Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PERCOBAAN
PENGUKURAN RESISTOR dengan VOLT-AMPERE METER

Guru Pembelajaran :
Rochmah Y.D. M.Pd

Disusun oleh :
- Ayu Mulan
- Muhammad Ade A
- Tazkia Aulia
- Idris Hadil M

SMA NEGERI 28 KABUPATEN TANGERANG


KELAS XII MIPA 5
BAB I

( PENDAHULUAN )

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut
dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir
pada sebuah pipa. Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian,
kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan
bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah
arus listrik, tegangan, dan hambatan. Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang
digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika, dan
dikenali secara internasional. Perlunya pratikum hukum Ohm yaitu dapat mengetahui
hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan
beban listrik tanpa menggunakan Ohmmeter.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana hubungan antara beda potensial dan kuat arus?

1.3 TUJUAN
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian.
2. Menyusun rangkaian pengukuran tegangan dan arus.
3. Memahami prinsip-prinsip pengukuran tegangan dan arus.
4. Melakukan pengukuran arus listrik dengan benar.

1.4 DEFINISI ISTILAH


a. Arus listrik :banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu
b. Tegangan listrik : perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
c. Hambatan listrik : perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik dengan arus listrik yang melewatinya.
d. Ohmmeter : alat yang digunakan untuk mengukur hambatan beban listrik

1.5 HIPOTESIS
Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial
(Tegangan) serta Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan
konstan yang disebut hambatan listrik.
BAB II
( LANDASAN TEORI )

2.1 LANDASAN TEORI


Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah diakui
secara internasional (si).
Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaaan jumlah
muatan dalam satuan volt. Multimeter juga dapat digunakan sebagai pengukur arus. Cara
memasangnya adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya, pengukur arus
ampermeter ini juga mempunyai hambatan dalam seperti halnya voltmeter yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran arus suatu rangkain. Arus listrik timbul karena adanya suatu
elektron satu arah dari suatu beban atau zat akibat pengaruh gaya dari luar dalam ampere.
Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6.24 X elektron yang mengalir melalui sautu
titik tertentu selama 1 detik.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan
ohm.
Hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hukum ohm,ditemukan oleh
George simon ohm dan dipublikasikan pada sebuah paper pada tahun 1820. The galuanik
circuit investigated mathematicaly. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar metal pada rangkain.
Hukum ohm berbunyi sebagai berikut: besarnya kuat arus yang timbul pada suatu pengantar
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan antara kedua ujung pengantar tersebut
Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan.
George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati sebuah
tahanan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah nilainya. Begitu juga
sebaliknya. Hubungan antara tegangan dan arus secara umum dinyatakan dengan hukum
ohm,yaitu :
V=IR
V= tegangan
R= tahanan
I= kuat arus
Hukum ohm juga menyatakan bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai tahanan
di perkecil maka akan diperoleh arus yang lebih kuat. Begitu juga sebaliknya dan dapat
ditulis sebagai berikut.
I= V/R
Hukum ohm dapat diterapkan dalam rangkaian tahana seri. Yang di maksud dengan
rangkaian tahanan seri adalah tahanan di hubungkan ujung tahanan yang ada pada rangkaian
ke ujung atau dalam suatu rantai. Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri
dengan tahanan lebih dar satu, diperlukan jumalah total nilai tahanan tahanan tersebut. Hal ini
dapat di mengerti karena setiap tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan
hambatan bagi arus untuk mengalir (rusdianto,1999:19).
Resistor merupakan elemen pasif yang paling sederhana. Kita akan memulai bahasan
kita dengan memperhatikan hasil kerja fisikawan jerman, georg simon ohm, yang pada tahun
1827 mempublikasikan sebuah pamflet yang memaparkan hasil-hasil dari usahanya
mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika di antara keduanya. Salah satu hasil
yang diperoleh adalah pernyatan tentang relasi fundamental yang saat ini kita sebut sebagai
hukum ohm. Meskipun hal ini telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di inggris oleh henry
cavendish. Pamflet yang dipublikasikan oleh georg simon ohm banyak menerima kritik yang
tak pantas dan menjadi bahan tawaan selama beberapa tahun setelah di publikasi pertamanya
akhirnya karya itu diterima beberapa tahun setelahnya.
BAB III
( METODOLOGI PRAKTIKUM )

3.1 ALAT DAN BAHAN


No. Nama Bahan jumlah
1 Baterai 1,5 volt 3
2 Lampu filament 1
3 Amperemeter 1
4 Voltmeter 1
5 Lakban 1
6 Gunting 1
7 Kardus (untuk alas) 1
8 Kabel penghubung secukupnya

