A. Identitas Modul
Fase/kelas F / XI
Elemen NKRI
B. Kompetensi Awal
Bernalar Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun
kritis kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh
dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
Fasilitas 1. Komputer/Laptop
2. LCD Proyektor
3. Papan tulis, spidol
4. Smartphone
5. Jaringan internet
Kategori 1. Peserta didik umum: tidak ada permaslahan dalam memahami materi yang
peserta didik disampaikan oleh guru
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas
misalnya gaya belajar kinestetik yang mampu memahami materi ajar dengan
perlu berbagai banyak gerakan
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: yakni mampu mencerna,memahami dan
mencapai capaian embelajaran dengan cepat sehingga memiliki kemampuan
berfikir tinggi.
Ketersediaan Buku paket, LKPD, Internet, Referensi lain sebagai penunjang materi
materi
F. Model Pembelajaran
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
• Peserta Didik mampu menganalisis bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem
pemerintahan Indonesia
• Peserta Didik mampu menunjukkan contoh-contoh bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia dengan baik dan benar setelah
kegiatan pembelajaran
• Peserta Didik mampu membuat uraian analisis tentang bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia setelah kegiatan pembelajaran
B. Pemahaman Bermakna
C. Pertanyaan Pemantik
D. Kegiatan Pembelajaran
Persiapan Pembelajaran
Pertanyaan mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk menyimak PPT materi
2. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan pengertian Bentuk Negara, Bentuk
Pemerinthan, Sistem Pemerintahan dan Lembaga Negara di Indonesia.
1. Peserta didik menampilkan proyek dalam bentuk uraian analisis Bentuk Negara,
Bentuk Pemerinthan, Sistem Pemerintahan dan Lembaga Negara di Indonesia yang
telah dibuat secara berkelompok dan evaluasi serta saran dari teman-teman sekelas
Pengalaman Belajar
Peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses- proses
yang telah mereka lakukan.
Refleksi Pendidik
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostic
a. Asesmen diagnostik non-kognitif
b. Asesmen diagnostic kognitif
2. Asesmen formatif
a. Presentasi
b. Performa uraian analisis
3. Asesmen sumatif
F. Glosarium
• Bentuk: Batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan secara yuridis
mengenai negara
• Sistem: Suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan
yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan
dan fungsi pemerintahan.
• Pemerintahan: Organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan
lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat dan
negara.
• Lembaga: Badan atau organisasi yang menjalankan fungsi menciptakan hukum
dan menerapkan hukum dalam kerangka struktur dan sistem kenegaraan atau
pemerintahan
Catatan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
LAMPIRAN
Fase : F (XI)
Elemen : NKRI
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
1. Tujuan Pembelajaran
• Peserta Didik mampu menganalisis bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem
pemerintahan Indonesia
• Peserta Didik mampu menunjukkan contoh-contoh bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia dengan baik dan benar setelah
kegiatan pembelajaran.
• Peserta Didik mampu membuat uraian analisis tentang bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia setelah kegiatan pemerintahan.
2. Alat & Bahan
a. Alat : Kamera, SmartPhone, LCD, Laptop
b. Kertas
3. Langkah Kerja
a. Peserta didik (kelompok) menerima judul materi dari guru
b. Peserta didik (kelompok) searching materi di internet untuk bahan referensi
c. Setiap kelompok membagi tugas dalam pembuatan uraian analisis
d. Membuat uraian analisis
4. Setiap kelompok memberikan pertanyaan berdasarkan uraian analisis yang telah dibuat
5. Kesimpulan
Dari hasil diskusi uraian analisis yang kalian lakukan, apa yang dapat kalian simpulkan!
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
1. Bentuk Negara
Secara umum terdapat dua bentuk negara yang digunakan di dunia, yakni negara
kesatuan dan negara serikat. Berikut pembahasan bentuk-bentuk negara tersebut.
a. Kesatuan
Negara kesatuan merupakan suatu negara yang tersusun tunggal, tidak ada negara dalam negara.
Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan pusat. Dalam negara kesatuan, hanya ada satu kepala negara,
satu undang-undang dasar, satu dewan menteri, dan satu parlemen. Meskipun terdapat banyak bagian
dari sebuah negara, tetapi mereka tidak berdiri sendiri.
Menurut C. F Strong (2004:65) terdapat dua sifat penting negara kesatuan.
1) Adanya supremasi dari dewan perwakilan rakyat pusat.
2) Tidak adanya badan-badan lainnya yang berdaulat selain pemerintah pusat.
b. Serikat
Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang awalnya berdiri
sendiri, tetapi kemudian menggabungkan diri dalam satu federasi dan membentuk pemerintahan
federal.
Terdapat dua macam pemerintahan, yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian. Hal
yang menjadi urusan pemerintahan federal menyangkut kepentingan bersama dari semua negara
bagian, misalnya hubungan internasional, pertahanan, peradilan, mata uang, pos, dan komunikasi. Di
luar urusan tersebut, menjadi kewenangan pemerintah negara bagian.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa negara serikat memiliki ciri utama, yaitu kekuasaan
pemerintah sejatinya berasal dari negara bagian yang sebagian urusan dilimpahkan ke negara federal.
2. Bentuk Pemerintahan
a. Republik
Sebagai suatu bentuk pemerintahan, republik mengandung pengertian sebagai penyelenggaraan
pemerintahan atau negara yang dilaksanakan oleh dan untuk kepentingan umum. Menurut Bagir Manan,
“Secara asasi paham republik (republicanism) mengandung makna pemerintahan yang diselenggarakan
oleh dan untuk kepentingan umum (rakyat banyak).”
b.Monarki
Secara etimologi, istilah monarkhi berasal dari kata monos=satu dan arkhein=memerintah. Secara
harfiah, monarki dapat diartikan sebagai pemerintahan yang diselenggarakan oleh seorang penguasa.
Monarki mengandung arti bahwa dalam menyelenggarakan pemerintahan, segenap kekuasaan negara
dipusatkan di tangan penguasa sehingga kekuasaan penguasa bersifat mutlak. Doktrin yang melandasi
kekuasaan raja yang bersifat mutlak adalah doktrin yang bersifat teokratis, yakni doktrin kedaulatan
Tuhan. Raja yang bertahta dianggap sebagai wakil Tuhan. Raja memiliki hak untuk bertahta karena
kehendak Tuhan (The Divine Rights of the King).
3.Sistem Pemerintahan
a. Presidensial
Dalam sistem presidensial, kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan diorganisasi dalam satu
kekuasaan seorang presiden. Sebagai kepala negara, presiden berhak menunjuk pembantu-pembantunya
yang akan duduk memimpin departemennya masing-masing. Menteri negara sebagai pembantu presiden
dan bertanggung jawab kepada presiden.
b.Parlementer
1) Dalam sistem parlementer, parlemen memegang peranan penting. Parlemen memiliki kewenangan
untuk mengangkat perdana menteri dan dapat menjatuhkan pemerintah melalui mosi tidak percaya. Di
dalam sistem ini, ada presiden dan perdana menteri. Presiden hanya sebagai simbol, sedangkan yang
menjalankan tugas pemerintahan adalah perdana menteri.
2) Contoh negara yang menerapkan sistem parlementer adalah Inggris. Negara dengan sistem ini, seorang
raja tidak dapat diganggu gugat. Ketika terjadi perselisihan antara raja dan rakyat, menterilah yang
menyelesaikan.