Anda di halaman 1dari 29

Pembuatan Media Pembelajaran Fisika pada Konsep Hukum Pascal

Menggunakan Media Sederhana Miniatur Excavator Sederhana


(Prinsip Kerja Pompa Hidrolik)

LAPORAN

Disusun Oleh
Nama : Frisa Rahmah Sari
NPM : A1E012016
Semester : IV B

Dosen Pembimbing
Eko Risdianto, M.Cs

PROGRRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita
hingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun agar dapat
memberi masukan kepada pembaca tentang Pembuatan Media Pembelajaran
Fisika pada Konsep Hukum Pascal Menggunakan Media Sederhana Miniatur
Excavator Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik). Dengan adanya laporan ini
diharapkan siswa yang mengikuti pembelajaran fisika tentang Hukum Pascal
dapat lebih mudah menguasai pokok-pokok materi yang diharapkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Dengan terselesaikannya laporan ini, tak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan memberikan masukan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pembaca laporan ini, dengan harapan laporan ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan pendidikan nasional, khususnya dibidang fisika.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sehingga kedepan laporan ini menjadi lebih bermanfaat bagi para siswa
dalam proses belajar mengajar.

Bengkulu, Juli 2014

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ................................................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup Masalah ...................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Media Pembelajaran .......................................................... 4
2.2 Manfaat Media Pembelajaran .............................................................. 5
2.3 Jenis Media Pembelajaran ................................................................... 6
2.4 Hukum Pascal ...................................................................................... 7
2.4.1 Persamaan Hukum Pascal ........................................................... 8
2.4.2 Penggunaan Prinsip Hukum Pascal ............................................ 10

BAB III METODOLOGI


3.1 Alat dan Bahan .................................................................................... 13
3.1.1 Fungsi Alat dan Bahan ................................................................ 14
3.2 Waktu dan Tempat ................................................................................ 14
3.3 Rincian Dana ........................................................................................ 14
3.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 15
3.4.1 Gambar Rancangan Alat ............................................................. 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ..................................................................................................... 17
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 17

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 21
5.2 Saran .................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22


LAMPIRAN

2
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
1. Gambar 2.1 Fluida yang Dilengkapi Penghisap 8

3
2. Gambar 2.2 Cara Kerja Rem Hidrolik 11
3. Gambar 4.1 Hasil Akhir Alat Peraga yang Dihasilkan 17

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang
direkayasa sedemikian rupa sehingga siswa mengalami proses belajar. Agar
suatu pembelajaran, khususnya mata pelajaran fisika dapat berlangsung
dengan baik, maka komponen yang terlibat dalam pembelajaran harus
bersinergi. Sebagai seorang guru fisika hendaknya dapat mendesain
pembelajaran dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara
terarah menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan. Siswa aktif
melakukan kegiatan yang diarahkan guru sehingga proses belajar dapat
mereka alami, didukung oleh media pembelajaran yang menjembatani
tercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran fisika seharusnya didesain sedemikian rupa agar siswa
memperoleh pengalaman belajar melalui peristiwa alam yang dapat disajikan
secara langsung melalui kegiatan praktikum, demonstrasi dan simulasi agar
pengetahuan yang mereka peroleh dapat digunakan dalam pemecahan masalah
yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, masih banyak guru fisika yang memakai cara
konvensional yang mengedepankan pembelajaran dengan metode ceramah.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku sekarang,
dimana siswa dituntut aktif (siswa sebagai subjek pembelajaran).
Pembelajaran yang seperti ini menyebabkan siswa memperoleh pengetahuan
sebatas teori yang disampaikan saja tanpa memahami konsep secara utuh.
Pembelajaran konvensional yang menghasilkan penguasaan konsep dan sikap
belajar siswa yang rendah perlu diperbaiki. Guru harus lebih kreatif untuk
mencari dan menciptakan bahan ataupun media pembelajaran yang menunjang
proses pembelajaran sehingga ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa
dapat tercapai secara maksimal.

