Disusun Oleh:
KURNILAH AZZAHRA NIM. 03031282025079
Dosen Pengampu:
Elda Melwita, S.T., M.T., Ph.D.
1. SENSOR TEMPERATUR
Sensor suhu adalah perangkat yang dirancang untuk mendeteksi dan mengukur
suhu dari suatu objek atau lingkungan. Sensor ini dapat mengonversi energi termal
menjadi sinyal listrik yang dapat diukur, yang kemudian dapat diinterpretasikan
sebagai nilai suhu. Berikut macam-macam sensor temperatur :
A. Thermocouple
Thermocouple adalah sebuah perangkat pengukur suhu yang berbasis pada
Mekanisme efek termoelektrik, di mana perubahan suhu akan menciptakan
perbedaan potensial listrik. Thermocouple adalah sensor suhu yang paling sering
digunakan. Hal ini dikarenakan rentang suhu operasional Thermocouple yang luas
yaitu berkisar -200°C hingga lebih dari 2000°C dengan harga yang relatif rendah.
Gambar 1. Thermocouple
Mekanisme kerja :
3. SENSOR LEVEL
Level Sensor adalah perangkat yang dapat digunakan untuk memantau atau
menetapkan level cairan atau padat dalam tangki, bejana, atau wadah lain yang
digunakan sebagai bagian dari suatu proses atau sistem. Ada berbagai jenis sensor
level yang digunakan dalam pengaturan dan sistem kontrol proses industri,
pemilihannya tergantung pada jenis cairan atau padatan yang dipantau, seberapa
banyak akses yang tersedia untuk cairan atau padatan, dan sifat-sifatnya. Sensor
level digunakan di banyak aplikasi lain di luar fasilitas industri dan muncul dalam
produk yang akrab bagi konsumen. Berikut macam-macam sensor level :
A. Float Level Sensor
Float Level Sensor atau sensor apung adalah jenis sederhana dari sensor
level titik. Mereka berperilaku mirip dengan katup pelampung toilet yang
merupakan analog mekanis. Sensor apung adalah perangkat yang relatif
sederhana, murah dan mudah dipasang, tetapi harus direndam dalam media yang
dipantau agar dapat berfungsi. Karena pelampung adalah komponen mekanis yang
bergerak, ada beberapa potensi pelampung menempel yang dapat membuat fungsi
sensor tidak berfungsi.
Gambar 7. Float Level Sensor
Mekanisme Kerja :
1. Pelampung dihubungkan dengan mekanisme penggerak yang dapat
mengonversi pergerakan pelampung menjadi sinyal yang dapat diukur.
Mekanisme ini dapat berupa saklar, potensiometer, atau sensor lainnya.
2. Untuk float level yang terhubung dengan saklar, pelampung terhubung
dengan saklar yang memiliki dua posisi: terbuka dan tertutup. Ketika level
cairan mencapai atau melebihi tingkat tertentu, pelampung akan naik dan
menyebabkan saklar tertutup atau terbuka, menghasilkan sinyal on atau off.
Sedangkan untuk float level yang terhubung dengan potensiometer Float,
Pergerakan pelampung mengubah posisi potensiometer dan menghasilkan
perubahan resistansi. Sinyal resistansi ini kemudian dapat diukur dan
diinterpretasikan sebagai level cairan.
3. Sinyal yang dihasilkan oleh saklar atau potensiometer kemudian
ditransmisikan ke sistem pengukuran atau pemantauan. Ini bisa berupa
sinyal listrik yang langsung mengaktifkan atau menonaktifkan peralatan,
atau sinyal analog/resistansi yang dapat diubah menjadi pembacaan level
yang spesifik.
B. Optical Level Sensor
Optical Level Sensor (Sensor Tingkat Optik) adalah jenis sensor yang
menggunakan Mekanisme optik untuk mendeteksi level atau keberadaan cairan
dalam suatu wadah atau tangki. Sensor ini sering digunakan untuk memantau dan
mengontrol level cairan dalam berbagai aplikasi industri, otomotif, rumah tangga,
dan lainnya.
Gambar 8. Optical Level Sensor
Mekanisme Kerja :
Optical Level Sensor bekerja dengan mengukur perubahan sinyal cahaya yang
dihasilkan ketika cairan menyentuh atau mencapai permukaan sensor. Sensor ini
umumnya terdiri dari sumber cahaya (biasanya LED) dan detektor cahaya.
1. Sumber Cahaya (LED): Sensor dilengkapi dengan sumber cahaya, seperti
Light Emitting Diode (LED), yang menghasilkan cahaya. Cahaya ini
kemudian diarahkan ke permukaan cairan yang akan diukur.
2. Detektor Cahaya: Detektor cahaya (fotodetektor) mendeteksi cahaya yang
mencapai atau dipantulkan kembali dari permukaan cairan. Perubahan
intensitas cahaya ini diukur dan digunakan untuk menentukan level cairan.
3. Switching Action: Ketika level cairan mencapai atau melampaui posisi yang
ditentukan, perubahan pada sinyal cahaya memicu tindakan switching pada
sensor. Ini dapat digunakan untuk mengontrol pompa, klep, atau
memberikan sinyal ke sistem kontrol lainnya.
C. Ultrasonic Level Sensor
Ultrasonic level sensors, juga dikenal sebagai ultrasonic level transmitters
atau ultrasonic level detectors, adalah perangkat yang menggunakan gelombang
ultrasonik untuk mengukur tingkat atau level suatu zat cair atau bahan di dalam
suatu wadah atau tangki. Mekanisme kerja dari ultrasonic level sensor melibatkan
pengiriman gelombang ultrasonik dan pengukuran waktu yang diperlukan untuk
gelombang tersebut untuk mencapai permukaan bahan dan kembali ke sensor.
4. FLOW SENSOR
Flow sensor, atau sensor laju alir, adalah perangkat yang digunakan untuk
mengukur laju alir cairan atau gas melalui suatu saluran atau pipa. Tujuan utama
dari penggunaan flow sensor adalah untuk memantau dan mengontrol aliran fluida
dalam berbagai aplikasi industri, otomotif, medis, dan lainnya. Berikut macam-
macam sensor aliran(flow) :
A. Turbine Flow Sensor
Turbine flow sensor adalah jenis sensor laju alir yang menggunakan turbin
berputar untuk mengukur laju alir cairan atau gas dalam suatu sistem. Mekanisme
kerja turbine flow sensor didasarkan pada perputaran turbin yang disebabkan oleh
aliran fluida melaluinya.