Anda di halaman 1dari 4

1.

KESETARAAN PANAS LISTRIK

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dari kesetaraan panas listrik
2. Untuk mengetahui nilai kesetaran panas listrik secara praktek
3. Untuk mengetahui aplikasi dari kesetaraan panas listrik.

II. TEORI
Energi thermal atau panas yaitu getaran dan gerakan atom serta molekul di
dalam zat. Pada saat suatu benda dipanaskan, maka atom atau molekulnya
bergerak dan bertumbukan lebih cepat (Lusiani, 2020). Koefisien muai panas
menunjukkan kecenderungan suatu zat untuk mengubah bentuk dan volumenya
sebagai respons terhadap perubahan suhu. Ketika suatu zat dipanaskan, energi
kinetik molekul-molekulnya meningkat. Dengan demikian, molekul mulai
berosilasi lebih cepat dan lebih banyak serta menghasilkan pemisahan yang lebih
besar. Ekspansi relatif resultan (juga disebut regangan) dibagi dengan perubahan
suhu disebut koefisien muai panas linier (°C) dan umumnya bervariasi terhadap
suhu.
Δl Δl
α= = ..................................................................................
l 0 ΔT l 0 (T 2−T 1 )
(2.1)
Kecuali beberapa bahan berkontraksi dengan kenaikan suhu, sebagian besar bahan
termasuk benda padat, cair dan terutama gas akan memuai setelah dipanaskan dan
sebaliknya setelah didinginkan. Panas spesifik, disebut juga kapasitas panas,
adalah besaran fisika umum yang menunjukkan kemampuan suatu benda dalam
menyerap atau membuang panas. Semakin besar kalor jenis maka kemampuan
menyerap atau menghilangkan kalor akan semakin kuat.
Satuan Si untuk kalor jenis adalah joule per derajat Celcius dan kilogram.
Misalnya, pada suhu 25°C (panas jenis dapat berubah tergantung suhu), kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar I°C adalah 4,18 joule,
artinya kalor jenis air adalah 4,18 J /G. °C.
Q=m . C. ΔT = m .C. (T 2−T 1 ¿ ..........................................................(2.2)
Konsep Setara Mekanik Kalor menyatakan bahwa gerak mekanis dan
kalor saling dipertukarkan dan dalam setiap kasus, sejumlah usaha tertentu akan
menghasilkan jumlah kalor yang sama, asalkan usaha yang dilakukan diubah
seluruhnya menjadi energi panas. Kesetaraan antara panas dan gerak ditunjukkan
oleh Rumford pada tahun 1798, karena panas yang dihasilkan oleh gaya gesekan
sebanding dengan usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut.
Menurut Hukum Percakapan Energi (Hukum pertama Termodinamika),
perubahan energi dalam suatu sistem adalah jumlah usaha yang dilakukan dan
panas yang ditambahkan ke suatu sistem. Hukum I Termodinamika menjelaskan
tentang energi yang ada dalam suatu sistem dan dikenal sebagai hukum Kekekalan
Energi. Dalam Hukum Kekekalan Energi, energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk, dari bentuk satu ke bentuk lainnya.
Oleh karena itu, Hukum I Termodinamika sering disebut Hukum Kekekalan
Energi. Dengan demikian, energi panas/kalor (Q) yang diberikan oleh lingkungan
ke sistem sama dengan kerja eksternal (W) yang dilakukan sistem ditambah
dengan perolehan energi dalam sistem (ΔU) karena kenaikan suhu (Nadia, 2021).
Ketika usaha yang dilakukan pada suatu sistem dipindahkan seluruhnya menjadi
energi dalam (sebagai panas), persamaan mekanik dari panas adalah sebagai
berikut:
W
J= ......................................................................................................
ΔH
(2.3)
Di sini, panas dapat dihitung dengan Persamaan. (1) sebagai ΔH= m .C.ΔT

III. TUGAS PERSIAPAN


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor, tara kalor listrik dan tara
kalor mekanik!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Joule untuk Kalor Listrik !
3. Bagaimana hukum kekekalan energi berlaku dalam konteks kesetaraan
panas listrik? Jelaskan !
4. Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebuah logam
perak yang massanya 8 kg dari 20 ℃ hingga suhu 120 ℃ . Jika
diketahui kalor jenis perak 230 J/kg℃ ?
5. Sebuah kompor listrik memiliki daya 1.000 Watt (W) digunakan untuk
memanaskan 2 liter air dari suhu 20°C hingga 100°C. Berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan air tersebut?

IV. PERALATAN DAN BAHAN


4.1 Peralatan
1. Kalorimeter dengan kawat pemanas
Fungsi: sebagai tempat cairan
2. Termokopel
Fungsi: untuk mengukur dengan memanfaatkan efek termoelektrik.
3. Termometer
Fungsi: untuk mengukur lama terjadinya peruabahan suhu dari air
es.
4. Power Supply DC/AC
Fungsi: sebagai sumber tegangan listrik.
5. Termometer Ganda
Fungsi: untuk mengukur suhu pada dua titik
6. Stopwatch
Fungsi: untuk mengukur waktu terjadinya perubahan air es serta
untuk memvariasikan waktu

4.2 Bahan
1. Air Es
Fungsi: untuk mendapatkan suhu yang ideal (dibawah suhu kamar)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan percobaan.
2. Rakit peralatan seperti gambar berikut.

3. Dengan menggunakan gelas ukur, takar 400 ml air suling. Tuangkan air ke
dalam kalorimeter. Tutup penutupnya dan celupkan termokopel (3.2.).
Nyalakan termometer (3.1.) untuk mengukur suhu air dalam kalorimeter
(2.) hingga suhu stabil. Hitung rata-ratanya dan catat suhunya .
4. Hubungkan catu daya DC/AC ke kalorimeter melalui kabel patch.
5. Nyalakan catu daya, alihkan ke mode DC, dan naikkan volumetage ke 7V
atau lebih rendah
6. Ukur suhu setiap 1 atau 2 menit hingga suhu naik sekitar 50°C.
7. Hitung ekuivalen kalor menggunakan "Metode kuadrat terkecil" dan
bandingkan dengan nilai teoretisnya.
8. Plot kalor sistem sebagai fungsi kerja yang dilakukan pada setiap langkah
untuk melihat apakah kerja langsung diubah menjadi kalor.

VI. DATA PERCOBAAN


J
Kapasitor kalor jenis = Csistem + Cair = Ccal =
g℃
T1 = ℃
I = A
V = V
m = kg

t (min) T2 (℃) Δ T ℃ ¿ W(J) Q(J) (X- (Y- ¿¿ ¿¿ ¿¿


X ¿¿ Y ¿¿
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
sum m= p= n=
mean Y= X=

VII. ANALISIS DATA


1. Hitung nilai usaha (W) dengan rumus:
W = I. V. t
2. Hitung nilai kalor (Q) dengan rumus:
Q = C cal(T 2−T 1 )
3. Hitung nilai setara panas dengan rumus:
W IVt
α= =C
Q cal (T −T )
2 1

4. Menghitung % Deviasi
¿
% Deviasi = ¿ C t−C p∨ C ¿ ×100 %
t

VIII. ULASAN
1. Mengapa pada percobaan ini menggunakan arus DC?
2. Bagaimana efek Joule berkaitan dengan kesetaraan panas listrik?
3. Mengapa air dingin digunakan dalam percobaan dan suhunya
dinaikkan?
4. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi nilai kesetaraan panas listrik!

Anda mungkin juga menyukai