Banyak sekali alternatif penggunaan media pembelajaran yang dapat diterapkan di


kelas, baik berupa media sederhana yang mudah di dapat dan ekonomis karena
tidak memerlukan banyak biaya maupun media modern yang

1
memanfaatkan aplikasi komputer. Kedua media ini sangat dianjurkan
diterapkan untuk menunjang proses belajar-mengajar di kelas.
Di zaman yang canggih dengan kemajuan teknologi yang luar biasa
seperti sekarang ini, media pembelajaran berbasis teknologi informatika ini
baik untuk dikembangkan agar siswa mampu mengikuti kemajuan zaman dan
memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Namun, biaya untuk
membuat maupun mengakses media berbasis informatika cenderung mahal
dan belum tentu semua siswa dapat mengaksesnya maupun menikmatinya.
Oleh karena itu, untuk membantu siswa memahami konsep dari Hukum
Pascal, penulis menggunakan media sederhana karena selain alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk menjelaskan konsep Hukum Pascal ini mudah didapat,
dana yang dikeluarkan juga relatif murah dan bisa dilakukan dimanapun,
kapanpun jika ada kesempatan. Pembuatan media sederhana ini membantu
siswa memahami konsep Hukum Pascal secara maksimal, karena siswa dapat
melihat contoh nyata dari materi yang dijelaskan. Sehingga pengetahuan siswa
tidak bersifat abstrak.
Dari uraian diatas, penulis memandang perlu dikembangkan suatu
media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan konsep yang bersifat
abstrak menjadi konkrit, menarik, menyenangkan dan melibatkan siswa secara
aktif serta dapat mengurangi miskonsepsi siswa tentang konsep Hukum
Pascal. Sehingga penulis merasa perlu untuk membuat media pembelajaran
fisika pada konsep Hukum Pascal menggunakan media sederhana dengan
judul Miniatur Excavator Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik).

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan miniatur excavator sederhana (prinsip kerja
pompa hidrolik) ini sebagai berikut.
1. Memberikan demonstrasi kepada siswa tentang aplikasi konsep Hukum
Pascal yang dapat ditemukan pada alat excavator.
2. Membantu siswa memahami konsep Hukum Pascal secara utuh,
khususnya pada alat yang memanfaatkan prinsip kerja pompa hidrolik.
3. Memotivasi siswa agar dapat menerapkan konsep, merancang sejumlah
alat alternatif, mengerjakan, menguji serta menyempurnakan alat
rancangannya sendiri.

2
1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan miniatur excavator sederhana (prinsip kerja pompa
hidrolik) sebagai berikut.
1. Miniatur excavator sederhana ini digunakan sebagai alat peraga pada
konsep Hukum Pascal dalam pembelajaran fisika di kelas.
2. Miniatur excavator sederhana ini dapat digunakan untuk membantu siswa
memvisualisasikan konsep Hukum Pascal yang dianggap abstrak atau
sukar diterima secara deskriptif oleh siswa menjadi lebih konkrit, menarik
dan menyenangkan.
3. Miniatur excavator sederhana ini dapat menunjukkan kepada siswa bahwa
banyak sekali aplikasi konsep Hukum Pascal yang dapat ditemukan dalam
teknologi kehidupan sehari-hari.

1.4 Ruang Lingkup Masalah


Ruang lingkup pembahasan masalah dalam laporan ini yaitu membahas
tentang aplikasi konsep Hukum Pascal dengan menggunakan prinsip kerja
pompa hidrolik yang dapat ditemukan pada excavator.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2011: 3).
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang
dikutip oleh Daryanto (2011 : 4) media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan.
Media pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran
kaitannya dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru
berperan sebagai penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya
menggunakan berbagai media yang sesuai. Media pembelajaran adalah alat
bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Menurut
Heinich yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011:4), media pembelajaran adalah
perantara yang membawa pesan atau informasi bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

4
2.2 Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses


pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di
pahami siswa, serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
dengan baik
3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata lisan guru, siswa tidak bosan, dan guru
tidak kehabisan tenaga
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi juga aktivitas lain yang
dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-
lainya.

a. Manfaat media pembelajaran bagi guru sebagai berikut.


