LAPORAN
Disusun Oleh
Nama : Frisa Rahmah Sari
NPM : A1E012016
Semester : IV B
Dosen Pembimbing
Eko Risdianto, M.Cs
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita
hingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun agar dapat
memberi masukan kepada pembaca tentang Pembuatan Media Pembelajaran
Fisika pada Konsep Hukum Pascal Menggunakan Media Sederhana Miniatur
Excavator Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik). Dengan adanya laporan ini
diharapkan siswa yang mengikuti pembelajaran fisika tentang Hukum Pascal
dapat lebih mudah menguasai pokok-pokok materi yang diharapkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Dengan terselesaikannya laporan ini, tak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan memberikan masukan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pembaca laporan ini, dengan harapan laporan ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan pendidikan nasional, khususnya dibidang fisika.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sehingga kedepan laporan ini menjadi lebih bermanfaat bagi para siswa
dalam proses belajar mengajar.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 21
5.2 Saran .................................................................................................... 21
2
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Gambar 2.1 Fluida yang Dilengkapi Penghisap 8
3
2. Gambar 2.2 Cara Kerja Rem Hidrolik 11
3. Gambar 4.1 Hasil Akhir Alat Peraga yang Dihasilkan 17
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang
direkayasa sedemikian rupa sehingga siswa mengalami proses belajar. Agar
suatu pembelajaran, khususnya mata pelajaran fisika dapat berlangsung
dengan baik, maka komponen yang terlibat dalam pembelajaran harus
bersinergi. Sebagai seorang guru fisika hendaknya dapat mendesain
pembelajaran dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara
terarah menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan. Siswa aktif
melakukan kegiatan yang diarahkan guru sehingga proses belajar dapat
mereka alami, didukung oleh media pembelajaran yang menjembatani
tercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran fisika seharusnya didesain sedemikian rupa agar siswa
memperoleh pengalaman belajar melalui peristiwa alam yang dapat disajikan
secara langsung melalui kegiatan praktikum, demonstrasi dan simulasi agar
pengetahuan yang mereka peroleh dapat digunakan dalam pemecahan masalah
yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, masih banyak guru fisika yang memakai cara
konvensional yang mengedepankan pembelajaran dengan metode ceramah.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku sekarang,
dimana siswa dituntut aktif (siswa sebagai subjek pembelajaran).
Pembelajaran yang seperti ini menyebabkan siswa memperoleh pengetahuan
sebatas teori yang disampaikan saja tanpa memahami konsep secara utuh.
Pembelajaran konvensional yang menghasilkan penguasaan konsep dan sikap
belajar siswa yang rendah perlu diperbaiki. Guru harus lebih kreatif untuk
mencari dan menciptakan bahan ataupun media pembelajaran yang menunjang
proses pembelajaran sehingga ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa
dapat tercapai secara maksimal.
1
memanfaatkan aplikasi komputer. Kedua media ini sangat dianjurkan
diterapkan untuk menunjang proses belajar-mengajar di kelas.
Di zaman yang canggih dengan kemajuan teknologi yang luar biasa
seperti sekarang ini, media pembelajaran berbasis teknologi informatika ini
baik untuk dikembangkan agar siswa mampu mengikuti kemajuan zaman dan
memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Namun, biaya untuk
membuat maupun mengakses media berbasis informatika cenderung mahal
dan belum tentu semua siswa dapat mengaksesnya maupun menikmatinya.
Oleh karena itu, untuk membantu siswa memahami konsep dari Hukum
Pascal, penulis menggunakan media sederhana karena selain alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk menjelaskan konsep Hukum Pascal ini mudah didapat,
dana yang dikeluarkan juga relatif murah dan bisa dilakukan dimanapun,
kapanpun jika ada kesempatan. Pembuatan media sederhana ini membantu
siswa memahami konsep Hukum Pascal secara maksimal, karena siswa dapat
melihat contoh nyata dari materi yang dijelaskan. Sehingga pengetahuan siswa
tidak bersifat abstrak.
Dari uraian diatas, penulis memandang perlu dikembangkan suatu
media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan konsep yang bersifat
abstrak menjadi konkrit, menarik, menyenangkan dan melibatkan siswa secara
aktif serta dapat mengurangi miskonsepsi siswa tentang konsep Hukum
Pascal. Sehingga penulis merasa perlu untuk membuat media pembelajaran
fisika pada konsep Hukum Pascal menggunakan media sederhana dengan
judul Miniatur Excavator Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik).
