D. Materi Pembelajaran
Orde Baru
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, penugasan, ceramah
F. Media Pembelajaran
1. Media :
• Media power point yang berisi gambar berkaitan dengan Orde Baru yang dibuat oleh
guru
• Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
• Lembar penilaian
2. Alat/Bahan :
Laptop, gawai, LCD dan proyektor
G. Sumber Belajar
Hapsari, Ratna. 2015. Sejarah Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Kemendikbud. 2015. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Ricklefs, M. C.1999. Sejarah Modern. Dikmenum. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Wulandari, Fajar. 2021. “Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia: Indonesia pada Masa
Orde Baru”. (Modul PPG Belum Diterbitkan)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Guru: 10 menit
Orientasi
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (Communication)
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Apersepsi
3) Guru mengaitkan materi/tema pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
perkembangan teknologi yang terdapat di lingkungan peserta
didik
4) Guru mengingatkan kembali materi mengenai sebelumnya
mengenai Peristiwa-peristiwa penting Eropa.
5) Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan, yaitu:
A. Apa yang kalian tahu tentang Orde Baru?
B. Apa yang melatar belakangi munculnya Orde Baru?
Motivasi
6) Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi Orde Baru dalam kehidupan sehari-hari.
7) Guru memberikan penjelasan apabila materi dan projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka peserta didik
diharapkan dapat menganalisis materi tentang Orde Baru
8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Pemberian Acuan
9) Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas yaitu
tentang Orde Baru
10) Guru memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
11) Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang terdiri
dari 4 sampai dengan 5 orang pada masing-masing kelompok
12) Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah pembelajaran,
mengenai materi yang harus didiskusikan, pembagian tugas
kerja dalam kelompok, dan menjelaskan aspek yang akan
dinilai selama pembelajaran.
Sintak Deskripsi
Orientasi 1) Guru menampilkan pertanyaan pada 60 menit
Peserta powerpoint di depan kelas. Pertanyaan tersebut
Didikpada antara lain:
Masalah • Masih ingatkah bagaimana berakhirnya
demokrasi terpimpin?
(PACK, Critical Thinking)
2) Peserta didik mengamati pertanyaan yang
ditunjukkan oleh guru (Saintifik: Mengamati,
Literasi, Cermat)
3) Peserta didik diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap pertanyaan dari guru
(Critical Thinking, Communication, Cermat,
Percaya Diri)
4) Guru dan peserta didik merumuskan masalah
yang akan dibahas berdasarkan apersepsi
(Saintifik: Menanya, HOTs, Cermat, Percaya
Diri, Critical Thinking, Communication,
Decision Making)
Mengorganis 1) Guru membantu peserta didik mendefinisikan
asiPeserta dan mengorganisasikan pertanyaan/masalah
Didik dalam yang akan dicari penyelesaiaannya.
Belajar 2) Peserta didik diberi tugas untuk menggali
informasi dari E-Modul “Modul Pembelajaran
Sejarah Indonesia: Indonesia pada Masa
Demokrasi Parlementer/Liberal” yang sudah
guru upload di E- Learning Gimsata secara
berkelompok. (TPACK, Saintifik:
Menghimpun Data, HOTs, Literasi,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Percaya Diri)
Membimbing 1) Peserta didik mengumpulkan informasi
Penyelidikan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Peserta Didik “Kehidupan Politik dan Ekonomi Demokrasi
Secara Terpimpin” untuk membangun ide mereka
Mandiri sendiri dalam memecahkan masalah tentang
Maupun bagaimana perjalanan politik dan ekonomi pada
Kelompok masa demokrasi terpimpin (TPACK, Saintifik:
Menghimpun Data, HOTs, Literasi,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri)
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mencari solusi terkait dengan masalah yang
telah diidentifikasi (Collaborative,
Communication, Critical Thinking, Cermat,
Percaya Diri)
3) Guru membimbing penyelidikan yang
dilakukan siswa
Mengembangk 1) Peserta didik mencatat data hasil penyelidikan
a n dan kelompok berdasarkan pertanyaan yang
Menyajikan terdapat dalam LKPD (Saintifik: Menghimpun
Hasil Karya Data, Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri, HOTs,
Literasi)
2) Peserta didik mengolah data yang diperoleh
dari kelompoknya
(Saintifik: Mengolah/Menganalisis Data,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri, HOTs,
Literasi)
3) Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data
dalam bentuk Infografis (TPACK,
Communicative, Creative, Collaborative,
Literasi, Cermat, Percaya Diri, Jujur)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
secara daring (Saintifik: Mengkomunikasikan,
TPACK, Communicative, Creative,
Collaborative, Literasi, Cermat, Percaya Diri,
Jujur)
Menganalisis 1) Masing-masing kelompok memberikan
dan tanggapan berupa komentar terhadap materi
Mengevaluasi yang disampaikan oleh kelompok penyaji.