1. Memberikan pedoman dan arah untuk mencapai tujuan
2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik
3. Memberikan kerangka sistematis secara baik
4. Memudahkan kembali guru terhadap materi pembelajaran
5. Membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian pembelajaran
6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang guru
7. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Manfaat media pembelajaran bagi siswa, sebagai berikut.


1. Meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar siswa
3. Memberikan struktur materi pelajaran
4. Memberikan inti informasi pelajaran
5. Merangsang siswa untuk berpikir dan beranalisis
6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan

5
7. Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan guru http://der-traumer.blogspot.com (28/06/2014 pukul
13:44).

2.3 Jenis Media Pembelajaran


Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran
pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri.
Berdasarkan teknologi tersebut, media diklasifikasikan atas empat kelompok,
yaitu.
a. Media hasil teknologi cetak
b. Media hasil teknologi audio-visual
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer (Arsyad, 2011 : _).
Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan Glasgow (Arsyad
2011: 33) membagi media kedalam dua kelompok besar, yaitu media
tradisional dan media teknologi mutakhir.
a. Media Tradisional
1. Visual diam yang diproyeksikan, yaitu proyeksi apaque, proyeksi
overhead, slides dan filmstrips.
2. Visual yang tak diproyeksikan, yaitu gambar, poster, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info dan papan-bulu.
3. Audio, yaitu rekaman piringan, pita kaset, reel dan cartridge.
4. Penyajian multimedia, yaitu slide plus suara (tape).
5. Visual dinamis yang diproyeksikan, yaitu film, televisi dan video.
6. Media cetak, yaitu buku teks, modul, teks terprogram, workbook,
majalah ilmiah dan lembaran lepas (hand-out).
7. Permainan yaitu teka-teki, simulasi dan permainan papan.
8. Media realita, yaitu model, specimen (contoh) dan manipulatif (peta,
boneka).
b. Media Teknologi Mutakhir
1. Media berbasis telekomunikasi, yaitu telekonferen dan kuliah jarak
jauh.

6
2. Media berbasis mikroprosesor, yaitu computer-assisted instruction,
permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hipermedia dan
compact (video) disc.

Sedangkan klasifikasi media pembelajaran menurut Ibrahim yang


dikutip oleh Daryanto (2011) media dikelompokkan berdasarkan ukuran dan
kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media
tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, audio,
proyeksi, televisi, video, dan komputer.
Kemp & Dayton yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011: 37)
mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu : media cetakan, media
pajang, overhead transparancies, rekapan audiotape, seri slide dan filmstrips,
penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup serta komputer.

2.4 Hukum Pascal


Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat
cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian
di atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut.
Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan

zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan gh ( = massa

jenis, g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian / kedalaman). Setiap titik


pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini berlaku
untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk
wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan
permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama
di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair
mendapat jatah tekanan yang sama.
Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki
banyak lubang maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama kuat.
Blaise Pascal (1623-1662) menyimpulkannya dalam Hukum Pascal yang
berbunyi, tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah.

7
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di
Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator
digital pertama di dunia. Ia menghabiskan waktunya dengan bermain dan
melakukan eksperimen terus-menerus selama pengobatan kanker yang
dideritanya. Ia menemukan teori Hukum Pascal dengan eksperimenya
bermain-main dengan air.

2.4.1 Persamaan Hukum Pascal


Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat
bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh
berat fluida di atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan
oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua
penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki
luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua
memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).