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan miniatur excavator sederhana (prinsip kerja
pompa hidrolik) ini sebagai berikut.
1. Memberikan demonstrasi kepada siswa tentang aplikasi konsep Hukum
Pascal yang dapat ditemukan pada alat excavator.
2. Membantu siswa memahami konsep Hukum Pascal secara utuh,
khususnya pada alat yang memanfaatkan prinsip kerja pompa hidrolik.
3. Memotivasi siswa agar dapat menerapkan konsep, merancang sejumlah
alat alternatif, mengerjakan, menguji serta menyempurnakan alat
rancangannya sendiri.
2
1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan miniatur excavator sederhana (prinsip kerja pompa
hidrolik) sebagai berikut.
1. Miniatur excavator sederhana ini digunakan sebagai alat peraga pada
konsep Hukum Pascal dalam pembelajaran fisika di kelas.
2. Miniatur excavator sederhana ini dapat digunakan untuk membantu siswa
memvisualisasikan konsep Hukum Pascal yang dianggap abstrak atau
sukar diterima secara deskriptif oleh siswa menjadi lebih konkrit, menarik
dan menyenangkan.
3. Miniatur excavator sederhana ini dapat menunjukkan kepada siswa bahwa
banyak sekali aplikasi konsep Hukum Pascal yang dapat ditemukan dalam
teknologi kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.2 Manfaat Media Pembelajaran
5
7. Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan guru http://der-traumer.blogspot.com (28/06/2014 pukul
13:44).
6
2. Media berbasis mikroprosesor, yaitu computer-assisted instruction,
permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hipermedia dan
compact (video) disc.
7
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di
Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator
digital pertama di dunia. Ia menghabiskan waktunya dengan bermain dan
melakukan eksperimen terus-menerus selama pengobatan kanker yang
dideritanya. Ia menemukan teori Hukum Pascal dengan eksperimenya
bermain-main dengan air.
8
Sehingga persamaan Hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.
P1=P2
F1 F 2
= (2)
A 1 A2
Dengan,
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
A = luas permukaan penampang (m2)
9
2.4.2 Penggunaan Prinsip Hukum Pascal
A. Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah dengan memanfaatkan
Hukum Pascal. Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang
berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing-
masig ditutup dan diisi air. Mobil diletakkan di atas tutup tabung yang
berdiameter besar. Jika kita memberikan gaya yang kecil pada tabung
yang berdiameter kecil, tekanan akan disebarkan secara merata ke segala
arah termasuk ke tabung besar tempat diletakkan mobil (Anonim,2009).
Jika gaya F1 diberikan pada penghisap yang kecil, tekanan dalam cairan
akan bertambah dengan persamaan F1/A1. Gaya ke atas yang diberikan
oleh cairan pada penghisap yang lebih besar adalah penambahan tekanan
ini dikali luas A2. Jika gaya ini disebut F2, didapatkan.
F1
F2 = ( )
A1
x A2 (3)
Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih kecil (F1) dapat
digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh lebih besar (F 2) untuk
mengangkat sebuah beban yang ditempatkan di penghisap yang lebih
besar.
10
sehingga tidak macet (segera kembali ke posisi semula jika rem
dilepaskan). Bila dipakai air, dikhawatirkan akan terjadi perkaratan.
11
macam yaitu positif dan nonpositif displacement pump. Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik
menjadi energi mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor
hidrolik mentransfer energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara
memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi
putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa
dan lain-lain. Salah satu contoh teknologi atau alat yang menggunakan
prinsip kerja pompa hidrolik ini yaitu excavator
http://smarterbloggerz.blogspot.com/2013/03/ (28/06/2014 pukul 18:00).
12
13
BAB III
METODOLOGI
1 Suntikan 4 buah
5 Cutter 1 buah
6 Paku Secukupnya
13
7 Palu 1 buah
14
Adapun langkah kerja yang harus dilakukan untuk membuat miniatur
excavator ini sebagai berikut.
