DALAM
KEHIDUPAN BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA
================
KELAS X
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI. 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
1.2. Mensyukuri fungsi dan peran Pancasila dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia
2.2 Proaktif melaksanakan fungsi dan peran Pancasila
dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia
3.2. Menganalisis fungsi dan peran Pancasila dalam
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia
4.2. Menyaji hasil analisis fungsi dan peran Pancasila
dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia
1. Indikator KD pada KI Pengetahuan
3.2.1 Mengidentifikasi Pancasila sebagai idiologi terbuka
3.2.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
kehadiran siswa
1. Guru meminta siswa mengamati gambar / tayangan video/ film dengan penuh rasa
syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, media cetak maupun
elektronik) tentang Pancasila sebagai idiologi terbuka
2. Guru meminta peserta didik untuk menganalisis suatu permasalahan terkait
dengan Pancasila sebagai idiologi terbuka
3. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan mungkin dapat
dieksplorasi pada saat proses menganalisis nanti
4. Guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5 - 6 orang
siswa, dengan pembagian tugas sebagai berikut (1) Kelompok 1 dan 2 membahas
tentang Hakikat dan fungsi idiologi, (2) kelompok 3 dan 4 membahas tentang
pengertian dan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai idiologi terbuka, (3)
kelompok 5 dan 6 membahas tentang dampak penerimaan Pancasila sebagai
idiologi terbuka
Inti
11. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta didik dengan membei
konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau mengungkap lebih jauh penyelidikan
yang telah mereka lakukan
12.Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk menyusun laporan
hasil kajian kelompok.
13.Laporan tersebut dapat berupa bahan tayang (powerpoint) atau laporan tertulis.
14.Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas.
Kegiatan penyajian dapat dilakukan setiap kelompok secara bergantian di depan
kelas dan kelompok lain memberikan pertanyaan atau komentar terhadap hasil
kerja dari kelompok penyaji.
Penutup
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan
lancar
1
2
• Pengertian Ideologi Secara Etimologis : Ideologi berasal dari kata “idea” berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan “logos” berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti
ilmu pengetahuan dasar.
• Dalam arti luas, ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak
(pedoman hidup) di semua segi kehidupan, baik segi kehidupan pribadi maupun umum.
• Dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak
(pedoman hidup) dalam bidang tertentu (Sunarso, Hs, 1986)
• Ideologi negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi negara
merupakan konsensus (mayoritas) warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin
diwujudkan melalui kehidupan negara itu (Heuken, 1998)
• Karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang tidak
lain adalah kehidupan politik, ideologi negara sering disebut pula ideologi politik.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
1
3
Frans Magnis Suseno, ideologi merupakan suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi
ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
1. Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-ciri sbb:
a. Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat
b. Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada
masyarakat
c. Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri atas tuntutan-tuntutan
konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
1. Struktur Kognitif yakni segala pengetahuan dan pandangan yang merupakan landasan untuk
memahami segala kejadian yang terjadi disekitarnya.
2. Orientasi Dasar yakni membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan
tujuan dalam kehidupan masyarakat. Ideologi dalam hal ini berfungsi untuk menentukan suatu
arah dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Kekuatan untuk Mencapai Tujuan. Ideologi juga berfungsi untuk mendorong dan
menyemangati seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
6. Sumber Edukasi untuk Masyarakat. Ideologi berfungsi sebagai sumber pendidikan bagi
seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya
sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagi dalil mutlak. Nilai dasar yang bersumber dari nilai-nilai
budaya dan masyarakat Indonsia sendiri, yaitu bersumber dari kebudayaan bangsa yang sesuai dengan
konstitusi UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural (budaya). Hal tersebut terdapat dalam
pembukaan UUD1945. Wujud nyata dari nilai dasar adalah sila 1 sampai sila 5 yang terdapat dalam
Pancasila.
2. Nilai Instrumen adalah pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pelaksanaan tersebut dalam wujud norma
sosial atau norma hukum untuk selanjutnya terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan tempat dan waktu. Nilai instrumen kedudukannya lebih rendah dari nilai dasar, tetapi dapat
terwujudkan nilai umum menjadi nilai konkret, serta sesuai perkembangan zaman. Hal tersebut tertuang
dalam batang tubuh UUD 1945, ketetapan MPR, Peraturan Perundang-undangan(PP), dan Kepres
(Keputusan Presiden).
3. Nilai Praktis adalah nilai yang sebenarnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai inilah yang
sesungguhnya bahan ujian. Apakah nilai dasar dan nilai instrumen dan benar-benar hidup dalam masyarakat
atau tidak. Dalam hal ini nilai praktis seperti menghormati, kerukunan, dan gotong-royong dapat diwujudkan
dalam bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini
bukan berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan
jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar
Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat
Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila
menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan
dalam ikatan NKRI.
2. Ekonomi
Dilakukuan dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, oleh karena itu Pembangunan
ekonomi yang berdasar Pancasila adalah pembangunan ekonomi kerakyatan berasarkan
kekeluargaan.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
3
3
Perwujudan Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
3. Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai
mahkluk ciptaan Tuhan sehingga akan menghasilkan manusia yang berbudaya dan beradab.
Pembangunan sosial budaya bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan.
4. Hankam
Dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh komponen bangsa (TNI, POLRI, dan rakyat)
untuk melakukan kewajiban bela negara.
negara Indonesia.