Anda di halaman 1dari 35

PERANGKAT PEMBELAJARAN

NAMA : Desi Rusmiati, S.Pd.


NO. PESERTA : 201698348121

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN KATEGORI 2


BIDANG STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
RENCANA AKSI 4

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XII/ Ganjil
Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa
Indonesia Pada Masa Orde Baru.
Sub Materi : Kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru.
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit ( 1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuaidengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Nilai karakter: cermat, jujur, dan percaya diri

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Mengevaluasi kehidupan 3.5.1 Mengevaluasi Kebijakan Politik Pemerintah
politik dan ekonomi Orde Baru (C5)
bangsa Indonesia pada 3.5.2 Menyimpulkan Penguatan Peran Negara pada
masa Orde Baru. Masa Orde Baru (C5)
3.5.3 Menafsirkan dampak Menguatnya Peran Negara
pada masa Pemerintahan Orde Baru pada bidang
politik (C5)
4.5 Melakukan penelitian Indikator Pencapaian Kompetensi
sederhana tentang 4.5.1 Melakukan penelitian sederhana tentang
kehidupan politik dan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
ekonomi bangsa pada masa Orde Baru dan menyajikannya dalam
Indonesia pada masa bentuk laporan tertulis
Orde Baru dan
menyajikannya dalam
bentuk laporan
tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah peserta didik membaca pertanyaan yang disajikan guru pada power point,
peserta didik dapat mengevaluasi kebijakan politik pemerintah Orde Baru dengan
cermat dan percaya diri. (TPACK, Literasi, PPK:cermat, percaya diri)
2. Setelah peserta didik melalui kegiatan membaca dan mengerjakan pertanyaan yang
terdapat di liveworksheet, peserta didik dapat menyimpulkan penguatan peran
negara pada masa orde baru dengan cermat dan percaya diri. (TPACK, Critical
Thinking, Communication, PPK: cermat dan percaya diri, Decision Making)
3. Setelah peserta didik membaca Pembelajaran Sejarah Indonesia “Demokrasi
Terpimpin” yang diunggah di dan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat
menafsirkan dampak menguatnya peran negara pada masa pemerintahan orde baru
pada bidang politik melalui LKPD yang telah diunggah di dengan cermat, jujur dan
percaya diri. (TPACK, Critical Thinking, Collaborative Communication, HOTS,
Literasi, PPK: cermat, jujur, percaya diri,)
4. Setelah peserta didik membuat peta konsep, peserta didik mampu
mempresentasikan peta konsep tentang program kerja secara cermat dan percaya
diri (TPACK, Collaborative, Communication, Creative, Literasi, PPK: cermat,
percaya diri)

D. Materi Pembelajaran
Orde Baru

1. Materi Pembelajaran Reguler


a. Faktual : Penyebab munculnya Orde Baru
b. Konseptual : Kehidupan Politik dan Ekonomi
c. Prosedural : Kebijakan Presiden pada masa Orde Baru
2. Materi Pembelajaran Remedial
Program-Program Orde Baru
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pencapaian Orde Baru

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, penugasan, ceramah

F. Media Pembelajaran
1. Media :
• Media power point yang berisi gambar berkaitan dengan Orde Baru yang dibuat oleh
guru
• Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
• Lembar penilaian

2. Alat/Bahan :
Laptop, gawai, LCD dan proyektor

G. Sumber Belajar
Hapsari, Ratna. 2015. Sejarah Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Kemendikbud. 2015. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Ricklefs, M. C.1999. Sejarah Modern. Dikmenum. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Wulandari, Fajar. 2021. “Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia: Indonesia pada Masa
Orde Baru”. (Modul PPG Belum Diterbitkan)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Guru: 10 menit
Orientasi
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (Communication)
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Apersepsi
3) Guru mengaitkan materi/tema pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
perkembangan teknologi yang terdapat di lingkungan peserta
didik
4) Guru mengingatkan kembali materi mengenai sebelumnya
mengenai Peristiwa-peristiwa penting Eropa.
5) Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan, yaitu:
A. Apa yang kalian tahu tentang Orde Baru?
B. Apa yang melatar belakangi munculnya Orde Baru?
Motivasi
6) Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi Orde Baru dalam kehidupan sehari-hari.
7) Guru memberikan penjelasan apabila materi dan projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka peserta didik
diharapkan dapat menganalisis materi tentang Orde Baru
8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Pemberian Acuan
9) Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas yaitu
tentang Orde Baru
10) Guru memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
11) Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang terdiri
dari 4 sampai dengan 5 orang pada masing-masing kelompok
12) Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah pembelajaran,
mengenai materi yang harus didiskusikan, pembagian tugas
kerja dalam kelompok, dan menjelaskan aspek yang akan
dinilai selama pembelajaran.

