknik UNY,
2003)
Jurusan Teknik Mesin merupakan jurusan yang bergerak di bidang keteknikan permesianan yang
berhubungan erat dengan kemajuan dan pengembangan teknologi keilmuan mesin baik secara
penelitian ilmiah maupun rekayasa keteknikan lainnya. Penelitain-penelitian terkait, erat
hubungannya dengan ketepatan pengukuran setiap elemen yang ada. Tulisan ini memaparkan
penjelasan khusus alat ukur yang ada di Laboratorium Konversi Energi jurusan Teknik Mesin,
sebagai penelitian tugas kuLiah Mata Kuliah ALAT BANTU dan ALAT UKUR .
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer analog bisa juga disebut sebagai
thermometer manual, karena cara pembacaannya
masih manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air
raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir
selalu sama. Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan
tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.]
Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan adanya katup
pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh
gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam
membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur
maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer
harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat digunakan pada suhu
diatasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak
memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer
mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak disana ketika
temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi
awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang
hangat saat temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di mana suhu maksimum tidak
diharapkan naik di atas – 38.83 ° C (-37.89 °F) termometer yang memakai campuran air raksa
dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 °C (-78 °F).
Titik didih Celcius yaitu 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Tetapi peneliti lain -
Frenchman Jean Pierre Cristin– mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku
pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia menamakannya Centrigade.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air raksa di
ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara.
Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan
petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun
cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat
seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis logam akan
menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan (temperatur rendah)
berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku bakar (temperatur tinggi)), juga
sensitivitasnya.
Secara terperinci prinsip kerja thermometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai
tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya.
2. Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa
dikonversi ke dalam bentuk tampilan display
3. Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian
komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg
akan dikonversi ke display.
Pembacaan Pengukuran Termometer Digital
Pembacaan pengukuran termometer ini dilakukan langsung dari nilai display dengan
memperhatikan garis segmen yang ada.
Kalibrasi Termometer Digital
Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting ofsetnya.
Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam rangkaian
komparatornya
Material Penyusun Termometer Digital
Termometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut adalah
sebagai berikut:
Kalibrasi
1. Pengontrolan Timbangan/Neraca
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau
dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca elektronik,
harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat
sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar
dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan
koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut
tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama
sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
1. Kebersihan timbangan
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan
timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan
dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
keLompok keYen.. tea_twin1&2_putz1&2_ikaL-pakDokter_s’H [TI ’06 UNS]
PYRANOMETER
Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi
cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2. Kinerja alat ini dengan dipasang pada suatu
permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman cahaya tepat pada sensor cahaya yang
akan diteruskan pada tampilan komputer dalam bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan
cahaya tersebut.
Nilai maksimum yang memberikan fluks terbesar jika cahaya menghantam sensor sejajar dengan
bidang vertikal dan nilai terkecil fluks cahaya saat cahaya jatuh sejajar bidang horizontal,
sehingga besarnya simpngan fluks bergantung pada sudut cosinus terhadap sumbu vertikal selain
dari besarnya muatan elektron yang menghantam sensor dari radiasi cahaya. Dengan adanya
muatan elektron tersebut dapat diukur dengan rumus medan listrik sehingga simpangan fluks
magnet berbanding lurus dengan peningkatan arus akibat penumpukan elektron. Pada saat
kalibrasi digunakan saat diletakkan pyranometer di dalam ruangan gelap yang tidak ada cahaya
dan pengaruh medan listrik maupun medan magnet sebagai keadaan ideal saat keadaan normal
atau keadaan nol.
1. Erlenmeyer
Tempat membuat larutan.
Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2. Labu destilasi
4. Corong gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
5. Corong bucher
6. Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu
larutan.
7. Corong Pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
9. Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.
10. Kondensor
15. Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-
zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi
dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
20. Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen
28. Penjepit
29. Stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
33. Klem dan statif
34. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses
penyaringan.
35. Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap
logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.
37. Pemanas spiritus
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah.
41. Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
42. Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
43 Granat
menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan
48. Centrifuge
Mendinginkan zat
50. Mikropipet
Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil
51. Piknometer
Piknometer berguna untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.
52. Mikroskop
untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya, sehingga kita bisa meng-identifikasi benda tersebut dengan lebih tepat.
54. Rotavapor
Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk memisahkan pelarut n-heksana yang
digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.
55. Cawan petri
digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai
wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya
56. PH meter
Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya untuk mengukur kuat arus yang dihasilkan dari
reaksi redoks dalam sel galvani.
59. Lup
Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer
terutama termometer raksa yang tidak berwarna.
60. Botol reagen atau botol pereaksi
Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di gunakan untuk menyimpan indikator
asam basa seperti fenolftalin.