Gambar 2.1: Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas Permukaan


Berbeda

Sesuai dengan Hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada


zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah,
maka tekanan yang masuk pada penghisap pertama sama dengan tekanan
pada penghisap kedua. Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan
persamaan di bawah ini.
F
P=
A (1)

8
Sehingga persamaan Hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.
P1=P2

F1 F 2
= (2)
A 1 A2

Dengan,
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
A = luas permukaan penampang (m2)

Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan


adalah newton per meter persegi (N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu
pascal sama dengan satu newton per meter persegi. Dalam sistem satuan
Amerika sehari-hari, tekanan biasanya diberikan dalam satuan pound per
inci persegi (lb/in2). Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah
atmosfer (atm) yang mendekati tekanan udara pada ketinggian laut. Satu
atmosfer didefisinikan sebagai 101,325 kilopascal yang hampir sama
dengan 14,70 lb/in2. Selain itu, masih ada beberapa satuan lain diantaranya
cmHg, mmHg, dan milibar (mb).
1 mb = 0.01 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa= 0,01 bar
1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2
Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer
(alat pengukur tekanan), ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1
mmHg (Tipler, 1998).
Dari Hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang
kecil pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan
gaya yang besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar, Prinsip
inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan
manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik, rem hidrolik dan
pompa hidrolik.

9
2.4.2 Penggunaan Prinsip Hukum Pascal
A. Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah dengan memanfaatkan
Hukum Pascal. Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang
berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing-
masig ditutup dan diisi air. Mobil diletakkan di atas tutup tabung yang
berdiameter besar. Jika kita memberikan gaya yang kecil pada tabung
yang berdiameter kecil, tekanan akan disebarkan secara merata ke segala
arah termasuk ke tabung besar tempat diletakkan mobil (Anonim,2009).
Jika gaya F1 diberikan pada penghisap yang kecil, tekanan dalam cairan
akan bertambah dengan persamaan F1/A1. Gaya ke atas yang diberikan
oleh cairan pada penghisap yang lebih besar adalah penambahan tekanan
ini dikali luas A2. Jika gaya ini disebut F2, didapatkan.
F1
F2 = ( )
A1
x A2 (3)

Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih kecil (F1) dapat
digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh lebih besar (F 2) untuk
mengangkat sebuah beban yang ditempatkan di penghisap yang lebih
besar.

B. Prinsip Kerja Rem Hidrolik


Dasar kerja pengereman adalah pemanfaatan gaya gesek dan
Hukum Pascal. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek
ini sehingga kendaraan dapat berhenti. Rem hidrolik paling banyak
digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Rem hidrolik
memakai prinsip Hukum Pascal dengan tekanan pada piston kecil akan
diteruskan pada piston besar yang menahan gerak cakram. Cairan dalam
piston bisa diganti apa saja. Pada rem hidrolik biasa dipakai minyak rem
karena dengan minyak bisa sekaligus berfungsi melumasi piston

10
sehingga tidak macet (segera kembali ke posisi semula jika rem
dilepaskan). Bila dipakai air, dikhawatirkan akan terjadi perkaratan.

Gambar 2.2 : Cara Kerja Rem Hidrolik

C. Prinsip Kerja Pompa Hidrolik


Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu
operasional dari sebuah sistem, tidak jarang kita menggunakan rangkaian
hidrolik. Sebagai contoh, untuk mengangkat satu rangkaian kontainer
yang memiliki beban beriburibu ton, untuk mempermudah itu
digunakanlah sistem hidrolik.
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair,
biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem
ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik
adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan
dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Pompa hidrolik menggunakan energi kinetik dari cairan yang
dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan
yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa
ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik.
Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow).
Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan.
Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem
hidrolik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor
hidrolik, dan aktuator. Pompa hidrolik yang biasa digunakan ada dua

11
macam yaitu positif dan nonpositif displacement pump. Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik
menjadi energi mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor
hidrolik mentransfer energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara
memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi
putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa
dan lain-lain. Salah satu contoh teknologi atau alat yang menggunakan
prinsip kerja pompa hidrolik ini yaitu excavator
http://smarterbloggerz.blogspot.com/2013/03/ (28/06/2014 pukul 18:00).