Proses (TPACK, Communication, Cermat, Jujur,
Pemecahan Percaya Diri)
Masalah 2) Peserta didik melakukan diskusi dibimbing oleh
guru mengenai materi yang dipresentasikan
(TPACK, Collaborative, Communication,
Cermat, Percaya Diri)
4) Peserta didik memperbaiki hasil kerja
berdasarkan komentar kelompok lain
(Collaborative, Communication, Cermat, Jujur,
Percaya Diri)
Penutup 1) Peserta didik mengerjakan evaluasi (TPACK, Literasi, Hots, 10 Menit
Critical Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri)
2) Peserta Didik dibimbing oleh guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari (HOTs, Critical Thinking,
Communication, Cermat, Percaya Diri)
3) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
terkait ketugasan yang sudah dilakukan peserta didik
(TPACK, Communication)
4) Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran (Critical
Thinking, Communication, Reflective Thinking, HOTs,
Cermat, Percaya Diri)
5) Peserta didik diberi tugas membaca dan memahami materi,
untuk pertemuan berikutnya. (Literasi, Cemat)
6) Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
Contoh Penilaian
a. Spiritual dan Sikap Sosial
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Instrumen Instrumen Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal 1. Berdoa sebelum Saat Penilaian untuk
dan sesudah pembelajaran pembelajaran
melakukan berlangsung (assessment for
kegiatan. learning)
2. Cermat: teliti dan
tidak ceroboh
dalam menyelesa
ikan tugas
b. Pengetahuan :
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Penugas Pertanyaan/Tugas Pertanyaan dalam Saat Penilaian untuk
an tertulis berbentuk LKPD seperti: pembelajaran pembelajaran
esai di LKPD Bagaimana berlangsung (assessment for
Peranan negara learning) dan
pada masa Orde penilaian sebagai
baru pembelajaran
(assessment as
learning)
2. Tertulis Pertanyaan Langkah politik Saat Penilaian untuk
berbentuk pilihan pertama Soeharto pembelajaran pembelajaran
ganda setelah memegang berlangsung (assessment for
tampuk pimpinan learning) dan
nasional penilaian sebagai
Orde Baru dalam pembelajaran
bidang politik luar (assessment as
negeri adalah …. learning)
A. Mengirim
pasukan ke
Timor Timur
B. Ikut terlibat
dalam pasukan
perdamaian
dunia
C. Mendaftarkan
kembali
Indonesia
sebagai
anggota PBB
D. Membuka
kedutaan besar
di Amerika
Serikat
E. Memimpin
Organisasi
Konferensi
Islam
a. Keterampilan:
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Presentasi Tugas Peserta didik Saat Penilaian untuk
(keterampilan)menguasai pembelajaran pembelajaran
sangat baik berlangsung (assessment for
materi yang learning)
akan
disampaikan.
1. Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial pada kompetensi dasar 3.5 bagi
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar mengerjakan ulang soal
yang belum tuntas
2. Pembelajaran Pengayaan Pembelajaran pengayaan pada kompetensi dasar 3.5
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, membuat esay tentang
pelaksanaan Orde Baru
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru
4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis
perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dengan
cermat dan dapat menunjukkan sikap tanggung jawab, kerjasama dan cinta tanah
air.
B. Uraian Materi
1. Lahirnya Orde Baru
Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku setelah
berkuasanya Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde baru
juga didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan
kembali pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru
merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan penyelewengan kehidupan
bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Lahirnya Orde Baru ditandai oleh munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
sebagai ide perjuangan yang dirumuskan oleh Angkatan “66/KAMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia)”. TRITURA berisikan 3 tuntutan yang meliputi pembubaran
PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
TRITURA semakin hari semakin radikal disebabkan sikap Presiden Soekarno
yang bertolak belakang dengan aksi-aksi TRITURA, terutama mengenai
pembubaran PKI. Akibatnya situasi keamanan dan ketertiban terutama di Jakarta
hampir tidak terkendali. Dalam keadaan yang demikian, Presiden Soekarno
mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret kepada Jenderal Soeharto selaku Panglima
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Melalui surat perintah 11 Maret
1966 (Supersemar), Soeharto mendapat wewenang
untuk mengambil segala tindakan untuk menjamin
keamanan, ketenangan dan stabilitas politik. Surat
Perintah 11 Maret 1966 merupakan titik awal muncul
dan berkembangnya kekuasaan Orde Baru.
