(Kalor Jenis)
(PERCOBAAN-FP3)
NIM : 215090100111005
Fak/Jurusan : MIPA/Biologi
Kelompok :1
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Kalor Jenis)
NIM : 215090100111005
Fak/Jurusan : MIPA/Biologi
Kelompok :1
Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah kalor jenis zat padat dan Asas Black dapat diterapkan
dengan baik serta kalor jenis suatu bahan dapat ditentukan dengan bantuan kalorimeter.
Kalor disimbolkan dengan huruf Q. Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang
disebabkan karena perbedaan suhu atau temperatur. Kalor atau sering dianggap sama dengan
suhu atau temperatur. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengeluh cuaca atau
udaranya panas sekali. Padahal, hal tersebut dikarenakan temperatur atau suhu yang tinggi.
Kalor atau panas merupakan suatu energi, sedangkan temperatur atau suhu bukan termasuk
energi (Urone, dkk, 2013)
Berdasarkan kesepakatan para ahli, satuan kalor adalah kalori (calorie) atau bisa
disingkat menjadi kal (cal). Kalori didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1℃. Satuan kalor dan satuan energi menimbulkan suatu
korelasi. Hal tersebut yang ditemukan oleh ilmuwan bernama Joule. Percobaannya untuk
menemukan korelasi tersebut adalah dengan cara memasukkan air murni ke dalam tangki
yang terisolasi dengan baik sehingga tidak ada kalor yang masuk maupun kalor yang keluar
dan tangki tersebut berisi baling-baling yang dihubungkan dengan suatu melalui bantuan
katrol. Beban tersebut diukur lajunya setelah turun sejauh h. Percobaan yang dilakukan oleh
Joule tersebut menunjukkan bahwa ketika energi kinetik setelah benda turun jauh lebih kecil
daripada pengurangan potensial beban (mgh). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
sebagian energi kinetik yang berubah menjadi kalor yang memanaskan air sebagai hail dari
pengonversian putaran baling-baling tersebut. Kesimpulan yang didapat Joule adalah bahwa
untuk menaikkan suhu satu kilogram air murni sebesar satu derajat celcius, dibutuhkan
energi kinetik yang berubah menjadi energi panas sebesar 4,184 Joule (Abdullah, 2016).
Jadi, korelasi antara satuan kalor (kalori) dengan satuan energi (Joule) adalah sebagai
berikut:
Kalor jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara kalor dan massa suatu zat.
Berbeda dengan kapasitas kalor suatu zat yang bersifat tetap walaupun massanya berbeda,
kalor jenis tidak seperti itu. Jadi, dapat dikatakan bahwa kalor jenis ini merupakan sifat khas
suatu zat. Satuan kalor jenis dapat berupa kal/kg℃, J//kg℃, kal/kg K, atau J/kg K (Abdullah,
2016). Kalor jenis dapat dihitung dengan persamaan:
Saat suatu benda atau zat menyerap atau melepas kalor, besar kalor tersebut dapat dihitung
dengan persamaan:
Q = C ∆𝑻 .................................................................................. (Persamaan 3)
Q = mc ∆𝑻 ................................................................................ (Persamaan 4)
Pada proses perpindahan energi panas berlaku Azas Black yang menyatakan bahwa
“Jumlah kalor yang dilepas benda yang bersuhu lebih tinggi hasilnya akan sama dengan jumlah
kalor yang diterima oleh benda dengan suhu yang lebih rendah dari benda pertama” atau dengan
kata lain “Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima”. Hal tersebut juga dapat
dinyatakan dengan persamaan (Kemdikbud):
METODOLOGI
Dalam praktikum kalor jenis ini, alat dan bahan yang digunakan antara lain,
bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya, termometer, timer, neraca ohauss, segelas air,
generator uap, dan kalorimeter serta pengaduknya.
