Anda di halaman 1dari 8

TEOREMA SUPERPOSISI

LAPORAN PRAKTIKUM
Tanggal praktikum: 22 Oktober 2020
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rangkaian Listrik
Dosen Pembimbing: Sri Utami

Disusun oleh :

Jihan Nurzahra (201711059)

D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung

1. Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa:
• Memahami teorema superposisi.
• Memahami manfaat teorema superposisi dalam analisis rangkaian listrik.

2. Teori Pendahuluan
Di dalam setiap rangkaian linier yang mengandung beberapa sumber, tegangan atau
arus yang melalui setiap elemen dapat dihitung dengan melakukan penjumlahan aljabar dari
semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang
bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan bebas lain diganti oleh rangkaian-rangkaian
hubung singkat (short circuit) dan semua sumber arus bebas yang lain diganti oleh
rangkaian terbuka (open circuit).

3. Tugas Pendahuluan
1. Dalam teorema superposisi, untuk menghilangkan pengaruh sumber tegangan bebas
dilakukan dengan cara menggantikan sumber tegangan tersebut dengan suatu rangkaian
hubung singkat (short circuit). Mengapa ?
2. Dalam teorema superposisi, untuk menghilangkan pengaruh sumber arus bebas
dilakukan dengan cara menggantikan sumber arus tersebut dengan suatu rangkaian
terbuka (open circuit). Mengapa ?
3. Bagaimana cara menerapkan teorema superposisi apabila di dalam rangkaian linier
tersebut terdapat beberapa sumber bebas dan beberapa sumber tak bebas ? Berikan
contoh!

1
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung
1. Untuk menghilangkan sumber tegangan dibutuhkan tegangan sama dengan nol. V = 0
dapat dicapai dengan mengganti sumber tegangan dengan short circuit sehingga tidak
ada tegangan yang terjadi pada rangkaian.

Gambar 3.1 mengganti sumber tegangan menjadi short circuit

2. Untuk menghilangkan sumber arus bebas, maka arus harus sama dengan nol. I = 0 dapat
dicapai dengan mengganti sumber arus bebas menjadi open circuit. Arus tidak akan bisa
lewat karena rangkaian terputus, sehingga menyebabkan I = 0.

Gambar 3.2 mengganti sumber arus menjadi open circuit

3. Menganalisis rangkaian dengan cara menghilangkan beberapa sumber hingga hanya satu
yang aktif dan mengulangi Langkah tersebut untuk sumber-sumber yang lainnya.

Contoh soal:
Berapakah arus i dengan teorema superposisi ?

Gambar 3.3 rangkaian dengan sumber tegangan dan sumber arus

Pada saat sumber tegangan aktif/bekerja maka sumber arus tidak aktif (diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit):

2
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung

Gambar 3.4 sumber arus yang diubah menjadi open circuit

Maka:
20
𝑖1 = = 1𝐴
10 + 10
Pada saat sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan tidak aktif (diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit):

Gambar 3.5 sumber tegangan yang diubah menjadi short circuit

10
𝑖2 = − = −0,5𝐴
10 + 10
Sehingga:
𝑖1 + 𝑖2 = 1𝐴 − 0,5𝐴 = 0,5 𝐴

4. Peralatan Praktikum
a. DC power supply buah
b. multimeter digital 1 buah
c. resistor-resistor 5 buah
d. kabel-kabel konektor

5. Prosedur Praktikum dan Laporan


1. Buat rangkaian seperti gambar 5.1. Atur Vs1 dan Vs2 pada suatu harga tertentu.
Dengan mempergunakan Amperemeter digital, ukur dan catat semua arus yang
melintasi setiap elemen yang ada (lihat gambar 5.1 dan tabel 5.1). Perhatikan tanda
positif atau negatif dari penunjukan Amperemeter.
2. Dengan mempergunakan Voltmeter digital, ukur dan catat semua tegangan yang
melintasi setiap elemen yang ada (lihat gambar 5.1 dan tabel 5.1). Perhatikan tanda
positif atau negatif dari penunjukan Voltmeter.
3
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung
3. Ulangi prosedur (1) & (2) dengan V s2 digantikan dengan rangkaian hubung singkat
(short circuit), dengan demikian Vs1 on dan Vs2 off.
4. Ulangi prosedur (1) & (2) dengan V s1 digantikan dengan rangkaian hubung singkat
(short circuit), dengan demikian Vs1 off dan Vs2 on.
5. Lengkapi isian tabel 5.1. Apakah teorema superposisi berlaku ? Berikan kesimpulan.