3.2 GAMBAR RANGKAIAN


3.3 LANGKAH KEGIATAN
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Potong kardus sesuai kebutuhan yang akan diperlukan
c. Rangkai kabel sesuai kebutuhan yang akan diperlukan
d. Rangkaian Seri digunakan untuk melihat hasil uji kuat arus pada
Amperemeter,sedangkan rangkaian Paralel digunakan untuk melihat
e. hasil uji kuat tegangan pada Voltmeter
f. Setelah alat peraga siap,hubungkan dengan sumber tegangan (baterai
ABC) dengan jumlah yang telah ditetapkan yaitu 1 baterai,2 baterai
dan 3 baterai.
g. Sambungkan kabel penghubung Amperemeter ke kabel rangkaian seri
dan hubungkan pula Voltmeter dengan kabel pada rangkaian parallel.
h. Setelah semua kabel terhubung,mulailah melakukan pembacaan
terhadap Ampere dan Voltmeter.
i. Catatlah hasilnya didalam table yang dibuat.
j. Lakukanpercobaan secara berulang dengan 1 buah baterai,2 buah
baterai dan 3 buah baterai.
k. Tulis atau buatlah laporan hasil percobaan
BAB IV
( ANALISIS DATA )

4.1 DATA HASIL PRAKTIKUM

 Tabel

JUMLAH BETERAI HASIL PENGUKURAN


NO. ( 1,5 VOLT ) AMPEREMETER VOLTMETER

1. 1 BUAH 0,18 A 1,1 VOLT

2. 2 BUAH 0,26 A 2,3 VOLT

3. 3 BUAH 0,36 A 3,3 VOLT

 Grafik Data
V (volt)

3,3

2,3

1,1

I (ampere)
0,18 0.26 0,36

4.2 ANALISIS PEMBAHASAN


Dari hasil data tersebut dapat kita ketahui nilai Resistor dari masing –
masing baterai dengan daya 1,5 volt :
 Pada percobaan pertama ,1 buah baterai dengan daya 1,5 volt setiap
baterai dapat menghasilkan kuat arus sebesar 0,18 A dan kuat
tegangannya sebesar 1,1 V
Jadi,nilai hambatannya dapat kita hitung menggunakan rumus :

V 1,1
R= R= = 6,12 Ohm
I 0,18

 Pada percobaan kedua, dengan menggunakan 2 buah baterai dengan daya


1,5 volt setiap baterai dapat menghasilkan arus listrik sebesar 0,26 A
dan kuat tegangannya sebesar 2,3 V . Jadi nilai hambatannya dapat kita
hitung menggunakan rumus :
V 2,3
R= R= = 8,84 Ohm
I 0,26

 Dan pada percobaan yang terakhir,dengan menggunakan 3 buah baterai


dengan daya 1,5 volt setiap baterai dapat menghasilkan arus listrik
sebesar 0,36 A dan kuat tegangannya sebesar 3,3 V . Jadi nilai
hambatannya dapat kita hitung menggunakan rumus :
V 3,3
R= R= = 9,167 Ohm
I 0,36
BAB V
( PENUTUP )

5.1 KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan,maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
I. Semakin banyak baterai yang digunakan maka, nilai Resistornya akan
semakin besar,dan sebaliknya.
II. Pada percobaan menggunakan 1 baterai,lampu yang menyala tidak
begitu terang tetapi,jika baterai yang digunakan lebih dari 1,maka
lampunya akan lebih terang dari pada menggunakan 1 baterai
III. Semakin lama baterai digunakan maka,tegangan dan kuat arus listrik akan
berkurang. Seiring penggunaan baterai. Pada percobaan tersebut kami
melihat adanya perubahan tegangan dan kuat arus listrik yang terbaca di
voltmeter dan amperemeter sehingga kami hanya menggunakan hasil
percobaan yang pertama agar lebih maskimal.
IV. Ketika menempatkan baterai dengan kutub yang tidak sesuai pada
kabel,maka hasil bacaan Voltmeter dan Amperemeter akan menunjukan
hasil bacaannya kearah yang berlawanan(negative) yang seharusnya
bergerak kearah positif.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.academia.edu/11678175/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_-_Resistor
 https://www.academia.edu/11678175/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_-_Resistor
 http://rubikremaja.blogspot.com/2016/10/laporan-praktikum-pengukuran-tegangan_1.html

Anda mungkin juga menyukai