Sintak Deskripsi
Orientasi 1) Guru menampilkan pertanyaan pada 60 menit
Peserta powerpoint di depan kelas. Pertanyaan tersebut
Didikpada antara lain:
Masalah • Masih ingatkah bagaimana berakhirnya
demokrasi terpimpin?
(PACK, Critical Thinking)
2) Peserta didik mengamati pertanyaan yang
ditunjukkan oleh guru (Saintifik: Mengamati,
Literasi, Cermat)
3) Peserta didik diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap pertanyaan dari guru
(Critical Thinking, Communication, Cermat,
Percaya Diri)
4) Guru dan peserta didik merumuskan masalah
yang akan dibahas berdasarkan apersepsi
(Saintifik: Menanya, HOTs, Cermat, Percaya
Diri, Critical Thinking, Communication,
Decision Making)
Mengorganis 1) Guru membantu peserta didik mendefinisikan
asiPeserta dan mengorganisasikan pertanyaan/masalah
Didik dalam yang akan dicari penyelesaiaannya.
Belajar 2) Peserta didik diberi tugas untuk menggali
informasi dari E-Modul “Modul Pembelajaran
Sejarah Indonesia: Indonesia pada Masa
Demokrasi Parlementer/Liberal” yang sudah
guru upload di E- Learning Gimsata secara
berkelompok. (TPACK, Saintifik:
Menghimpun Data, HOTs, Literasi,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Percaya Diri)
Membimbing 1) Peserta didik mengumpulkan informasi
Penyelidikan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Peserta Didik “Kehidupan Politik dan Ekonomi Demokrasi
Secara Terpimpin” untuk membangun ide mereka
Mandiri sendiri dalam memecahkan masalah tentang
Maupun bagaimana perjalanan politik dan ekonomi pada
Kelompok masa demokrasi terpimpin (TPACK, Saintifik:
Menghimpun Data, HOTs, Literasi,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri)
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mencari solusi terkait dengan masalah yang
telah diidentifikasi (Collaborative,
Communication, Critical Thinking, Cermat,
Percaya Diri)
3) Guru membimbing penyelidikan yang
dilakukan siswa
Mengembangk 1) Peserta didik mencatat data hasil penyelidikan
a n dan kelompok berdasarkan pertanyaan yang
Menyajikan terdapat dalam LKPD (Saintifik: Menghimpun
Hasil Karya Data, Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri, HOTs,
Literasi)
2) Peserta didik mengolah data yang diperoleh
dari kelompoknya
(Saintifik: Mengolah/Menganalisis Data,
Collaborative, Communication, Critical
Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri, HOTs,
Literasi)
3) Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data
dalam bentuk Infografis (TPACK,
Communicative, Creative, Collaborative,
Literasi, Cermat, Percaya Diri, Jujur)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
secara daring (Saintifik: Mengkomunikasikan,
TPACK, Communicative, Creative,
Collaborative, Literasi, Cermat, Percaya Diri,
Jujur)
Menganalisis 1) Masing-masing kelompok memberikan
dan tanggapan berupa komentar terhadap materi
Mengevaluasi yang disampaikan oleh kelompok penyaji.
Proses (TPACK, Communication, Cermat, Jujur,
Pemecahan Percaya Diri)
Masalah 2) Peserta didik melakukan diskusi dibimbing oleh
guru mengenai materi yang dipresentasikan
(TPACK, Collaborative, Communication,
Cermat, Percaya Diri)
4) Peserta didik memperbaiki hasil kerja
berdasarkan komentar kelompok lain
(Collaborative, Communication, Cermat, Jujur,
Percaya Diri)
Penutup 1) Peserta didik mengerjakan evaluasi (TPACK, Literasi, Hots, 10 Menit
Critical Thinking, Cermat, Jujur, Percaya Diri)
2) Peserta Didik dibimbing oleh guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari (HOTs, Critical Thinking,
Communication, Cermat, Percaya Diri)
3) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
terkait ketugasan yang sudah dilakukan peserta didik
(TPACK, Communication)
4) Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran (Critical
Thinking, Communication, Reflective Thinking, HOTs,
Cermat, Percaya Diri)
5) Peserta didik diberi tugas membaca dan memahami materi,
untuk pertemuan berikutnya. (Literasi, Cemat)
6) Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Sikap : Observasi
Pengetahuan : Penugasan, Tertulis
Keterampilan : Presentasi
2. Bentuk Penilaian
Sikap : Jurnal
Pengetahuan : LKPD, Pilihan Ganda
Keterampilan : Produk berbantuan LKPD
3. Instrumen (terlampir)

