Anda di halaman 1dari 12

BAG 8

SISTEM KONTROL I

1.1
Pengukuran Suhu
Pendahuluan
Teknik Instrumentasi Industri adalah teknik penggunaan peralatan
atau instrumen untuk mengukur dan mengatur sifat fisik dan kimia
dari bahan baku. Teknik Instrumentasi Industri pada dasarnya
terdiri dari dua macam kegiatan yang saling berkaitan erat yaitu
mengukur dan mengatur dimana kualitas hasil pengukuran akan
menentukan sekali hasil pengaturan.
Kontroller sangat menentukan kualitas dari bahan yang dihasilkan.
Kontroler adalah alat yang membandingkan hasil pengukuran
besaran dengan harga besaran yang dikehendaki dan menghasilkan
dan menghasilkan signal koreksi untuk menggerakan katup
pengontrol. Kontroler akan mengatur berbagai macam komponen
berdasarkan informasi yang masuk sebagai hasil pengukuran yang
diinginkan.
Pemilihan Alat Ukur
Pemilihan alat ukur merupakan langkah pertama sebelum melaksanakan
pengukuran besaran proses, baik yang berbentuk besaran fisik ataupun
kimia. Besaran-besaran proses tersebut misalnya : temperature, tekanan,
aliran, berat, keasaman dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat ukur antara lain
adalah :
• Jenis besaran proses yang harus diukur;
• Dearah kerja dari besaran proses;
• Fungsi tambahan dari alat ukur;
• Ketelitian dan ketetepan dari pengukuran;
• Kepekaan dari alat ukur;
• Kemungkinan bahaya dari proses;
• Keandalan dan pemeliharaan dan perangkaian;
Karakteristik Alat Ukur
Dalam pemilihan alat ukur perlu juga diperhatikan menginai
karakteristiknya. Karakteristik alat ukur ini ada dua yaitu: Karakteristik
statis dan Karakteristik dinamis.
• Karakteristik statis adalah hal-hal yang harus diperhitungkan bila
alat ukur dipergunakan untuk mengukur suatu keadaan yang tidak
bergantung pada waktu yaitu seperti : Ketelitian, ketepatan, dan
kepekaan (sensitivitas).
• Karakteristik dinamik dari suatu alat ukur menyatakan bagaimana
kecepatan mengadakan perubahan dari suatu kedudukan ke
kedudukan yang baru. Yang termasuk kedalam karakteristik dinamik
adalah kecepatan, respon (responsiveness) dan fidelity. Maksud
kecepatan respon ialah kecepatan dari suatu alat untuk mengikuti
perubahan-perubahan harga dari besaran yang diukur. Fidelity dari
dari suatu alat ukur ialah kecepatan alat ukur tersebut menunjukan
harga baru yang tepat pada saat terjadi perubahan.
Fungsi Alat Ukur
Fungsi alat ukur dapat digolongkan atas :
• Pemancar, yaitu alat ukur yang memberikan informasi dari
besaran yang diukur sampai suatu titik atau tempat yang
dikehendaki;
• Pemberi tanda/sinyal Instrument hanya memberikan
tanda/sinyal bila suatu keadaan telah dicapai.
• Pencatat Alat ukur hanya memberikan catatan hasil suatu
pengukuran.
• Penunjuk (meter) Alat ukur terdiri atas skala yang telah
dikalibrasi dari jarum penunjuk.
• Perekam (recorder) Alat untuk memberikan data yang tercatat,
dibandingkan terhadap waktu.
Bagian Alat Ukur
Bagian-bagian alat ukur secara umum, yaitu :
• Elemen primer (perasa) atau disebut juga sensor (sensing unit) yang
bekerja sebagai transducer yaitu mengubah energi yang diukur untuk
menghasilkan keadaan yang menunjukkan harga yang diukur;
• Elemen sekunder (penghubung) ialah bagian yang mengubah keadaan
yang dihasilkan oleh elemen perasa keadaan yang berguna bagi alat
ukur di tempat yang terpisah;
• Elemen manipulasi (pengukur) ialah bagian yang mengubah keadaan
yang dihasilkan oleh elemen penghubung, sehingga memungkinkan
hasilnya diamati;
• Elemen penunjuk ialah bagian alat ukur untuk keperluan pemancar ,
penunjuk, pencatatan atau perekam.
Pengukuran Suhu
• Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari
kode Latin thermo yang bertanda panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja termometer ada beragam-ragam, yang paling
umum dipakai adalah termometer air raksa.
• Air raksa digunakan di termometer karena mempunyai fase pemuaian
yang teratur bertepatan dengan suhu di sekitarnya. Titik beku air raksa
juga sangat rendah, sekitar -39°C, sedang titik didihnya tinggi,
mencapai 357°C. Ukuran suhu yang terbaca pada termometer,
dinyatakan dalam satuan derajat Celcius (°C). Dalam pola satuan
internasional, satuan resminya adalah derajat Kelvin (°K). Sementara
itu, dalam beberapa negara Eropa dan Amerika menggunakan satuan
derajat Fahrenheit (°F).
Skala Pengukuran Termometer
Suhu yang kita ukur dinyatakan dalam suatu skala pengukuran. Setiap negara
menggunakan skala pengukuran suhu yang berbeda-beda, tetapi hasil pengukuran
suhu tetap dinyatakan dalam derajat. Skala pengukuran suhu yang telah dikenal
ada empat, yaitu skala Celcius, skala Kelvin skala Farenheit, dan skala Reamur.
• Skala Celcius ditetapkan berdasarkan titik lebur es dan titik didih air pada
tekanan 1 atmosfer (atm).
• Skala Kelvin, Kelvin menemukan bahwa pada suhu -273°C, partikel berhenti
bergerak. Akibatnya, tidak ada lagi suhu yang dapat diukur karena energi
kinetik partikel sama dengan nol.
• Sama halnya dengan skala Celcius, skala Fahrenheit juga menggunakan titik
lebur es untuk titik tetap bawah dan titik didih air untuk titik tetap atas.
Bedanya, pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 °F dan titik
didih air diberi angka 212 °F.
• Titik beku air pada skala Reamur sama dengan skala Celcius, yaiut 0 (nol)
derajat. Namun, titik didih air diberi angka 80 derajat. Dengan demikian, I°R
sama dengan I,25°C atau K.
Perbandingan Skala Suhu
Jenis Termometer
• Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung
membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas,
bervariasi sesuai suhu.
• Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai
media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan
fungsi yang sama. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari
nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya
naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl,
tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu.
• Termometer Gas, prinsip kerjanya didasarkan pada hukum dasar dari gas. Jika
suatu gas yang dijaga ada di dalam sebuah bejana, pada volume konstan dan
kemudian tekanan serta suhunya diubah-ubah, maka perbandinga antara
tekanan gas dan suhunya adalah konstan pula. Jangkauan suhu operasi
temometer gas berkisar -150 sampai +10000F.
TERIMA KASIH

Sunu Arsy Pratomo, S.T., M.T.

1.2

Anda mungkin juga menyukai