12
13
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat miniatur
excavator ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
No Gambar Alat/Bahan Nama Alat/Bahan Jumlah

1 Suntikan 4 buah

Stik es krim Secukupnya

3 Lem kayu Secukupnya

4 Selang 1,5 meter

5 Cutter 1 buah

6 Paku Secukupnya

13
7 Palu 1 buah

3.1.1 Fungsi Alat dan Bahan


Fungsi alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut.
1. Suntikan : sebagai alat pemompa cairan pada sistem hidrolik
2. Stik Es Krim : digunakan untuk membuat kerangka miniatur
excavator
3. Lem Kayu : merekatkan stik es krim
4. Selang : menghubungkan antar ujung suntikan satu dengan
yang lainnya
5. Cutter : memotong alat atau bahan sesuai kebutuhan
6. Paku : melubangi bagian tertentu dari kerangka excavator
7. Palu : alat bantu agar paku tertancap pada bagian tertentu
alat atau bahan yang diinginkan

3.2 Waktu dan Tempat


a. Waktu pengerjaan : 7-11 Juli 2014
b. Tempat pengerjaan : Jl. WR. Supratman No. 73 RT. 04 RW. 01,
Tugu Hiu, Bengkulu

3.3 Rincian Dana


Adapun besarnya dana yang dikeluarkan untuk membuat Miniatur
Excavator Sederhana ini sebagai berikut.
1. Stik es krim : Rp 2.000
2. Selang : Rp 2.500
3. Dua suntikan : Rp 12.000
Total : Rp 16.500

3.4 Langkah Kerja

14
Adapun langkah kerja yang harus dilakukan untuk membuat miniatur
excavator ini sebagai berikut.
1. Siapkan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel alat dan bahan
2. Pasang selang pada masing-masing ujung suntik

3. Isi kedua suntikan dengan air

4. Rangkai stik es krim untuk tiang atau penyangga

15
(b) (b)
Gambar 4 : (a) bagian samping tiang penyangga dan (b) bagian depan
tiang penyangga
5. Susun stik es krim sebagai lengan alat. Lalu memasukkan suntik pertama
(agar lengan dapat bergerak naik turun) ke tengah lengan
6. Pasang lengan pada penyangga
7. Masukkan suntik yang berada di lengan ke tiang penyangga
8. Pasang suntik kedua ke bagian atas lengan, lalu rekatkan dengan isolasi
9. Pasang alat tersebut ke pondasi atau dasar yang terbuat dari stik es krim.

3.4.1 Gambar Rancangan Alat


Rancangan alat yang akan dihasilkan ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini.

lengan

tiang /
penyangga

dasar untuk
merekatkan
penyangga

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar alat peraga pada hasil akhir pembuatan Miniatur Excavator
Sederhana (Prinsip Kerja Pompa Hidrolik) ini adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 : Hasil Akhir Alat Peraga yang Dihasilkan

4.2 Pembahasan
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang cara
pembuatan media pembelajaran fisika pada konsep hukum Pascal dengan
menggunakan media sederhana Miniatur Excavator Sederhana (Prinsip
Kerja Pompa Hidrolik). Alat ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat
peraga untuk membantu siswa memahami konsep hukum Pascal secara lebih
konkrit.
Banyak sekali konsep hukum Pascal yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita pernah melihat alat berat (excavator) yang dikendalikan untuk
mengangkat benda beribu-ribu ton. Alat ini dapat melakukan suatu kerja dengan
memanfaatkan konsep hukum Pascal, yaitu menggunakan prinsip kerja pompa
hidrolik. Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu
akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian

17
hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang
dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Untuk membuat alat peraga ini, kita perlu membuat kerangkanya agar
mirip seperti excavator. Kerangka ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
dasar, tiang atau penyangga dan lengan. Untuk membuat kerangka dari
excavator ini penulis menggunakan bahan dasar stik es krim karena selain
mudah dibentuk, hasil dari kerangka excavator juga terlihat lebih menarik.
Selain stik es krim, diperlukan juga dua pasang suntikan yang masing-masing
kedua ujungnya dihubungkan dengan selang. Salah satu suntikan diisi dengan
air dan yang satunya dibiarkan kosong. Dimana suntikan pertama diletakkan
antara lengan dan penyangga yang berfungsi untuk menggerakkan lengan
naik-turun dan suntikan kedua diletakkan dibagian atas lengan yang berfungsi
menggerakkan penjapit yang dipasangkan pada lengan. Rangkaian ini lah
yang dinamakan sistem hidrolik. Dimana suntikan berfungsi sebagai
penghisap, air merupakan fluida dan selang sebagai tempat mengalirnya fluida
ketika salah satu suntikan diberi tekanan.
Setelah perakitan ini selesai dilakukan pengujian alat untuk memastikan
apakah alat dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Dalam sistem hidrolik,
fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Dengan prinsip mekanika fluida
yakni hidrostatik (mekanika fluida yang diam atau statis, teori kesetimbangan
dalam cairan), hidrolik diterapkan. Dalam alat ini apabila suntikan pertama
diberi gaya berupa tekanan maka fluida akan mengalir dan mengikuti selang
lalu akan mendorong suntikan yang terhubung dengan lengan, maka lengan
akan bergerak naik turun. Lalu apabila suntikan kedua ditekan fluida akan
mengalir mengikuti arah selang dan suntikan yang berada di atas lengan akan
terdorong dan pencapit pun akan bergerak. Sesuai dengan fungsi alat ini, yaitu
mengangkat suatu benda maka penulis mencobanya dengan mengangkat
kertas. Pada saat lengan excavator bergerak turun ke arah kertas yang di tuju
maka penjapit digerakkan untuk mencapit kertas dan lengan diangkat ke atas.
Setelah itu kertas di lepaskan dengan menggerakkan pencapit ke bagian luar.
Apabila tahap pengujian ini berhasil dilakukan, maka alat peraga ini dapat

18
digunakan sebagai media pembelajaran fisika di kelas untuk menerangkan
konsep hukum Pascal.
Dalam pembuatan media sederhana ini, alat dan bahan yang digunakan
mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Stik es krim dapat
ditemukan di pasar dengan harga Rp 2.000 per ikatnya (satu ikat sekitar 50
buah). Selang yang digunakan sepanjang 1 meter dengan harga Rp 2.500,
suntikan yang dibutuhkan sebanyak 4 buah. Namun, karena dua buah suntikan
telah tersedia di rumah yang merupakan bekas wadah tinta printer maka dua
buah suntikan lagi dibeli di apotik dengan harga Rp 6.000 per buah. Total
biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan alat ini kurang dari Rp 20.000.
Sehingga apabila siswa pun ingin membuatnya, tidak memberatkan siswa
secara finansial apalagi bila dibuat secara berkelempok, tentu hanya
memerlukan biaya yang sangat sedikit.
Namun, ada beberapa kendala pada saat proses pembuatan alat peraga
ini. Oleh karena idenya didapat dari youtube dan tidak dijelaskan secara rinci
tentang prosedur kerjanya, sehingga penulis kesusahaan dalam membuat
kerangkanya. Dalam tutorial yang penulis temukan, benda diangkat dengan
cara mengaitkan benda tersebut ke lengan excavator. Sedangkan penulis
menginginkan benda dapat diangkat dengan cara dikeruk atau dicapit sehingga
menyamai prinsip kerja excavator asli. Hal ini menyebabkan penulis harus
menemukan cara untuk mengembangkan ide tersebut. Sehingga memerlukan
waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikan pengerjaannya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa tidak ada yang sempurna di dunia
ini, alat peraga ini tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
dari alat ini, yaitu dapat memvisualisasikan bagaimana excavator bekerja
dengan menerapkan konsep hukum Pascal. Karena alat peraga ini ringan,
maka mudah diangkat ke mana saja serta ukurannya yang tidak begitu besar,
menyebabkan alat ini tidak memerlukan ruangan khusus untuk
mendemonstrasikannya. Dengan kata lain, cocok digunakan sebagai media
pembelajaran fisika di kelas. Adapun kelemahan dari alat peraga ini, yaitu
tidak dapat mengangkat beban yang terlalu berat, karena bahan dasar yang
digunakan untuk membuat kerangka excavator bersifat ringan, sedangkan

