Anda di halaman 1dari 6

Eksperimen Fisika 2

Praktikum : 22 Oktober 2019; Laporan : 29 Oktober 2019


Asisten praktikum : Imam Mahali

Pengukuran Temperatur
Menggunakan Sensor LM335 dan Termokopel

Ria Agustiana Putri1)*, Amrullah2), Bahriani3), Dana Zana4),


Kariena Vivianty Setiani5), Yusuf Alfian Nugraha6)

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Email : riaagustiana1408@gmail.com1

ABSTRACT− Temperatur adalah salah satu besaran dasar yang diakui oleh sistem pengukuran internasional.
Ada beberapa sensor yang berfungsi untuk mengukur temperatur, diantaranya sensor LM335 dan
termokopel. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui metode pengukuran temperatur serta menentukan
karakteristik sensor LM335 dan termokopel. Hasil yang didapat pada praktikum ini menunjukan bahwa
karakteristik sensor LM335 dan termokopel berbanding lurus atau linier dengan waktu, yang ditegaskan
dengan nilai data tegangan yang mengalami kenaikan tiap menit.
KEYWORD : pengukuran temperatur, sensor LM335, termokopel tipe-K.

digandeng langsung dengan differential


I. PENDAHULUAN
amplifier atau diff-amp. Penguat ini banyak
Temperatur adalah besaran intensif dan
digunakan sebagai tahapan masuk dari
merupakan salah satu besaran dasar yang
OpAmp (Malvino, 2005).
diakui oleh Sistem Pengukuran Internasional
Sensor adalah perangkat input yang
(The International Measuring System). Hukum
diperlukan industri untuk menghasilkan
ke nol termodinamika memberikan konsep
produk yang berkualitas (Sumarkantini, 2018).
temperatur yang berguna, dimana hukum
Sedangkan menurut Kalsum (2016), sensor
tersebut mengatakan bahwa dua benda yang
juga berfungsi untuk mendeteksi gejala atau
masing-masing mempunyai kesetimbangan
sinyal yang berasal dari perubahan suatu
panas (pada temperatur yang sama) dengan
besaran tertentu menjadi besaran listrik.
benda ketiga mempunyai suhu setimbang satu
Terdapat beberapa sensor yang berfungsi
sama lain (Srivastava, 1987).
untuk mengukur temperatur, diantaranya
Menurut Jongbloed (2013), Operational
adalah sensor LM335 dan termokopel.
Amplifier atau OpAmp adalah penguat
Termokopel adalah alat yang digunakan
tegangan dengan “penguatan jerat terbuka”
untuk mengukur temperatur yang memiliki
yang sangat tinggi (umumnya lebih tinggi dari
output berupa arus listrik sehingga
20.000, kadang-kadang sampai 1.000.000),
pengkonversiannya dapat dilakukan secara
impedansi masukan tinggi dan impedansi
digital (Santoso & Ruslim, 2019). Menurut
keluaran rendah. OpAmp memiliki dua
Sumarkantini (2018), termokopel tipe K adalah
masukan diantaranya masukan membalikkan
termokopel yang umum digunakan dan juga
dan masukan tidak membalikkan yang
tersedia dalam berbagai macam probe. Tipe ini
masing-masing dinyatakan dengan tanda –
tersedia untuk rentang suhu -200°C hingga
dan +. Komponen-komponen praktis pada IC
1200°C dengan tingkat sensitivitas sekitar 41
monolitik hanya terdiri dari transistor,
μv/°C.
tahanan dan dioda. Sebagai ganti kapasitor,
Prinsip kerja termokopel memanfaatkan
tahapan-tahapan pada IC monolitik

1
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 2

karakteristik hubungan antara tegangan dengan kabel penghubung.


dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada
temperatur tertentu memiliki tegangan
tertentu pula. Pada temperatur yang sama,
logam A memiliki tegangan yang berbeda
dengan logam B, terjadilah perbedaan
Gambar 1. Rangkaian eksperimen dengan
tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat LM335 dan termokopel.
dideteksi. Setelah terdeteksi perbedaan  Menghubungkan multimeter pada
tegangan, beda tegangan ini linear dengan tegangan luaran sensor dan menetapkan
perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa skala multimeter yang sesuai untuk
dikonversi kedalam bentuk tampilan display. membaca tegangan V0.
Sebelum dikonversi, nilai arus di komparasi  Mengalikan tegangan luaran sensor
dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian dengan 100 yang mewakili suhu
komparator, fungsinya untuk menerjemahkan lingkungan (dalam K) untuk eksperimen
setiap satuan amper ke dalam satuan volt LM335 dan mengatur voltmeter untuk
kemudian dijadikan besaran temperatur yang pengukuran 200 mV DC serta gain coarse
ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven dari amplifier #1 menjadi 10 dan gain fine
segmen yang menunjukkan temperatur yang menjadi 0,2 untuk eksperimen
dideteksi oleh termokopel (Damsi, dkk, 2017). termokopel.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk  Menyalakan modul 1750.
mengetahui metode pengukuran temperatur,  Untuk eksperimen termokopel,
serta menentukan karakteristik sensor LM335 melakukan proses offset null dari
dan termokopel. penguat dengan melepaskan hubungan
II. METODE PRAKTIKUM luaran termokopel dengan
Waktu dan Tempat instrumentation amplifier, kemudian
Praktikum ini dilaksanakan pada hari menghubungan kedua masukan
Selasa, 22 Oktober 2019 pukul 13.30-16.00 instrumentation amplifier dan memutar
WITA bertempat di Laboratorium Optik & kontrol offset null dari amplifier #1
Fisika Modern, Fakultas Matematika dan Ilmu hingga tegangan luaran penguat
Pengetahuan Alam, Universitas Lambung menjadi nol.
Mangkurat, Banjarbaru.  Menghubungkan lagi luaran termokopel
Alat dan Bahan dengan instrumentation amplifier.
Alat dan bahan yang digunakan dalam  Mencatat nilai tegangan luaran sensor
praktikum ini adalah sebagai berikut. LM335 dan termokopel di tabel 1.
 1 buah unit DIGIAC 1750 yang berfungsi  Menghubungakan tegangan +5V pada
untuk memasang rangkaian tata letak titik I/P heater dan mencatat data
fasilitas sensor suhu. tegangan titik tiap 1 menit.
 Kabel penghubung yang berfungsi  Melengkapi data pada tabel 1 dan
untuk menghubungkan rangkaian. setelah selesai, mematikan unit D1750.
 3 buah multimeter yang berfungsi untuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengukur besar tegangan. Hasil
Prosedur Praktikum Tabel 1. Hasil eksperimen sensor temperatur
Prosedur praktikum ini adalah sebagai LM335 Termokopel
berikut. No Waktu Tegangan Tegangan Tegangan
(menit) Titik INT Titik REF Titik O/P
Menentukan Karakteristik Rangkaian
(mV) (mV) (mV)
Sederhana Pembatas Arus 1 0 3,069 3,084 394
 Membuat rangkaian seperti gambar 1 2 1 3,076 3,084 394
dan menghubungkan semua komponen 3 2 3,087 3,086 364
3 Eksperimen Fisika 2, Instrumentasi, 2019