Contoh Penilaian
a. Spiritual dan Sikap Sosial
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Instrumen Instrumen Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal 1. Berdoa sebelum Saat Penilaian untuk
dan sesudah pembelajaran pembelajaran
melakukan berlangsung (assessment for
kegiatan. learning)
2. Cermat: teliti dan
tidak ceroboh
dalam menyelesa
ikan tugas

b. Pengetahuan :
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Penugas Pertanyaan/Tugas Pertanyaan dalam Saat Penilaian untuk
an tertulis berbentuk LKPD seperti: pembelajaran pembelajaran
esai di LKPD Bagaimana berlangsung (assessment for
Peranan negara learning) dan
pada masa Orde penilaian sebagai
baru pembelajaran
(assessment as
learning)
2. Tertulis Pertanyaan Langkah politik Saat Penilaian untuk
berbentuk pilihan pertama Soeharto pembelajaran pembelajaran
ganda setelah memegang berlangsung (assessment for
tampuk pimpinan learning) dan
nasional penilaian sebagai
Orde Baru dalam pembelajaran
bidang politik luar (assessment as
negeri adalah …. learning)
A. Mengirim
pasukan ke
Timor Timur
B. Ikut terlibat
dalam pasukan
perdamaian
dunia
C. Mendaftarkan
kembali
Indonesia
sebagai
anggota PBB
D. Membuka
kedutaan besar
di Amerika
Serikat
E. Memimpin
Organisasi
Konferensi
Islam

a. Keterampilan:
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Presentasi Tugas Peserta didik Saat Penilaian untuk
(keterampilan)menguasai pembelajaran pembelajaran
sangat baik berlangsung (assessment for
materi yang learning)
akan
disampaikan.
1. Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial pada kompetensi dasar 3.5 bagi
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar mengerjakan ulang soal
yang belum tuntas
2. Pembelajaran Pengayaan Pembelajaran pengayaan pada kompetensi dasar 3.5
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, membuat esay tentang
pelaksanaan Orde Baru

Mengetahui, Bandung, September 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dedi Mulyawan, S.Pd Desi Rusmiati, S.Pd.


NIP. 19680321199021002 NIP. 199412042022212
Modul Indonesia Pada Massa Orde Baru
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Kelas : XII MIPA/ IPS
Alokasi Waktu : 2 x 2 JP (2 Pertemuan)
Judul Modul : Indonesia pada Masa Orde Baru

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru
4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis

C. Deskripsi Singkat Materi


Apa kabar siswa siswi hebat? Masih semangat belajar sejarah? Kalian
pasti mengenal sosok Soeharto,
seorang tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden RI. Jenderal
Besar TNI (Purn) H.M Soeharto merupakan presiden Republik
Indonesia kedua sekaligus presiden dengan masa jabatan terlama (12
Maret 1967 - 21 Mei 1998). Tahukah kalian bahwa masa dibawah
kepemimpinan Soeharto dikenal dengan masa Orde Baru?
Indonesia telah mengalami beberapa periode sistem pemerintahan semenjak proklamasi
kemerdekaan pada tahun 1945 sampai saat ini. Salah satu sistem pemerintahan yang cukup lama
bertahan di Indonesia, yakni selama 32 tahun adalah masa Orde Baru (Orba).
Orde baru merupakan suatu istilah yang digunakan sebagai pembatas untuk memisahkan
antara periode kekuasaan Presiden Ir. Soekarno (Orde Lama) dengan periode kekuasaan
presiden Soeharto. Melalui kebijakan kebijakannya peran negara dalam Orde Baru semakin
menguat, keberhasilan pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan harus
diakui sebagai suatu prestasi besar bangsa Indonesia. Namun, keberhasilan ekonomi maupun
infrastruktur orde baru kurang diimbangi dengan pembangunan mental (character building)
para pelaksana pemerintahan menyebabkan terjadinya krisis multidimensi yang melahirkan
berbagai gerakan sehingga kondisi politik dan ekonomi pada tahun 1997 memburuk dan turut
memperlemah pemerintahan Orde baru.
Pada modul ini kalian akan mempelajari kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru. Materi ini sangat bermanfaat bagi kalian sebagai calon pemimpin masa
depan, kalian dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari perjalanan sejarah bangsa
Indonesia pada masa ini. Mengetahui apa dan bagaimana kebijakan politik pada masa orde baru
sangat berguna untuk belajar dari kesalahan yangpernah dilakukan dan bagaimana hal tersebut
diatasi serta diperbaiki di masa depan.
D. Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya pembelajaran bermakna maka yang perlu kalian lakukan adalah :


1. Pastikan kalian mengerti dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap
kegiatan pembelajaran.
2. Mulailah dengan mencermati peta konsep pada modul ini yang memuat konsep-konsep dari
materi pembelajaran untuk membantu kalian menghubungkan konsep-konsep yang ada
selama kalian belajar.
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA PADA MASA
ORDE BARU

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis
perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dengan
cermat dan dapat menunjukkan sikap tanggung jawab, kerjasama dan cinta tanah
air.