1. Siapkan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel alat dan bahan
2. Pasang selang pada masing-masing ujung suntik
15
(b) (b)
Gambar 4 : (a) bagian samping tiang penyangga dan (b) bagian depan
tiang penyangga
5. Susun stik es krim sebagai lengan alat. Lalu memasukkan suntik pertama
(agar lengan dapat bergerak naik turun) ke tengah lengan
6. Pasang lengan pada penyangga
7. Masukkan suntik yang berada di lengan ke tiang penyangga
8. Pasang suntik kedua ke bagian atas lengan, lalu rekatkan dengan isolasi
9. Pasang alat tersebut ke pondasi atau dasar yang terbuat dari stik es krim.
lengan
tiang /
penyangga
dasar untuk
merekatkan
penyangga
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar alat peraga pada hasil akhir pembuatan Miniatur Excavator
Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik) ini adalah sebagai berikut.
4.2 Pembahasan
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang cara
pembuatan media pembelajaran fisika pada konsep hukum Pascal dengan
menggunakan media sederhana Miniatur Excavator Sederhana (Prinsip
Kerja Pompa Hidrolik). Alat ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat
peraga untuk membantu siswa memahami konsep hukum Pascal secara lebih
konkrit.
Banyak sekali konsep hukum Pascal yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita pernah melihat alat berat (excavator) yang dikendalikan untuk
mengangkat benda beribu-ribu ton. Alat ini dapat melakukan suatu kerja dengan
memanfaatkan konsep hukum Pascal, yaitu menggunakan prinsip kerja pompa
hidrolik. Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu
akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian
17
hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang
dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Untuk membuat alat peraga ini, kita perlu membuat kerangkanya agar
mirip seperti excavator. Kerangka ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
dasar, tiang atau penyangga dan lengan. Untuk membuat kerangka dari
excavator ini penulis menggunakan bahan dasar stik es krim karena selain
mudah dibentuk, hasil dari kerangka excavator juga terlihat lebih menarik.
Selain stik es krim, diperlukan juga dua pasang suntikan yang masing-masing
kedua ujungnya dihubungkan dengan selang. Salah satu suntikan diisi dengan
air dan yang satunya dibiarkan kosong. Dimana suntikan pertama diletakkan
antara lengan dan penyangga yang berfungsi untuk menggerakkan lengan
naik-turun dan suntikan kedua diletakkan dibagian atas lengan yang berfungsi
menggerakkan penjapit yang dipasangkan pada lengan. Rangkaian ini lah
yang dinamakan sistem hidrolik. Dimana suntikan berfungsi sebagai
penghisap, air merupakan fluida dan selang sebagai tempat mengalirnya fluida
ketika salah satu suntikan diberi tekanan.
Setelah perakitan ini selesai dilakukan pengujian alat untuk memastikan
apakah alat dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Dalam sistem hidrolik,
fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Dengan prinsip mekanika fluida
yakni hidrostatik (mekanika fluida yang diam atau statis, teori kesetimbangan
dalam cairan), hidrolik diterapkan. Dalam alat ini apabila suntikan pertama
diberi gaya berupa tekanan maka fluida akan mengalir dan mengikuti selang
lalu akan mendorong suntikan yang terhubung dengan lengan, maka lengan
akan bergerak naik turun. Lalu apabila suntikan kedua ditekan fluida akan
mengalir mengikuti arah selang dan suntikan yang berada di atas lengan akan
terdorong dan pencapit pun akan bergerak. Sesuai dengan fungsi alat ini, yaitu
mengangkat suatu benda maka penulis mencobanya dengan mengangkat
kertas. Pada saat lengan excavator bergerak turun ke arah kertas yang di tuju
maka penjapit digerakkan untuk mencapit kertas dan lengan diangkat ke atas.
Setelah itu kertas di lepaskan dengan menggerakkan pencapit ke bagian luar.
Apabila tahap pengujian ini berhasil dilakukan, maka alat peraga ini dapat
18
digunakan sebagai media pembelajaran fisika di kelas untuk menerangkan
konsep hukum Pascal.
Dalam pembuatan media sederhana ini, alat dan bahan yang digunakan
mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Stik es krim dapat
ditemukan di pasar dengan harga Rp 2.000 per ikatnya (satu ikat sekitar 50
buah). Selang yang digunakan sepanjang 1 meter dengan harga Rp 2.500,
suntikan yang dibutuhkan sebanyak 4 buah. Namun, karena dua buah suntikan
telah tersedia di rumah yang merupakan bekas wadah tinta printer maka dua
buah suntikan lagi dibeli di apotik dengan harga Rp 6.000 per buah. Total
biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan alat ini kurang dari Rp 20.000.
Sehingga apabila siswa pun ingin membuatnya, tidak memberatkan siswa
secara finansial apalagi bila dibuat secara berkelempok, tentu hanya
memerlukan biaya yang sangat sedikit.
Namun, ada beberapa kendala pada saat proses pembuatan alat peraga
ini. Oleh karena idenya didapat dari youtube dan tidak dijelaskan secara rinci
tentang prosedur kerjanya, sehingga penulis kesusahaan dalam membuat
kerangkanya. Dalam tutorial yang penulis temukan, benda diangkat dengan
cara mengaitkan benda tersebut ke lengan excavator. Sedangkan penulis
menginginkan benda dapat diangkat dengan cara dikeruk atau dicapit sehingga
menyamai prinsip kerja excavator asli. Hal ini menyebabkan penulis harus
menemukan cara untuk mengembangkan ide tersebut. Sehingga memerlukan
waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikan pengerjaannya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa tidak ada yang sempurna di dunia
ini, alat peraga ini tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
dari alat ini, yaitu dapat memvisualisasikan bagaimana excavator bekerja
dengan menerapkan konsep hukum Pascal. Karena alat peraga ini ringan,
maka mudah diangkat ke mana saja serta ukurannya yang tidak begitu besar,
menyebabkan alat ini tidak memerlukan ruangan khusus untuk
mendemonstrasikannya. Dengan kata lain, cocok digunakan sebagai media
pembelajaran fisika di kelas. Adapun kelemahan dari alat peraga ini, yaitu
tidak dapat mengangkat beban yang terlalu berat, karena bahan dasar yang
digunakan untuk membuat kerangka excavator bersifat ringan, sedangkan
19
excavator aslinya berfungsi untuk mengangkat beban berat. Karena alat ini
berbahan dasar kayu, maka juga rentan akan terjadinya pelapukan.
Sebenarnya, banyak sekali alat peraga yang dapat dibuat untuk menjelaskan
konsep hukum Pascal pada prinsip kerja pompa hidrolik ini. Tidak hanya pada
excavator, banyak sekali teknologi di kehidupan sehari-hari yang menerapkan
konsep hukum Pascal. Di Indonesia saja, pembangunanan jembatan angkat
otomatis Ampera di Palembang adalah salah satu contoh penerapan konsep
Hukum Pascal, yaitu pada saat kapal besar melewati jembatan ini, maka dengan
menggunakan prinsip kerja pompa hidrolik jembatan secara otomatis akan
terangkat ke atas. Walaupun pada saat ini jembatan Ampera sama saja dengan
jembatan biasa di Indonesia, namun prinsip kerjanya masih bisa kita gunakan
untuk membuat alat peraga fisika. Alat peraga ini tidak jauh beda dengan
Excavator Sederhana, hanya saja bedanya terdapat pada bentuk kerangka yang
tentunya menyerupai jembatan serta alat tersebut bisa dinamakan Miniatur
Jembatan Angkat Otomatis Sederhana.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Alat peraga ini layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika di
kelas karena mampu menjelaskan konsep hukum Pascal pada prinsip kerja
pompa hidrolik secara konkrit serta tidak mengeluarkan biaya yang
banyak.
2. Alat peraga ini mampu menjelaskan kepada siswa tentang aplikasi hukum
Pascal yang dapat ditemukan pada teknologi kehidupan sehari-hari,
khususnya pada excavator.
3. Dari penulisan proposal ini dapat membantu siswa untuk membuat alat
peraga fisika mengenai konsep hukum Pascal pada prinsip kerja pompa
hidrolik sebagai media pembelajaran sederhana.
5.2 Saran
1. Jika pembaca ingin membuat alat peraga serupa, usahakan agar ujung
selang yang dihubungkan pada kedua suntikan dilem dengan alteco untuk
menghindari masuknya gelembung udara pada suntikan dan keluarnya air
melalui celah kedua ujung suntikan yang dihubungkan dengan selang agar
penekanannya lebih sempurna.
2. Pengembangan media pembelajaran pompa hidrolik sederhana diharapkan
bisa dikembangkan lebih baik lagi, karena media pembelajaran ini sangat
baik untuk membantu siswa mempermudah memahami konsep hukum
Pascal.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Judul Video
Excavator Sederhana Prinsip Kerja Pompa Hidrolik