Anda di halaman 1dari 47

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya haturkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan
Berkat Dan Rahmatnya sehingga Kami bisa menyelesaikan Penyusunan Modul ini yang
Berjudul“Dinamika Gerak Partikel”Tidak lupa juga Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Modul ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Modul ini.
Oleh karena itu, Kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki Modul ini.
Dan Kami berharap juga semoga Modul yangdi susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Kupang, 15 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 2


A. INFORMASI UMUM ...................................................................... 4
1) Identitas sekolah ........................................................................ 4
2) Kompetensi awal ....................................................................... 4
3) Profil pelajar pancasila .............................................................. 5
4) Sarana dan prasarana ................................................................. 5
5) Target peserta didik .................................................................... 5
6) Model pemmbelajaran yang digunakan .................................... 5
B. KOMPETENSI INTI ....................................................................... 5
1) Tujuan pembelajaran .................................................................. 5
2) Pemahaan bermakna................................................................... 6
3) Persiapan pembelajaran .............................................................. 6
4) Pertanyaan pemantik .................................................................. 7
5) Urutan kegiatan pembelajaran.................................................... 7
6) Asesmen ..................................................................................... 12
7) Pengayaan dan remedial ............................................................ 17
8) Refleksi peserta didik dan guru ................................................. 18
C. LAMPIRAN ..................................................................................... 19
1) Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1 ...................... 19
2) Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 2 ..................... 22
3) Bahan bacaan guru dan peserta didik ......................................... 27
4) Glosarium .................................................................................. 27
5) Daftar pustaka ............................................................................ 28
6) Peta Konsep ................................................................................ 29
7) Materi ajar ................................................................................. 30

3
A. INFORMASI UMUM

1. Identitas Sekolah
❖ Nama Penyusun : Marise Nalle S.Pd
❖ Nama Institusi : SMA Negeri 1 Rote Barat Daya
❖ Tahun Disusun : 2023
❖ Jenjang / Kelas : SMA / Xl
❖ Alokasi Waktu : 4x3 jp (45 menit)
❖ Mata Pelajaran : Fisika
❖ Fase :F
❖ Kata Kunci :Inersia, Hukum Newton, Diagram Gaya,
Momentum, Kecepatan Terminal, Momen Gaya,Gerak Rotasi.
❖ Jumlah Peserta Didik :30 Peserta Didik terbagi menjadi 6 kelompok (5
PD)
❖ Model : Tatap Muka

2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu
dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik Dinamika Gerak Partikel .
Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah
dicapai pada Fase F sebelumnya yang terkait dengan, diantaranya
Elemen pemahaman sains
a.Peserta didik mampu melakukan pengamatan mengenai Dinamika Gerak
Partikel
Elemen Keterampilan Proses
Elemen mengamati
b.Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan
pengukuran dan pengamatan, memperhatikan detail yang relevan dari obyek
yang diamati.
Elemen mempertanyakan dan memprediksi
c.Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikanilmiah.
Elemen merencanakan dan melakukan penyelidikan
d. Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk
membuktikan prediks.
Elemen memproses dan menganalisis data dan informasi
e. Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non
4
digital.
f. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan
data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
Elemen mengevaluasi dan refleksi
g. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen mengkomunikasikan hasil
h. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
i. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

3. Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila
dalam proses pembelajaran, seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Gotong Royong.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasaarana yang dibutuhkan, antara lain :
• Ruang Kelas
• Komputer/Laptop/HP android
• Alat tulis dan Buku
• Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap Pertemuan
5. Target Peserta Didik
● Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah
● Peserta didik Kelas Xl Rumpun Teknologi dan Rekayasa .
● Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
● Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase E
6. Model Pembelajaran yang digunakan
Menggunakan Model Pembelajaran berbasis masalah,diskusi dan ceramah
serta adanya kerja sama kelompok

B. KOMPETENSI INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun
paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan
Pembelajaran pada Modul Belajar adalah sebagai berikut:
Elemen 1
a. Menjelaskankonsep Dinamika gerak partikel.
b. Menjelaskan prinsip Dinamika gerak partikel.
c. Melakukan percobaan Dinamika gerak partikel
Elemen 2
d. Mengenal Macam-Macam Dinamika partkel
e. Menjelaskan tentang Penerapan Dinamika Gerak Partikel dalam kehidupan

5
sehari-hari
Eleman 3
f. Mengitepretasikan data hasil percobaan Hukun Newton
g. Membandingkan data hasil percobaan Hukum Newton

2. Pemahaman Bermakna
Dinamika gerak merupakan bagian rumpun ilmu fisika yang berfokus pada gerak
sustu benda dengan memperdulikan penyebab geraknya. Penyebab gerak benda
adalah gaya, dan besaran gaya ini terangkum suatu konsep yang memenuhi
Hukum Newton. Gaya yang memiliki simbol F, diambil dari kata
Force yang berarti paksaan atau tarikan, sedangkan satuan gaya adalah Newton
diambil dari penemunya yakni Isaac Newton. Hukum Newton terdiri dari tiga
buah hukum fundamental. Ketiga hukum ini sampai saat ini yang dapat
menjelaskan fenomena pada sistem gerak benda non relativistik. Persoalan
dinamika dan kinematika gerak umumnya merupakan gerbang awal dari persoalan
fisika yang dipelajari di sekolah. Beberapa penelitian dilakukan untuk
menciptakan alternatif media pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan lebih
mudah untuk memahami konsep dinamika gerak. Salah satunya adalah penerapan
dengan pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model
plomp yang diterapkan di kelas X (Kusnaeni, 2017) agar minat belajar siswa dan
penyampaian materi fisika maksimal. Bahkan, alternatif pendekatan lain juga
dapat digunakan untuk mendukung konsep Hukum Newton seperti penurunan
persamaan gerak benda menggunakan EulerLagrange yang diterapkan pada
pesawat atwood (Ariska, 2019). Tujuannya adalah agar siswa memahami
seberapa fundamentalnya Hukum Newton dalam menganalisa fenomena gerak
benda. Materi dinamika gerak pun umunya terbagi menjadi gerak lurus, gerak
rotasi, dan kombinasi antara gerak lurus dan gerak rotasi tergantung pada kasus
soal yang dihadapi siswa. Pada dinamika gerak lurus bermacam-macam
pengembangan sudah dilakukan seperti pengembangan alat peraga berbasis
lingkungan untuk meninjau dinamika gerak sebuah partikel (Isnanto, 2014) yang
diharapkan akan berpengaruh pada kemampuan psikomotor siswa. Cara-cara
inilah yang akan menjadi nilai tambah dalam penyampaian materi sehingga siswa
dapat maksimal memehami konsep dari Hukum Newton itu sendiri.
3. Persiapan pembelajaran
a. Materi Ajar
Materi ajar pada aspek Dinamika ,membahas tentang :
● Materi ajar 1 : Hukum Newton
● Materi Ajar 2 : Jenis – Jenis Gaya
● Materi Ajar 3 : Momentum dan Impuls
● Materi Ajar 4: Gerak Rotasi
b. Video
● Konsep dan Prinsip Dinamika Gerak Partikel
https://youtu.be/WFrym6aHR8o?si=qWCFs0nlUpqYIWBj
https://youtu.be/V_kl0gGLmRI?si=R9rR2LQHNIUtVTye

● Penerapan Dinamika Gerak Partikel


https://youtu.be/Qw7FTsYPOeU?si=zXM2Xhz35dA4EOky

6
https://youtu.be/sCgmQh5mvpw?si=fRHRS7FFiWralfTf

c. Google Drive
Untuk media pengumpulan tugas,diskusi, dan media berbagi referensi

d. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik dalam melakukan
projek pada aspek Dinamika Gerak Partikel
e. Peraturan peserta didik
Selama project peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 6
kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang)
f. Metode pembelajaran
Diskusi dan Penugasan
4. Pertanyaan pemantik
• Pada saat di dalam mobil yang sedang diam, kemudian mobil tiba-
tiba bergerak dengan kelajuan tinggi menyebabkan tubuh kita
terdorong ke belakang. Mengapa demikian ?
• Pada saat di dalam mobil yang sedang bergerak dengan kelajuan
tinggi, kemudian mobil tiba-tiba direm menyebabkan tubuh kita
terdorong ke depan. Mengapa demikian ?
5. Urutan kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Tatap muka = 3jp x 45 menit
● Elemen 1 : mengaitkan materi hukum newton dan unsur
yang ada didalamnya (3jp)
● Asesmen Diagnostik (1 jp)
A Pendahuluan
1 Persiapan − Guru mengucap salam dan mengajak
(5 menit) peserta didik untuk berdoasebelum
memulai kegiatan
− Guru menanyakan kabar peserta
didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan
selalu menjaga kesehatan
− Guru melakukan presensi
− Guru membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok

2 Apersepsi − Peserta didik menyimak informasi


(10 menit) terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian
− Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan masalah yang ada di
sekitar peserta didik dengan materi
hukum newton
B Kegiatan Inti

7
1 (20 menit) − Menggali pengetahuan awal
peserta didik dengan memberikan
pertanyaan pemantik
− Peserta didik menjawab pertanyaan
pemantik
2 (30 menit) − Peserta didik melakukan studi
literatur tentang hukum newton
− Peserta didik diberikan proyek
mengenai Hukum Newton
− Peserta didik berdiskusi tentang
keterkaitan dampak Hukum Newton di
lingkungan sekitar

3 (30 menit) − Peserta didik mengerjakan soal formatif


.
C Kegiatan Penutup − Peserta didik menyimpulkan kegiatan
(40 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
− Peserta didik melakukan
refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilakukan
− Peserta didik menyimak intruksi guru
bahwa untuk pertemuan selanjutnya
siswa mebahas tentang Jenis-Jenis
gaya.
− Peserta didik diminta untuk mempelajari
lebih banyak referensi youtube maupun
sumber lainnya
− Doa Penutup

1.Asessment Diagnostik kognitif


 Apa yang akan terjadi ketika bus tiba-tiba melaju dengan kecepatan yang
tinggi?
 Pada benda diam resultan gaya yang bekerja pada benda adalah ?

Pertemuan Tatap muka = 3jp x 45 menit


● Elemen 1 : mengaitkan materi Jenis-Jenis Gaya dan unsur
yang ada didalamnya (3 jp)
● Asesmen Diagnostik (1 jp)
A Pendahuluan

8
1 Persiapan − Guru mengucap salam dan
(5 menit) mengajak peserta didik untuk
berdoasebelum memulai kegiatan
− Guru menanyakan kabar peserta
didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan
selalu menjaga kesehatan
− Guru melakukan presensi
− Guru membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok

2 Apersepsi − Peserta didik menyimak informasi


(10 menit) terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian
− Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan masalah yang ada di sekitar
peserta didik dengan materi Jenis-Jenis
Gaya
B Kegiatan Inti
1 (20 menit) − Menggali pengetahuan awal peserta
didik dengan memberikan pertanyaan
pemantik
− Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (30 menit) − Peserta didik melakukan studi literatur
tentang Jenis-Jenis Gaya
− Peserta didik diberikan proyek mengenai
Jenis-Jenis Gaya
− Peserta didik berdiskusi tentang keterkaitan
dampak Jenis-Jenis Gaya di lingkungan
sekitar

3 (30 menit) − Peserta didik mengerjakan soal formatif


.
C Kegiatan Penutup − Peserta didik menyimpulkan kegiatan
(40 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
− Peserta didik melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
− Peserta didik menyimak intruksi guru
bahwa untuk pertemuan selanjutnya siswa
mebahas tentang momentum dan impuls
− Peserta didik diminta untuk mempelajari
lebih banyak referensi youtube maupun
sumber lainnya
− Doa Penutup

9
Pertemuan Tatap muka = 3 jp x 45 menit
● Elemen 1 : mengaitkan materi hukum newton dan unsur
yang ada didalamnya (3 jp)
● Asesmen Diagnostik (1 jp)
A Pendahuluan
1 Persiapan − Guru mengucap salam dan mengajak
(5 menit) peserta didik untuk berdoasebelum
memulai kegiatan
− Guru menanyakan kabar peserta didik
dan mengingatkan untuk mematuhi
protokol kesehatan dan selalu menjaga
kesehatan
− Guru melakukan presensi
− Guru membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok

2 Apersepsi − Peserta didik menyimak informasi


(10 menit) terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian
− Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan masalah yang ada di sekitar
peserta didik dengan materi Momentum
dan Impuls
B Kegiatan Inti
1 (20 menit) − Menggali pengetahuan awal peserta
didik dengan memberikan
pertanyaan pemantik
− Peserta didik menjawab pertanyaan
pemantik
2 (30 menit) − Peserta didik melakukan studi literatur
tentang Momentum dan Impuls
− Peserta didik diberikan proyek
mengenai Momentum dan Impuls
− Peserta didik berdiskusi tentang
keterkaitan dampak Momentum dan
Impuls di lingkungan sekitar

3 (30 menit) − Peserta didik mengerjakan soal formatif


.

10
C Kegiatan Penutup − Peserta didik menyimpulkan kegiatan
(40 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
− Peserta didik melakukan
refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilakukan
− Peserta didik menyimak intruksi guru
bahwa untuk pertemuan selanjutnya
siswa mebahas tentang Gerak Rotasi
− Peserta didik diminta untuk mempelajari
lebih banyak referensi youtube maupun
sumber lainnya
− Doa Penutup

Pertemuan Tatap muka = 3 jp x 45 menit


● Elemen 1 : mengaitkan materi hukum newton dan unsur yang
ada didalamnya (3 jp)
● Asesmen Diagnostik (1 jp)
A Pendahuluan
1 Persiapan − Guru mengucap salam dan mengajak
(5 menit) peserta didik untuk berdoasebelum
memulai kegiatan
− Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol
kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
− Guru melakukan presensi
− Guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok

2 Apersepsi − Peserta didik menyimak informasi


(10 menit) terkait tujuan pembelajaran, penugasan,
dan penilaian
− Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan masalah yang ada di sekitar
peserta didik dengan materi Gerak Rotasi
B Kegiatan Inti
1 (20 menit) − Menggali pengetahuan awal peserta
didik dengan memberikan pertanyaan
pemantik
− Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (30 menit) − Peserta didik melakukan studi literatur
tentang Gerak Rotasi
− Peserta didik diberikan proyek mengenai
Gerak Rotasi
− Peserta didik berdiskusi tentang keterkaitan
dampak Gerak Rotasi di lingkungan sekitar

11
3 (30 menit) − Peserta didik mengerjakan soal formatif
.
C Kegiatan Penutup − Peserta didik menyimpulkan kegiatan
(40 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
− Peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
− Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa
untuk pertemuan selanjutnya siswa
Melakukan Test Tertulis.
− Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih
banyak referensi youtube maupun sumber
lainnya
− Doa Penutup

6. Asesmen
1) asesmen diagnostik
Dilakukan di awal dengan pretes untuk mengetahui gaya belajar dan
miskonsepsi siswa tentang gerak benda serta momentum dan impuls

2) asesmen formatif
• Faktor factor yang mempengaruhi sebuah benda dapat bergerak
cepat?
• Jika sebuah benda bergerak dengan sangat cepat, apa keuntungan dan
kerugian atau resiko yang akan muncul?

a. Observasi Penilaian Sikap

JURNAL SIKAP

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rote Barat Daya


Kelas / Kompetensi : Xl / Semua Kompetensi keahlian
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi:
1. Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama
periode satu semester.
2. Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang
menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada kemungkinan
dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan tidak ada yang
menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator penguatan pendidikan
karakter, yakni religius, mandiri, gotong royong, integritas, dan
nasionalis.
12
3. Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat
Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah memulai
kegiatan.
b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
kreatif- inovatif, pembelajar sepanjang hayat
c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama,
peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.
d. Bernalar Kritis
e. Kreatif
f. Berkebinekaan global
4. Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal berikut ini :

NO Nilai
Hari / Nama Catatan Utama Tindak Hasil
Tanggal Peserta Perilaku Karakter/ Lanjut
didik Karakter
operasional
1

13
b. Lembar observasi Aktivitas Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rote Barat Daya


Kelas / Kompetensi : Xl / Semua Kompetensi
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Rubrik :
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
Poin
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum konsisten yang terlihat dari aktivitas di
kelas.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum konsisten yang terlihat dari aktivitas di
kelas.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsisten
yang terlihat dari aktivitas di kelas.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok yang terlihat dari aktivitas di kelas
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam
kegiatan kelompok secara terus menerus dan konsisten yang terlihat
dari aktivitas di kelas

Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi /

14
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif tetapi masih belum konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi
ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
tetapi masih belum konsisten.

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

Sikap Sikap
Sikap Aktif
No Nama Peserta Bekerja proses Rata-
didik dalam sama pemecahan rata
Pembelajarn dalam Masalah skor
kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nilai = Jumlah skor


yang di
dapat x
100%
Jumlah total
skor (12)

15
c. Lembar Penilaian Antar Teman
Nama teman yang dinilai : ..............
Nama Penilai : .............
Kelas : ...............
Semester : ..............
Petunjuk :
Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS,
lalu Berilah tanda “dot” (●) pada kolom yang sesuai.

No Pertanyaan ya Tidak
1 Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan
Penilaian
2 Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan
tugas
3 Teman Saya berani mengakui kesalahannya
4 Teman saya melakukan tugas – tugas dengan
Baik
5 Teman Saya mengembalikan barang yang saya
Pinjam
6 Teman Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan
7 Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran
tepat waktu
8 Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
9 Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa
10 Teman Saya selalu memberi salam sesuai
ajaran agama
11 Teman saya mengemukakan perasaan
terhadap sesuatu apa adanya
12 Teman saya melaporkan data atau informasi
apa adanya

16
7. Pengayaan dan Remidial

Pembelajaran Remidial
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Remidial Penilaian
< 20% 20% - 50 % >50%
Tugas Tugas Pembelajaran
Individu Kelompok ulang
Elemen 1
a. Menjelaskan konsep
Dinamika gerak partikel.
b. Menjelaskan prinsip
Dinamika gerak partikel.
c. Melakukan percobaan
Dinamika gerak partikel
Elemen 2
d. Mengenal Macam-
Macam Dinamika partkel
e. Menjelaskan tentang
Penerapan Dinamika
Gerak Partikel dalam
kehidupan sehari-hari
Eleman 3
f.Mengitepretasikan data
hasil percobaan Hukun
Newton
g.Membandingkan data
hasil percobaan Hukum
Newton

Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan di berikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih NKB = Nilai Ketuntasan
dalam cakupan Capaian Belajar NMaks = Nilai
Pembelajaran dengan maksimal ideal N = Nilai
pendalaman sebagai yang dicapai peserta didik
pengetahuan tambahan
N = NMaks Diberikan materi melebihi
cakupan Capaian
Pembelajaran dengan
pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

17
8.Refleksi Peserta Didik dan Guru
Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas
yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik


1. Apa yang teman-teman pelajari dar pertemuan ini ?
2. Apa yang teman-teman rasakan selama mempelajari materi dinamika gerak
partikel?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?