B. Uraian Materi
1. Lahirnya Orde Baru
Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku setelah
berkuasanya Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde baru
juga didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan
kembali pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru
merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan penyelewengan kehidupan
bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Lahirnya Orde Baru ditandai oleh munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
sebagai ide perjuangan yang dirumuskan oleh Angkatan “66/KAMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia)”. TRITURA berisikan 3 tuntutan yang meliputi pembubaran
PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
TRITURA semakin hari semakin radikal disebabkan sikap Presiden Soekarno
yang bertolak belakang dengan aksi-aksi TRITURA, terutama mengenai
pembubaran PKI. Akibatnya situasi keamanan dan ketertiban terutama di Jakarta
hampir tidak terkendali. Dalam keadaan yang demikian, Presiden Soekarno
mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret kepada Jenderal Soeharto selaku Panglima
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Melalui surat perintah 11 Maret
1966 (Supersemar), Soeharto mendapat wewenang
untuk mengambil segala tindakan untuk menjamin
keamanan, ketenangan dan stabilitas politik. Surat
Perintah 11 Maret 1966 merupakan titik awal muncul
dan berkembangnya kekuasaan Orde Baru.
Orde Baru bertujuan meletakkan kembali
tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden
merupakan pusat dari seluruh proses politik di
Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah pengontrol
utama lembaga negara lain yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan
MA) maupun infrastruktur (LSM, Partai Politik dan sebagainya). Presiden Soeharto
mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti
Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI. Bagaimana kebijakan politik pada masa pemerintahan Orde Baru
akan kalian bahas secara khusus pada kegiatan pembelajaran ini.
2. Perkembangan Kehidupan Politik Masa Orde Baru
a. Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru
Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu kebijakan politik
dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya dikeluarkan
berdasarkan kebutuhan Negara.

1) Kebijakan Politik Dalam Negeri


➢ Pelaksanaan pemilu 1971
Pemilu yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu akan
dilaksanakan pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu pada tahun 1955 (orde
revolusi atau orde lama). Pada
pemilu ini para pejabat pemerintah
hanya berpihak kepada salah satu
peserta Pemilu yaitu Golkar. Dan
kamu tahu? Golkar lah yang selalu
memenangkan pemilu di tahun
selanjutnya yaitu tahun 1977, 1982,
1987, 1992, hingga 1997.

➢ Penyederhanaan partai politik


Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa
pemerintahan Orde Baru, pemerintah melakukan penyederhanaan dan
penggabungan (fusi) partai- partai politik menjadi tiga kekuatan sosial politik.
Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pada kesamaan
ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga kekuatan sosial politik itu
adalah:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
yang merupakan gabungan dari NU,
Parmusi, PSII, dan PERTI
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
yang merupakan gabungan dari PNI,
Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan
Parkindo
Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde Baru dalam
upaya menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengalaman
sejarah pada masa pemerintahan sebelumnya telah memberikan pelajaran
mengenai perpecahan yang terjadi dimasa Orde Lama karena adanya perbedaan
ideologi politik dan ketidakseragaman persepsi serta pemahaman Pancasila
sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.
➢ Dwifungsi ABRI

Dwifungsi ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan pertahanan


keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Sebagai kekuatan sosial politik
ABRI diarahkan untuk mampu berperan secara aktif dalam pembangunan
nasional. ABRI juga memiliki wakil dalam MPR yang dikenal sebagai Fraksi ABRI,
sehingga kedudukannya pada masa Orde Baru sangat dominan.

➢ Indokrinasi Pancasila melalui Pedoman Penghayatan dan Pengamalan


Pancasila (P-4)
Soeharto memiliki tafsir sendiri
terhadap Pancasila dan tafsir
Soeharto bersifat mutlak pada masa
Orde Baru. Pada tanggal 12 April
1976, Soeharto mengumumkan
gagasannya mengenai Ekaprasetia
Pancakarsa. Gagasan tersebut
kemudian diformalkan melalui TAP
MPR Nomor IV / 1978 mengenai
Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila atau biasa
dikenal dengan P4. Kebijakan politik
pada masa orde baru melibatkan
penyusunan P4. P4 atau Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila yang juga dikenal dengan istilah Ekaprasetia Pancakarsa bertujuan
untuk memberi pemahaman mengenai Pancasila bagi seluruh masyarakat. Tidak
ada organisasi yang diizinkan untuk menggunakan ideologi selain Pancasila, juga
diberikan penataran P4 untuk pegawai negeri sipil. Sejak tahun 1978
diselenggarakan penataran P4 secara menyeluruh kepada semua lapisan
masyarakat.

➢ Program Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan Koordinasi


Kemahasiswaan (BKK)
Pemerintah orde baru menerapkan kebijakan NKK/ BKK untuk mengubah
format organisasi kemahasiswaan dengan melarang mahasiswa terjun kedalam
politik praktis. Dasarnya adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Melalui menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Daoed Joesoef, rezim Orde Baru membungkam aksi kritis mahasiswa
terhadap jalannya pembangunan dan kebijaksanaan pemerintah saat itu.

2) Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia


➢ Indonesia kembali menjadi anggota PBB
Indonesia pernah keluar dari keanggotaan Sejarah berdirinya PBB pada 7
Agustus 1965 ketika terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Pada saat itu Malaysia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sehingga pemerintah RI tidak
setuju dan keluar dari keanggotaan PBB. Keputusan ini berdampak besar sehingga
Indonesia terkucil dari pergaulan dunia internasional dan mengalami kesulitan
ekonomi serta kesulitan dalam berpolitik dunia.
Situasi ini melahirkan salah satu
kebijakan politik pada masa orde
baru untuk luar negeri dengan
kembali masuk ke keanggotaan
PBB sesuai dengan hasil sidang
DPRGR. Pada tanggal 28
September 1966 keanggotaan
Indonesia di PBB kembali aktif.
Hal ini juga terjadi karena banyak
peran PBB untuk Indonesia,
misalnya mengakui secara de facto dan de jure kemerdekaan Indonesia dan juga
mengembalikan Irian Barat kembali ke bagian RI setelah perjuangan pembebasan
Irian Barat yang penuh pengorbanan.

➢ Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura dan


pemutusan hubungan dengan Tiongkok

Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan
Singapura. Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan penandatanganan
perjanjian antara Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik dan Malaysia yang
diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta.
Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura melalui pengakuan
kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966. Pengakuan tersebut dilakukan
kepada Perdana Menteri Lee Kwan Yeuw.
Berbeda dengan pemerintahan Soekarno yang pro kepada RRC dan berporos
pada Beijing sehingga menyebabkan paham komunis tumbuh subur di Indonesia,
kebijakan politik masa orde baru justru memutuskan hubungan dengan RRC.
Kebijakan politik Indonesia tidak lagi berjalan dengan bebas dan aktif seperti
sebelumnya, maka pemerintah Orba mengambil tindakan untuk memutuskan
hubungan diplomatik dengan RRC dan meniadakan segala hal yang berbau Cina di
Indonesia.

➢ Memperkuat Kerja Sama Regional dan Internasional

Indonesia mulai memperkuat kerjasama baik regional dan internasional


dengan melakukan beberapa upaya, yaitu:
➢ Turut serta dalam pembentukan ASEAN

➢ Mengirimkan kontingen Garuda dalam misi perdamaian

➢ Ikut berperan dalam KTT Non Blok


➢ Berperan dalam Organisasi Konferensi Islam
➢ Bergabungnya Timor Timur
Ketika Indonesia merdeka, Timor Timur yang
jaraknya sangat dekat dengan Indonesia masih
menjadi jajahan bangsa Portugis. Hal ini sangat
mempengaruhi kondisi Nusa Tenggara Timur
dan Barat yang letaknya dekat dengan Timor
Timur. Terlebih setelah kudeta di Portugis
pada 1974, pergolakan di Timor Timur terus
terjadi dan menyebabkan beberapa pihak
ingin bergabung dengan Indonesia. Keinginan itu disampaikan secara resmi pada
tanggal 7 Juni 1976. 10 hari kemudian Presiden Soeharto memutuskan
penggabungan Timor Timur ke Indonesia yang menjadi propinsi ke 27. Walaupun
demikian, Fraksi Fretelin terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan,
hingga pada tahun 1999 ketika Orba berakhir rakyat Timor Timur melakukan
referendum untuk lepas lagi dari RI dan mendirikan negara sendiri yang
berdaulat.

Kebijakan politik masa orde baru ini tidak saja membawa berbagai
penyimpangan, namun di balik itu semua tetap ada kelebihan yang membuat
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang cukup maju di mata
internasional dan pada berbagai bidang.

3. Penguatan Peran Negara pada Masa Orde Baru

Program utama pemerintah Orde Baru dibawah


kepemimpinan Soeharto adalah menciptakan
stabilitas politik dan ekonomi yang mantap
karena pencapaian stabilitas politik tersebut
merupakan prasyarat bagi tercapainya
pembangunan ekonomi. Pada masa Orde Baru
peran negara sangat kuat.

Ciri-ciri sistem politik Orde Baru, antara lain :

a. Dwi Fungsi ABRI;


Dwi Fungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan
bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban negara
serta memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dengan peran ganda ini, militer
di izinkan untuk memegang posisi di dalam pemerintahan.
b. Konsep massa mengambang;
Memberlakukan konsep massa mengambang (floating muss) sebagai dasar
pembangunan politik di daerah pedesaan, penyederhanaan jumlah partai politik di
Indonesia, dan memberlakukan Pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh partai
politik (parpol) dan organisasi massa (ormas) yang ada di Indonesia.
c. Korporatisasi negara;
Pemerintahan Suharto menerapkan kebijakan korpotatisasi negara (state
corporatism). Kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai unsur, seperti buruh,
pers, perempuan, kelompok profesi, dan organisasi keagamaan dikooptasi dan
ditempatkan kedalam wadah-wadah tunggal sebagai ormas kepanjangan tangan
pemerintah.
Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

d. Sentralisasi pemerintahan;
Peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah hanya
sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Akibatnya, terjadilah ketimpangan
ekonomi antara pusat dan daerah.
e. Program bantuan luar negeri
Melalui lembaga IGGI (International Governmental Group forIndonesia)
pemerintah telah berhasil mengusahakan bantuan luar negeri, di samping
mengadakan penangguhan dan peringanan syarat-syarat pembayaran kembali
(rescheduling) utang-utang peninggalan Orde Lama.
f. Sistem semi perwakilan;
Penerapan sistem kepartaian yang mengacu pada UU No. 3 Tahun 1985 diyakini
telah menghasilkan kestabilan politik yang dicita-citakan sejak awal Orde Baru.
Namun, sistem tersebut memperlihatkan keterbatasan dalam menampung aspirasi
masyarakat yang lebih luas dan terus berkembang.

Dampak Menguatnya Peran Negara pada masa Pemerintahan Orde Baru pada
bidang politik

a. Adanya Pemerintahan yang Otoriter, Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat


besar dalam mengatur jalannya pemerintahan.
b. Dominasi Golkar
Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan dalam menjadi
satu-satunya kekuatan politik di Indonesia yang paling dominan.

c. Pemerintahan yang Sentralistis


Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya pemerintahan yang
sentralistis yang ditandai dengan adanya pemusatan penentuan kebijakan publik
pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya diberi peluang yang sangat kecil
untuk mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri.

8
LEMBAR AKTIVITAS PESERTA DIDIK

L K P D
NAMA SISWA: PETUNJUK
1. _____________ Isilah identitas terlebih dahulu yang ada dibagian atas LKPD ini.
Pelajari modul untuk pembelajaran peretmuan ini
2. _____________ Jawablah beberapa persoalan di bawah dengan menggunakan berbagai
3. _____________ sumber belajar
Perhatikanlah kelompokmu menjadi kelompok berapa dan buatlah
4. _____________ infografis yang menggambarkan situasi pada waktu tersebut
Presentasikan di depan kelas
5. _____________ Siapkan komentar/tanggapan bagi kelompok yang belum/sudah
presentasi

1. Upaya Presiden Soeharto dalam pemulihan hubungan luar negeri?

2. Kenapa Orde Baru melaksanakan penyederhanaan partai politik?

3. Kenapa pemerintahan Orde Baru melaksanakan sentralisasi kehidupan masyarakat?

4. Penyimpangan-penyimpangan pada masa Orde Baru?


Kelompok 1-4 Penyimpangan di bidang politik
Kelompok 5-8 Penyimoangan dibidang Ekonomi dan Sosial
Dikerjakan langsung di aplikasi Canva atau di kertas yang sudah disediakan

T E R I M A K A S I H
ORDE BARU
1966 - 1998
G30S/PKI

Inflasi pasca G30SPKI

Supersemar
11 Maret 1966
Ketetapan MPRS No.
IX/MPRS/1966
Pelantikan Soeharto
26 Maret 1968
▪ Kebijakan Politik Dalam ▪ Kebijakan Politik Luar
Negeri Negeri
▪ Pembubaran PKI beserta ▪ Penyelelesaian konflik
ormasnya
Malaysia
▪ Penyederhanaan partai (PPP, PDI
dan Golkar) ▪ Pembentukan ASEAN
▪ Mengadakan Penataran P4 ▪ Normalisasi hubungan RI
(Pedoman Penghayatan dan dan RRC
Pengamalan Pancasila) ▪ APEC
▪ Dwifungsi ABRI
▪ Pepera
Persetujuan
penghentian
Dwikora konfrontasi
(3 Mei 1964) (11 Agustus 1966)
Adam Malik – Tun
Abdul Rozak
• 28 Spetember 1950, Indonesia masuk ke
dalam anggota PBB
• 31 Desember 1964, Indonesia
mengancam keluar dari PBB apabila
tetap menerima Malaysia menjadi
anggota PBB
• 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan
keluar dari PBB atas dasar masuknya
Malaysia ke dalam anggota PBB
• 28 September 1966, Indonesia kembali
masuk ke PBB dan tetap dinyatakan
sebagai anggota yang ke-60,
keanggotaan yang sama sejak
bergabungnya Indonesia pada tanggal
28 September 1950.
Dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 yang
ditandatangani oleh :
• Adam Malik (Indonesia)
• Thanat Khoman (Thailand)
• Narcisco Ramos (Philipina)
• S. Raja Ratman (Singapura)
• Tun Abdul Razak (Malaysia)
▪ APEC pertamakali dibentuk pada
tahun 1989, saat pertemuan
tingkat menteri Negara-negara
Asia Pasifik diadakan di Canberra,
Australia.
▪ Deklarasi Bogor menetapkan Asia
Pasifik menjadi kawasan bebas
bagi anggota APEC tahun 2020
Globalisasi dan
Dampaknya
Revolusi Hijau Industrialisasi
bagi Masyarakat
Indonesia
Munculnya revolusi hijau didasari
▪ Kebutuhan pangan
▪ Perkembangan jumlah penduduk
▪ Lahan pertanian berkurang
▪ Lahan yang rusak akibat ulah
manusia
▪ Lahan yang rusak akibat tercemar
limbah
▪ Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Panca Usaha Tani
• Pemilihan bibit unggul
• Pengolahan tanah yang
baik
• Pemupukan
• Irigasi
• Pemberantasan Hama
- Gejolak ekonomi
- Orba berusaha mempertahankan
posisinya
- Korupsi
- Pressing yang dilakukan terhadap
mahasiswa
KISI-KISI, INSTRUMEN DAN RUBRIK

1. Penilaian Sikap

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII MIPA dan IPS/1

Instrumen penilaian sikap diskusi


No Nama Siswa Cermat Jujur Percaya Diri Komunikatif
1
2
3
4
5dst

Rubrik Penilaian Sikap


Skor: 4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

2. Penilaian Pengetahuan

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII MIPA dan IPS/1
Materi Pokok : kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru.
Kompetensi Dasar

3.3. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia masa
Demokrasi Liberal

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Mengevaluasi Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru (C5)
3.5.2 Menyimpulkan Penguatan Peran Negara pada Masa Orde Baru (C5)
3.5.3 Menafsirkan dampak Menguatnya Peran Negara pada masa Pemerintahan Orde Baru pada bidang
politik (C5)

KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN


Level
Kognitif/De
Bentuk
Bahan Kls/ Indikator mensi Nomor
Kompetensi Dasar Soal
No. Semester Materi Pokok Soal Proses Soal
Kognitif
1 3.5 Mengevaluasi Hapsari, Ratna Kehidupan Disajikan C3 PG 1
kehidupan 2020. Sejarah politik dan informasi
politik dan ekonomi Indonesia dan ekonomi peserta
bangsa Indonesia Dunia untuk SMA bangsa didik dapat
pada masa Orde Indonesia
Baru. kelas XII Jakarta: mengevalu
Erlangga pada masa asi orde
Orde Baru. baru

2 3.5 Mengevaluasi Hapsari, Ratna Kehidupan Disajikan C4 PG 2


kehidupan 2020. Sejarah politik dan informasi
politik dan ekonomi Indonesia dan ekonomi peserta
bangsa Indonesia bangsa
Dunia untuk SMA didik dapat
pada masa Orde Indonesia
Baru. kelas XII Jakarta: mengevalu
Erlangga pada masa asi orde
Orde Baru. baru
3 3.5 Mengevaluasi Hapsari, Ratna Kehidupan Disajikan C4 PG 3
kehidupan 2020. Sejarah politik dan informasi
politik dan ekonomi Indonesia dan ekonomi peserta
bangsa Indonesia bangsa
Dunia untuk SMA didik dapat
pada masa Orde
kelas XII Jakarta: Indonesia pada mengevalu
Baru.
Erlangga masa Orde asi orde
Baru. baru

1. C
2. D
3. C

RUBRIK PENILAIAN :

𝑥 100
10

PERINGKAT NILAI KRITER


IA
Amat Baik 90 < AB ≤ Memperoleh nilai antara 90 – 100
(AB) 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Memperoleh nilai antara 80 – 90
Cukup B) 75 < C ≤ 80 Memperoleh nilai antara 75 – 80
Kurang (K) < 75 Nilai dibawah KKM KD .3.3
TEST FORMATIF

1. Langkah politik pertama Soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional Orde Baru
dalam bidang politik luar negeri adalah ….
A. Mengirim pasukan ke Timor Timur
B. Ikut terlibat dalam pasukan perdamaian dunia
C. Mendaftarkan kembali Indonesia sebagai anggota PBB
D. Membuka kedutaan besar di Amerika Serikat
E. Memimpin Organisasi Konferensi Islam

2. Dalam rangka menciptakan kondisi politik yang stabil dan kondusif bagi terlaksananya amanah
rakyat melalui TAP MPRS No.IX/MPRS/1966, yaitu melaksanakan pemilihan umum, pemerintah
Orde Baru melakukan ‘pelemahan’ dan pengendalian terhadap partai-partai politik yang secara
historis dinilai berpotensi mengganggu stabilitas dan merongrong kewibawaan pemerintah.
Kebijakan tentang “pelemahan” dan pengendalian terhadap partai-partai politik tersebut adalah ... .
A. Pembentukan partai golongan karya
B. Masyarakat bebas membantuk parpol
C. Pancasila sebagai azas tunggal parpol
D. Menyederhanakan partai-partai politik
E. Membubarkan semua partai politik

3. Salah satu ciri pokok kebijakan pemerintahan orde baru adalah melaksanakan politik sentralisasi.
Dampak pelaksanaan sistem sentralisasi dalam pemerintahan orde baru adalah ….
A. terbentuk pendukung pemerintah warga kelas satu
B. daerah memiliki otonomi untuk mengurus wilayahnya sendiri
C. pemerintah pusat mengendalikan seluruh aspek kehidupan
D. rakyat hidup tentram karena gejolak dalam masyarakat dapat diredam
E. orang yang berseberangan dengan pemerintah mendapat kedudukan tertinggi
3. Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Bandung
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Kompetensi dasar : 4.5 Menyajikan hasil penalaran kehidupan bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan
Terpimpin dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media
lain.
Materi : Kehidupan ekonomi dan politik Orde Baru
Tujuan : Setelah peserta didik berdiskusi kelompok danmenganalisis
tentang Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia
Pada Masa Orde Baru melalui LKPD, peserta didik dengan
cermat, jujur, dan percaya diri. (TPACK, Collaborative,
Critical Thinking, Communication, Creative, Literasi,
HOTS, PPK: cermat, jujur, percaya diri)
PENILAIAN UNTUK KEGIATAN PRESENTASI KELOMPOK
Aspek YangDilihat Skor
1 2 3 4
Penyampaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Materi menguasai materi menguasai materi namun menguasai secara baik menguasai sangat
yangakan terkadang suka membaca materi yang akan baik materi yang
disampaikan. buku/medialain. disampaikan. akan disampaikan.
Penggunaan Peserta didik tidak Peserta didik sudah Peserta didik Peserta didik
Bahasa menggunakan menggunakan bahasayang menggunakan bahasa menggunakan
bahasa sesuai benar namun masih yang baik bahasa yangbaik
dengan EYD. sesekali ada kata-kata dan benar sesuai dan benarsesuai
yang tidak sesuai EYD. dengan EYD. denganEYD
dengan
sangat baik
Cara Menjawab Dalam menjawab Dalam menjawab Dalam menjawab Dalam menjawab
Pertanyaan pertanyaan kurang pertanyaan bisa dipahami pertanyaan dapat pertanyaan dapat
dipahami. namun masih saja melebar dipahami dengan baik dipahamidengan
dari kontekspertanyaan. oleh peserta didik sangatbaik oleh
lainnya. peserta didik
lainnya.
Kerja sama Tidak Bekerja Bekerja tapi tidakserius Bekerja denganbaik. Bekerja dengan
sangat baik.
1. Lembar Penilaian Presentasi
Aspek yang dinilai
Nama
No. Penyampaian Penggunaan Cara Menjawab Kerja Skor
Peserta
Materi Bahasa Pertanyaan sama
didik

2. Lembar penilaian keaktifan peserta didik lain


Aspek yang dinilai
No. Nama Peserta Memberikan Menjawab Sikap Skor
didik Pertanyaan Pertanyaan

Keterangan:
Skor Maksimal : 12
• Nilai 4 :Sangat Baik
• Nilai 3 :Baik
• Nilai 2 :Cukup
• Nilai 1 :Kurang Penilaian: Jumlah SKOR X 100
4

Anda mungkin juga menyukai