4 3 3,098 3,088 331,4 tegangan titik untuk sensor LM335 berturut-


5 4 3,106 3,090 313,3
turut adalah 3,069; 3,076; 3,087; 3,098; 3,106;
6 5 3,112 3,092 295,2
7 6 3,117 3,093 287,7
3,112; 3,117; 3,121; 3,124; 3,126; 3,128; 3,130;
8 7 3,121 3,094 280,5 3,132; 3,133; 3,134; 3,135 dan 3,136 dalam mV
9 8 3,124 3,096 271,3 dan data tegangan titik REF untuk termokopel
10 9 3,126 3,097 269,5 berturut-turut adalah 3,084; 3,084; 3,086; 3,088;
11 10 3,128 3,098 263,3
3,090; 3,092; 3,093; 3,094; 3,096; 3,097; 3,098;
12 11 3,130 3,101 258,2
13 12 3,132 3,101 261,1 3,101; 3,101; 3,103; 3,104; 3,104; 3,105 dan 3,105
14 13 3,133 3,103 259,1 dalam mV. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
15 14 3,134 3,104 257,7 tegangan mengalami kenaikan setiap
16 15 3,135 3,105 260,7
menitnya. Hal ini telah sesuai dengan literatur
17 16 3,136 3,105 263,4
yang menegaskan bahwa nilai tegangan yang
Pembahasan
dihasilkan berbanding lurus atau linier
Percobaan ini berjudul pengukuran
dengan waktu. Sedangkan data tegangan titik
temperatur menggunakan sensor LM335 dan
O/P untuk termokopel berturut-turut adalah
termokopel, dan bertujuan untuk mengetahui
394; 394; 364; 331,4; 313,3; 295,2; 287,7; 280,5;
metode pengukuran temperatur serta
271,3; 269,5; 263,3; 258,2; 261,1; 259,1; 257,7;
mengetahui karakteristik sensor LM335 dan
260,7 dan 263,4 dalam mV.
termokopel. Praktikum dimulai dengan
Praktikum ini tidak terpisahkan dari
melakukan kalibrasi offset null yang bertujuan
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi,
untuk mendeteksi keberadaan kondisi nol
seperti diantaranya adalah kesalahan waktu
atau kondisi seimbang. Kemudian dilanjutkan
tanggap dan penafsiran praktikan dalam
dengan merangkai rangkaian seperti gambar 1
pengambilan data tegangan tiap menitnya
pada prosedur praktikum yang hasilnya
serta pengaruh suhu ruangan terhadap sistem
seperti berikut.
dan kerusakan alat-alat yang digunakan
sehingga rangkaian menjadi kurang tepat.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
 Prinsip kerja termokopel memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan
dan temperatur.
 Karakteristik nilai tegangan yang
dihasilkan dari pengukuran berbanding
lurus atau linier dengan waktu.
Gambar 2. Rangkaian pengukuran temperatur yang V. DAFTAR PUSTAKA
melibatkan sensor LM335, termokopel dan multimeter.
Damsi, F., Lutfi, I., Rahman, A., Rasyid, J. Al,
Pada percobaan ini, amplifier yang
& Amperawan. (2017). Programmable
digunakan adalah amplifier 1 karena amplifier Logic Controller Sebagai Pengatur
2 tidak bisa digunakan. Setelah rangkaian
Kecepatan Motor AC Terhadap
selesai dirangkai dan dihubungkan dengan
Perubahan Suhu Sensor Termokopel.
multimeter, pengambilan data tegangan SENTER 2017, 240–247.
dibagi menjadi tiga, yaitu tegangan titik INT
Jongbloed, G. (2013). Elektronika Merencanakan
untuk sensor LM335 dan tegangan titik REF
dan Merakit Sendiri. Bandung: Penerbit
serta tegangan titik O/P untuk termokopel. Angkasa.
Ketiga multimeter ini masing-masing diawasi
Kalsum, U. (2016). Pengukuran Laju
oleh praktikan untuk pengambilan data yang
Temperatur Pemanas Listrik Berbasis
dicatat nilai tegangannya tiap satu menit. Dari Lm-35 dan Sistem Akuisisi Data Adc-
pengambilan data ini, didapatkan hasil

3
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 4

0804. Jurnal Saintifik, 2(2), 115–121. T(K) = V × 100 = 3.128 × 100 = 312.8
Malvino, A.P. (2005). Prinsip-Prinsip Elektronika T(oC) = K − 273 = 312.8 − 273 = 39.8
(Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga.  t = 11 menit
Santoso, H. & Ruslim. (2019). Pembuatan T(K) = V × 100 = 3.130 × 100 = 313.0
Termokopel Berbahan Nikel (Ni) dan T(oC) = K − 273 = 313.0 − 273 = 40.0
Tembaga (Cu) sebagai Sensor  t = 12 menit
Temperatur. Indonesian Journal of T(K) = V × 100 = 3.132 × 100 = 313.2
Fundamental Sciences, 5(1), 59–66. T(oC) = K − 273 = 313.2 − 273 = 40.2
Srivastava, A.C. (1987). Teknik Instrumentasi.  t = 13 menit
Jakarta: UI-Press. T(K) = V × 100 = 3.133 × 100 = 313.3
Sumarkantini. (2018). Evaluasi Kalibrasi T(oC) = K − 273 = 313.3 − 273 = 40.3
Tranduser Rtd Pt100 Dan Termokopel  t = 14 menit
Type K. EPIC  : Journal of Electrical Power, T(K) = V × 100 = 3.134 × 100 = 313.4
Instrumentation and Control, 1(2), 1–9. T(oC) = K − 273 = 313.4 − 273 = 40.4
LAMPIRAN  t = 15 menit
T(K) = V × 100 = 3.135 × 100 = 313.5
Perhitungan
T(oC) = K − 273 = 313.5 − 273 = 40.5
a) Temperatur dalam ℃ dan oK pada LM335
 t = 16 menit
 t = 0 menit
T(K) = V × 100 = 3.136 × 100 = 313.6
T(K) = V × 100 = 3.069 × 100 = 306.9
T(oC) = K − 273 = 313.6 − 273 = 40.6
T(oC) = K − 273 = 306.9 − 273 = 33.9
b) Temperature dalam oK dan oC pada
 t = 1 menit
Termokopel REF
T(K) = V × 100 = 3.076 × 100 = 307.6
 t = 0 menit
T(oC) = K − 273 = 307.6 − 273 = 34.6
T(K) = V × 100 = 3.084 × 100 = 308.4
 t = 2 menit
T(oC) = K − 273 = 308.4 − 273 = 35.4
T(K) = V × 100 = 3.087 × 100 = 308.7
 t = 1 menit
T(oC) = K − 273 = 308.7 − 273 = 35.7
T(K) = V × 100 = 3.084 × 100 = 308.4
 t = 3 menit
T(oC) = K − 273 = 308.4 − 273 = 35.4
T(K) = V × 100 = 3.098 × 100 = 309.8
 t = 2 menit
T(oC) = K − 273 = 309.8 − 273 = 36.8
T(K) = V × 100 = 3.086 × 100 = 308.6
 t = 4 menit
T(oC) = K − 273 = 308.6 − 273 = 35.6
T(K) = V × 100 = 3.106 × 100 = 310.6
 t = 3 menit
T(oC) = K − 273 = 310.6 − 273 = 37.6
T(K) = V × 100 = 3.088 × 100 = 308.8
 t = 5 menit
T(oC) = K − 273 = 308.8 − 273 = 35.8
T(K) = V × 100 = 3.112 × 100 = 311.2
 t = 4 menit
T(oC) = K − 273 = 311.2 − 273 = 38.2
T(K) = V × 100 = 3.090 × 100 = 309.0
 t = 6 menit
T(oC) = K − 273 = 309.0 − 273 = 36.0
T(K) = V × 100 = 3.117 × 100 = 311.7
 t = 5 menit
T(oC) = K − 273 = 311.7 − 273 = 38.7
T(K) = V × 100 = 3.092 × 100 = 309.2
 t = 7 menit
T(oC) = K − 273 = 309.2 − 273 = 36.2
T(K) = V × 100 = 3.121 × 100 = 312.1
 t = 6 menit
T(oC) = K − 273 = 312.1 − 273 = 39.1
T(K) = V × 100 = 3.093 × 100 = 309.3
 t = 8 menit
T(oC) = K − 273 = 309.3 − 273 = 36.3
T(K) = V × 100 = 3.124 × 100 = 312.4
 t = 7 menit
T(oC) = K − 273 = 312.4 − 273 = 39.4
T(K) = V × 100 = 3.094 × 100 = 309.4
 t = 9 menit
T(oC) = K − 273 = 309.4 − 273 = 36.4
T(K) = V × 100 = 3.126 × 100 = 312.6
 t = 8 menit
T(oC) = K − 273 = 312.6 − 273 = 39.6
T(K) = V × 100 = 3.096 × 100 = 309.6
 t = 10 menit
5 Eksperimen Fisika 2, Instrumentasi, 2019