18
C. LAMPIRAN

1) Lembar kerja peserta didik ( Hukum Newton)

19
20
Tabel 1 data hasil pengamatan percobaan hukum Newton

Massa beban ( gram ) Gaya ( N ) Jarak (cm)

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

2) Lembar kerja peserta didik ( momentum dan impuls )

21
22
23
24
25
26
3) Bahan bacaan guru dan peserta didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik dapat dilihat pada daftar Pustaka

4) Glosarium
➢ Dinamika: cabang ilmu fisika yang membahas gerak benda dan penyebab
terjadinya gerak benda tersebut
➢ Gaya: interaksi apapun baik berupa dorongan atau tarikan yang dapat
menyebabkan sebuah benda mengalami perubahan gerak, baik dalam
bentuk arah, maupun konstruksi geometris
➢ Gaya berat: gaya yang dimiliki setiap benda akibat pengaruh medan
gravitasi yang arahnya selalu tegak lurus menuju pusat gravitasi
➢ Gaya gesekan: gaya yang timbul akibat kekasaran dua permukaan benda
yang saling bersentuhan titik komponen gaya gesek selalu sejajar dengan
bidang sentuh dan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda
➢ Gaya normal: gaya yang bekerja pada dua permukaan benda yang
bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus terhadap bidang sentuh
➢ Gaya tegangan tali: merupakan gaya yang bekerja pada tali yang
memegang sebagai gaya aksi reaksi
➢ Gerak: Perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan titik acuan
sendiri dapat berupa titik awal posisi benda, titik tempat pengamat, atau
suatu posisi lain yang dijadikan acuan. Oleh karena gerak bergantung
terhadap titik acuan maka gerak bersifat relative
➢ GLB: gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan V =
konstan
➢ GLBB: gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan konstan a
= konstan
➢ Kecepatan: besaran vektor yang menunjukkan perpindahan benda yang
dilakukan dalam selang waktu tertentu
➢ Massa: suatu sifat fisika dari suatu objek benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau
➢ Percepatan: besaran vektor yang menunjukkan perubahan kecepatan yang
terjadi pada selang waktu tertentu
➢ Perpindahan: besaran vektor yang menunjukkan perubahan posisi terhadap
titik acuan tertentu yang ditinjau dari titik awal ke titik Akhir benda
➢ Vektor: suatu Besaran dalam fisika yang memiliki nilai dan arah

27
5) Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. (2014). Physics for Scientist & Engineers with Modern
Physics. Fourth Edition Physics. US: Pearson Education Limited.
Handoyo, Ekadewi A. (2007) “he Interesting of Learning hermodynamics hrough
Daily Life.” Teaching and Learning in Higher Education for Developing
Countries, no. May: 151–158.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelth Edition. US: Pearson
Education, Inc.
Hillert, Mats. (2012) “Basic Concepts of hermodynamics.” Phase Equilibria,
Phase Diagrams and Phase Transformations 388, no. F 09: 1–29.
Homer, D. (2018). Oxford IB Course Preparation: Physics for IB Diploma Course
Preparation. Oxford University Press-Children.
Loverude, Michael E., Christian H. Kautz, and Paula R. L. Heron. (2002) “Student
Understanding of the First Law of hermodynamics: Relating Work to the
Adiabatic Compression of an Ideal Gas.” American Journal of Physics 70, no. 2:
137–148.
OECD. (2019) “PISA 2018 Science Framework.” PISA 2018 Assessment and
Analytical Framework: 97–117.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2014) Fundamentals of Physics. Tenth
Edition. US: John Wiley & Sons Publisher.
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International
AS and A Level Coursebook. Second Edition Physics. UK: Cambridge University
Press.

28
PETA KONSEP

HUKUM
NEWTON

DINAMIKA
GERAK ROTASI GERAK GAYA

PARTIKEL

MOMENTUM
DAN IMPULS

29
MATERI AJAR

DINAMIKA GERAK PARTIKEL

FASE F

30
DAFTAR ISI MATERI AJAR

DINAMIKA GERAK PARTIKEL ..................................................................................... 30


A. Hukum Newton ............................................................................................................. 32
1. Hukum I Newton ............................................................................................................ 32
2. Hukum II Newton .......................................................................................................... 33
3. Hukum III Newton ......................................................................................................... 35
B. Jenis-Jenis Gaya ............................................................................................................. 36
1. Gaya Berat ..................................................................................................................... 36
2. Gaya Normal .................................................................................................................. 36
3. Gaya Gesek Benda Padat ............................................................................................... 36
4. Gaya Gesek Fluida ......................................................................................................... 38
5. Gaya Sentripetal ............................................................................................................. 38
C. Momentum dan Impuls ................................................................................................. 39
1. Hukum Kekekalan Momentum ...................................................................................... 39
2. Jenis-Jenis Tumbukan .................................................................................................... 40
D. Gerak Rotasi .................................................................................................................. 42
1. Momen Gaya .................................................................................................................. 42
2. Momen Inersia ............................................................................................................... 43
Intisari ................................................................................................................................ 44
Refleksi .............................................................................................................................. 44
Asesmen ............................................................................................................................. 45
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 47

31
A. Hukum Newton
Saat beraktivitas sehari-hari tanpa disadari kita sangat bergantung pada gaya dan efek
dari gaya tersebut, misalnya saat berjalan, menulis bahkan bernafas. Filsuf seperti
Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah mengemukakan idenya
terkait dengan gerak dan gaya, tetapi konsepnya bersifat abstrak dan sulit untuk
diaplikasikan. Konsep gaya telah disederhanakan dalam persamaan matematis oleh
Sir Isaac Newton (1642-1727) pada Hukum I, II dan III Newton.

1. Hukum I Newton
Kalian telah mempelajari persepsi benda yang bergerak dan benda tidak bergerak
pada Bab II tentang Gerak Relatif. Sekarang bagaimana jika kita tinjau gerak dari
sudut pandang Hukum Newton? Perhatikan Gambar 3.2, dan diskusikan bersama
teman-teman kalian tentang konsep benda yang bergerak dan benda yang diam.

Seorang ilsuf bernama Galileo Galilei (1564 –1642) menunjukkan bahwa benda diam
dan benda yang bergerak dengan kecepatan tetap memiliki keadaan yang sama.
Bayangkan jika kita duduk diam di dalam pesawat yang bergerak dengan kecepatan
tetap. Kita akan merasa seakan-akan tidak bergerak, padahal relatif terhadap tanah
kita bergerak dengan kecepatan konstan yang cukup tinggi. Galileo memperkenalkan
konsep yang membuat ide tentang gerak semakin masuk akal untuk membedakan
keadaan suatu sistem, yaitu gaya luar. Gaya ini dapat berupa dorongan/tarikan, gaya
gesekan ataupun gaya berat. Ide Galileo Galilei kemudian dikembangkan oleh Sir
Isaac Newton. Dalam hukum pertamanya, Newton menjelaskan keadaan benda jika
benda tidak dipengaruhi oleh gaya luar atau benda memiliki resultan gaya nol (gaya
total nol).

Hukum I Newton menyatakan “benda yang diam akan tetap diam dan benda bergerak
dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap apabila gaya total
yang bekerja pada benda adalah nol”.
Newton menyederhanakannya dengan persamaan:
∑F = 0

Dengan F adalah simbol untuk Gaya dengan satuan Newton.

Kecenderungan mempertahankan keadaan gerak disebut dengan kelembaman atau


inersia. Semua benda memiliki sifat kelembaman (inersia). Jika kecepatan benda
diubah, maka sifat kelembamannya akan menghambat perubahan gerak tersebut.
Semakin besar massa benda, maka sifat kelembamannya semakin besar.
Dari Hukum I Newton, kalian juga akan memahami, bahwa gaya akan memengaruhi
kecepatan suatu objek. Ingat bahwa kecepatan adalah besaran vektor, yang artinya
besar dan arah kecepatan dapat dipengaruhi oleh gaya.

32
Aktivitas 3.1
Ayo, Amati!
Lakukan kegiatan berikut ini secara berkelompok!
1. Siapkan timbangan, beban dan sebuah alas.
2. Letakkan beban di atas timbangan, kemudian amati angka pada timbangan dan
catat.
3. Mintalah temanmu untuk menggerakkan timbangan tersebut, kemudian amati
angkapada timbangan apabila timbangan tersebut digerakkan ke arah bawah dan ke
arah atas.

4. Setelah mendapat simpulan, coba kalian diskusikan fenomena di atas dengan


fenomena yang dialami seseorang apabila berada di dalam pesawat ataupun mobil
yang dipercepat atau direm.

Massa Kelembaman Dan Massa Gravitasi


Ada dua jenis massa yang perlu kalian ketahui yaitu massa gravitasi dan massa
kelembaman. Massa gravitasi adalah ukuran kemampuan suatu benda dalam
menghasilkan gaya gravitasi. Massa gravitasi (m) dapat diukur dengan timbangan
atau neraca, dengan cara membandingkan berat benda dengan berat massa standar
(anak timbangan). Berat benda (w) adalah besar gaya gravitasi bumi yang bekerja
pada suatu benda. Berat berbanding lurus dengan massa benda. Arah gaya berat selalu
vertikal ke bawah (menuju pusat bumi). Massa yang kedua disebut dengan massa
kelembaman yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

2. Hukum II Newton
Mengapa bus besar yang bergerak dengan kecepatan rendah bisa lebih berbahaya
dibandingkan dengan bajaj yang bergerak dengan kecepatan yang sama ketika
berbenturan dengan benda lain? Fenomena tersebut dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep dalam Fisika yang disebut dengan Hukum II Newton.

Hukum II Newton menyatakan “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan


gaya total yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan massanya”
Secara matematis ditulis:
Σ = F ma
Dengan :
ΣF = gaya total yang di alami benda (N),
m = massa kelembaman benda (kg ),
a = percepatan (m/s2 ).

Saat bus bergerak, kecendrungan untuk berhenti akan lebih sulit dibandingkan dengan
bajaj, karena memiliki kelembaman yang lebih besar, sehingga gaya untuk
menghentikan bus tersebut akan lebih besar dibandingkan bajaj. Dari Hukum II

33
Newton kita ketahui bahwa percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya.
Semakin besar massa benda, maka percepatan benda akan semakin kecil jika diberi
gaya eksternal yang sama.

Diagram Gaya
Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dapat digambarkan dengan suatu diagram
gaya. Diagram gaya adalah interpretasi vektor gaya yang bekerja pada suatu benda
dengan besar dan arah yang sesuai.
Berikut merupakan contoh diagram gaya benda yang mengalami beberapa gaya dari
luar.

Aktivitas 3.2
Ayo, Berkolaborasi!
Untuk menemukan hubungan antara resultan gaya dan percepatan, lakukanlah
percobaan berikut secara berkelompok.
1. Siapkan sebuah mobil-mobilan/benda yang memiliki permukaan licin, sebuah
busur dan papan yang licin. Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.5. 2. Ukur massa mobil-mobilan (m), kemudian letakkan di
permukaan bidang miring licin, sehingga meluncur lurus ke bawah seperti Gambar
3.5.
3. Ukur panjang jarak lintasan (s) yang ditempuh mobil-mobilan.
4. Catat waktu (t) yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
5. Ukur besar sudut kemiringan (θ).
6. Tentukan percepatan (a) mobil-mobilan dengan menggunakan persamaan GLBB.
7. Tentukan besar resultan gaya (ΣF) yang bekerja pada mobil-mobilan tersebut
menggunakan persamaan.
∑F ma mg = sinθ
Untuk mempermudah perhitungan ambil nilai g = 10 m/s2 .
8. Ulangi percobaan tersebut sebanyak 5 kali, dengan kemiringan sudut (θ) yang
berbeda-beda. Catat semua data dan hasil perhitungan tersebut ke dalam tabel data
hasil pengamatan.
9. Tabel 3.1 Data hasil pengamatan
No m (kg) s (m) 𝜃(… °) t(detik) Σ𝐹(𝑁) a (m/s2)
1
2
3

34
4

Dari pecobaan yang telah dilakukan, kalian akan memperoleh suatu konstanta yang
dalam SI satuannya adalah kilogram (kg). Konstanta ini diartikan sebagai massa
kelembaman benda, yaitu ukuran besarnya sifat kelembaman (inersia) dari benda
tersebut. Dengan demikian diperoleh bentuk persamaan 3.2.
Σ = F ma

Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat disimpulkan “Jika suatu benda


mengalami resultan gaya, maka besar percepatan yang ditimbulkan sebanding dengan
besarnya resultan gaya, dan arah percepatannya sama dengan arah resultan gaya
tersebut”.

Massa kelembaman suatu benda dapat kita ukur berdasarkan Hukum II Newton, yaitu
dengan cara membandingkan besar resultan gaya ΣF yang diperoleh dengan
percepatan (a) benda tersebut. Walaupun secara konsep pengertian massa
kelembaman dan massa gravitasi berbeda, tetapi fakta menunjukkan bahwa besar
kedua massa tersebut adalah sama. Itulah sebabnya untuk keperluan hitung-
menghitung massa gravitasi dan massa kelembaman cukup dinyatakan sebagai massa
benda.

3.Hukum III Newton


Dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada interaksi antara beberapa benda, interaksi
umumnya diawali dengan aksi. Dalam isika setiap aksi selalu ada reaksi yang arahnya
berlawanan dengan aksi tersebut. Hal ini dinyatakan dalam Hukum ke-III Newton.
“Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda
yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan“
secara matematis ditulis:
F aksi= F reaksi

Fenomena aksi-reaksi sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Roket dapat
terdorong ke atas karena ada semburan gas panas yang ditembakkan ke bawah. Saat
kita berjalan, reaksi kita berjalan ke depan dikarenakan kaki kita menyapu ke arah
belakang.

Ada banyak contoh dari pasangan aksi dan reaksi yang bisa kalian temukan dalam

35
kehidupan sehari-hari. Kalian bisa melakukan aktivitas mandiri untuk mencari
pasangan aksi-reaksi di sekitar kalian dan kemudian diskusikan hasil pengamatan
kalian baik kepada teman ataupun guru.

B. Jenis-Jenis Gaya
Terdapat beberapa gaya yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, gaya berat, gaya normal, gaya gesekan benda padat, gaya gesekan pada
luida dan gaya sentripetal.
1.Gaya Berat
Saat belanja di pasar rakyat, mungkin kalian pernah mendengar seorang penjual yang
menawarkan jualan, misalnya buah apel seberat 0,5 kg memiliki harga Rp.10.000,-
Dalam bahasa sehari-hari kita sering menggunakan besaran berat dengan satuan
kilogram. Perlu kalian ketahui, berat merupakan gaya tarik bumi terhadap suatu
benda.
Secara matematis berat adalah perkalian antara massa dan percepatan gravitasi.
W=mg
Berat memiliki satuan newton, dengan g merupakan percepatan gravitasi bumi yang
nilainya berkisar 9,8 m/s2 jika diukur dekat dengan permukaan bumi. Sedang massa
adalah ukuran banyaknya partikel di dalam suatu objek dan memiliki satuan kilogram.

2. Gaya Normal
Sebuah benda yang di letakkan di atas meja, akan diam, meskipun kalian tahu bahwa
ada gaya gravitasi yang bekerja pada benda. Pasti, ada gaya lain yang
menyeimbangkan gaya berat ini. Gaya ini kita sebut dengan gaya normal. Gaya
normal selalu tegak lurus dengan bidang dan merupakan gaya tahan dari material
terhadap gaya luar, arahnya keluar dari bidang permukaan.

3.Gaya Gesek benda padat


Benda Padat Ketika sebuah benda yang berada di suatu permukaan lantai ditarik,
benda tersebut akan mengalami gaya gesek dengan permukaan lantai. Gaya gesek
merupakan konsep yang sangat penting dalam gerak sehari-hari. Terdapat dua jenis
gaya gesek. Pertama adalah gaya gesek statis yang mempertahankan benda agar terus
diam. Kedua adalah gaya gesek kinetis yang menghambat pergerakan benda. Gaya
gesek sangat berhubungan dengan gaya normal/kontak dan koeisien gesekan antar
benda. Hubungan antara besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.
𝑓𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑘 = 𝑁𝜇𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑘
𝑓𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑠 = 𝑁𝜇𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑠

Dengan :
f = gaya gesek (N)
N = gaya normal (N)
μ = koefisien gesek antara dua benda.

Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh kehalusan antara dua permukaan.


Contohnya lantai yang licin akan memiliki koefisien yang lebih kecil dibandingkan
dengan lantai yang kasar.

36
Aktivitas 3.4
Lakukanlah sebuah percobaan untuk menentukan koeisien gaya gesek statik antara
dua permukaan dengan menggunakan konsep bidang miring (Gambar 3.13). Pecobaan
ini berguna untuk memahami konsep gaya normal, gaya berat dan gaya gesek yang
merupakan kelanjutan
Aktivitas 3.2.
Prosedur
1. Siapkan system bidang miring yang bisa diatur sudutnya (dapat menggunakan
papan, penyangga dan tape), busur derajat, dan beberapa benda dengan tingkat
kehalusan permukaan yang berbeda. Contoh rangkaian percobaan dapat dilihat pada
Gambar 3.13.
2. Posisikan benda pada bidang miring sehingga benda tetap stabil, kemudian secara
perlahan naikkan kemiringan bidang miring dan amati pergerakan benda. Apabila
benda sudah mulai bergerak, catat sudut dimana benda mulai akan bergerak.
3. Apabila benda sudah mulai bergerak, catat sudut dimana benda mulai akan
bergerak.
4. Lakukan percobaan berulang dengan objek yang berbeda.
5. Tentukan koefisien gesekan statis menggunakan persamaan
𝜇𝑠 = tan µ θ

6.Isilah tabel berikut menggunakan hasil eksperimen.


Tabel 3.2 Data hasil pengamatan penentuan koefisien gesek statis
Percobaan Benda Sudut Koefisien gesek statis
1
2
3
7. Diskusikan hasil eksperimen dan ambillah kesimpulan dari eksperimen yang telah
dilakukan.
8. Diskusikan bersama teman-temanmu bagaimana memperoleh persamaan (3.8)
dengan menggunakan Hukum Newton.

37
4. Gaya Gesek Fluida

Perhatikan Gambar 3.14! Menurut kalian apakah kesamaan yang bisa diperoleh dari
kedua gambar tersebut? Kedua fenomena tersebut disebabkan oleh efek yang sama
yaitu gaya gesekan luida. Sebuah benda yang bergerak melalui luida (cair atau gas)
akan mengalami hambatan dari luida tersebut. Kecepatan benda yang melewati suatu
luida akan melambat karena energinya diubah menjadi panas bahkan pada tingkat
yang ekstrim akan membakar benda itu sendiri. Pada benda yang jatuh, gaya hambat
luida akan meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan. Hal ini akan
menyebabkan gaya total berkurang hingga pada suatu keadaan, gaya hambat udara
mengimbangi gaya berat benda. Akibatnya percepatan menjadi nol dan kecepatan
menjadi konstan. Kecepatan ini dikenal sebagai kecepatan terminal.
Gambar 3.15 memperlihatkan graik kecepatan arah vertikal terhadap waktu dari
gerak seorang penerjun payung.

5.Gaya Sentripetal
Mobil yang bergerak pada suatu tikungan memiliki kecepatan atau kelajuan tertentu
sedemikian sehingga mobil tetap stabil di lintasannya. Apabila terlalu lambat mobil
cenderung akan bergerak ke arah pusat, sedangkan bila terlalu kencang, mobil akan
keluar dari lintasan. Pada Gambar 3.17 gaya sentripetal diberikan oleh gaya gesek
saja.

