Anda di halaman 1dari 21

TUGAS FISIKA LINGKUNGAN

MACAM-MACAM ALAT UKUR

NAMA : RAVENA REMADITA


NRP : 25-2015-014

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2015
Termometer sebagai Alat Ukur Suhu

Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah
termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa
kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler
termometer adalah sebagai berikut:

 raksa tidak membasahi dinding kaca,


 raksa merupakan penghantar panas yang baik,
 kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah
suhunya,
 jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan
penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

1. Termometer Celcius. Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100.
Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
2. Termometer Reaumur. Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
3. Termometer Fahrenheit. Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212.
Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan
titik tetap atas dibagi 180 skala.
4. Termometer Kelvin. Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut
nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka
373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
adalah:

C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9

Menentukan Skala Suatu Termometer


Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat
dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua
termometer berada dalam keadaan yang sama. Misalnya, kita akan menentukan skala termometer
X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y
dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua
termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1
atmosfer.
Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

Keterangan:

Xa = titik tetap atas termometer X


Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y

Sumber : http://www.artikelbagus.com/2011/10/alat-ukur-suhu-termometer.html
Barometer sebagai Alat ukur Tekanan Udara

Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini memungkinkan peramal
cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga cuaca ekstrim. Jika tekanan udara
yang terukur tinggi menunjukkan cuaca yang bersahabat, namun sebaliknya jika yang terukur
tekanan rendah, memungkinkan terjadi badai.
Saking besarnya kegunaan Barometer, membuat kata tersebut begitu populer dalam tatanan
bahasa yang kita pakai sehari-hari. Sehingga Barometer memiliki makna sebagai tolak ukur,
salah satunya majalah atau website menamakan diri mengandung kata barometer.

Jenis-jenis Barometer.

1. Barometer Air Raksa/Merkuri


Barometer air raksa tersedia dalam berbagai desain, barometer raksa standar terdiri dari tabung
kaca vertikal dengan kolom merkuri di dalamnya. Ujung atas tabung kaca disegel (tertutup),
sedangkan ujung tabung yang lain dibiarkan terbuka dan dibenamkan dalam wadah yang berisi
air raksa.

Ketika tekanan atmosfer turun, kolom merkuri dalam tabung kaca juga turun, fenomena yang
menandakan potensi badai. Saat badai berlalu, level merkuri akan mulai naik seiring dengan
tekanan atmosfer yang juga naik.

2. Barometer Air

Barometer air juga dikenal sebagai termometer Goethe, terdiri dari wadah kaca tertutup yang
setengah terisi air dan semacam cabang kecil (cerat). Cerat kaca terhubung ke wadah kaca.
Karena saling terhubung, cerat dan wadah kaca akan terisi air.

Ketika tekanan atmosfer rendah, level air pada cerat perlahan akan naik melebihi permukaan air
dalam wadah kaca. Bila level air di cerat turun, hal ini berarti tekanan atmosfer berubah menjadi
lebih tinggi.
3. Barometer Aneroid

Diciptakan pada tahun 1843, barometer aneroid memiliki mekanisme yang rumit untuk membaca
perubahan tekanan atmosfer. Barometer aneroid terdiri dari wadah dan semacam logam lentur
yang dikenal sebagai kapsul aneroid atau sel.

Aneroid ini terbuat dari paduan berilium dan tembaga. Wadah kemudian disegel setelah udara
dikosongkan. Ketika kotak logam mengembang atau menyusut karena perubahan tekanan luar,
perangkat dalam barometer menerjemahkannya menjadi pembacaan tekanan udara.

4. Barograf

Barograf merupakan jenis barometer aneroid, namun tidak hanya melakukan pembacaan
melainkan juga merekam hasil pencatatan selama periode waktu tertentu. Dibuat dari silinder
logam dengan lengan pena, barograf membaca perubahan tekanan atmosfer seperti barometer
aneroid sedangkan lengan pena mencatat hasil pengukuran pada kertas atau media lain.