19
excavator aslinya berfungsi untuk mengangkat beban berat. Karena alat ini
berbahan dasar kayu, maka juga rentan akan terjadinya pelapukan.
Sebenarnya, banyak sekali alat peraga yang dapat dibuat untuk menjelaskan
konsep hukum Pascal pada prinsip kerja pompa hidrolik ini. Tidak hanya pada
excavator, banyak sekali teknologi di kehidupan sehari-hari yang menerapkan
konsep hukum Pascal. Di Indonesia saja, pembangunanan jembatan angkat
otomatis Ampera di Palembang adalah salah satu contoh penerapan konsep
Hukum Pascal, yaitu pada saat kapal besar melewati jembatan ini, maka dengan
menggunakan prinsip kerja pompa hidrolik jembatan secara otomatis akan
terangkat ke atas. Walaupun pada saat ini jembatan Ampera sama saja dengan
jembatan biasa di Indonesia, namun prinsip kerjanya masih bisa kita gunakan
untuk membuat alat peraga fisika. Alat peraga ini tidak jauh beda dengan
Excavator Sederhana, hanya saja bedanya terdapat pada bentuk kerangka yang
tentunya menyerupai jembatan serta alat tersebut bisa dinamakan Miniatur
Jembatan Angkat Otomatis Sederhana.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Alat peraga ini layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika di
kelas karena mampu menjelaskan konsep hukum Pascal pada prinsip kerja
pompa hidrolik secara konkrit serta tidak mengeluarkan biaya yang
banyak.
2. Alat peraga ini mampu menjelaskan kepada siswa tentang aplikasi hukum
Pascal yang dapat ditemukan pada teknologi kehidupan sehari-hari,
khususnya pada excavator.
3. Dari penulisan proposal ini dapat membantu siswa untuk membuat alat
peraga fisika mengenai konsep hukum Pascal pada prinsip kerja pompa
hidrolik sebagai media pembelajaran sederhana.

5.2 Saran
1. Jika pembaca ingin membuat alat peraga serupa, usahakan agar ujung
selang yang dihubungkan pada kedua suntikan dilem dengan alteco untuk
menghindari masuknya gelembung udara pada suntikan dan keluarnya air
melalui celah kedua ujung suntikan yang dihubungkan dengan selang agar
penekanannya lebih sempurna.
2. Pengembangan media pembelajaran pompa hidrolik sederhana diharapkan
bisa dikembangkan lebih baik lagi, karena media pembelajaran ini sangat
baik untuk membantu siswa mempermudah memahami konsep hukum
Pascal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,Azhar.2011.Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ardhli,Mieftahul.2013. Pengertian, Persamaan, dan Penggunaan Prinsip Hukum


Pascal. http://smarterbloggerz.blogspot.com/2013/03/ (diakses 28 Juni
2014).

Hartan,Diko.2012. Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Media Pembelajaran.


http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-
fungsi.html (diakses 28 Juni 2014).

22
LAMPIRAN
Judul Video
Excavator Sederhana Prinsip Kerja Pompa Hidrolik

Alamat Youtube http://www.youtube.com/watch?


v=anW8_7WenmI&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai