Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Kalor Jenis)

(PERCOBAAN-FP3)

Nama : Avelia Ariska Vio Elvara

NIM : 215090100111005

Fak/Jurusan : MIPA/Biologi

Kelompok :1

Tgl.Praktikum : 4 Oktober 2021

Nama Asisten : Muh. Khadafi Kasim

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Kalor Jenis)

Nama : Avelia Ariska Vio Elvara

NIM : 215090100111005

Fak/Jurusan : MIPA/Biologi

Kelompok :1

Tgl. Praktikum : 4 Oktober 2021

Nama Asisten : Muh. Khadafi Kasim

Catatan :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah kalor jenis zat padat dan Asas Black dapat diterapkan
dengan baik serta kalor jenis suatu bahan dapat ditentukan dengan bantuan kalorimeter.

1.2 Dasar Teori


Sebenarnya, pembuktian dari peristiwa kalor telah terjadi di kehidupan keseharian kita.
Contoh dari peristiwa kalor, antara lain:
1. Pada saat kita menyentuhkan dua benda yang masing-masing mempunyai suhu
tinggi dan suhu rendah maka lama-kelamaan suhu kedua benda menjadi sama.
2. Jika kita menempatkan air dingin di atas kompor maka shu air lama-lama akan
naik dan akhirnya akan mendidih pada suhu sekitar 100℃
3. Jika air hangat dimasukkan ke dalam frezeer, maka lama-lama suhu air akan
menurun. Jika dibiarkan, maka air akan membeku.
Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan pengaruh suhu terhadap benda. Suhu benda
tersebut dipengaruhi oleh Energi kalor dan dapat berpindah dari satu benda ke benda yang
lain. Hubungan antara kalor dengan suhu adalah:
 Makin besar energi kalor yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin tinggi pula
suhu benda.
 Energi kalor berpindah dari benda yang mempunyai suhu tinggi ke benda yang
mempunyai suhu rendah. (Abdullah, 2016)

Kalor disimbolkan dengan huruf Q. Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang
disebabkan karena perbedaan suhu atau temperatur. Kalor atau sering dianggap sama dengan
suhu atau temperatur. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengeluh cuaca atau
udaranya panas sekali. Padahal, hal tersebut dikarenakan temperatur atau suhu yang tinggi.
Kalor atau panas merupakan suatu energi, sedangkan temperatur atau suhu bukan termasuk
energi (Urone, dkk, 2013)

Berdasarkan kesepakatan para ahli, satuan kalor adalah kalori (calorie) atau bisa
disingkat menjadi kal (cal). Kalori didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1℃. Satuan kalor dan satuan energi menimbulkan suatu
korelasi. Hal tersebut yang ditemukan oleh ilmuwan bernama Joule. Percobaannya untuk
menemukan korelasi tersebut adalah dengan cara memasukkan air murni ke dalam tangki
yang terisolasi dengan baik sehingga tidak ada kalor yang masuk maupun kalor yang keluar
dan tangki tersebut berisi baling-baling yang dihubungkan dengan suatu melalui bantuan
katrol. Beban tersebut diukur lajunya setelah turun sejauh h. Percobaan yang dilakukan oleh
Joule tersebut menunjukkan bahwa ketika energi kinetik setelah benda turun jauh lebih kecil
daripada pengurangan potensial beban (mgh). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
sebagian energi kinetik yang berubah menjadi kalor yang memanaskan air sebagai hail dari
pengonversian putaran baling-baling tersebut. Kesimpulan yang didapat Joule adalah bahwa
untuk menaikkan suhu satu kilogram air murni sebesar satu derajat celcius, dibutuhkan
energi kinetik yang berubah menjadi energi panas sebesar 4,184 Joule (Abdullah, 2016).
Jadi, korelasi antara satuan kalor (kalori) dengan satuan energi (Joule) adalah sebagai
berikut:

1 kalori = 4,184 Joule ................................................................ (Persamaan 1)

Kalor jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara kalor dan massa suatu zat.
Berbeda dengan kapasitas kalor suatu zat yang bersifat tetap walaupun massanya berbeda,
kalor jenis tidak seperti itu. Jadi, dapat dikatakan bahwa kalor jenis ini merupakan sifat khas
suatu zat. Satuan kalor jenis dapat berupa kal/kg℃, J//kg℃, kal/kg K, atau J/kg K (Abdullah,
2016). Kalor jenis dapat dihitung dengan persamaan:

𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒍𝒐𝒓 (𝑪)


Kalor jenis (c) = ........................................... (Persamaan 2)
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 (𝒎)

Saat suatu benda atau zat menyerap atau melepas kalor, besar kalor tersebut dapat dihitung
dengan persamaan:

Q = C ∆𝑻 .................................................................................. (Persamaan 3)

Q = mc ∆𝑻 ................................................................................ (Persamaan 4)

Pada proses perpindahan energi panas berlaku Azas Black yang menyatakan bahwa
“Jumlah kalor yang dilepas benda yang bersuhu lebih tinggi hasilnya akan sama dengan jumlah
kalor yang diterima oleh benda dengan suhu yang lebih rendah dari benda pertama” atau dengan
kata lain “Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima”. Hal tersebut juga dapat
dinyatakan dengan persamaan (Kemdikbud):

𝚺Qlepas = 𝚺Qterima ....................................................................... (Persamaan 5)

m1 c1 ∆𝑻1 = m2 c2 ∆𝑻2 ................................................................ (Persamaan 6)


BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Dalam praktikum kalor jenis ini, alat dan bahan yang digunakan antara lain,
bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya, termometer, timer, neraca ohauss, segelas air,
generator uap, dan kalorimeter serta pengaduknya.

2.2 Tata Laksana Percobaan

Kalorimeter, pengaduknya, air


yang akan dimasukkan ke dalam
kealorimeter serta bahan yang
akan ditentukan kalor jenisnya
ditimbang dengan neraca Ohauss

Air dituangkan ke dalam


generator uap sebanyak ¾ gelas
dan ditutup

Bahan dimasukkan ke dalam


generator uap dan dipanaskan
hingga suhunya 80℃

Setelah suhunya 80℃, katup


dibuka sehingga bahan akan
masuk ke dalam kalorimeter
kemudian ditutup
Timer digunakan dan setiap 30
detik dicek keadaan suhunya

Pengamatan dilakukan sampai


perubahan suhu konstan
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Percobaan


(C) (C)

26 80 1 200 23,7

1 7,87 0,113 0,094 0,094

NO ( ) ( ) (gr) (C) (C) (C) ( )


1 8,6 299,5 99,5 27 26,8 26,5 26,76667
2 12,9 299,5 99,5 27,2 27 26,8 27
3 17,2 299,5 99,5 27,5 27,3 27 27,26667
4 21,5 299,5 99,5 27,8 27,6 27,2 27,53333
5 25,8 299,5 99,5 28 27,7 27,4 27,7

3.2 Perhitungan

( )( )
NO ( ) (C) ( )
( )
1 0,199600569 0,766666667 53,23333333 457,8066667
2 0,174329838 1 53 683,7
3 0,166450834 1,266666667 52,73333333 907,0133333
4 0,162013778 1,533333333 52,46666667 1128,033333
5 0,150163656 1,7 52,3 1349,34

( )

0,1705117 0,00034087 0,018462724 0,108278318

3.3 Grafik
3.4 Analisis
Percobaan pengukuran kalor jenis ini dilakukan pada lima benda yang mempunyai
massa berbeda-beda. Air dibutuhkan untuk pengukuran kalor jenis karen air sudah diketahui
kalor jenisnya sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengukuran kalor jenis suatu
benda. Suhu awal atau T 1 pada praktikum ini didapatkan dari suhu ruang tempat praktikum.
Sedangkan T 2 merupakan suhu air yang sudah dipanaskan, yaitu 80℃. Tujuan dipanaskannya
air hingga 80℃ yaitu agar air tidak berubah wujudnya menjadi zat lain yang akan membuat
praktikum atau percobaan menjadi tidak akurat.
Pada perhitungan yang dihasilkan dari data hasil percobaan praktikum kalor jenis di
atas, didapatkan hasil pengukuran kalor jenis yang bervariasi tetapi tidak berbeda jauh, yaitu
antara 0,15-0,19 (kal/gr℃). Benda dengan kalor jenis yang mendekati hasil perhitungan
tersebut adalah kaca atau gelas dengan kalor jenis sebesar 0,199 kal/gr℃.
Suhu campuran dari hasil perhitungan di atas ada sedikit perbedaan dengan suhu dari
perhitungan teori Asas Black dikarenakan pengaruh luar dan mungkin karena keterbatasan
pengamat dan alat yang kurang akurat.
Penerapan kalor jenis, khususnya Asas Black dalam ruang lingkup biologi terlihat pada
tubuh kita sendiri. Tubuh kita akan menyesuaikan suhu yang ada di dalam tubuh kita dengan
suhu yang ada di luar atau suhu lingkungan. Hal tersebut lah yang mendukung keberlangsungan
hidup kita.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini yaitu, bahwa kalor dapat berpindah karena adanya
perbedaan suhu. Dalam hal ini, perubahan suhu disebabkan karena adanya panas dari generator
uap yang memanaskan air sebagai cairan yang digunakan untuk menentukan kalor jenis dari
lima benda yang diuji coba. Pada praktikum kalor jenis, diketahui pula adanya fakta yang
tertulis pada Asas Black, yaitu kalor yang keluar sama dengan kalor yang masuk sehingga tidak
ada suhu yang ada di dalam kalorimeter adalah konstan. Benda yang kemungkinan besar
dijadikan sebagai bahan percobaan kalor jenis kali ini adalah kaca atau gelas, mengingat kalor
jenis kaca atau gelas adalah 0,199. Data perhitungan yang didapatkan menunjukkan angka yang
relatif mendekati dengan kalor jenis kaca atau gelas, yaitu antara 0,15 kal/gr℃ sampai dengan
0,19 kal/gr℃. Kita juga dapat mengetahui penerapan kalor jenis dalam kehidupan sehari-hari
dan fenomena yang menyangkut kalor jenis dalam ruang lingkup biologi.