I1 + V1 - I2 + V2 - I3 + V3 –

+ + + +
V_s1 V4 V5 V_s2
- -
I4 I5

Gambar 5.1

Vs1 on Vs2 on Vs1 on Vs2 off Vs1 off Vs2 on


No. Va + Vb Ia + Ib
Vt It (mA) Va (V) Ia (mA) Vb (V) Ib (mA) (mA)
(V)
1. +1,75 +0,17 +1,88 +0,19 -0,13 -0,01 +1,75 +0,18
2. +0,50 +0,05 +0,75 +0,07 -0,25 -0,02 +0,50 -0,05
3. -0,25 -0,25 +0,38 +0,03 -0,62 -0,06 -0,24 -0,3
4. +1,25 +0,13 +1,12 +0,11 +0,13 +0,01 +1,25 +0,12
5. +0,75 +0,07 +0,36 +0,03 +0,38 +0,03 +0,74 +0,6

Tabel 5.1 data hasil praktikum

Gambar 5.2 rangkaian dengan dua sumber tegangan

4
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung

Gambar 5.3 rangkaian dengan sumber tegangan V2 diubah menjadi short circuit

Gambar 5.4 rangkaian dengan sumber tegangan V1 diubah menjadi short circuit

6. Pembahasan
Pada praktikum teorema posisi ini, untuk rangkaiannya digunakan R1 – R5 yang
bernilai sama yaitu 10K ohm, untuk Vs1 digunakan tegangan sebesar 3 Volt sedangkan
Vs2 digunakan tegangan sebesar 1 Volt dengan hasil tegangan dan arus pada masing-
masing elemen sebagai berikut:

Pada V I
R1 +1,75 +0,17
R2 +0,50 +0,05
R3 -0,25 -0,25
R4 +1,25 +0,13
R5 +0,75 +0,07
Tabel 6.1 data pada rangkaian dua tegangan

5
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung

Lalu gantikan rangkaian tersebut dengan rangkaian hubung singkat (short circuit)
dengan Vs1 on Vs2 off didapatkan tegangan dan arus pada tiap elemen sebagai berikut:

Pada Vs1 Is1


R1 +1,88 +0,19
R2 +0,75 +0,07
R3 +0,38 +0,03
R4 +1,12 +0,11
R5 +0,36 +0,03
Tabel 6.2 data pada rangkaian satu tegangan (V1)

Selanjutnya untuk rangkaian hubung singkat (short circuit) dengan Vs2 on Vs1 off
didapatkan tegangan dan arus pada tiap elemen sebagai berikut:

Pada Vs2 Is2


R1 -0,13 -0,01
R2 -0,25 -0,02
R3 -0,62 -0,06
R4 +0,13 +0,01
R5 +0,38 +0,03
Tabel 6.3 data pada rangkaian satu tegangan (V2)

Sehingga bila hasil pada setiap Vs1 dan Vs2 serta Is1 dan Is2 dijumlahkan akan
didapatkan hasil sebagai berikut:

Pada Vs1 + Vs2 Is1 + Is2


R1 +1,75 +0,18
R2 +0,50 -0,05
R3 -0,24 -0,3
R4 +1,25 +0,12
R5 +0,74 +0,6
Tabel 6.4 penjumlahan data pada tabel 6.2 dan tabel 6.3

Jika dibandingkan dengan data dari rangkaian dimana kedua sumber tegangan menyala,
maka akan didapat:

Pada V I
V dua V hasil I dua sumber I hasil
sumber penjumlahan penjumlahan

6
Modul IV
Praktikum Rangkaian Listrik
Program Studi Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung
R1 +1,75 +1,75 +0,17 +0,18

R2 +0,50 +0,50 +0,05 -0,05

R3 -0,25 -0,24 -0,25 -0,3

R4 +1,25 +1,25 +0,13 +0,12

R5 +0,75 +0,74 +0,07 +0,6


Tabel 6.5 perbandingan data dari rangkaian dua tegangan dan hasil perhitungan teori
superposisi

Angka yang didapat dari hasil pengamatan langsung pada rangkaian dua tegangan dan
hasil perhitungan teori superposisi memang tidak sama persis, namun angkanya masih
mendekati sehingga dapat dinyatakan bahwa teorema superposisi tersebut memang
berlaku dan dapat dibuktikan.

7. Kesimpulan
Dalam analisis rangkaian listrik teorema posisi digunakan pada rangkaian yang
memiliki sumber tegangan/arus lebih dari satu, dengan membuat rangkaian hubung
singkat atau short circuit untuk sumber tegangan yaitu dengan meng-nonaktifkan
salah satu sumbernya. Dengan begitu didapatkan sirkuit yang lebih sederhana.

8. Daftar Pustaka
Alexander, C. K., & Sadiku, M. N. (2009). Fundamentals of Electric Circuits Fourth Edition.
New York: Mc Graw Hill Higher Education.

7
Modul IV

Anda mungkin juga menyukai