T(oC) = K − 273 = 309.6 − 273 = 36.6  t = 7 menit


 t = 9 menit T(K) = V × 100 = 280.5 × 100 = 28050
T(K) = V × 100 = 3.097 × 100 = 309.7 T(oC) = K − 273 = 28050 − 273 = 27777
T(oC) = K − 273 = 309.7 − 273 = 36.7  t = 8 menit
 t = 10 menit T(K) = V × 100 = 271.3 × 100 = 27130
T(K) = V × 100 = 3.098 × 100 = 309.8 T(oC) = K − 273 = 27130 − 273 = 26857
T(oC) = K − 273 = 309.8 − 273 = 36.8  t = 9 menit
 t = 11 menit T(K) = V × 100 = 269.5 × 100 = 26950
T(K) = V × 100 = 3.101 × 100 = 310.1 T(oC) = K − 273 = 26950 − 273 = 26677
T(oC) = K − 273 = 310.1 − 273 = 37.1  t = 10 menit
 t = 12 menit T(K) = V × 100 = 263.3 × 100 = 26330
T(K) = V × 100 = 3.101 × 100 = 310.1 T(oC) = K − 273 = 26330 − 273 = 26057
T(oC) = K − 273 = 310.1 − 273 = 37.1  t = 11 menit
 t = 13 menit T(K) = V × 100 = 258.2 × 100 = 25820
T(K) = V × 100 = 3.103 × 100 = 310.3 T(oC) = K − 273 = 25820 − 273 = 25547
T(oC) = K − 273 = 310.3 − 273 = 37.3  t = 12 menit
 t = 14 menit T(K) = V × 100 = 261.1 × 100 = 26110
T(K) = V × 100 = 3.104 × 100 = 310.4 T(oC) = K − 273 = 26110 − 273 = 25837
T(oC) = K − 273 = 310.4 − 273 = 37.4  t = 13 menit
 t = 15 menit T(K) = V × 100 = 259.1 × 100 = 25910
T(K) = V × 100 = 3.105 × 100 = 310.5 T(oC) = K − 273 = 25910 − 273 = 25637
T(oC) = K − 273 = 310.5 − 273 = 37.5  t = 14 menit
 t = 16 menit T(K) = V × 100 = 257.7 × 100 = 25770
T(K) = V × 100 = 3.105 × 100 = 310.5 T(oC) = K − 273 = 25770 − 273 = 25497
T(oC) = K − 273 = 310.5 − 273 = 37.5  t = 15 menit
c) Temperature dalam oK dan oC pada Op- T(K) = V × 100 = 260.7 × 100 = 26070
Amp (AMP#1) T(oC) = K − 273 = 26070 − 273 = 25797
 t = 0 menit  t = 16 menit
T(K) = V × 100 = 394 × 100 = 39400 T(K) = V × 100 = 263.4 × 100 = 26340
T(oC)=K − 273 = 39400 − 273 = 39673 T(oC) = K − 273 = 26340 − 273 = 26067
 t = 1 menit d) Temperature Hot dan Cold ( T=T(hot)-
T(K) = V × 100 = 394 × 100 = 39400 T(cold))
T(oC) = K − 273 = 39400 − 273 = 39673  t = 0 menit
 t = 2 menit T(K) = 308.4 − 39400 = −39091.6
T(K) = V × 100 = 364 × 100 = 36400 T(oC) = 35.4 − 39673 = −39637.6
T(oC) = K − 273 = 36400 − 273 = 36127  t = 1 menit
 t = 3 menit T(K) = 308.4 − 39400 = −39091.6
T(K) = V × 100 = 331.4 × 100 = 33140 T(oC) = 35.4 − 39673 = −396376.6
T(oC) = K − 273 = 33140 − 273 = 32867  t = 2 menit
 t = 4 menit T(K) = 308.6 − 36400 = −36091.4
T(K) = V × 100 = 313.3 × 100 = 31330 T(oC) =35.6 − 36127 = −36091.4
T(oC) = K − 273 = 31330 − 273 = 31057  t = 3 menit
 t = 5 menit T(K) = 308.8 − 33140 = −32831.2
T(K) = V × 100 = 295.2 × 100 = 29520 T(oC) = 35.8 − 32867 = −32831.2
T(oC) = K − 273 = 29520 − 273 = 29247  t = 4 menit
 t = 6 menit T(K) = 309.0 − 31330 = −31021
T(K) = V × 100 = 287.7 × 100 = 28770 T(oC) =36.0 − 31057 = −31021
T(oC) = K − 273 = 28770 − 273 = 28497  t = 5 menit

5
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 6

T(K) = 309.2 − 29520 = −29210.8 V = 3.092 − 0.2952 = 2.7968


T(oC) = 36.2 − 29247 = −29210.8  t = 6 menit
 t = 6 menit V = 3.093 − 0.2877 = 2.8053
T(K) = 309.3 − 28770 = −28460.7  t = 7 menit
T(oC) = 36.3 − 28497 = −28460.7 V = 3.094 − 0.2805 = 2.8135
 t = 7 menit  t = 8 menit
T(K) = 309.4 − 28050 = −27740.6 V = 3.096 − 0.2713 = 2.8247
T(oC) = 36.4 − 27777 = −27740.6  t = 9 menit
 t = 8 menit V = 3.097 − 0.2695 = 2.8275
T(K) = 309.6 − 27130 = −26820.4  t = 10 menit
T(oC) = 36.6 − 26857 = −26820.4 V = 3.098 − 0.2633 = 2.8347
 t = 9 menit  t = 11 menit
T(K) = 309.7 − 26950 = −26640.3 V = 3.101 − 0.2582 = 2.8428
T(oC) = 36.7 − 26677 = −26640.3  t = 12 menit
 t = 10 menit V = 3.101 − 0.2611 = 2.8399
T(K) = 309.8 − 26330 = −26020.2  t = 13 menit
T(oC) = 36.8 − 26057 = −26020.2 V = 3.103 − 0.2591 = 2.8439
 t = 11 menit  t = 14 menit
T(K) = 310.1 − 25820 = −25509.9 V = 3.104 − 0.2577 = 2.8463
T(oC) = 37.1 − 25547 = −25509.9  t = 15 menit
 t = 12 menit V = 3.105 − 0.2607 = 2.8443
T(K) = 310.1 − 26110 = −25799.9  t = 16 menit
T(oC) = 37.1 − 25837 = −25799.9 V = 3.105 − 0.2634 = 2.8416
 t = 13 menit
T(K) = 310.3 − 25910 = −25599.7
T(oC) = 37.3 − 25637 = −25599.7
 t = 14 menit
T(K) = 310.4 − 25770 = −25459.6
T(oC) = 37.4 − 25497 = −25459.6
 t = 15 menit
T(K) = 310.5 − 26070 = −25759.5
T(oC) = 37.5 − 25797 = −25759.5
 t = 16 menit
T(K) = 310.5 − 26340 = −26029.5
T(oC) = 37.5 − 26067 = −26029.5
e) Beda Tegangan Luaran Sistem
Termokopel
 t = 0 menit
V = 3.084 − 0.394 = 2.69
 t = 1 menit
V = 3.084 − 0.394 = 2.69
 t = 2 menit
V = 3.086 − 0.364 = 2.722
 t = 3 menit
V = 3.088 − 0.3314 = 2.7566
 t = 4 menit
V = 3.090 − 0.3133 = 2.7767
 t = 5 menit

Anda mungkin juga menyukai