4.2 Saran

Sebaiknya, langkah-langkah pengerjaan dalam perhitungan dijelaskan secara lebih


mendetail. Grafik yang akan dicantumkan seharusnya diberikan arahan lebih detail dan
terperinci agar kami lebih memahami dan mengerjakan penugasan dengan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung

Urone, Paul Peter,. dkk. 2013. College Physics. OpenStage College. Houston, Texas

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Azas-Black-
2016/menu4.html
LAMPIRAN

(Gambar 1.1 A. Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung)

(Gambar 1.2 A. Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung)


(Gambar 1.3 A. Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung)

(Gambar 1.4 Kemdikbud)

(Gambar 1.5 A. Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung)


(Gambar 1.6 Urone, Paul Peter,. dkk. 2013. College Physics. OpenStage College.
Houston, Texas)

(Gambar 1.7 A. Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. ITB Press. Bandung)


(Gambar 1.8 Percobaan)

(Gambar 1.9 Percobaan)


TUGAS PENDAHULUAN

1. Turunkan persamaan (5) dengan menggunakan asas Black!

(𝑄𝑎𝑖𝑟 𝑄𝑘 𝑄𝑝 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ 𝑡ℎ )(𝑇 − 𝑇1 )


cx =
𝑥 (𝑇2 − 𝑇)

Q lepas = Q terima

mxcx∆T2 = (ma ca∆T1 + mk ck ∆T1 + mthcth∆T1)

mth = th Vth

mxcx∆T2 = (maca + mk ck + mthcth) (∆T1)


( 𝑎 𝑎 𝑘 𝑘 𝑝 𝑝 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ 𝑡ℎ )(𝑇 − 𝑇1 )
cx =
𝑥 (𝑇2 −𝑇)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor yang diserap dan kalor yang dilepaskan
oleh suatu bahan!

Jawab: kalor yang diserap adalah kalor yang masuk ke dalam benda atau sistem
yang mempunyai suhu lebih rendah sedangkan kalor yang dilepaskan adalah kalor
yang dilepas atau keluar dari benda/sistem bersuhu tinggi
3. Menurut anda bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya berbentuk apakah yang
lebih baik digunakan, berupa bongkahan atau butiran- butiran kecil? Jelaskan!
Menurut saya, bahan yang lebih baik digunakan untuk menentukan kalor jenisnya
adalah berbentuk butiran-butiran kecil karena seperti yang kita ketahui bahwa
𝑄
rumus dari kalor jenis adalah c = . Butiran kecil memiliki massa lebih kecil
∆𝑇

daripada benda yang berbentuk bongkahan. Hal tersebut menyebabkan benda


berbentuk butiran kecil lebih mudah berubah suhunya dalam waktu yang relatif
lebih cepat daripada benda bongkahan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan percobaan lebih bisa efektif.
4. Apa yang dimaksud dengan bejana adiabatik?
Bejana adiabatik adalah bejana yang didesain sedemikian rupa sehingga bersifat
adiabatik atau tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari bejana.

Anda mungkin juga menyukai