Orde Baru bertujuan meletakkan kembali
tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden
merupakan pusat dari seluruh proses politik di
Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah pengontrol
utama lembaga negara lain yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan
MA) maupun infrastruktur (LSM, Partai Politik dan sebagainya). Presiden Soeharto
mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti
Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI. Bagaimana kebijakan politik pada masa pemerintahan Orde Baru
akan kalian bahas secara khusus pada kegiatan pembelajaran ini.
2. Perkembangan Kehidupan Politik Masa Orde Baru
a. Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru
Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu kebijakan politik
dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya dikeluarkan
berdasarkan kebutuhan Negara.
Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan
Singapura. Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan penandatanganan
perjanjian antara Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik dan Malaysia yang
diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta.
Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura melalui pengakuan
kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966. Pengakuan tersebut dilakukan
kepada Perdana Menteri Lee Kwan Yeuw.
Berbeda dengan pemerintahan Soekarno yang pro kepada RRC dan berporos
pada Beijing sehingga menyebabkan paham komunis tumbuh subur di Indonesia,
kebijakan politik masa orde baru justru memutuskan hubungan dengan RRC.
Kebijakan politik Indonesia tidak lagi berjalan dengan bebas dan aktif seperti
sebelumnya, maka pemerintah Orba mengambil tindakan untuk memutuskan
hubungan diplomatik dengan RRC dan meniadakan segala hal yang berbau Cina di
Indonesia.
Kebijakan politik masa orde baru ini tidak saja membawa berbagai
penyimpangan, namun di balik itu semua tetap ada kelebihan yang membuat
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang cukup maju di mata
internasional dan pada berbagai bidang.
d. Sentralisasi pemerintahan;
Peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah hanya
sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Akibatnya, terjadilah ketimpangan
ekonomi antara pusat dan daerah.
e. Program bantuan luar negeri
Melalui lembaga IGGI (International Governmental Group forIndonesia)
pemerintah telah berhasil mengusahakan bantuan luar negeri, di samping
mengadakan penangguhan dan peringanan syarat-syarat pembayaran kembali
(rescheduling) utang-utang peninggalan Orde Lama.
f. Sistem semi perwakilan;
Penerapan sistem kepartaian yang mengacu pada UU No. 3 Tahun 1985 diyakini
telah menghasilkan kestabilan politik yang dicita-citakan sejak awal Orde Baru.
Namun, sistem tersebut memperlihatkan keterbatasan dalam menampung aspirasi
masyarakat yang lebih luas dan terus berkembang.
Dampak Menguatnya Peran Negara pada masa Pemerintahan Orde Baru pada
bidang politik
8
LEMBAR AKTIVITAS PESERTA DIDIK
L K P D
NAMA SISWA: PETUNJUK
1. _____________ Isilah identitas terlebih dahulu yang ada dibagian atas LKPD ini.
Pelajari modul untuk pembelajaran peretmuan ini
2. _____________ Jawablah beberapa persoalan di bawah dengan menggunakan berbagai
3. _____________ sumber belajar
Perhatikanlah kelompokmu menjadi kelompok berapa dan buatlah
4. _____________ infografis yang menggambarkan situasi pada waktu tersebut
Presentasikan di depan kelas
5. _____________ Siapkan komentar/tanggapan bagi kelompok yang belum/sudah
presentasi
T E R I M A K A S I H
ORDE BARU
1966 - 1998
G30S/PKI
Supersemar
11 Maret 1966
Ketetapan MPRS No.