Gaya total yang bekerja pada sistem ini disebut dengan gaya sentripetal. Gaya ini
selalu mengarah ke arah pusat. Besarnya gaya dapat dinyatakan dengan persamaan:

38
Dengan : Fs = gaya sentripetal (N),
m = massa benda (kg),
v = kecepatan linier (m/s),
r = jari – jari lingkaran (m).
Gaya ini akan mempertahankan benda untuk berada pada lintasan
melingkar.

C. MOMENTUM DAN IMPULS


Kalian telah memahami bagaimana hubungan antara besaran-besaran massa,
percepatan dan gaya pada Hukum II Newton. Terdapat suatu besaran lain yang
dapat menjelaskan tentang gerak suatu benda, yaitu momentum. Momentum
adalah besaran turunan yang merupakan hasil kali antara massa (m) dan kecepatan (v) suatu
objek yang menunjukkan kesukaran benda untuk berhenti.
Momentum memiliki satuan kg m/s dan simbol p Secara matematis besaran
momentum dapat dituliskan sebagai berikut:

Perubahan momentum terhadap waktu dari suatu benda akan menghasilkan perubahan
kecepatan benda terhadap waktu yang senilai dengan gaya luar yang dialami benda.
Hubungan ini bisa dituliskan dalam bentuk persamaan:

Bahwa perubahan kecepatan terhadap waktu akan sama dengan percepatan. Jadi perubahan
momentum terhadap waktu adalah bentuk lain dari Hukum II Newton. Perubahan momentum
∆ p disebut dengan impuls (I).
1.Hukum Kekekalan Momentum
Apabila dua objek saling berinteraksi, tiap objek akan mengalami gaya aksi dan reaksi
yang sama besar, seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.18.

Dengan menggunakan definisi impuls dari penjelasan sebelumnya, maka keadaan ini secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Persamaan 3.12 dikenal dengan hukum kekekalan momentum, yang secara sederhana
menyatakan bahwa, momentum total sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama. Hukum
ini akan berlaku pada keadaan apapun selama terjadi interaksi antara dua benda.

39
2. Jenis-Jenis Tumbukan
Saat dua benda bertumbukan, akan ada energi yang diubah menjadi energi lain dan akan
berdampak pada perbedaan kecepatan relative sebelum dan sesudah tumbukan. Rasio
perubahan kecepatan relative sesudah dan sebelum tumbukan disebut dengan
koeisienrestitusi (e).
Jenis tumbukan berdasarkan rasio tersebut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Tumbukan Lenting Sempurna(e =1)
Tumbukan lenting sempurna terjadi Ketika tidak ada energi sistem yang hilang saat
bertumbukan. Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan energi kinetic dan hukum kekekalan
momentum. Tinjau tumbukan dari Gambar 3.18, dimana jumlah energi kinetik sebelum dan
sesudah tumbukan adalah sama.

Jika dihubungkan dengan hukum kekekalan momentum pada persamaan3.12, maka diperoleh
hubungan sebagai berikut.

Dari persamaan 3.14 dapat disimpulkan bahwa perubahan kecepatan relative sebelum dan
sesudah tumbukan adalah sama besar tapi berlawanan arah. Jenis tumbukan ini jarang terjadi
di alam, tetapi untuk tingkat molekul, tumbukan ini sering dijadikan sebagai asumsi.

b. Tumbukan Lenting Sebagian (0 < e < 1)


Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetic tidak berlaku karena
adanya energi yang hilang saat terjadi tumbukan. Energi ini umumnya diubah menjadi panas
atau bunyi. Pada tumbukan lenting Sebagian hanya berlaku hukum kekekalan momentum
saja dan koefisien restitusi tumbukan lenting Sebagian mempunyai nilai di antara nol dan satu
(0 < e <1).

Tumbukan lenting Sebagian sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.


c. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali (e = 0)
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, dua benda yang bertumbukan akan menyatu dan
bergerak bersama-sama setelah bertumbukan. Sama halnya dengan tumbukan lenting
sebagian, energi sebelum tumbukan akan lebih besar daripada energi setelah tumbukan.
Karena kedua benda bergerak bersama, maka nilai koefisien restitusi pada tumbukan tidak
lenting sama sekali adalah nol. Hal ini mengakibatkan kecepatan kedua benda akan sama
setelah bertumbukan.

d. Tumbukan di Dalam Ruang


Pada umumnya, benda-benda yang betumbukan akan bergerak di dalam suatu bidang (2
dimensi) ataupun dalam ruang (3 dimensi). Sebagai contoh, jika sebuah petasan meledak,
maka serpihan-serpihannyaa akan menyebar ke berbagai arah. Untuk memecahkan persoalan
gerak dalam ruang, kalian bisa menggunakan metode penguraian vektor yang telah dipelajari

40
pada Bab I bersama-sama dengan hukum kekekalan momentum. Gambar 3.20
memperlihatkan bagaimana menguraikan komponen momentum dalam gerak 2 dimensi.

Aktivitas 3.6
Menentukan koefisien restitusi bola yang jatuh
Prosedur
1. Sediakan 2 bola denganjenisyang berbeda (contoh: bola kaki dan bola voli), handphone,
dan masking tape.
2. Gunakan kamera HP untuk merekam posisi awal dan posisi benda setelah pemantulan.
Lakukan tiga kali untuk setiap bola dengan posisi awal yang sama.
3. Gunakan aplikasi video editor untuk mengecek posisi dan waktu secara akurat.

4.Gunakan persamaan 3.17 dalam menentukan nilai koefisien restitusi pada tumbukan:

5. Masukan hasil ke dalam tabel berikut. Kemudian diskusikan hasil percobaan!


Tabel 3.3. Penentuankoeisienrestitus

Percobaan 1 2 3
Tinggi akhir bola 1
Tinggi akhir bola 2
Koef.Restitusi

41
D.GERAK ROTASI

Perhatikan Gambar 3.22. Seorang remaja mencoba menyeimbangkan dua beban yang
dipanggulnya. Untuk menyeimbangkan dua beban tersebut, pemuda tersebut harus
memposisikan batang penyangga sedemikian sehingga momen gaya total yang diberikan
adalah nol.
1.Momen Gaya
Momen gaya adalah gaya yang bekerja terhadap sumbu putar sehingga benda mengalami
gerak berputar. Momen gaya dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Sudut antara r dan F harus tegak lurus satu dengan yang lain. Sebagai contoh perhatikan
sistem pada Gambar 3.23.

Momen gaya yang di akibatkan oleh silinder τs dan balok τb terhadap titik tumpu adalah:

Yang artinya benda akan berputar mengikuti gerak silinder. Perhatikan bahwa tanda negatif
menunjukkan arah momen gaya searah dengan jarum jam dan sebaliknya tanda positif
menunjukkan arah momen gaya berlawanan arah dengan jarum jam.

42
Aktivitas 3.7
Prosedur
1. Siapkan sebuah penggaris, sebuah tumpuan dan dua benda (gunakan plastisin agar massa
bisa diatur). Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.23.
2. Ukurlah massa tiap benda, dan aturlah posisi benda 1 dan 2 sehingga kedua benda dalam
keadaan setimbang. Ukur jarak benda terhadap titik tumpu.
3. Isilah tabel berikut sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan.
Tabel 3.4. Data hasil pengamatan momen gaya pada dua benda
Berat Benda 1 (N) Jarak Benda 1 Berat benda 2 (N). Jarak Benda 2
TerhadapTitiktumpu TerhadapTitikTumpu

4. Buatlah kesimpulan dari percobaan.


5. Sekarang geser titik tumpu ke arah 1/4 panjang penggaris, buatlah plastisin dengan
perbandingan massa 1:2. Tentukan persamaan jarak antara massa yang lebih ringan dari titik
tumpu dengan menggunakan panjang penggaris (L), massa yang lebih ringan (m2 ) dan massa
penggaris (mp ). Di mana momen gaya total adalah nol.

2. Momen Inersia
Jika pada Hukum I Newton terdapat besaran kelembaman benda terhadap gaya luar, maka
gerak rotasi juga terdapat suatu besaran kelembaman benda untuk berputar pada porosnya.
Momen inersia benda bisa berbeda-beda tergantung dari massa (m) dan posisi pusat massanya
(r). Gambar 3.24 menunjukkan momen inersia dari beberapa benda.

Seperti pada Hukum II Newton, hubungan antara momen inersia, momen gaya dan
percepatan sudut dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
Dengan:
I = momen inersia (kgm2),
α = percepatan sudut (radian/s2).
Gerak rotasi dan gerak lurus memiliki kesamaan bentuk dalam persamaan
yang di tunjukkan pada Tabel 3.5.

43
Tabel 3.5 Beberapa besaran pada gerak lurus dan gerak rotasi

Intisari

Dinamika merupakan kajian yang mempelajari tentang


gaya beserta efeknya. Gaya dapat mengubah kecepatan
dan arah suatu benda. Benda akan mempertahankan
keadaan awalnya apabila tidak dipengaruhi oleh gaya dari
luar. Fenomena gerak suatu benda dapat dijelaskan
dengan menggunakan Hukum Newton dan konsep
momentum. Dinamika gerak rotasi mengkaji tentang
momen gaya dan efeknya pada gerak rotasi.

Refleksi
1. Bagaimanakah kalian memandang pergerakan benda-benda di sekeliling
kalian.

2. Bagaimana kalian bisa lebih memaknai keteraturan alam menggunakan


konsep Hukum Newton.

44
Asesmen
1.pada pada grafik berikut.

Jika massa Susan dan sepeda adalah 60 kg dan gaya gesek antara sepeda
dan tanah selalu sama. Tentukan:
a. gaya yang diberikan Susan pada detik ke-1 sampaidetik ke-4,
b. gaya yang diberikan Susan saatdetik ke-4 sampai ke-10 (g = 10 m/s2 ).

2. Sebuah bola pejal akan dijatuhkan dari sebuah Gedung dengan menggunakan
Sistem katrol seperti pada gambar di samping. Balok A memiliki massa 20 kg
dan bola B bermassa 10 kg. Jika mula-mula bola B diam dan jaraknya dari tanah adalah 10
m. Tentukan waktu yang diperlukan bola B hingga menyentuh tanah jika bola B dilepaskan!

3. Sebuah kereta bergerak pada lintasan lurus yang pergerakannya ditunjukkan seperti pada
grafik di berikut.

Pada detik ke 0 hingga 40 kereta mengalami gaya hambat sebesar 1000 N. Dengan
menganggap gaya dari kereta adalah konstan dan massa kereta adalah 1000 kg, perkirakan
gaya hambat pada kereta setelah bergerak lebih dari 40 detik!
4. Dua buah benda dengan massa yang sama yaitu500 gram saling mendekat seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut. Kedua benda tersebut kemudian bertumbukan dan
memiliki waktu kontak sekitar 50 mili-sekon.

45
Dari diagram di samping, tentukan:
a. kecepatan kedua bola setelah tumbukan
b. gaya rata-rata antara dua benda saat bertumbukkan.
c. energi yang hilang saat bertumbukan
5. Sebuah tongkat homogen bermassa 2 kg ditahan oleh dua buah tali seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut!

Dari sistem di atas, tentukan:


a. momen titik pusat massa terhadap B,
b. tegangan pada tali T dan T ,
c. percepatan pusat massa dari tongkat apabila tali di titik B dipotong.
Momen inersia tongkat terhadap titik tumpu A adalah 6,7 kgm2

46
Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. (2014). Physics for Scientist & Engineers with Modern
Physics. Fourth Edition Physics. US: Pearson Education Limited.
Handoyo, Ekadewi A. (2007) “he Interesting of Learning hermodynamics hrough
Daily Life.” Teaching and Learning in Higher Education for Developing
Countries, no. May: 151–158.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelth Edition. US: Pearson
Education, Inc.
Hillert, Mats. (2012) “Basic Concepts of hermodynamics.” Phase Equilibria,
Phase Diagrams and Phase Transformations 388, no. F 09: 1–29.
Homer, D. (2018). Oxford IB Course Preparation: Physics for IB Diploma Course
Preparation. Oxford University Press-Children.
Loverude, Michael E., Christian H. Kautz, and Paula R. L. Heron. (2002) “Student
Understanding of the First Law of hermodynamics: Relating Work to the
Adiabatic Compression of an Ideal Gas.” American Journal of Physics 70, no. 2:
137–148.
OECD. (2019) “PISA 2018 Science Framework.” PISA 2018 Assessment and
Analytical Framework: 97–117.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2014) Fundamentals of Physics. Tenth
Edition. US: John Wiley & Sons Publisher.
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International
AS and A Level Coursebook. Second Edition Physics. UK: Cambridge University
Press.

47

Anda mungkin juga menyukai