Hasil pencatatan ini – dikenal sebagai barogram – memungkinkan para ilmuwan dan ahli
meteorologi untuk mempelajari iklim suatu daerah dalam jangka panjang, bukan hanya cuaca
dalam satu hari.
5. Digital Barometer

Modern ini, stasiun cuaca tidak lagi menggunakan barometer konvensional seperti barometer air
atau raksa. Hal ini dikarenakan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, efektif serta efisien
dipergunakanlah barometer digital.

Prinsip Kerja Barometer

Meskipun tampak sederhana dengan manfaatnya yang luar bisa, untuk menciptakan barometer
tak semudah dibayangkan. Prosesnya panjang hingga mencapai paripurna dalam keakuratan
mengukur tekanan udara dan prakiraan cuaca.
Terlebih prinsip kerja dari barometer raksa mengacu pada konsep fisika tentang fluida terutama
bersangkutan dengan tekanan, hukum kontinuitas dan manometer.

Sebuah barometer raksa memiliki tabung kaca dengan ketinggian minimal 84 cm, ditutup pada
salah satu ujungnya, dengan reservoir merkuri mengisi penuh, dan terbuka di pangkalnya. Berat
merkuri menciptakan vakum di bagian atas tabung. Merkuri dalam tabung menyesuaikan sampai
berat merkuri dalam kolom tabung menghasilkan tekanan atmosfer bekerja pada reservoir.
Barometer bekerja dengan menyeimbangkan berat merkuri dalam tabung gelas terhadap tekanan
atmosfer sama seperti satu set timbangan. Jika berat merkuri kurang dari tekanan atmosfer,
tingkat merkuri dalam tabung gelas naik. Jika berat merkuri lebih dari tekanan atmosfer, tingkat
merkuri jatuh/turun.
Tekanan atmosfer pada dasarnya adalah berat udara di atmosfer di atas reservoir, sehingga
tingkat merkuri terus berubah sampai berat merkuri dalam tabung gelas persis sama dengan berat
udara di atas reservoir.

Aplikasi Barometer

Dalam kehidupan sehari-hari barometer digunakan stasiun cuaca atau laboratorium penelitian
untuk mengukur tekanan udara disekitar ataupun dalam daerah global. Berikut aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Meteorologi Untuk Mengukur Cuaca


Barometer telah lama digunakan untuk mengukur pola cuaca. Tekanan udara dari tinggi dan
rendah yang bergerak di seluruh dunia berguna dalam menentukan atau memprediksi seperti
apakah cuaca pada waktu tertentu dan pada tanggal tertentu. Hal tersebut merupakan penggunaan
yang paling dasar dari barometer, perangkat ini juga membantu menentukan apakah akan panas
atau dingin, atau menentukan surah hujan pada setiap tanggal tertentu.
2. Penerbangan
Aplikasi dari barometer termasuk perangkat yang dapat membaca tekanan udara yang
melaporkan kecepatan udara pesawat terbang. Sering disebut tabung pitot, perangkat ini adalah
jenis barometer yang merasakan tekanan udara yang bergerak melawan pesawat dan kemudian
mengubah bacaan ini menjadi indikator kecepatan udara yang diperkirakan, kemudian
memungkinkan pilot untuk menentukan seberapa cepat mereka bergerak relatif terhadap udara di
sekitar mereka.
Masih dalam perjalanan di udara penggunaan untuk barometer di pesawat atau di tempat lain
adalah sebagai ukuran ketinggian. Karena udara semakin tipis dan ringan pada permukaan yang
lebih tinggi saat bepergian ke atmosfer, barometer dapat berguna untuk menentukan seberapa
tinggi di atas permukaan laut. Barometer yang memiliki fungsi ini sering disebut altimeter atau
ketinggian meter.
3. Sains dan Industri
Kompor, peralatan pengalengan dan ketel uap pun menggunakan aplikasi dari barometer. Selain
itu bagi seorang ilmuwan saat melakukan riset atau penilitian harus memperhatikan kondisi
udara disekitar. Sehingga sangat wajar barometer merupakan alat yang selalu harus hadir dalam
setiap percobaan atau penilitian.Bukan hanya itu, di bidang farmasi dan industri elektronik,
barometer menjadi bagin penting untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
4. Jam Tangan dan Smartphone
Abad 20 menjadi abad yang memukau bagi penciptaan ponsel cerdas. Smartphone menjadi
andalan kita dalam beraktivitas kapanpun dimanapun, termasuk salah satunya aplikasi Barometer
yang bisa diunduh lewat google apps ataupun Apple.Bahkan jam tangan pun menggunakan
digital barometer untuk mengetahui tekanan udara. Hal ini berfungsi dalam kegiatan sehari-hari
dan sangat fleksibel. Termasuk saat kegiatan menyelam di laut lepas.

Perhitungan tekanan udara:

Menggunakan persamaan tekanan udara dalam konsep fluida, dimana tekanan atmosfer
berbanding lurus dengan massa jenis fluida, gravitasi dan ketinggian/kedalaman seperti berikut:

Patm = ρgh
Dengan P = tekanan atmosfer, g = percepatan gravitasi dan h= ketinggian/kedalaman.

Sumber : http://4muda.com/mengenal-lebih-jauh-barometer-prinsip-kerja-barometer-dan-
aplikasinya/
Hygrometer sebagai Alat Ukur Kelembaban udara

Hygrometer adalah alat untuk mengukur kelembaban udara. Biasanya ditempatkan didalam box
penyimpanan barang yang memerlukan kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan
kamera. Keadaan ini akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan
tersebut. Higrometer merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur relatif kelembaban
.Bentuk sederhana hygrometer adalah khusus dikenal sebagai psychrometer dan terdiri dari dua
termometer, salah satunya termasuk umbi kering dan salah satu yang termasuk bohlam yang
disimpan basah untuk mengukur suhu basah-bola lampu.

Adapun kegunaan dari Hygrometer adalah untuk mengukur kelembapan relatif (RH) dalam suatu
ruangan ataupun keadaan tertentu. Hygrometer diaplikasi dalam berbagai hal untuk penelitian,
pengukuran kelembapan dalam suatu area dan lainnya.
Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan
temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur
kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. Skala kelembaban biasanya ditandai
dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.

Ada bentuk hygrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang dipasang
didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksa pada termometer yang satu
untuk mengukur kelembaban dan yang lainnya mengukur suhu. Perlu diperhatikan pada saat
pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan haruslah diberi aliran udara yang berhembus
kearah alat tersebut, ini dapat dilakukan dengan mengipas alat tersebut dengan secarik kertas
atau kipas.
Prinsip kerja Hygrometer dengan menggunakan dua Thermometer. Thermometer pertama
dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara
jenuh/ lembab (bagian bawah Thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer Bola
Kering membiarkan tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara
sebenarnya. Sedangkan Thermometer Bola Basah membuat tabung air raksa dibasahi agar suhu
yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi.

Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan
temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur
kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. Skala kelembaban biasanya ditandai
dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.

Sumber : http://www.academia.edu/6050153/ALAT_UKUR_KELEMBABAN
http://laboratoriumcore.blogspot.co.id/2012/04/hygrometer.html
Flow Meter sebagai Alat Ukur Laju Aliran Fluida

Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang mengalir
dalam pipa atau sambungan terbuka. alat ini terdiri dari primary device, yang disebut sebagai alat
utama dan secondary device (alat bantu sekunder). Flowmeter umumnya terdiri dari dua bagian,
yaitu alat utama dan alat bantu sekunder. Alat utama menghasilkan suatu signal yang merespons
terhadap aliran karena laju aliran tersebut telah terganggu. Alat utamanya merupakan sebuah
orifis yang mengganggu laju aliran, yaitu menyebabkan terjadinya penurunan tekanan. Alat
bantu sekunder menerima sinyal dari alat utama lalu menampilkan, merekam, dan/atau
mentrasmisikannya sebagai hasil pengukuran dari laju aliran.

Penerapan Flow Meter

Didalam suatu pabrik yang mempunyai system pembangkit tenaga listrik (Power Plant) terutama pada
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sangat banyak menggunakan peralatan instrumentasi sebagai
komponen vital dalam pengoperasiannya. Untuk itu peralatan tersebut harus dapat menghasilkan hasil
pengukuran dengan baik dan akurat. Pada proses nya, PLTU menggunakan air sebagai bahan baku yang
dibakar didalam boiler dan menghasilkan steam (Uap) untuk memutar turbin dan generator sehingga
dapat menghasilkan listrik. Sisa steam yang berasal dari steam yang memutar turbin langsung
dikembalikan ke deaerator untuk memanaskan kembali air yang terdapat pada deaerator tank. Sisa steam
ini langsung mengalir disebabkan perbedaan tekanan dan massa jenis air dan steam, karena perbedaan
massa jenis itu lah steam cenderung menuju ke massa jenis yang lebih besar yaitu air. Sirkulasi pada
tahap ini terus menerus seperti itu.
Sisa steam hasil pemutar turbin jatuh ke condenser (proses pendinginan). Pada tahap ini pedinginan steam
sisa dibantu oleh air laut. Setelah melalui proses pendinginan ini, steam berubah menjadi air kembali
kemudian di alirkan ke LPH (Low Pressure Heater) untuk dipanaskan kembali. Setelah dari LPH air yang
hampir panas tadi di alirkan lagi ke Deaerator untuk pemanasan lanjut. setelah dipanaskan di deaerator air
panas tadi tidak langsung di alirkan ke economizer, tetapi air di alirkan terlebih dahulu ke HPH (High
Pressure Heater) untuk dipanaskan lebih dan setelah itu barulah dialirkan ke economizer. Selain itu juga
bisa digunakan sebagai safety jika ada dari salah satu system dari stage-stage tadi mengalami kerusakan,
selain itu tahap demi tahap ini memang tergantung dari jenis turbin yang digunakan.

Sumber : https://orangstrezz.wordpress.com/tag/pengukur-aliran/
http://pengalamantriutami.blogspot.co.id/2015/04/flow-meter.html
Sound Level Meter sebagai Alat Ukur tingkat Tekanan Suara

 Pengertian
Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan, suara yang tak
dikehendaki, atau yang dapat menyebabkan rasa sakit ditelinga. Sound level meter biasanya
digunakan di lingkungan kerja seperti, industri penerbangan dan sebagainya.

 Kegunaan/Fungsi
Sound Level Meter berfungsi untuk mengukur kebisingan antara 30-130 dB dalam satuan dBA
dari frekuensi antara 20-20.000Hz.

 Cara menggunakan/mengukur
a. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue/berkelanjutan, selektor pada
posisi slow untuk jenis kebisingan impulsif/ terputus-putus.
b. Pilih selektor range intensitas kebisingan.
c. Tentukan area pengukuran.
d. Setiap area pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6 kali
pembacaan. Hasil pengukuran yaitu angka yang ditunjukkan pada monitor.
e. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan (Lek)
{Lek = 10 log 1/n (10 L1/10+10L2/10+10L3/10+….) dBA}
 Tingkat ketelitian
Pengukuran berkisar dari 26dB (A)

 Cara membaca skala dan hasil


a. Tekan tombol ON untuk mengaktifkannya.
b. Sebelum pengukuran test suara, putar tombol penyetel untuk menentukan tingkat tekanan
suara. Misalnya 70-80 dB, 70 berada pada garis tebal atas sebelah kiri (0) dan 80 pada garis tebal
atas sebelah kanan ( 10 ). Pada sound level meter tipe S2A memiliki 10 skala, dan skala terluar
(0) berupa garis skala berwarna merah.
c. Pada pembacaan meter ini, jika jarum penunjuk skala bergerak ke kanan maka hasilnya
positive (+) dan ke kiri hasilnya negative (-).
d. baca hasil pengukuran pada sound level meter secara langsung.
e. Tulis hasil pengukuran.
f. Setelah pengukuran, matikan tombol ON ke OFF.

Sumber : http://alatukur.web.id/sound-level-meter/
Vibration Meter sebagai Alat Ukur Getaran

Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah dibawa dan dioperasikan
dengan battery serta dapatmengambil data getaran pada suatu mesin dengan cepat.Pada
umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini
juga dilengkapi dengan switch selector untuk memilih parameter getaran yang akan diukur.
Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran) tanpa memberikan
informasi mengenai frekuensi darigetaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga
tidakdiperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran.
Pada umumnya alat ini digunakan untuk memonitor “trendgetaran” dari suatu mesin. Jika trend
getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi level getaran yang diperbolehkan,maka
akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.

Cara kerja vibration meter ini adalah dengan menempelkan vibration sensor atau magnetic base
nya ke benda/mesin yang akan di ukur, lalu magnetic base mengirimkan data melalui kabel ke
unit pembaca. dengan demikian vibration meter menunjukkan nilai kuatnya getaran pada benda
atau mesin yang di ukur, sehingga bisa menentukan tindakan penyetelan atau kah sudah masuk
ambang batas yang ditentukan.

Sumber : http://www.muaragabe.com/vibration-meter/
https://yefrichan.files.wordpress.com/2012/05/alat-ukur-getaran1.pdf
PH Meter sebagai Alat Ukur Ph (derajat keasaman)

PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman
atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-
bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang
terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.

Keasaman (pH) larutan dapat diukur kadarnya memakai pH meter. Alat ini bisa menguraikan
derajat taraf keasaman dengan skala 0 sampai 14. Satuan pH biasa dipakai sebagai indikator buat
menentukan suatu zat itu bersifat asam atau basa. Jika larutan atau zat punya derajat keasaman di
bawah skala 7, maka disebut asam.

Namun, jika skala menunjukkan angka di atas 7, maka disebut basa. Dalam menentukan asam
atau basa ditentukan oleh komponen hidrogen. Sesuatu nan bersifat asam, konsentrasi ion
hidrogennya lebih besar dibanding ion hidroksida.

Sementara itu, jika ion hidroksida lebih tinggi dari ion hidrogen, zat tersebut bersifat basa. Sifat
asam dan basa ini masing-masing punya kegunaan tersendiri. Jika diterapkan pada kondisi dan
situasi nan tepat, asam dan basa bermanfaat bagi kehidupan manusia.

 Cara Menggunakan pH meter

Sebelum menggunakan alat pH meter, terlebih dahulu lakukan proses kalibrasi. Sesuaikan alat
menggunakan baku pH (buffer pH), yaitu larutan dengan nilai keasaman nan sudah diketahui
buat berbagai strata suhu.