IX/MPRS/1966
Pelantikan Soeharto
26 Maret 1968
▪ Kebijakan Politik Dalam ▪ Kebijakan Politik Luar
Negeri Negeri
▪ Pembubaran PKI beserta ▪ Penyelelesaian konflik
ormasnya
Malaysia
▪ Penyederhanaan partai (PPP, PDI
dan Golkar) ▪ Pembentukan ASEAN
▪ Mengadakan Penataran P4 ▪ Normalisasi hubungan RI
(Pedoman Penghayatan dan dan RRC
Pengamalan Pancasila) ▪ APEC
▪ Dwifungsi ABRI
▪ Pepera
Persetujuan
penghentian
Dwikora konfrontasi
(3 Mei 1964) (11 Agustus 1966)
Adam Malik – Tun
Abdul Rozak
• 28 Spetember 1950, Indonesia masuk ke
dalam anggota PBB
• 31 Desember 1964, Indonesia
mengancam keluar dari PBB apabila
tetap menerima Malaysia menjadi
anggota PBB
• 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan
keluar dari PBB atas dasar masuknya
Malaysia ke dalam anggota PBB
• 28 September 1966, Indonesia kembali
masuk ke PBB dan tetap dinyatakan
sebagai anggota yang ke-60,
keanggotaan yang sama sejak
bergabungnya Indonesia pada tanggal
28 September 1950.
Dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 yang
ditandatangani oleh :
• Adam Malik (Indonesia)
• Thanat Khoman (Thailand)
• Narcisco Ramos (Philipina)
• S. Raja Ratman (Singapura)
• Tun Abdul Razak (Malaysia)
▪ APEC pertamakali dibentuk pada
tahun 1989, saat pertemuan
tingkat menteri Negara-negara
Asia Pasifik diadakan di Canberra,
Australia.
▪ Deklarasi Bogor menetapkan Asia
Pasifik menjadi kawasan bebas
bagi anggota APEC tahun 2020
Globalisasi dan
Dampaknya
Revolusi Hijau Industrialisasi
bagi Masyarakat
Indonesia
Munculnya revolusi hijau didasari
▪ Kebutuhan pangan
▪ Perkembangan jumlah penduduk
▪ Lahan pertanian berkurang
▪ Lahan yang rusak akibat ulah
manusia
▪ Lahan yang rusak akibat tercemar
limbah
▪ Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Panca Usaha Tani
• Pemilihan bibit unggul
• Pengolahan tanah yang
baik
• Pemupukan
• Irigasi
• Pemberantasan Hama
- Gejolak ekonomi
- Orba berusaha mempertahankan
posisinya
- Korupsi
- Pressing yang dilakukan terhadap
mahasiswa
KISI-KISI, INSTRUMEN DAN RUBRIK
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Pengetahuan
3.3. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia masa
Demokrasi Liberal
1. C
2. D
3. C
RUBRIK PENILAIAN :
𝑥 100
10
1. Langkah politik pertama Soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional Orde Baru
dalam bidang politik luar negeri adalah ….
A. Mengirim pasukan ke Timor Timur
B. Ikut terlibat dalam pasukan perdamaian dunia
C. Mendaftarkan kembali Indonesia sebagai anggota PBB
D. Membuka kedutaan besar di Amerika Serikat
E. Memimpin Organisasi Konferensi Islam
2. Dalam rangka menciptakan kondisi politik yang stabil dan kondusif bagi terlaksananya amanah
rakyat melalui TAP MPRS No.IX/MPRS/1966, yaitu melaksanakan pemilihan umum, pemerintah
Orde Baru melakukan ‘pelemahan’ dan pengendalian terhadap partai-partai politik yang secara
historis dinilai berpotensi mengganggu stabilitas dan merongrong kewibawaan pemerintah.
Kebijakan tentang “pelemahan” dan pengendalian terhadap partai-partai politik tersebut adalah ... .
A. Pembentukan partai golongan karya
B. Masyarakat bebas membantuk parpol
C. Pancasila sebagai azas tunggal parpol
D. Menyederhanakan partai-partai politik
E. Membubarkan semua partai politik
3. Salah satu ciri pokok kebijakan pemerintahan orde baru adalah melaksanakan politik sentralisasi.
Dampak pelaksanaan sistem sentralisasi dalam pemerintahan orde baru adalah ….
A. terbentuk pendukung pemerintah warga kelas satu
B. daerah memiliki otonomi untuk mengurus wilayahnya sendiri
C. pemerintah pusat mengendalikan seluruh aspek kehidupan
D. rakyat hidup tentram karena gejolak dalam masyarakat dapat diredam
E. orang yang berseberangan dengan pemerintah mendapat kedudukan tertinggi
3. Penilaian Keterampilan
Keterangan:
Skor Maksimal : 12
• Nilai 4 :Sangat Baik
• Nilai 3 :Baik
• Nilai 2 :Cukup
• Nilai 1 :Kurang Penilaian: Jumlah SKOR X 100
4