26 80 1 200 23,7
3.2 Perhitungan
( )( )
NO ( ) (C) ( )
( )
1 0,199600569 0,766666667 53,23333333 457,8066667
2 0,174329838 1 53 683,7
3 0,166450834 1,266666667 52,73333333 907,0133333
4 0,162013778 1,533333333 52,46666667 1128,033333
5 0,150163656 1,7 52,3 1349,34
( )
3.3 Grafik
3.4 Analisis
Percobaan pengukuran kalor jenis ini dilakukan pada lima benda yang mempunyai
massa berbeda-beda. Air dibutuhkan untuk pengukuran kalor jenis karen air sudah diketahui
kalor jenisnya sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengukuran kalor jenis suatu
benda. Suhu awal atau T 1 pada praktikum ini didapatkan dari suhu ruang tempat praktikum.
Sedangkan T 2 merupakan suhu air yang sudah dipanaskan, yaitu 80℃. Tujuan dipanaskannya
air hingga 80℃ yaitu agar air tidak berubah wujudnya menjadi zat lain yang akan membuat
praktikum atau percobaan menjadi tidak akurat.
Pada perhitungan yang dihasilkan dari data hasil percobaan praktikum kalor jenis di
atas, didapatkan hasil pengukuran kalor jenis yang bervariasi tetapi tidak berbeda jauh, yaitu
antara 0,15-0,19 (kal/gr℃). Benda dengan kalor jenis yang mendekati hasil perhitungan
tersebut adalah kaca atau gelas dengan kalor jenis sebesar 0,199 kal/gr℃.
Suhu campuran dari hasil perhitungan di atas ada sedikit perbedaan dengan suhu dari
perhitungan teori Asas Black dikarenakan pengaruh luar dan mungkin karena keterbatasan
pengamat dan alat yang kurang akurat.
Penerapan kalor jenis, khususnya Asas Black dalam ruang lingkup biologi terlihat pada
tubuh kita sendiri. Tubuh kita akan menyesuaikan suhu yang ada di dalam tubuh kita dengan
suhu yang ada di luar atau suhu lingkungan. Hal tersebut lah yang mendukung keberlangsungan
hidup kita.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu, bahwa kalor dapat berpindah karena adanya
perbedaan suhu. Dalam hal ini, perubahan suhu disebabkan karena adanya panas dari generator
uap yang memanaskan air sebagai cairan yang digunakan untuk menentukan kalor jenis dari
lima benda yang diuji coba. Pada praktikum kalor jenis, diketahui pula adanya fakta yang
tertulis pada Asas Black, yaitu kalor yang keluar sama dengan kalor yang masuk sehingga tidak
ada suhu yang ada di dalam kalorimeter adalah konstan. Benda yang kemungkinan besar
dijadikan sebagai bahan percobaan kalor jenis kali ini adalah kaca atau gelas, mengingat kalor
jenis kaca atau gelas adalah 0,199. Data perhitungan yang didapatkan menunjukkan angka yang
relatif mendekati dengan kalor jenis kaca atau gelas, yaitu antara 0,15 kal/gr℃ sampai dengan
0,19 kal/gr℃. Kita juga dapat mengetahui penerapan kalor jenis dalam kehidupan sehari-hari
dan fenomena yang menyangkut kalor jenis dalam ruang lingkup biologi.
4.2 Saran
Urone, Paul Peter,. dkk. 2013. College Physics. OpenStage College. Houston, Texas
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Azas-Black-
2016/menu4.html
LAMPIRAN
Q lepas = Q terima
mth = th Vth
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor yang diserap dan kalor yang dilepaskan
oleh suatu bahan!
Jawab: kalor yang diserap adalah kalor yang masuk ke dalam benda atau sistem
yang mempunyai suhu lebih rendah sedangkan kalor yang dilepaskan adalah kalor
yang dilepas atau keluar dari benda/sistem bersuhu tinggi
3. Menurut anda bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya berbentuk apakah yang
lebih baik digunakan, berupa bongkahan atau butiran- butiran kecil? Jelaskan!
Menurut saya, bahan yang lebih baik digunakan untuk menentukan kalor jenisnya
adalah berbentuk butiran-butiran kecil karena seperti yang kita ketahui bahwa
𝑄
rumus dari kalor jenis adalah c = . Butiran kecil memiliki massa lebih kecil
∆𝑇