Standar pH punya nilai nan cenderung kontinu atau tetap dan tak gampang berganti, sehingga
menjadi larutan penyangga pH (buffer pH). Langkah-langkah buat melakukan kalibrasi
dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Siapkan larutan buffer pH diangka pH 7 dan pH 4.
2. Buka tutup plastik elektroda nan ada.
3. Bersihkan elektroda memakai air De Ionisasi (DI) atau air tanpa ion, lalu keringkan
memakai tisu bersih.
4. Aktifkan tombol on/of pada pH meter.
5. Elektroda nan sudah higienis dimasukkan ke dalam larutan buffer dengan pH 7
6. Selanjutya, tekan tombil CAL dua kali nan dilanjutkan memutar elektroda. Tujuannya
agar larutan buffer menjadi homogen.
7. Layar display akan bergerak angka. Tunggulah hingga angka tersebut berhenti bergerak
atau tak berubah angka lagi.
8. Lanjutkan dengan menekal tom CAL sekali hingga tulisan CAL pada layar display tak
berkedip lagi.
9. Setelah itu, keluarkan elektroda dari buffer pH 7 dan bersihkan air DI dan keringkan
pakai tisu.
10. Lanjutkan dengan memasukkan elektroda ke dalam larutan buffer nan punya pH 4.
11. Tekan tom CAL dua kali dan putar elektroda agar larutan menjadi homogen.
12. Angka pada display akan bergerak dan tunggu hingga angka diam
13. Teruskan dengan menekan CAL sekali lagi dan biarkan sampai display tulisan CAL
berhenti berkedip.
14. Angkat elektroda dari larutan pH 4, bilas dengan air DI, lalu keringkan memakai tisu.
15. Setelah itu, Anda akan melihat sebelah bawah pH meter menunjuk angka 7 dan 4. Jika
tampilannya seperti itu, maka proses kalibrasi sukses dengan buffer pH 7 dan pH 4

Ketika alat pH meter sudah dikalibrasi, maka sudah dapat digunakan buat mengukur derajat
keasaman suatu larutan lain nan belum diketahui nilainya. Untuk mengukurnya, dapat dijelaskan
dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Sediakan larutan nan akan dicari derajat keasamannya.


2. Sebelum diukur, pastikan suhu larutan itu sama dengan suhu larutan nan dikalibrasi
sebelumnya. Misalnya jika kalibrasi dilakukan dengan suhu larutan 21 derajat celcius,
maka demikian pula pengukuran memakai larutan dengan suhu nan sama.
3. Buka epilog elektroda, bersihkan dengan air DI, lalu keringkan elektroda memakai tisu.
4. Hidupkan pH meter dan masukkan elektroda ke larutan sampel nan diukur. Lalu, putar
elektroda agar larutan menjadi homogen.
5. Teruskan dengan menekan tombol MEAS buat mengukur. Sementara itu, pada display
muncul tulisan HOLD nan berkedip. Tunggu saja sampai tulisan berhenti berkedip.
6. Setelah itu, angka pH akan muncul di layar. Pengukuran selesai dan pH meter dapat
dimatikan.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/PH_meter
http://www.binasyifa.com/519/61/26/cara-menggunakan-ph-meter.htm
Lux Meter sebagai Alat Ukur Tingkat Pencahayaan

Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya
intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.
Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang
ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka intensitas cahaya
akan semakin berkurang Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan
format digital yang terdiri dari rangka, sebuah sensor. Sensor tersebut diletakan pada sumber
cahaya yang akan diukur intensitasnya.

Prinsip kerja dari lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu
foton dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan menyinari sel foto yang kemudian akan
ditangkap oleh sensor sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin
banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Di dalam
perangkat lux meter ini terdapat suatu penguat yang berfungsi memperkuat arus yang masuk
sehingga arus dapat terbaca. Tanpa penguat arus ini arus yang dihasilkan oleh cahaya tidak
mungkin terbaca karena arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk lux meter digital hasilnya akan
ditampilkan pada layar panel sedangkan untuk lux meter analog arus akan menggerakkan jarum
penunjukskala.
Sensor cahaya yang digunakan pada lux meter adalah Photo dioda. Photo diode digunakan
sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk
sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai
intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi
forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana
resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Berbagai
jenis cahaya yang masuk pada lux meter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan
respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda, dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan hasil yang
ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap
olehsensor photo diode

Sumber : http://dewispratiwi.blogspot.co.id/2014/05/paper-lux-meter_20.html

Anda mungkin juga menyukai